Tampilkan postingan dengan label kelimpahan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kelimpahan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Agustus 2015

Mazmur 23: YAHWE Adalah Gembalaku

YAHWEH adalah Gembalaku - Ini bicara mengenai hubungan

takkan kekurangan aku - Ini bicara mengenai penyediaan

DIA membaringkan daku di padang rumput yang hijau - Ini bicara mengenai istirahat

DIA menuntunku ke air yang tenang - Ini bicara mengenai penyegaran

DIA menyegarkan jiwaku - Ini bicara mengenai pemulihan

DIA membimbingku di jalan yang benar - Ini bicara mengenai bimbingan

karena Nama-NYA yang kudus - Ini bicara mengenai tujuan

Meskipun aku berjalan dalam lembah kekelaman - Ini bicara mengenai cobaan

Aku tidak takut bahaya - Ini bicara mengenai perlindungan

Karena ENGKAU besertaku - Ini bicara mengenai kesetiaan

Tongkat dan gada-Mu itulah yang menghibur aku - Ini bicara mengenai disiplin

Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan musuhku - Ini bicara mengenai harapan

Engkau mengurapi kepalaku - Ini bicara mengenai penyucian

pialaku penuh berlimpah - Ini bicara mengenai kelimpahan

Kebajikan dan kemurahan belaka mengikuti aku seumur hidupku - Ini bicara mengenai berkat

Dan aku akan diam dalam rumah YAHWEH - Ini bicara mengenai keamanan

seumur hidupku - Ini bicara mengenai kekekalan



Baca juga:
Melewati Lembah Kekelaman
Pemberi yang Hebat
Mendengar Tuntunan Gembala
Dituntun ke Padang Berumput Hijau
Tuntunan Melewati Lembah Kelam
Dituntun Menuju Kemenangan
Mengikuti Gembala
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik
YAHWE Adalah Gembalaku

 

 

 

 

 

 

 


Sabtu, 10 Januari 2015

Iman: Penyediaan Supernatural - Memberi Makan 5000 Orang

Baca bagian sebelumnya!

Contoh terakhir dari hidup "di luar waktu" adalah ketika YESHUA memberi makan lima ribu orang (ditambah perempuan dan anak-anak) dengan lima lembar roti dan dua ikan. Dia memasuki ruang persediaan yang tanpa batas yang sudah ada di alam surga yang tidak kasat mata. Dan perlu dicatat: makanan yang digandakan YESHUA itu bukanlah makanan remah-remah melainkan makanan yang mewah berlimpah-limpah yang tersedia bagi setiap orang.

Perhatikan apa yang dicatat dalam Markus, pasal 6 ayat 36-37

Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"


Ketika YESHUA menyuruh murid-murid-Nya untuk memberi orang banyak itu makan, mereka
melihat tugas itu sebagai mustahil tanpa enam bulan kerja untuk mendapatkan cukup uang untuk membeli makanan. Mengapa? Karena kebanyakan dari kita telah terlatih oleh sistem bumi yang terkutuk di mana segala sesuatu yang dilakukan orang dibatasi oleh ketersediaan, yang bagi kebanyakan orang, termasuk murid-murid, hanya bisa didapatkan melalui waktu dan kerja keras.

Sekarang, saudara mungkin sedang menghadapi situasi keuangan dan saudara mungkin melihat masalah saudara dengan cara yang sama, hanya bisa diselesaikan dengan bekerja. Mungkin ada yang mengatakan, "Jika misalnya saja aku mendapatkan kenaikan gaji" (yang biasanya tidak banyak, hanya 3% atau 4%); atau "Aku perlu kerjaan sampingan"; atau "Aku perlu mendapatkan pinjaman," yang memerlukan baik waktu maupun kerja keras untuk membayarnya. INGAT, SEGALA SESUATU BERUBAH KETIKA KERAJAAN ITU DATANG. Yeshua menunjukkan kepada mereka bagaimana mengatasi masalah itu tanpa harus bekerja keras dan terikat oleh keterbatasan waktu.

Ingat bahwa kalau saudara sudah dilahirkan kembali, saudara tidak lagi terikat dengan ekonomi dunia ini: sekarang ekonomi dunia ini tergantung pada saudara. "Kelahiran Baru" menghubungkan saudara lewat PERJANJIAN dengan Sumber kuasa dan persediaan yang sejati. Sekarang saudara bisa mengalami terobosan keuangan tidak peduli seberapa buruk situasi kelihatannya bagi saudara. TUHAN berjanji kepada kita ... "Mereka tidak akan mendapat malu pada waktu kecelakaan, dan mereka akan menjadi kenyang pada hari-hari kelaparan" (Mazmur 37:19). Terjemahan lain mengatakan "... mereka akan menikmati secara melimpah."

YESHUA mengajarkan "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Elohim, dan kebenaran-Nya; dan semua itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33). Cara-Nya yang "benar" adalah menaburkan benih bagi kebutuhan saudara. Kebanyakan orang percaya diajarkan untuk tidak mengharapkan upah ketika memberi. "Tidak benar mengharapkan sesuatu sebagai imbalan dari pemberian kita kepada Tuhan." Baiklah, inilah berita baiknya, "mengharapkan untuk menerima sesuatu adalah cara yang saleh untuk memberi. Itu merupakan cara "Tuhan dalam melakukan sesuatu." Tuhan sedemikian mengasihi dunia sehinga Dia memberikan ... Dia mengharapkan umat-Nya kembali kepada-Nya sebagai pamrihnya.

