A Bible Study By Reinhard Bonnke - Holy Spirit: Are you Flammable or Fireproof? - Part 1
TUHAN YANG AJAIB
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu
itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan,
tolonglah, kita binasa." Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh
sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?" Matius 8: 23-27
MEGETHOS--Potensi yang Tak Terbendung
Melalui baptisan Roh Kudus, kita semua memiliki akses terhadap kuasa yang dapat membangkitkan orang mati, kuasa kebangkitan. Gereja yang tidak berdaya adalah aib. Roh Kudus selalu bertindak saat Anda bertindak untuk Tuhan. Jika Anda tidak bekerja untuk Tuhan, Anda tidak membutuhkan kuasa, dan tidak ada kuasa yang akan diberikan. Tapi begitu Anda dibaptis dalam Roh, potensi itu tidak terbendung.
PAULUS BERDOA UNTUK JEMAAT EFESUS (Efesus 1: 18-20)
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga.
Agar "mata hatimu terang, agar kamu mengerti ... betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati." Paulus menggunakan sebuah kata di sini untuk menggambarkan kebesaran sumber daya yang ada - megethos. Bom nuklir diukur dalam "megaton." Tetapi Paulus lebih lagi dan berbicara tentang "hyper megethos" atau kebesaran super. Begitulah seharusnya kita mengukur keefektifan kita dalam pelayanan Kristen, dan itulah sumber yang tersedia bagi setiap pelayan Tuhan.
Kami harap Anda menikmati pelajaran Alkitab ini oleh Reinhard Bonnke. Tunggu pengajaran selanjutnya THE IMPOSSIBLE HAPPENS minggu depan.
Saatnya kudatang kepada-MU ya YAHWE, Tuhan Penyelamatku, Pelindung dan Penebusku. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain.
Tampilkan postingan dengan label kuasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kuasa. Tampilkan semua postingan
Minggu, 25 Februari 2018
Sabtu, 07 Juni 2014
Tunduk kepada YAHWE Adalah Kunci Menjadi Ayah dan Suami yang Berhasil
Diterjemahkan dari postingan Derek Prince di halaman FB-nya
Otoritas saudara sebagai seorang suami dan ayah tergantung pada penundukan saudara kepada Yeshua. Jika saudara benar-benar berserah kepada-Nya sebagai kepala, semua otoritas langit akan mengalir melalui saudara kepada keluarga saudara, dan saudara akan berfungsi secara efektif sebagai kepala. Tetapi jika saudara tidak tunduk kepada Yesus, saudara bisa saja berteriak dan menghentak-hentakkan kaki, saudara bisa saja marah dan bahkan melakukan kekerasan, tetapi saudara tidak akan pernah memiliki satu hal: kuasa sejati yang dikaruniakan YAHWE yang memampukan saudara menjadi kepala yang efektif untuk keluarga saudara.
Menjadi ayah adalah panggilan TUHAN yang sama mulianya dengan menjadi penginjil atau pendeta. Jika TUHAN telah memanggil saudara untuk menjalani salah satu pelayanan tersebut, saudara tidak akan hanya mengandalkan kekuatan saudara sendiri. Saudara akan mencari Dia untuk karunia khusus yang saudara perlukan agar bisa berhasil. Dengan cara yang sama, saudara perlu untuk mempercayai YAHWE demi karunia yang saudara perlukan untuk menjadi ayah yang sukses.
Berikut adalah kutian dari Ibrani 4:16 untuk menguatkan saudara:
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ketahuilah bahwa melalui Yeshua saudara memiliki akses langsung kepada tahta TUHAN, yang memerintah seluruh alam semesta dan yang mengendalikan setiap situasi dan kehidupan orang per orang. Perhatikan juga bahwa itu adalah takhta karunia, yang diberikan secara cuma-cuma, perkenanan TUHAN bagi semua orang yang datang melalui pengorbanan Yeshua di kayu salib. Saudara diundang untuk datang dengan berani, bukan ragu-ragu.
