Tampilkan postingan dengan label mengusir setan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mengusir setan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 Oktober 2012

Pemberitaan Injil dalam Masa Penganiayaan

Kisah Para Rasul 8:1-25

Baca bagian sebelumnya!

The illustrated Christian martyrology; being an authentic and genuine historical account of the principal persecutions against the church of Christ, ... parts of the world, by pagans and papists The Illustrated Christian Martyrology: Being An Authentic And Genuine Historical Account Of The Principal Persecutions Against The Church Of Christ, ... Parts Of The World, By Pagans And Papists...
Pemberitaan Injil dan Mujizat
Pada bagian sebelumnya Stefanus memberikan teladan kesaksian iman yang luar biasa yang memperlihatkan eratnya hubungan pribadinya dengan Bapa YAHWE dan Putera-Nya YAHSHUA serta persekutuannya dengan Roh Kudus, di mana kasihnya akan YAHSHUA mendorongnya dan memberinya keberanian untuk bersaksi dan menegur orang lain, yang membawa kepada kematiannya. Kematiannya menjadi permulaan penganiayaan yang menimpa jemaat mula-mula. Semua jemaat kecuali rasul-rasul tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria (Kisah 8:1), sambil memberitakan Injil (ayat 4).

Salah satu anggota jemaat yang dilaporkan Kisah adalah Filipus. Kemungkinan ia adalah rekan sekerja Stefanus dalam "pelayanan meja" (Kis 6:5). Di Samaria ia memberitakan Mesias sambil melakukan tanda-tanda. Ia mengusir banyak roh jahat dan menyembuhkan orang-orang lumpuh dan timpang. Di sini kita sekali lagi melihat bahwa tanda-tanda dan mujizat, dalam bentuk kesembuhan dan pengusiran roh-roh jahat menyertai penginjil. Janji YAHSHUA dalam Markus 16:17-18 terpenuhi dalam diri orang yang percaya kepada YAHSHUA: mengusir setan demi Nama YAHSHUA, menumpangan tangan atas orang sakit dan orang itu akan sembuh, berbahasa baru, dan tidak akan celaka karena racun. Dan sebagai buah dari karya tersebut adalah: "Mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu" (ayat 6)..."Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu" (ayat 8).

Salah satu orang yang "bertobat" karena pemberitaan Filipus adalah Simon (Kis 8:913). Diceritakan bahwa Simon telah lama melakukan sihir dan orang menganggapnya memiliki kuasa Elohim atau Kuasa Besar (ayat 10) dan berhasil memikat hati semua orang. Namun kini orang-orang mengikuti Filipus dan memberi diri dibaptis, demikian pula Simon, karena mereka heran akan tanda-tanda yang diperbuat Filipus.

Pembaptisan Air v.s. Pembaptisan Roh Kudus
Berita keberhasilan pelayanan Filipus sampai kepada para rasul di Yerusalem sehingga diutuslah Petrus dan Yohanes untuk meninjau. Keduanya berdoa dan menumpangkan tangan pada jemaat agar mereka menerima Roh Kudus. Di sini kita belajar bahwa pembaptisan dalam Nama YAHSHUA perlu dilengkapi dengan penerimaan Roh Kudus (ayat 16-17). Dalam Alkitab Terjemahan Baru dikatakan bahwa "mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan". Kata hanya secara implisit mengandung arti bahwa pembaptisan saja belumlah cukup. Pembaptisan perlu dilengkapi dengan penerimaan Roh Kudus. Selanjutnya kita diberitahu bahwa penerimaan Roh Kudus bisa dilakukan dengan doa (ayat 15) dan kemudian diikuti dengan penumpangan tangan oleh Petrus dan Yohanes (ayat 18-19).

Simon: Dibaptis Namun Masih Terjerat Kejahatan
Melihat bahwa pemberian Roh Kudus terjadi melalui penumpangan tangan oleh para rasul, Simon, mantan penyihir itu memberikan uang agar ia juga menerima kuasa untuk bisa menyalurkan pemberian Roh Kudus dengan penumpangan tangan. Tindakan Simon ini dihardik keras oleh Petrus (Kis 8:20-23):

8:20 Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Elohim dengan uang. 8:21 Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Elohim. 8:22 Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; 8:23 sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan."