Ekonomi Kerajaan Elohim didasarkan pada hukum tabur tuai dan dikokohkan oleh Elohim sendiri, tidak peduli seberapa parah situasinya. Saudara dan saya bisa disediakan tidak hanya secara cukup, melainkan melimpah ... tanpa kerja keras dan ketakutan dan tekanan dunia (Lukas 6:38).

Ini saatnya bagi saudara untuk mengaktifkan iman saudara dan ini adalah saat bagi kesembuhan saudara, bagi pekerjaan atau bisnis baru saudara, bagi terobosan keuangan saudara, atau apapun yang saudara inginkan. Sekarang. dengan tuntunan Roh Kudus, nyatakan bahwa inilah saatnya untuk menebus jaminan, melunasi pinjaman. Jangan biarkan hal itu dimungkinan berdasarkan waktunya manusia, buatlah itu mustahil ... itulah saatnya iman bekerja. Gunakan iman saudara dan buatlah waktu tunduk kepada saudara. Ayub 22:28 mengatakan, "... Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu".

Baca juga:
YAHWEH Memberikan Resep Kesehatan dan Kebugaran
Melewati Lembah Kekelaman
Menghampiri Tahta Karunia dengan Penuh Keberanian
Fokus pada Firman TUHAN
Bapa YAHWEH Sanggup Mengubah Setiap Mara Menjadi Elim


Selasa, 22 April 2014

20 Kebiasaan Sukses Paling TOP

Diterjemahkan dari The Top 20 Habits For Success oleh Farrah Gray.




Setiap orang memiliki passion (gairah) dan banyak orang telah menggunakan passion itu dan mengubahnya menjadi sebuah usaha multi-triliuner. Tapi itu butuh lebih dari semangat dan keinginan. Ada banyak kebiasaan sehari-hari yang dibagikan oleh orang-orang sukse.
  1. Membaca. Lakukan ini setiap hari. Lakukan setidaknya 30 menit. Bisa surat kabar bisa buku. Hanya lakukan saja dan biarlah air kreativitasmu mengalir
  2. Selalu bangun pada waktu yang sama. Kebiasaan tidur yang baik akan menjaga tubuh Anda sehat dan siap untuk menghadapi hari dengan penuh energi.
  3. Dan waktu bangun harus lebih awal. Bukan kebetulan bahwa orang-orang yang paling sukses di dunia bangun sebelum jam 6 pagi. Melompatlah menghadapi dunia dan ambil langkah besar menyusuri jalan menuju impian Anda.
  4. Buatlah daftar yang harus dikerjakan (to-do list). Dan tempatkan hal yang paling sulit di bagian atas. Namun jangan membebani diri Anda secara berlebihan.
  5. Selesaikan daftar pekerjaan tersebut. Usahakan untuk tidak menyisakan satu pekerjaan pun dalam keadaan belm terselesaikan.
  6. Tentukan kesuksesan Anda dengan apa yang ingin Anda capai, bukan oleh jumlah dolar. "Saya ingin merancang bangunan terbaik di Chicago." atau "Saya ingin memenangkan Grammy."
  7. Ambil istirahat. Ya! Anda perlu secara menyegarkan diri. Jalan-jalan selama beberapa menit. Hirup udara segar. Buat semangatmu terpompa kembali.
  8. Ya, istirahat itu penting. Demikian juga dengan sesi pekerjaan Anda. Jangan bekerja tanpa henti dengan melakukan satu sesi pekerjaan selama berjam-jam. Buatlah satu sesi pekerjaan selama sembilan puluh menit. Kemudian lakukan peregangan, berdiri, membalas sms. Lakukan sesuatu sebelum Anda kembali bekerja. 
  9. Buatlah dua jurnal. Satu untuk menjadwal janji dan perencanaan dan satu untuk merekam pikiran, tujuan dan bahkan impian Anda. Menuliskan hal-hal membuatnya lebih nyata.
  10. Tinjau jurnal-jurnal tersebut. Lakukan sebulan sekali dan lihat kembali apa yang Anda tulis. Mungkin catatan Anda akan memberikan inspirasi kepada diri sendiri!
  11. Pantaulah segala sesuatu. Ukurlah. Ketika Anda membuat sesuatu, membuat suatu cetak biru atau desain, jika hal itu berhasil, Anda ingin dapat mengulanginya kembali.
  12. Dulukan orang-orang yang Anda cintai. Jangan abaikan keluarga dan teman-teman. Kesuksesan tidak akan ada artinya jika Anda berdiri di puncak tanpa ada seseorang untuk diajak bicara atau dipeluk.
  13. Pasang impian Anda. Jangan kecil. Gunakan white board untuk mendaftar impian Anda untuk membuat Anda tetap fokus dan terinspirasi.
  14. Bekerja lebih keras dari yang lain. Sukses tidak bisa bersembunyi dari kerja keras.
  15. Bicaralah tentang impian Anda. Berbagilah tentang impian Anda. Berbagilah dengan orang-orang yang akan mendukung dan mendorong Anda serta dengan mereka yang akan mempertanyakan -- keduanya akan mendorong Anda!
  16. Tetaplah sehat. Pikiran Anda membutuhkan tubuh Anda untuk tetap sehat.
  17. Jauhi teman palsu. Jauhkan orang-orang yang hanya ingin mengambil dari diri Anda. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang memiliki tujuan dan dorongan yang kurang lebih sama.
  18. Jadilah hemat. Belajarlah untuk mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal yang akan membantu Anda mencapai tujuan Anda. Tentu saja, jangan pelit ketika memang ada kebutuhan. Untuk saat ini, beli mobil yang fungsional bukan mobil mewah.
  19. Harus berani melakukan pengorbanan. Beberapa hal tidak bisa Anda miliki sekarang, terutama jika hal-hal itu akan membawa Anda mundur menjauh dari pencapaian tujuan Anda .
  20. Bersyukurlah. Setiap hari, tuliskan tiga hal yang pantas untuk disyukuri. Hal ini akan membantu Anda tetap memiliki semangat tinggi.
Baca juga:
Belajar Prinsip Kesuksesan dari Para Pendiri Menara Babel
Dituntun Menuju Kemenangan
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe

 The Success Principles(TM): How to Get from Where You Are to Where You Want to Be Paperback by Jack Canfield (Author), Janet Switzer (Author)  The Real Truth about Success: What the Top 1% Do Differently, Why They Won't Tell You, and How You Can Do It Anyway! [Hardcover] by Garrison Wynn  Give and Take: Why Helping Others Drives Our Success Paperback by Adam M. Grant (Author)

Minggu, 05 Januari 2014

Apakah Kita Sudah Mengikhlaskan Tuhan untuk Memberkati Kita?



Yesaya 54:1-2   
Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN.

Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!

anugerah tanpa syarat
Dalam Kitab Suci banyak sekali janji yang diberikan YAHWE kepada kita. Bahkan beberapa kedengaran begitu amat sangat indah. YAHWE memang menjanjikan anugerah-anugerah yang bagi manusia pada umumnya kedengarannya terlalu indah. Lihat saja pada kedua ayat dari kitab Yesaya di atas: YAHWE menjanjikan bahwa si mandul akan bersorak-sorai dan bahwa yang ditinggalkan suami akan mempunyai lebih banyak anak. Kita juga diminta untuk meluaskan kemah kita dan tidak usah menghemat.

Nah, ketika kita mendengar janji tersebut, sikap seperti apa yang ada dalam diri kita?Apakah kita memercayainya? Ataukah kita ragu? Atau barangkali kita berpikir bahwa mungkin kita baru akan layak menerimanya kalau sederet persyaratan sudah kita penuhi; misalnya, kalau kita sudah benar-benar hidup kudus, kalau kita sudah rajin berdoa dan berpuasa, dsb.

Kita sering memberikan begitu banyak persyaratan bagi YAHWE agar DIA bisa memberkati kita. Padahal YAHWE sudah siap memberikan berkat itu kepada kita. YAHWE memang memberikan persyaratan, tetapi syaratnya amat sangat sederhana: PERCAYA! YAHWE tidak mensyaratkan agar kita menjadi kudus terlebih dahulu, bebas dari semua dosa, berdoa dan berpuasa berhari-hari. TIDAK. YAHWE hanya menuntut satu hal, yakni agar kita percaya kepada-NYA, kepada FIRMAN-NYA.

Perhatikan apa yang difirmankan YESHUA berikut ini:

Matius 7:7
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Matius 7:11
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Matius 18:19
Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.

Markus 11:24
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. 

Lukas 11:8-10
Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

Yohanes 14:13
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

Yohanes 16:24
Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

Kita sendiri sering begitu sulit untuk membiarkan YAHWE memberkati kita. Kita merasa tidak layak dan membuat persyaratan sendiri agar BAPA bisa memberkati kita. Padahal BAPA bahkan ingin agar kita tidak tahu malu (Lukas 11:8). BAPA bahkan mengingatkan kita bahwa kita belum meminta sesuatu pun dalam nama YESHUA.

Jadi, anugerah, sebenarnya sudah tersedia, dan BAPA YAHWE sangat rindu untuk melimpahkan berkat kepada kita. Tinggal kita mengaktifkan anugerah tersebut dengan 2 cara ini:

1. Percaya akan anugerah tersebut dan menerimanya dalam nama YESHUA.
2. Harapkan anugerah itu bermanifestasi setiap hari.

Roma 5:5   
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Elohim telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Pengharapan itu tidak mengecewakan. Karena YAHWE sendiri TELAH mencurahkan kasih karunia kepada kita oleh Roh Kudus. Andalan kita adalah YAHWE, Pencipta langit dan bumi. DIA bisa dipercaya dan bisa diandalkan. Jangan lalui hari tanpa berpengharapan, karena pengharapan itu tidak mengecewakan, karena YAHWE tidak pernah mengingkari janji dan selalu mengasihi anak-anak-NYA. DIA ingin memberikan yang terbaik kepada kita.