Baca juga:
Pemberitaan Injil dalam Masa Penganiayaan
Beribadah kepada YAHWE: Pilihan yang Terbaik
Teladan Ketaatan dari Emily Gloria Wilson
Mendapatkan Hati Tuhan
Otoritas saudara sebagai seorang suami dan ayah tergantung pada penundukan saudara kepada Yeshua. Jika saudara benar-benar berserah kepada-Nya sebagai kepala, semua otoritas langit akan mengalir melalui saudara kepada keluarga saudara, dan saudara akan berfungsi secara efektif sebagai kepala. Tetapi jika saudara tidak tunduk kepada Yesus, saudara bisa saja berteriak dan menghentak-hentakkan kaki, saudara bisa saja marah dan bahkan melakukan kekerasan, tetapi saudara tidak akan pernah memiliki satu hal: kuasa sejati yang dikaruniakan YAHWE yang memampukan saudara menjadi kepala yang efektif untuk keluarga saudara.
Menjadi ayah adalah panggilan TUHAN yang sama mulianya dengan menjadi penginjil atau pendeta. Jika TUHAN telah memanggil saudara untuk menjalani salah satu pelayanan tersebut, saudara tidak akan hanya mengandalkan kekuatan saudara sendiri. Saudara akan mencari Dia untuk karunia khusus yang saudara perlukan agar bisa berhasil. Dengan cara yang sama, saudara perlu untuk mempercayai YAHWE demi karunia yang saudara perlukan untuk menjadi ayah yang sukses.
Berikut adalah kutian dari Ibrani 4:16 untuk menguatkan saudara:
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ketahuilah bahwa melalui Yeshua saudara memiliki akses langsung kepada tahta TUHAN, yang memerintah seluruh alam semesta dan yang mengendalikan setiap situasi dan kehidupan orang per orang. Perhatikan juga bahwa itu adalah takhta karunia, yang diberikan secara cuma-cuma, perkenanan TUHAN bagi semua orang yang datang melalui pengorbanan Yeshua di kayu salib. Saudara diundang untuk datang dengan berani, bukan ragu-ragu.
Baca juga:
Pemberitaan Injil dalam Masa Penganiayaan
Beribadah kepada YAHWE: Pilihan yang Terbaik
Teladan Ketaatan dari Emily Gloria Wilson
Mendapatkan Hati Tuhan
Label:
ayah,
kasih,
kasih Bapa,
kepala,
kuasa,
suami,
Tahta kasih karunia
Kamis, 18 Oktober 2012
Hubungan yang Intim dengan YAHWE di dalam Pelayanan
Kisah Para Rasul 6:8-15
Baca bagian sebelumnya!
Pada bagian sebelumnya kita belajar bagaimana jemaat mula-mula amat memperhatikan pelayanan meja di samping pelayanan Firman. Bahwa pembagian kepada orang-orang yang membutuhkan, para janda, merupakan bagian penting di dalam efektivitas penginjilan. Kini kita akan melihat bagaimana salah satu pelayan meja tersebut ditampilkan di dalam Kitab Suci, yakni Stefanus:
6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. 6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, 6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. 6:11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Elohim." 6:12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. 6:13 Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat, 6:14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa YAHSHUA, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita." 6:15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Stefanus, salah satu pelayan meja yang terpilih dalam kisah ini digambarkan sebagai penuh karunia dan kuasa, mengadakan mujizat dan tanda di antara orang banyak. Berarti, selain membagi-bagikan berkat jasmani kepada para janda, Stefanus juga melayani jemaat dengan mendatangkan mujizat. Mungkin itu menyembuhkan sakit-penyakit, mengusir setan, dsb. Tidak tertutup kemungkinan juga bahwa Stefanus juga mewartakan Injil saat ia menjalankan tugasnya sebagai pelayan meja.
Apa yang dikerjakan Stefanus ini tampaknya mengundang tanda tanya dan kecemburuan di pihak beberapa jemaat Yahudi. Mereka mencoba mempertanyakan tindakan Stefanus dan bersoal jawab dengannya. Namun mereka dikatakan tidak sanggup melawan hikmat dan Roh yang mendorongnya berbicara. Dari sini kita tahu bahwa seorang pelayan yang baik bahkan dalam bidang yang tidak rohani sekali pun perlu diperlengkapi dengan perlengkapan rohani yang memadai. Ia harus memiliki hubungan yang intim dengan YAHWE yang mencurahkan Roh Kudus-Nya kepadanya. Ia juga harus siap melayani orang yang sakit, mengusir setan, dan memberikan kesaksian di depan orang banyak.