Pemberian Roh Kudus melalui Penumpangan Tangan
Baptisan Roh Kudus
Yang bisa kita pelajari dari perkataan Petrus ini adalah:
1. Pembaptisan Simon belum sepenuhnya melepaskannya dari kejahatannya. Ia belum sepenuhnya bertobat dan Petrus menyuruhnya untuk bertobat.
2. Cara pandang seseorang terhadap uang dan karunia bisa membuat seseorang tidak berkenan di hadapan YAHWE. Simon menyangka bahawa ia bisa membeli karunia dan sikapnya itu dikecam keras oleh Petrus
3. Karunia Roh bisa menjadi bagian atau milik seseorang, namun tidak bagi orang lain. Dan kriteria yang membedakannya adalah "hati yang lurus" di hadapan YAHWE.
4. Meskipun sudah dibaptis, Simon ternyata masih terjerat oleh kejahatan. Dan itu membuat hatinya pahit seperti empedu.
5. Namun kabar baiknya, Petrus memberitahu kita bahwa kita bisa mengubah keadaan kita yang terjerat oleh kejahatan dengan cara bertobat dan berdoa.

Baca bagian selanjutnya!

Baca juga:
Pembelaan Iman Stefanus di Hadapan Mahkamah Agama
Hubungan yang Intim dengan YAHWE di dalam Pelayanan
Pelayanan kepada Janda-Janda dalam Jemaat Mula-Mula
Ketaatan kepada YAHWE vs. Pemimpin



Kamis, 12 Juli 2012

Ada Setan di Gereja

Satan Inside the Church
Markus pasal 1 memperlihatkan hubungan yang menarik antara orang beriman dengan setan.Dari Markus pasal 1, setidaknya kita bisa belajar beberapa hal berikut ini mengenai setan.

Fakta mengenai setan
1. Pekerjaan setan:
  • Mencobai (ayat 13): “Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis.”
  • Mengganggu dan merasuki orang (ayat 23): “Pada waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat.”
  • Mengganggu orang yang sedang beribadat (ayat 23). (Berarti ada setan di Gereja?)

2. Setan kenal dengan Yesus
  • Ayat 24: “Apa urusanMu dengan kami, hai Yesus orang nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”
  • Ayat 34: Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

3. Tunduk dan kalah terhadap Yesus:
  • Ayat 26, 27: Roh jahat itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia keluar dari padanya. Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahat pun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.”

Sikap kita terhadap setan

1. Mengusir setan
  • ayat 25: “Tetapi Yesus menghardiknya, katanya: “Diam, keluarlah dari padanya!”
  • ayat 32: Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan.
  • Ayat 34: Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan
  • Ayat 39: Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
Pelajaran:

Dari Markus 1 kita belajar bahwa menjadi tugas kita sehari-hari untuk mengusir setan. Mengusir setan? Setiap hari? Ya! Yesus ke mana pun Ia pergi, Ia menyembuhkan penyakit dan mengusir setan. Berarti kita pun sebagai pengikut Yesus, juga harus melakukan hal yang sama. Markus menegaskan hal ini dalam penutup Injilnya (Markus 16:17: “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Keputusan”).

Kalau kita pengikut Kristus, berarti kita hidup di dalam Dia dan Ia hidup di dalam diri kita. Maka seperti yang dikatakan Yohanes (1 Yoh 2:6: “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup”). Kita harus hidup seperti Kristus telah hidup, itu artinya kita juga harus menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan.

Yang perlu kita ingat ketika berhadapan dengan setan adalah bahwa setan mengenal siapa itu Yesus. Setan tahu siapa Yesus dan kehebatan kuasa Yesus. Jadi ketika kita mengusir setan, usirlah dalam nama Yesus. Dengan menyebut nama Yesus, setan akan takut dengan kita dan akan tunduk pada kuasa Yesus.
Seperti dalam Filipi 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

Tetapi yang terpenting adalah bahwa Yesus harus benar-benar tinggal di dalam diri kita. Kalau tidak, bisa-bisa yang terjadi pada para tukang jampi Yahudi dalam Kisah Para Rasul 19:13-16, juga akan menimpa kita.

19:13. Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus." 
19:14 Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. 
19:15 Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"
19:16 Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.

Jadi, selalu undang Yesus untuk menjadi raja dalam hidup kita, dan wartakanlah kabar gembira, sembuhkanlah mereka yang sakit, dan usirlah setan. Dan nikmati hidup yang penuh dengan kemenangan dan berkelimpahan.