Berkat itu inisiatifnya dari YAHWE. Bukan karena kita layak, tetapi karena DIA ingin kita bersukacita di dalam Nama-NYA. Jangan memberikan persyaratan apa-apa kepada berkat-NYA. Jangan-jangan setumpuk persyaratan yang kelihatannya saleh itu adalah cara si jahat untuk menipu Anda agar dijauhkan dari berkat YAHWE. Singkirkan semua penghalang yang Anda pasang sendiri bagi mengalirnya berkat YAHWE.




The Blessing: Giving the Gift of Unconditional Love and Acceptance The Gentle Art of Blessing: A Simple Practice That Will Transform You and Your World

Jumat, 15 Februari 2013

Kuasa di dalam Memberi

The Autobiography of Andrew Carnegie The Tycoons: How Andrew Carnegie, John D. Rockefeller, Jay Gould, and J. P. Morgan Invented the American Supereconomy


Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. (Amsal 11:25)

Rhema yang  kita  terima hari ini berkata bahwa  orang yang  banyak memberi berkat maka akan banyak diberi kelimpahan. Mengapa disebutkan sebagai ‘kelimpahan’? sebab kuasa yang sangat besar dalam memberi adalah apa yang kita terima setelah memberi selalu lebih besar daripada yang sudah kita berikan. Itulah yang dinamakan dengan the power of giving, kuasa di dalam memberi.

Ada sebuah kisah tentang seorang yang menjadi pegawai di sebuah toko di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat. Pada waktu itu hujan sedang turun dengan derasnya sehingga pengunjungnya berkurang banyak, dan penjaga-penjaga toko sedang ngobrol satu sama lain. Tiba-tiba kelihatanlah seorang ibu tua sedang mondar-mondir di luar toko. Walaupun penjaga toko ini tahu bahwa ibu ini sedang membuang waktu, tetapi ia mengundang ibu tua itu masuk ke tokonya dan mempersilakannya duduk. Setelah ibu itu duduk di kursi yang enak, si penjaga toko ini bertanya apakah ia dapat menolong ibu itu. Ibu itu berkata bahwa ia sedang menunggu seorang teman untuk menjemputnya. Penjaga toko itu dengan sabar keluar masuk tokonya untuk melihat apakah teman ibu itu sudah datang. Akhirnya datanglah teman ibu tua itu lalu diantar oleh penjaga toko ke ruangan tempat ibu itu duduk. Si ibu tua dan temannya itu pun segera pergi.

Setelah beberapa hari penjaga toko itu menerima sebuah kartu ucapan terima kasih yang amat indah. Kartu ini ditandatangani oleh Andrew Carnegie, pemilik sebuah perusahaan besar “The American Steel Company”. Andrew Carnegie adalah putra dari ibu tua yang dipersilakan duduk beberapa hari yang lalu.

Perbuatan baik itu ternyata menghasilkan buah yang tidak terduga. Beberapa saat kemudian Carnegie membangun sebuah proyek di Skotlandia. Ibu tua ini terus menerus mendesak anaknya untuk memesan perabot-perabot rumah tangga dari toko di mana penjaga toko tadi bekerja. Daftar pesanan yang banyak, membuat toko tadi menjadi bertambah besar. Juga penjaga toko itu akhirnya menjadi seorang pengusaha yang berhasil.

Dia dengan setia melaksanakan tugasnya, bahkan sampai di luar batas tanggung jawabnya. Perbuatan sederhana yang ia lakukan untuk memberi pertolongan kepada orang lain membuatnya menerima lebih besar dari apa yang sudah ia berikan.


Pekerjaan apa saja yang diberikan kepadamu, hendaklah kalian mengerjakannya dengan sepenuh hati, seolah-olah Tuhanlah yang kalian layani, dan bukan hanya manusia. (Kolose 3:23)

Ada kuasa yang sangat bear di dalam memberi. Barangsiapa memberi ia akan menerima lebih banyak.

Bapa kami bersyukur bahwa Engkau telah memberikan kuasa yang sangat besar dalam memberi. Berikan kami hati yang tulus untuk memberi sehingga hati kami senantiasa berkelimpahan dalam segala ucapan syukur kami kepada-Mu. Terimakasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yeshua kami berdoa. Amin.



Baca juga:
Memberi Adalah Bukti Kasih
Kuasa Memberi: Tuhan yang Pertama dalam Keuangan
Pemberi yang Hebat
Memberi maka Akan Diberi


Andrew Carnegie The Wisdom of Andrew Carnegie as Told to Napoleon Hill

Selasa, 12 Februari 2013

Menomorsatukan YAHWE dalam Keuangan

Seek God First (First Place 4 Health Bible Study Series) Bible Bookmark - Seek First the Kingdom of God - Package of 300


Muliakanlah YAHWE dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya. (Amsal 3:9-10)

Inilah janji Tuhan bagi kita yang belajar untuk menomorsatukan YAHWE dalam keuangan kita: lumbung-lumbung keuangan, kesehatan, kerukunan keluarga kita akan diisi penuh sampai melimpah sehingga sukacita dan damai sejahtera dari Tuhan akan meluap-luap dalam hidup kita. Mengapa? Sebab ketika kita juga bisa mengutamakan Tuhan dalam hal keuangan kita, maka itu artinya kita juga bisa mengutamakan Tuhan dalam segala hal. Berkali-kali dalam Alkitab dikatakan bahwa mammon adalah ‘pesaing’ Tuhan yang nomor satu dalam hidup kita. Itulah sebabnya ketika kita bisa menomorsatukan Tuhan dalam keuangan, itu artinya kita menomorsatukan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita.