Demikian pula, kita perlu diperlengkapi dengan hubungan yang intim dengan YAHWE di dalam setiap bentuk pelayanan kita. Kita perlu peka terhadap gerakan Roh dan membiarkan hati dan hidup kita dituntun oleh Roh. Hubungan yang intim dengan Roh Kudus menjadikan diri kira penuh karunia dan kuasa, dan diberikan kemampuan untuk melakukan mujizat dan tanda-tanda di depan orang banyak. Dan ketika kita harus mempertanggungjawabkan apa yang kita perbuat, Roh Kudus akan memampukan kita untuk menyampaikan hikmat dan kehendak Bapa. Perkataan kita akan penuh hikmat dan kuasa.
Baca bagian selanjutnya!
Baca juga:
Pelayanan kepada Janda-Janda dalam Jemaat Mula-Mula
Ketaatan kepada YAHWE vs. Pemimpin
Ketaatan Para Rasul Berhadapan dangan Otoritas Agama dan Dunia
Mukjizat Menjadi Unsur Utama dalam Pelayanan dan Penginjilan
Motivasi Pelayanan: Belajar dari Ananis dan Safira
Pada bagian sebelumnya kita belajar bagaimana jemaat mula-mula amat memperhatikan pelayanan meja di samping pelayanan Firman. Bahwa pembagian kepada orang-orang yang membutuhkan, para janda, merupakan bagian penting di dalam efektivitas penginjilan. Kini kita akan melihat bagaimana salah satu pelayan meja tersebut ditampilkan di dalam Kitab Suci, yakni Stefanus:
![]() |
Stefanus di Hadapan Tua-Tua |
Stefanus, salah satu pelayan meja yang terpilih dalam kisah ini digambarkan sebagai penuh karunia dan kuasa, mengadakan mujizat dan tanda di antara orang banyak. Berarti, selain membagi-bagikan berkat jasmani kepada para janda, Stefanus juga melayani jemaat dengan mendatangkan mujizat. Mungkin itu menyembuhkan sakit-penyakit, mengusir setan, dsb. Tidak tertutup kemungkinan juga bahwa Stefanus juga mewartakan Injil saat ia menjalankan tugasnya sebagai pelayan meja.
Apa yang dikerjakan Stefanus ini tampaknya mengundang tanda tanya dan kecemburuan di pihak beberapa jemaat Yahudi. Mereka mencoba mempertanyakan tindakan Stefanus dan bersoal jawab dengannya. Namun mereka dikatakan tidak sanggup melawan hikmat dan Roh yang mendorongnya berbicara. Dari sini kita tahu bahwa seorang pelayan yang baik bahkan dalam bidang yang tidak rohani sekali pun perlu diperlengkapi dengan perlengkapan rohani yang memadai. Ia harus memiliki hubungan yang intim dengan YAHWE yang mencurahkan Roh Kudus-Nya kepadanya. Ia juga harus siap melayani orang yang sakit, mengusir setan, dan memberikan kesaksian di depan orang banyak.
Demikian pula, kita perlu diperlengkapi dengan hubungan yang intim dengan YAHWE di dalam setiap bentuk pelayanan kita. Kita perlu peka terhadap gerakan Roh dan membiarkan hati dan hidup kita dituntun oleh Roh. Hubungan yang intim dengan Roh Kudus menjadikan diri kira penuh karunia dan kuasa, dan diberikan kemampuan untuk melakukan mujizat dan tanda-tanda di depan orang banyak. Dan ketika kita harus mempertanggungjawabkan apa yang kita perbuat, Roh Kudus akan memampukan kita untuk menyampaikan hikmat dan kehendak Bapa. Perkataan kita akan penuh hikmat dan kuasa.
Baca bagian selanjutnya!