Kamis, 13 Oktober 2011

Misi Mereka yang Dipanggil Yesus



Dalam Matius 10:1-15 kita belajar mengenai tugas atau misi yang diemban oleh mereka yang dipanggil oleh Yesus untuk menjadi murid-Nya.

Tugas dan Wewenang Murid Yesus
Dalam ayat 1 dikatakan bahwa
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
Dari sini kita belajar:
1. Yesus memanggil 12 murid
2. Yesus memberi mereka kuasa
3. Untuk mengusir roh-roh jahat
4. Untuk melenyapkan segala penyakit.
5. Untuk melenyapkan segala kelemahan


Dalam ayat 5-9 dikatakan bahwa kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dengan pesan:
1. Jangan menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke kota lain (Samaria) (ayat 5)
2. Agar para murid pergi kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel (ayat 6)
3. Agar mereka memberitakan bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat (ayat 7)
4. Agar mereka menyembuhkan orang sakit (ayat 8)
5. Membangkitkan orang mati (ayat 8)
6. Mentahirkan orang kusta (ayat 8)
7. Mengusir setan-setan (ayat 8)
8. Melakukan semuanya itu dengan cuma-cuma karena hal itu diberikan kepada mereka dengan cuma-cuma  (ayat 8).

Ternyata kita, murid Yesus, mengemban tugas-tugas di atas, sebagaimana termuat dalam Matius 10:1-15. Tugas kita tidaklah hanya setiap minggu ke gereja, atau menjalani fungsi-fungsi organisatoris di gereja. Tugas kita bukan hanya menjadi aktivis di gereja, tetapi tugas kita dengan jelas diulang-ulang oleh Injil, dan dalam Matius pasal 10 ini diulang sampai dua kali, yakni:

mengusir roh-roh jahat atau setan-setan
melenyapkan segala penyakit atau menyembuhkan orang sakit 
melenyapkan segala kelemahan
mentahirkan orang kusta, bahkan
membangkitkan orang mati


Sudahkah kita melakukan misi tersebut? Ataukah kita terlalu diasyikkan oleh kesibukan kehidupan harian kegerejaan kita? Atau barangkali kita tidak sadar bahwa itu menjadi misi kita? Atau kita merasa tidak mampu melaksanakan misi tersebut?

Nah, belajar dari Matius 10, ternyata misi itu, mengusir setan dan melenyapkan sakit penyakit dan kelemahan tidak ada kaitannya dengan kemampuan. Bukan karena kita mampu, melainkan karena semua itu diberikan kepada kita secara cuma-cuma. Jadi bukan kemampuan, melainkan pemberian kuasa secara cuma-cuma dari Yesus kepada murid-murid yang dipilih-Nya.

Bukan karena usaha kita, bukan karena kemampuan kita, melainkan semuanya karena kuasa anugerah Yahwe melalui Yesus, dan diberikan kepada siapapun yang dipilih Yesus untuk menjadi murid-Nya.

Pertanyaannya: siapakah murid Yesus itu? Apakah kita termasuk murid Yesus? Apakah yang dimaksud hanya kedua belas murid Yesus saat Yesus masih hidup dalam bentuk tubuh manusia 2000 tahun yang lalu?

Kita semua, yang telah menerima anugerah keselamatan lewat pembaptisan, kita semua orang-orang Kristiani, pengikut Kristus adalah murid-murid Yesus. Bukan karena pilihan kita, melainkan Yesuslah yang memilih kita untuk menjadi murid-Nya (bdk Markus 16: 15-18). Semua orang beriman, semua murid Yesus, diberi kuasa untuk mengusir setan, untuk menyembuhkan orang sakit, untuk mengalahkan kedahsyatan racun, dan untuk berbahasa baru.

Marilah kita imani tugas dan kuasa yang diberikan oleh Yesus kepada kita. Usirlah setan, sembuhkanlah orang sakit, lenyapkanlah kelemahan. Yesus yang menyuruh Anda. Dia yang berkuasa atas hidup dan mati. Dia yang berkuasa atas seluruh alam semesta. Dialah yang memberikan kuasa itu kepada Anda.

Baca juga:
Pengalaman Pertama Mengusir Setan
Pelajaran Pertama dari Kisah Para Rasul
Kepastian Keselamatan dan Keberanian Bersaksi

Sabtu, 08 Januari 2011

Pengalaman Pertama Mengusir Setan


Dalam banyak kesempatan Yesus mengusir setan. Dan pekerjaan mengusir setan juga Ia tugaskan kepada para murid, dan Yesus memperlengkapi mereka dengan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, untuk mengusir setan.
Matius 10:1. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 
Markus 3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan


Dan para murid benar-benar mengusir setan, banyak setan.
Markus 6:7. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. 