Seorang anak Tuhan yang sangat diberkati dalam hidupnya suatu hari ditanya, bagaimana cara ia mengelola keuangannya. Dengan tegas ia berkata, “Yang pertama, kembalikan persepuluhan kepada Tuhan, jangan pernah menunda karena menunda itu artinya kita belum menomorsatukan Tuhan. Yang kedua, sisihkan untuk persembahan khusus kepada Tuhan, jangan terlalu sedikit, bermurah hatilah, ingatlah bahwa semua yang ada pada kita sebenarnya asalnya dari Tuhan. Yang ketiga, kelolalah sisanya sebaik mungkin sehingga nama Tuhan bisa dipermuliakan melalui hidup kita.”

Tiga kunci ini membuat orang ini semakin hari menjadi semakin bertambah kaya dan makin diberkati Tuhan. Bahkan Tuhan memberikan bonus dengan hal-hal yang bukan berasal dari kerja kerasnya sendiri, namun semata-mata berkat yang datang dari Tuhan. Dalam hidupnya sungguh berlaku Firman yang mengatakan, “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan…” (Matius 13:21a).
Ketika kita menomorsatukan Tuhan dalam keuangan, maka apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak perdah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: itulah yang akan disediakan Tuhan bagi kita yang mengasihi Dia. (1 Korintus 2:9).

Apa yang menjadi nomor satu dalam pengeluaran kita adalah nomor satu dalam hidup kita. Sudahkan Tuhan yang menjadi nomor satu?

Bapa ampuni kami kalau kami sering menjadikan hal yang lain selain Engkau sebagai nomor satu dalam hidup kami. Hari ini kami mau belajar untuk sungguh-sungguh menomorsatukan Engkau di atas segalanya sebab Engkau layak untuk menerima yang terbaik dari hidup kami. Terimalah Bapak. Di dalam nama Tuhan Yeshua kami berdoa. Amin.


Baca juga:
Mengutamakan Tuhan dalam Keterbatasan
Memberi Adalah Bukti Kasih
Kuasa Memberi: Tuhan yang Pertama dalam Keuangan
Pemberi yang Hebat

When We Put God First, All Other Things Fall Into Their Proper Place wall saying vinyl lettering art decal quote sticker home decal See Yee First the Kingdom of God

Minggu, 10 Februari 2013

Kuasa Memberi: Tuhan yang Pertama dalam Keuangan

Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. (Yesaya 60:5)

kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu
kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu

itu janji YAHWE bagi Anda, bagi saya, bagi kita, anak-Nya.

Tapi bagaimana hal ini bisa terjadi? Kita akan belajar dari kisah janda di Sarfat (1 Raja-Raja 17:8-16).


8  Maka datanglah firman TUHAN kepada Elia:
9  "Bersiaplah, pergi ke Sarfat yang termasuk wilayah Sidon, dan diamlah di sana. Ketahuilah, Aku telah memerintahkan seorang janda untuk memberi engkau makan."
10 Sesudah itu ia bersiap, lalu pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
11 Ketika perempuan itu pergi mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
12 Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati."

13 Tetapi Elia berkata kepadanya: "Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu.
14 Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi."
15 Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.
16 Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.


Seorang janda, yang miskin, hampir mati karena sebentar lagi akan kehabisan makanan, namun diubah menjadi berkelimpahan. Yang tadinya terbatas menjadi tidak terbatas. Janda yang tinggal memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak itu, satu-satunya kekayaannya yang terakhir sebelum ia mati kelaparan, pikirnya, diubah menjadi berkelimpahan. Tepungnya tidak habis-habis, demikian pula minyaknya.

Apa kunci dari pembalikan nasib ini? Perubahan yang luar biasa ini? Mujizat ajaib ini? Bagaimana mungkin hal ini terjadi?


Kuncinya ada di ayat 13. Ada 2 pesan penting dalam ayat ini. Pertama, "jangan takut" dan "buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu". Kunci pertama adalah "jangan takut". Mengapa? Karena demikianlah perintah YAHWE. Karena YAHWE adalah YAHWE yang memelihara hidup kita, sekalipun secara kasat mata mungkin kita sering dibuat merasa takut dan kawatir oleh kekurangan dan tuntutan kebutuhan kita. Tidak takut karena YAHWE pasti menolong. YAHWE berjanji akan memelihara kita.

Kunci yang kedua adalah: kita mengutamakan YAHWE terlebih dahulu. Coba kita lihat situasinya. Saat itu janda itu sedang mencari kayu bakar untuk membuat roti terakhir yang akan bisa ia nikmati bersama anaknya. Setelah itu ... tidak ada yang tersisa ... tinggal menunggu waktu untuk mati. Namun, sekalipun demikian, Elia meminta supaya janda itu membuatkan sebundar roti kecil terlebih dahulu baginya, baru setelah itu untuk dirinya sendiri dan anaknya. Janda ini taat, dan sebagai balasannya, ia diberkati YAHWE dengan tepung dan minyak yang tidak pernah habis. Suatu berkat keuangan yang tiada habisnya.