Baca juga:
Pelayanan kepada Janda-Janda dalam Jemaat Mula-Mula
Ketaatan kepada YAHWE vs. Pemimpin
Ketaatan Para Rasul Berhadapan dangan Otoritas Agama dan Dunia
Mukjizat Menjadi Unsur Utama dalam Pelayanan dan Penginjilan
Motivasi Pelayanan: Belajar dari Ananis dan Safira
Label:
gereja perdana,
hikmat,
jemaat mula-mula,
jemaat pertama,
karunia,
kuasa,
mukjizat,
Roh Kudus,
Stefanus,
tanda
Sabtu, 15 September 2012
Roh Kudus Menjadikan Hidup Kita Menjadi Berkat bagi Orang Lain
Baca bagian sebelumnya
Pada bagian sebelumnya, dari Kisah 3:11-26, kita belajar mengenai nilai strategis mukjizat dalam pewartaan Injil, dan pada pasal selanjutnya kita tahu dampak dari mukjizat itu, yakni jumlah mereka yang percaya menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki (Kis 4:4).
Pada saat Pentakosta kita juga belajar bahwa Roh Kudus membuat para rasul itu menjadi berani untuk mewartakan kabar sukacita mengenai Tuhan Yesus Kristus yang telah disalibkan namun bangkit menjadi Tuhan dan Kristus. Keberanian Petrus dan Yohanes untuk berkotbah di tempat umum mengenai sesuatu yang baru bagi masyarakat Yahudi saat itu, yang berbeda dari apa yang selama ini diajarkan oleh kaum imam Yahudi, membawa keduanya kepada penahanan (Kis 4:1-3). Petrus dan Yohanes harus menghadapi sidang agama di hadapan para pemimpin, tua-tua dan ahli Taurat, dan Imam Besar dan para imam (ayat 5-6). Nah, kita sekarang melihat bagaimana kuasa Roh Kudus itu bekerja semakin dahsyat pada para rasul.
Keberanian untuk Menyatakan Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat.
Pertama, ketika ditanya mengenai kuasa atau nama yang membuat Petrus berani berkotbah dan melakukan mukjizat di hadapan sidang agama itu, dengan berani Petrus mengatakan sesuatu yang jelas akan membuat mereka semakin marah:
Kisah Para Rasul 4:8 "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, 4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, 4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Elohim dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Kalau sebelumnya Petrus pernah menyangkal sebagai pengikut Yesus di hadapan hamba (bukan pemimpin atau pejabat) (Mat 26:75), sekarang ini, Petrus dengan berani bukan saja mengakui bahwa ia adalah murid Yesus, namun juga mengatakan di hadapan para pemimpin agama, orang-orang yang telah menyebabkan Yesus disalibkan, bahwa nama Yesus inilah yang menyebabkan terjadi mukjizat, bahwa Yesus yang telah mereka tolak dan salibkan, adalah Mesias yang dijanjikan, adalah Tuhan dan Penyelamat. Bahkan dengan tegas dikatakan oleh Petrus bahwa tidak ada keselamatan di bawah kolong langit ini selain di dalam nama Yesus, yang telah mereka salibkan.
Roh Kudus mentranformasi orang biasa menjadi luar biasa
Kuasa Roh Kudus telah mengubah Petrus dan Yohanes, yang sebelumnya hanya pencari ikan, menjadi orang yang luar biasa, penuh keberanian dan hikmat dan sanggup mengubahkan orang lain. Perubahan ini tampak kepada orang lain, sampai-sampai para pemimpin agama Yahudipun mengakuinya.
Kis 4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
Dari sini kita belajar bahwa menjadi pengikut Yesus yang diurapi Roh Kudus benar-benar mengubahkan. Petrus dan Yohanes, nelayan, sebelumnya penakut, kini diubahkan menjadi orang yang dipakai Tuhan untuk bersaksi di hadapan orang-orang, bahkan di hadapan para penguasa. Dan orang lain bisa mengamati adanya perubahan itu. Perubahan itu tampak dan bisa dirasakan oleh orang lain. Ada perubahan yang benar-benar nyata.
Roh Kudus mendorong orang percaya untuk menjadikan bersaksi sebagai cara dan gaya hidup
Para tua-tua dan pemimpin agama mengancam agar Petrus dan Yohanes tidak lagi mengajar dalam nama Yesus (ayat 18), namun Petrus mengatakan:
Kisah Para Rasul 4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Elohim: taat kepada kamu atau taat kepada Elohim. 4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
Kalau Roh Kudus ada di dalam diri kita, maka dorongan untuk bersaksi itu selalu ada dan bahkan tidak mungkin untuk tidak bersaksi. Roh Kudus memampukan kita untuk taat kepada YAHWE, yakni menceritakan kepada orang lain apa yang sudah dikerjakan YAHWE di dalam hidup kita.