Bukan hanya para murid, tetapi "orang biasa" (bukan murid pun) bisa mengusir setan demi nama Yesus. Dan itu memang berkenan kepada Yesus.
Markus 9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. 


Dan ternyata pekerjaan mengusir setan menurut Kitab Suci bukanlah pekerjaan "luar biasa" melainkan merupakan hal yang wajar, biasa, normal,yang menyertai orang-orang yang percaya.
Markus 16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku.


Hari ini pun saya mengalami dan melakukan hal ini. Selama ini saya hanya mendengar orang lain bersaksi mengusir setan. Tetapi kali ini aku benar-benar mengalaminya, dan benar: mengusir setan itu bisa dilakukan oleh orang yang beriman.
Saya melayat bersama ketua kelompok sel. Di rumah duka, kami diberitahu oleh salah satu kerabat yang meninggal, yang kebetulan juga anggota komsel kami, bahwa ibu yang semalam menjaga jenasah kerasukan setan. Ketika kami hendak pamitan pulang, penjaga jenasah yang menggantikannya menceritakan hal yang sama. Pemimpin  komsel kami menawarkan untuk mendoakannya. Dan setelah mendapat persetujuan dari semua tuan rumahnya, kami diantar oleh penjaga tersebut ke kamar di sebelah kamar jenasah di mana ibu yang kerasukan itu sedang berbaring.

Saya belum pernah memiliki pengalaman ini sehingga merasa ragu dan agak takut. Kebetulan hari itu aku puasa dan sudah menjalani puasa selama beberapa hari. Namun tetap saja aku merasa ragu. Ketika masuk mendapati ibu itu, saya melihat bahwa tampak ibu itu kelihatannya biasa-biasa saja.

Pemimpin komsel menanyai ibu itu: Apakah ibu mengenal Yesus? Iya, jawabnya. Apakah ibu sudah menerima Yesus? Iya, jawabnya. Sekarang Yesus di mana, Bu? Di sekitar sini, jawabnya. Mendengar jawaban ini pemimpin komsel langsung mengajak berdoa. Dan setelah beberapa saat pemimpin komsel meminta ibu yang kerasukan untuk menirukan doanya:
Bapa, kami bersyukur, karena kasihMu Engkau telah mengutus PuteraMu menjadi penolong dan penyelamat kami. Saat ini kami mohon ampun atas segala dosa-dosa kami dan sudilah untuk membasuh dosa-dosa kami dengan darah Putera-Mu.

 ... sampai di sini ibu itu bisa menirukan dengan lancar, namun ketika memasuki bagian berikut, ia diam dan tidak mau mengeluarkan kata-kata lagi ...

Yesus, saat ini saya mengundang Engkau Yesus untuk masuk ke dalam hatiku.

Saya menjadi yakin bahwa di dalam diri ibu itu ada kuasa gelap yang enggan untuk mengucapkan kata yang penuh kuasa itu; Yesus. Dan saya menjadi takut, berarti saya sedang "terperangkap" berhadap-hadapan dengan iblis. Apalagi saya merasa paling tidak berpengalaman dan merasa paling lemah dibandingkan pemimpin komsel dan ibu kerabat yang meninggal yang juga anggota komsel.

Karena ruang itu sempit, saya mencoba pindah ke sisi pemimpin sel. Berarti saya mendekati ke bagian kaki ibu yang kerasukan itu (sebelumnya saya berada di bagian atas kepala ibu itu). Dan ketika melihat ibu yang berbaring itu, melihat lekuk-lekuk tubuhnya, tiba-tiba saja birahi saya muncul.

Wah  gawat, sudah merasa paling lemah, sekarang saya sendiri sedang terintimidasi. Waduh, ini benar-benar gawat. Dan ketika mata saya bertatapan langsung dengan mata ibu yang kerasukan itu, saya benar-benar merasa terintimidasi dan seolah-olah iblis di dalam tubuh ibu itu sedang menertawakan saya dan merasa menang terhadap diri saya.

Saya terus ikut berdoa, terus memuji Tuhan, namun perasaan terintimidasi itu terus membelengu saya. Saya tidak tahan dan saya berpindah kembali ke posisi semula tetapi dengan agak menjauh dari ibu itu. Saya terus berdoa dan memuji Tuhan.