Pesannya jelas di sini bahwa, apa pun kondisi kita, YAHWE menghendaki agar kita mengutamakan YAHWE di atas kebutuhan kita sendiri. YAHWE meminta kita untuk membuat roti bundar kecil terlebih dahulu untuk-Nya dan baru kemudian kita membuat untuk bagian kita sendiri. YAHWE minta dinomor satukan, diutamakan, sebelum yang lain-lainnya. Dan ketika kita menaati perintah YAHWE dan mengutamakan DIA di atas semua kebutuhan kita, YAHWE akan menepati janji-Nya dengan melimpahi kita dengan berkat keuangan.

Pertanyaannya, sudahkah kita menomor satukan YAHWE di dalam keuangan atau harta kita? Mengapa harus menomor satukan YAHWE? Karena "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21). YAHWE meminta kita untuk mengutamakan DIA dengan harta kita, karena di mana posisi harta kita, di situ pula hati kita berada. Jika kita mengutamakan YAHWE dengan harta kita, maka otomatis hati kita juga pertama-tama tertuju kepada YAHWE.

Bagaimana cara kita mengutamakan YAHWE dengan harta kita? Imamat 27:30 memberi kita petunjuk: "Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik YAHWE; itulah persembahan kudus bagi YAHWE."

Dengan persepuluhan. Dalam ayat ini dengan jelas dikatakan bahwa sepersepuluh dari hasil kita adalah milik YAHWE. Sebab itu harus dikembalikan. Setiap hasil yang kita terima, terlebih dahulu kita harus menyisihkan seper sepuluh untuk YAHWE. Terlebih dahulu, sebelum kita mempergunakannya untuk keperluan lain. Sama seperti Elia meminta kepada janda itu, terlebih dahulu buatlah sebunar kecil roti untukku, baru kemudian kau buat untuk dirimu dan anakmu. Mengapa YAHWE memerintahkan hal ini kepada janda itu melalui Elia? Mengapa YAHWE meminta kita mengembalikan persepuluhan? Jawabannya ada dalam Amsal 9:3-10:

Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

Janda Sarfat itu melakukan, maka, dua bagian kecil roti bundar itu, yang seharusnya langsung habis setelah dimakan, ternyata dibuat YAHWE tidak pernah habis. Tepung dan minyak itu tidak pernah habis. Demikian pula, jika kita terlebih dahulu menyisihkan sebagian penghasilan kita untuk YAHWE, sebelum kita membelanjakannya untuk keperluan lain-lain, 90% bagian yang YAHWE percayakan kepada kita, yang seharusnya habis untuk memenuhi kebutuhan kita, YAHWE sanggup membuatnya tidak pernah habis.

Di sini YAHWE ingin kita belajar sebuah kebenaran yang amat penting. Secara manusiawi, apa yang dilakukan YAHWE melalui Elia kepada janda itu, benar-benar kejam dan tidak tahu diri. Elia datang kepada janda itu. Ia langsung meminta air. Sesudah janda itu memberinya air dalam kendi, Elia langsung meminta roti. Dan ketika diberitahukan bahwa janda itu tidak punya roti, satu-satunya yang dimilikinya adalah segenggam tepung dan sedikit minyak, yang adalah makanan terakhirnya sebelum ia dan anaknya akan mati karena sudah tidak memiliki persediaan makanan lagi di tengah-tengah musim kelaparan tersebut, Elia tetap meminta supaya janda tersebut membuatkannya sepotong kecil roti bundar. Bukan sesudah janda dan anaknya itu makan terlebih dahulu, baru kemudian sisanya untuk Elia. Tidak. Sebaliknya, Elia meminta supaya janda itu membuatkannya terlebih dahulu sebundar roti baru kemudian janda dan anaknya itu.

Kenapa YAHWE meminta Elia melakukan hal itu? Dalam ayat 9 dikatakan bahwa YAHWE memerintahkan Elia untuk ke Sarfat karena dengan cara demikianlah YAHWE akan memberi makan kepada Elia, melalui seorang janda. Memang benar Elia akhirnya mendapatkan makanan dari janda itu, tetapi apakah memang itu tujuan YAHWE mempertemukan Elia dengan janda itu? Kalau  kita membaca bagian sebelum dan sesudah kisah ini, kita tahu bahwa bukan itu tujuan YAHWE mempertemukan Elia dengan janda itu. YAHWE bisa memberi makan Elia dengan banyak sekali cara: lewat burung gagak yang membawakan roti dan daging kepadanya (1 Raja-Raja 17:6), lewat malaikat yang membawakan roti bakar dan air dalam kendi (1 Raja-Raja 19:6).