Orang lain melihat kemuliaan YAHWE melalui kesaksian hidup kita
Kalau kita hidup akrab bergaul dengan Roh Kudus, hidup kita akan menjadi kesaksian yang hidup, yang menyatakan kemuliaan YAHWE. Kisah Para Rasul 4:21 orang banyak yang memuliakan nama Elohim berhubung dengan apa yang telah terjadi. Hidup orang percaya, apa yang dikatakan dan apa yang diperbuatnya, "menceritakan" kepada orang lain yang melihatnya akan kebesaran dan kemuliaan YAHWE.
Baca bagian selanjutnya
Baca juga:
Nilai Strategis Mukjizat dalam Penginjilan
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula
Pentakosta, Ciri-Ciri Pekerjaan Roh Kudus
Pada bagian sebelumnya, dari Kisah 3:11-26, kita belajar mengenai nilai strategis mukjizat dalam pewartaan Injil, dan pada pasal selanjutnya kita tahu dampak dari mukjizat itu, yakni jumlah mereka yang percaya menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki (Kis 4:4).
Pada saat Pentakosta kita juga belajar bahwa Roh Kudus membuat para rasul itu menjadi berani untuk mewartakan kabar sukacita mengenai Tuhan Yesus Kristus yang telah disalibkan namun bangkit menjadi Tuhan dan Kristus. Keberanian Petrus dan Yohanes untuk berkotbah di tempat umum mengenai sesuatu yang baru bagi masyarakat Yahudi saat itu, yang berbeda dari apa yang selama ini diajarkan oleh kaum imam Yahudi, membawa keduanya kepada penahanan (Kis 4:1-3). Petrus dan Yohanes harus menghadapi sidang agama di hadapan para pemimpin, tua-tua dan ahli Taurat, dan Imam Besar dan para imam (ayat 5-6). Nah, kita sekarang melihat bagaimana kuasa Roh Kudus itu bekerja semakin dahsyat pada para rasul.
Keberanian untuk Menyatakan Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat.
Pertama, ketika ditanya mengenai kuasa atau nama yang membuat Petrus berani berkotbah dan melakukan mukjizat di hadapan sidang agama itu, dengan berani Petrus mengatakan sesuatu yang jelas akan membuat mereka semakin marah:
Kisah Para Rasul 4:8 "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, 4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, 4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Elohim dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Kalau sebelumnya Petrus pernah menyangkal sebagai pengikut Yesus di hadapan hamba (bukan pemimpin atau pejabat) (Mat 26:75), sekarang ini, Petrus dengan berani bukan saja mengakui bahwa ia adalah murid Yesus, namun juga mengatakan di hadapan para pemimpin agama, orang-orang yang telah menyebabkan Yesus disalibkan, bahwa nama Yesus inilah yang menyebabkan terjadi mukjizat, bahwa Yesus yang telah mereka tolak dan salibkan, adalah Mesias yang dijanjikan, adalah Tuhan dan Penyelamat. Bahkan dengan tegas dikatakan oleh Petrus bahwa tidak ada keselamatan di bawah kolong langit ini selain di dalam nama Yesus, yang telah mereka salibkan.
Roh Kudus mentranformasi orang biasa menjadi luar biasa
Kuasa Roh Kudus telah mengubah Petrus dan Yohanes, yang sebelumnya hanya pencari ikan, menjadi orang yang luar biasa, penuh keberanian dan hikmat dan sanggup mengubahkan orang lain. Perubahan ini tampak kepada orang lain, sampai-sampai para pemimpin agama Yahudipun mengakuinya.
Kis 4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
Dari sini kita belajar bahwa menjadi pengikut Yesus yang diurapi Roh Kudus benar-benar mengubahkan. Petrus dan Yohanes, nelayan, sebelumnya penakut, kini diubahkan menjadi orang yang dipakai Tuhan untuk bersaksi di hadapan orang-orang, bahkan di hadapan para penguasa. Dan orang lain bisa mengamati adanya perubahan itu. Perubahan itu tampak dan bisa dirasakan oleh orang lain. Ada perubahan yang benar-benar nyata.
