Tampilkan postingan dengan label penghiburan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label penghiburan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 12 Juli 2011

Nyanyian Syukur Atas Keselamatan

Yesaya 12



Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya Yahwe, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku.
Sungguh, Tuhan itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab Yahwe Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku."
Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.


Bersyukurlah kepada Yahwe, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur!

Bermazmurlah bagi Yahwe, sebab perbuatan-Nya mulia; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi!
Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Tuhan Israel, agung di tengah-tengahmu!"



Baca juga:
Janji Keselamatan Tuhan
Yahwe Belajar dari Yesaya 40



Jumat, 17 Desember 2010

Dalam Kristus ada Belas Kasih

Filipi 2:1 Jadi, karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan 

“Kepada saudaraku yang terkasih dalam Kristus …” Kita sering menuliskan frasa ini ketika kita menulis sebuah surat kepada teman atau sahabat yang seiman. Ungkapan ini tepat, karena dalam Kristus hendaklah ada kasih, bahkan ada kasih mesra dan belas kasihan.

Sebuah standar yang membuat saya malu kalau saya ukurkan kepada diri saya sendiri. Hampir selalu hubunganku dengan saudara seiman adalah hubungan yang biasa-biasa saja, bahkan hubungan fungsional atau juga formalitas.

Saya mengucapkan “Tuhan memberkati” sering tanpa makna dan hanya bersifat sopan-santun. Kata “syalom” lebih berfungsi sebagai pembuka kebekuan dalam sebuah pertemuan, tidak benar-benar sebuah luapan sukacita karena damai sejahtera yang dari Yahwe memenuhi hati kita dan meluap untuk kita luberkan kepada orang lain.

Ya, hendaklah ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan. Dalam Kristus, aku mau memandang dan memperlakukan saudara, teman kerja, tetangga seiman dengan kasih—tolong aku Tuhan agar juga bisa kudus mesra dan penuh belas kasihan.

Ada persekutuan Roh, ada suatu kekuatan di luar tubuh fisik dan apa yang tampak, sebuah ikatan yang mempersatukan, yang bersifat langgeng abadi, dan maha dahsyat, yang mampu mempersatukan kita, saudara seiman.