Jadi bukan pertama-tama agar Elia mendapat makanan dari janda itu YAHWE mengutus Elia kepadanya. Pertemuan itu, bukan terutama untuk menguntungkan Elia, melainkan janda itu sendiri. Janda itulah yang diuntungkan. Tepung dan minyaknya tidak habis. Pertemuan itu membawa pemulihan ekonomi bagi keluarga janda itu. Dan tidak hanya pemulihan ekonomi, tetapi juga pemulihan keluarga dan kesehatan. Ketika anak janda itu sakit dan akhirnya mati, YAHWE memakai Elia untuk membangkitkan anak itu untuk hidup kembali dan sehat kembali. Pertemuan Elia dan janda itu membawa pemulihan ekonomi, keluarga, dan kesehatan bagi janda itu.

Kenapa pertemuan itu dikehendaki YAHWE, karena YAHWE ingin memberikan kesempatan kepada janda itu untuk mempelajari sebuah kebenaran akan Firman YAHWE. Bahwa untuk diberkati, maka terlebih dahulu janda itu harus mengutamakan YAHWE, melebihi kepentingan dirinya dan anaknya. Dan janda itu pun berhasil menggunakan kesempatan yang diberikan YAHWE itu dengan baik: ia belajar sebuah kebenaran yang amat penting:

Kemudian kata perempuan itu kepada Elia: "Sekarang aku tahu, bahwa engkau abdi Allah dan firman TUHAN yang kauucapkan itu adalah benar." (1 Raja-Raja 17:24)

Demikian pula, YAHWE menghendaki agar kita mengembalikan perpuluhan, bukan karena YAHWE membutuhkannya, tetapi DIA ingin kita belajar akan kebenaran Firman tersebut: Bahwa Firman YAHWE adalah benar. Kita hanya harus taat. Bahwa untuk diberkati, kita terlebih dahulu harus menomor satukan YAHWE dengan harta kita. Perpuluhan adalah sebuah cara bagi kita untuk belajar taat dan mengutamakan YAHWE di atas semua kebutuhan kita.

Perpuluhan perlu kita lakukan, bukan demi Tuhan, melainkan demi kita sendiri. Dalam Maleakhi 3:7-12 kita belajar bahwa perpuluhan adalah cara yang diberikan YAHWE kepada manusia agar YAHWE bisa memberkati manusia setelah manusia menyimpang dari ketetapan-Nya. Manusia telah terkena kutuk oleh karena dosa dan pelanggarannya. Persepuluhan menjadi sebuah sarana dan tanda, bahwa manusia di dalam hatinya masih menempatkan YAHWE sebagai yang utama. Persepuluhan adalah sebuah jalan bagi manusia agar manusia masih bisa menikmati berkat-berkat YAHWE setelah terkutuk akibat dosa-dosanya.

7. Sejak zaman nenek moyangmu kamu telah menyimpang dari ketetapan-Ku dan tidak memeliharanya. Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman TUHAN semesta alam. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"
8 Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!
9 Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
10 Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
11 Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
12 Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.


Prinsip ini demikian penting bagi kita sehingga YAHWE bahkan memberi kita kesempatan untuk menguji kebenaran ini. YAHWE sendiri menantang kita: UJILAH AKU. Persepuluhan, sebagian dari penghasilan kita, roti bundar kecil, yang disisihkan pada saat kita diberkati YAHWE dengan berkat keuangan, adalah sebuah bukti ketaatan dan hormat kita kepada YAHWE, bahwa hati kita pertama-tama tertuju kepada YAHWE; persepuluhan adalah sebuah cara agar YAHWE bisa menghardik belalang pelahap yang bisa melenyapkan berkat Tuhan yang sudah kita terima. Persepuluhan adalah sarana agar YAHWE bisa membukakan tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat yang berkelimpahan kepada kita.



Baca juga:
Pemberi yang Hebat
Memberi maka Akan Diberi
Yesus Memperhatikan Persembahan
Memasuki Tahun Baru: Belajar dari Ishak
Mengubah Kutuk Menjadi Berkat: Belajar dari Yakub

Sabtu, 09 Februari 2013

Memberi maka Akan Diberi

The Treasure Principle: Unlocking the Secret of Joyful Giving (LifeChange Books) The Power of Giving: How Giving Back Enriches Us All


Berilah maka kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (Lukas 6:38)

Standar yang ditetapkan Tuhan bagi kita anak-anak-Nya seringkali berbeda dengan standar yang ditetapkan dunia. Kalau konsep dunia mengatakan, ‘ambillah maka kamu akan mendapat,’ namun standar yang ditetapkan Tuhan adalah, ‘berilah makan kamu akan diberi.’  Kalau dunia mengenal kata ‘memberi’ sebagai suatu tindakan di mana kita pasti akan kehilangan sesuatu, namun pengajaran Tuhan Yeshua mengatakan bahwa justru dengan ‘memberi’ maka kita akan mendapatkan. Oleh sebab itu, jangan takut untuk memberi, sebab di dalam memberi terkandung sebuah rahasia besar untuk hidup kita diberkati.

Ada sebuah legenda tentang seorang yang tersesat di gurun pasir, hampir mati kehausan. Dengan jatuh bangun ia berusaha berjalan maju terus sampai tiba di sebuah rumah kosong.  Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu terdapat sebuah pompa. Segera ia berdiri menuju ke pompa itu dan mulai memompa dengan sekuat tenaga, tetapi tidak ada air yang keluar. Lalu ia melihat sebuah kendi di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus, dan pada sisinya tertempel kertas dengan tulisan, “Sahabat, pompa itu harus dipancing dengan air dulu. PS: dan sebelum Anda pergi jangan lupa mengisi kendi ini lagi.”
Ia mencabut tutup kendi itu dan kendi itu terisi penuh dengan air.

Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana kalau tidak berhasil, tidak ada air lagi. Kalau air kendi it diminumnya, pasti tidak sampai ia mati kehausan. Tetapi untuk menuangkannya ke dalam pompa yang karatan hanya karena instruksi di atas kertas yang kumal itu, apakah itu tidak terlalu berisiko?


Tetapi suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mengikuti nasehat yang tertera di kertas itu sekalipun ada resiko yang harus ditanggungnya. Ia mulai menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam pompa yang karatan itu, dan dengan sekuat tenaga memompanya. Benar, air keluar dengan limpahnya.  Menumlah ia dengan sepuas-puasnya.

Setelah istirahat sebentar untuk memulihkan tenaga, dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi itu. “Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu, sebelum menerima kembali. Percayalah.”

Standar dunia: Mengambil untuk mendapat. Standar anak-anak Tuhan, Berilah dan kamu akan diberi.


Baca juga:
Yesus Memperhatikan Persembahan
Memasuki Tahun Baru: Belajar dari Ishak
Mengubah Kutuk Menjadi Berkat: Belajar dari Yakub

 

Giving Thanks In a Heartbeat: Sharing the Power of Cheerful Giving

Rabu, 06 Februari 2013

Dituntun ke Padang Berumput Hijau

Coca Cola Refreshing Recipes Inside Coca-Cola: A CEO's Life Story of Building the World's Most Popular Brand


Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yohanes 10:9-10)

Ia membaringkan aku di adang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena Nama-Nya. (Mazmur 23:2-3)

Gembala Agung kita yang baik menyediakan padang rumput hijau dan air yang tenang, yaitu berkat YAHWE yang melimpah yang akan membawa ketenangan, sukacita dan damai sejahtera dalam hidup kita. Berkat padang rumput hijau dan air yang tenang inilah yang akan membuat domba menjadi sehat, subur, beranak pinak dan berlipat ganda dengan luar biasa. Tanpa padang rumput hijau dan air yang tenang, maka domba akan menjadi kurus kering, sakit-sakitan, dan sukar mengalami pertambahan.

Apakah maksud padang berumput hijau dan air yang tenang ini? Padang berumput hijau dan air yang tenang ini berbicara tentang kesempatan, sesuatu yang punya potensi menguntungkan, sesuatu yang akan menjanjikan kecukupan, kelimpahan. Orang yang berhasil adalah orang yang bisa melihat kesempatan, kemudian melangkah mengambil kesempatan itu dan mengerjakan potensi yang hebat itu sehingga pada waktunya tiba ia akan sukses dan maju dengan berkat-berkat yang menyertainya. Air yang tenang berbicara mengenai ketenangan, kedamaian, ketenteraman, damai sejahtera yang senantiasa ada.

coca cola botol
Seorang pemuda merasa putus asa karena terkena PHK. Pemuda ini dahulu bekerja di perusahaan minuman. Pada waktu itu belum ada minuman dalam botol atau gelas. Minuman-minuman yang ada ditempatkan dalam drum besar. Pada suatu hari ketika ia sedang berjalan-jalan, lewatlah sebuah truk milik perusahaan tempat dahulu ia bekerja. Sewaktu pintu truk itu terbuka, ia melihat drum-drum besar itu lepas dan terbuka, sehingga isinya tercecer.

Dari situlah muncul ide dalam pikirannya. Ia berpikir, “Sayang sekali kalau minuman seenak itu tercecer. Seandainya minuman itu ditaruh di botol tertutup, pasti lebih praktis. Mudah dibawa ke mana pun, dan tidak tumpah seperti itu.” Ide ini kemudian ia simpan dan terus ia pikirkan baik-baik. Lalu ia datang ke perusahaan yang mem-PHK-nya dan menghadap manajernya. “Bos, saya mempunyai ide. Tapi bos harus membeli ide saya. Ini akan menjadi royalti. Kalau bos tidak membeli ide saya, ide ini akan saya jual ke perusahaan lain.”

Negosiasi terus berjalan dan akhirnya tercapai kesepakatan. Manajer perusahaan itu berani membayar ide pemuda itu dengan sistem royalti, dan hasilnya sungguh luar biasa. Akhirnya, minuman itu diberi nama Coca Cola dan sampai sekarang nama Coca Cola sangat terkenal di seluruh dunia. Setelah itu pemuda tersebut menjadi seorang milyuner muda, gara-gara ide menjual minuman dalam botol.

Inilah yang dinamakan dengan dituntun ke padang berumput hijau dan air yang tenang. Kita dituntun kepada kesempatan yang akhirnya menjadi sumber berkat yang berlimpah dalam hidup kita.



Baca juga:
Dituntun ke Padang Berumput Hijau
Dituntun Menuju Kemenangan
Mengikuti Gembala
Yeshua Gembala yang Baik

Formula For Fortune: How Asa Candler Discovered Coca-Cola And Turned It Into The Wealth His Children Enjoyed The Real Thing: Truth and Power at the Coca-Cola Company