Roh Kudus mendorong orang percaya untuk menjadikan bersaksi sebagai cara dan gaya hidup
Para tua-tua dan pemimpin agama mengancam agar Petrus dan Yohanes tidak lagi mengajar dalam nama Yesus (ayat 18), namun Petrus mengatakan:
Kisah Para Rasul 4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Elohim: taat kepada kamu atau taat kepada Elohim. 4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
Kalau Roh Kudus ada di dalam diri kita, maka dorongan untuk bersaksi itu selalu ada dan bahkan tidak mungkin untuk tidak bersaksi. Roh Kudus memampukan kita untuk taat kepada YAHWE, yakni menceritakan kepada orang lain apa yang sudah dikerjakan YAHWE di dalam hidup kita.
Orang lain melihat kemuliaan YAHWE melalui kesaksian hidup kita
Kalau kita hidup akrab bergaul dengan Roh Kudus, hidup kita akan menjadi kesaksian yang hidup, yang menyatakan kemuliaan YAHWE. Kisah Para Rasul 4:21 orang banyak yang memuliakan nama Elohim berhubung dengan apa yang telah terjadi. Hidup orang percaya, apa yang dikatakan dan apa yang diperbuatnya, "menceritakan" kepada orang lain yang melihatnya akan kebesaran dan kemuliaan YAHWE.
Baca bagian selanjutnya
Baca juga:
Nilai Strategis Mukjizat dalam Penginjilan
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula
Pentakosta, Ciri-Ciri Pekerjaan Roh Kudus
Label:
baptisan Roh Kudus,
gaya hidup,
kemuliaan,
kesaksian,
keselamatan,
kuasa,
mukjizat,
nama Yesus,
perubahan
Minggu, 12 Agustus 2012
Roh Kudus Menjadi Daya Penggerak Gaya Hidup Jemaat Perdana
Hidup Kristen adalah hidup menurut Kristus atau mengikuti ajaran Kristus. Tentu saja banyak cara atau banyak tradisi atau bahkan keyakinan dalam menerapkan "hidup Kristen" atau "gaya hidup Kristiani" yang bisa ditemui saat ini.
Namun semestinya hidup Kristen atau gaya hidup Kristiani harus tetap bersumber pada Kitab Suci. Dan dengan demikian, amat sangatlah penting untuk belajar dari orang-orang pertama yang menyebut diri atau disebut dirinya sebagai orang Kristen, yakni mereka menghayati hidup Kristen pada mula-mula atau jemaat perdana atau jemaat pertama atau jemaat mula-mula.
Dengan demikian, kita bisa menggali dan menelusuri bagaimana orang Kristen seharusnya hidup dengan membaca Kisah Para Rasul. Kalau kita mau serius menjadi orang Kristen atau menadi pengikut Kristus, apapun latar belakang kelompok atau denominasi kita, maka haruslah kita belajar dari para rasul sendiri.
Membaca Kisah Para Rasul, mulai dari pasal 1, bagian awal dari pasal 1, amat sangat jelas ditekankan bahwa hidup Kristiani haruslah berdasar atau digerakkan oleh Roh Kudus. Sekali lagi: hidup kristiani kita, segala langkah dan gerak aktivitas Kristiani kita, harus didasarkan atau digerakkan atau diinspirasikan oleh Roh Kudus. Dalam Kisah 1 ayat 4 dengan jelas dinyatakan bahwa Yesus melarang mereka untuk melakukan apapun sebelum mereka menerima Roh Kudus, atau yang disebut janji Bapa, atau yang disebut dengan "dibabtis dengan Roh Kudus".
Kisah Para Rasul 1:4-5 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka. Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang - demikian kata-Nya - "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Perhatikan kata "melarang", Yesus melarang para murid untuk pergi, melainkan untuk "tinggal menantikan janji Bapa", janji yang telah sebelumnya disampaikan sendiri dari Yesus (telah kamu dengar dari pada-Ku), yakni bahwa Yesus akan membaptis mereka dengan Roh Kudus ... sebelum mereka melakukan pelayanan apapun.