Perasaan takut kadang bisa saya usir dengan memperkatakan kepada diri sendiri: bahwa roh yang ada padaku jauh lebih besar dari apapun di dunia ini. Namun di saat yang lain perasaan takut benar-benar menguasai. Saya takut seandainya iblis itu ganti merasukiku. Dan gila, setan itu matanya mencari ke sana kemari dan setelah matanya bertatapan dengan mata saya, yang ada di belakannya, tiba-tiba tangannya melambai-lambai ke arahku, katanya: sini-sini.

Saya menjadi sangat ketakutan. Saya terus berdoa, terus bernyanyi memuji Haleluya, Hosana, Puji Tuhan, Puji Yahwe, dan seterusnya. Namun perasaan takut itu belum mau hilang juga.

Dan waktu sudah berjalan agak lama, namun roh itu tetap belum mau keluar dari tubuh ibu itu. Pemimpin komsel kelihatannya merasa agak kewalahan dan sudah kehabisan akal, kenapa roh ibu masih bandel belum mau keluar. Berulang-ulang pemimpin komsel meminta pertolongan dan kuasa dari Yahwe agar bisa seera mengusir iblis itu.

Keadaan ini membuat saya semakin merasa tertuduh, namun di pihak lain saya merasa terpanggil untuk datang mendekat dan meletakkan tangan di atas kepala ibu itu untuk mengusir setan itu. Namun di lain pihak aku benar-benar takut. Dari jauh aku mencoba ikut mengusir setan itu tetapi entah kenapa dari mulutku sulit keluar kata-kata ini: Dalam nama Yashua, dengan kuasa Darah Anak Domba, aku perintahkan roh yang tidak kudus untuk keluar (dari tubuh ibu ....). Berkali-kali aku mencobanya tetapi entah kenapa bagian akhir ( ... dari tubuh ibu ... ) itu tidak bisa keluar dari mulutku.

Akhirnya aku diingatkan untuk menutup bungkus diriku sendiri dan teman-teman pendoa, untuk keluarga yang kami tinggalkan di rumah, dan setelah itu saya memiliki keberanian .. dan yang sebelumnya saya tidak bisa berkata dengan keras, kini dari mulutku bisa keluar kata-kata yang keras dan penuh kekuatan, namun aku belum berani menjamah tubuh ibu itu.

Ketika tangan pemimpin komsel menjamah kepala ibu itu, saya menempelkan tangan saya di atas tangannya dan berdoa dengan keras dan tegas: Dalam nama Yashua, dengan kuasa Darah Anak Domba, aku perintahkan roh yang tidak kudus untuk keluar dari tubuh ibu ......

Saya tidak tahu, apakah karena kata-kata yang kelaur dari mulutku tadi atau karena urapan yang turun melalui pemimpin komsel, tidak lama kemudian ibu itu berkata dengan lirih: "Tuhan Yesus, tolong aku."

Kami senang namun merasa kurang pasti dengan apa yang kami dengar. Namun setelah ibu itu mengulangi lagi  perkataan yang sama, kami yakin bahwa roh jahat itu sudah keluar dari tubuhnya.

Kemudian dengan keras saya katakan: Dalam nama Yashua, kami tutup bungkus tubuh, jiwa dan roh ibu ... dengan Darah Anak Domba.

Dan akhirnya kami menyelesaikan doa dengan penuh ungkapan syukur. Ibu itu agak bengong bertanya, "Aku ini kenapa? Aku kok merasa lemas dan lapar?" Segera salah seorang saudaranya keluar untuk mengambilkan makanan dan minuman.

Terimakasih Bapa, terima kasih Yashua, atas karunia keselamatan dan iman. Atas pengampunan dosa. Kini aku semakin yakin dan percaya akan kuasa-Mu, kuasa yang juga Engkau berikan kepadaku. Bahwa, meskipun kami ini lemah, namun Engkau memampukan kami untuk berkuasa atas roh-roh jahat dan mengusir mereka.


Terima kasih Yahwe, hari ini Kau tambahkan iman kepada hambamu ini. Kini hambamu tahu bahwa roh yang Engkau berikan kepada hambamu lebih besar dari apapun di dunia ini. 


Amin

Baca juga: Kepastian Keselamatan dan Keberanian Bersaksi, klik di sini.