Di bagian selanjutnya kita juga belajar bahwa para murid "merisaukan" sesuatu tentang pemulihan kerajaan bagi Israel. Namun sekali lagi Yesus meminta mereka untuk tidak memikirkan yang lain namun menegaskan bahwa kalau mereka sudah menerima atau kalau Roh Kudus sudah turun atas mereka, mereka akam menjadi saksiNya sampai ke ujung bumi.
Kisah Para Rasul 1:6-8: Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi ISrael?" Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut uasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Yesus melarang mereka pergi, Yesus juga "melarang" mereka memikirkan yang lain, bahkan yang sangat mulia (pemulihan kerajaan Israel), namun menyuruh mereka fokus untuk menerima Roh Kudus. Karena Roh Kudus itu akan memberi mereka kuasa untuk menjadi saksiNya.
Jelas, Roh Kudus dan kuasanya itu amat sangat penting bagi pelayanan para rasul dan jemaat perdana. Dengan Roh Kudus, mereka jadi tahu apa yang seharusnya mereka lakukan dan apa yang seharusnya menjadi fokus dari pelayanan mereka. Bukannya memikirkan kerajaan duniawi Israel, namun menjadi saksi Kristuslah yang harus menjadi fokus mereka.
Pertanyaannya: Apakah Anda sudah melayani? Apakah Anda terlibat dalam kegiatan gereja? Kalau sudah, apa yang mendasari gerak dan pelayanan Anda? Sudahkah Roh Kudus tinggal dalam diri Anda? Sudahkah Anda menerima Roh Kudus yang dijanjikan Bapa?
Sudahkah Anda "tinggal" dan "menantikan janji Bapa"? Ataukah Anda langsung terjun ke lapangan tanpa dibekali kuasa dari Roh Kudus. Kalau begitu: jangan-jangan Anda hanya sedang peduli dengan "misi" Anda sendiri, sebagaimana para rasul waktu itu hanya memikirkan sesuatu yang duniawi, pemulihan kerajaan Israel. Padahal mereka diminta untuk menjadi saksi Kristus. Apa motivasi Anda melayani, menjadi saksi Kristus? Atau mengejar ambisi duniawi Anda (memulihkan kerajaan Anda?)?
Saatnya untuk bertanya kembali kepada diri Anda sendiri. Saatnya untuk diam tinggal dan menantikan janji Bapa. Lakukanlah itu sebelum Anda lari untuk melayani. Tanpanya, barangkali Anda hanya sedangg mengejar ambisi pribadi Anda sendiri.
Baca juga:
Cara Hidup Jemaat yang Pertama
Label:
gereja perdana,
janji Bapa,
janji Tuhan,
jemaat mula-mula,
jemaat pertama,
kuasa,
Roh Kudus,
saksi
Kamis, 13 Oktober 2011
Misi Mereka yang Dipanggil Yesus
Dalam Matius 10:1-15 kita belajar mengenai tugas atau misi yang diemban oleh mereka yang dipanggil oleh Yesus untuk menjadi murid-Nya.
Tugas dan Wewenang Murid Yesus
Dalam ayat 1 dikatakan bahwa
Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
Dari sini kita belajar:
1. Yesus memanggil 12 murid
2. Yesus memberi mereka kuasa
3. Untuk mengusir roh-roh jahat
4. Untuk melenyapkan segala penyakit.
5. Untuk melenyapkan segala kelemahan
Dalam ayat 5-9 dikatakan bahwa kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dengan pesan:
1. Jangan menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke kota lain (Samaria) (ayat 5)
2. Agar para murid pergi kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel (ayat 6)
3. Agar mereka memberitakan bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat (ayat 7)
4. Agar mereka menyembuhkan orang sakit (ayat 8)
5. Membangkitkan orang mati (ayat 8)
6. Mentahirkan orang kusta (ayat 8)
7. Mengusir setan-setan (ayat 8)
8. Melakukan semuanya itu dengan cuma-cuma karena hal itu diberikan kepada mereka dengan cuma-cuma (ayat 8).
Ternyata kita, murid Yesus, mengemban tugas-tugas di atas, sebagaimana termuat dalam Matius 10:1-15. Tugas kita tidaklah hanya setiap minggu ke gereja, atau menjalani fungsi-fungsi organisatoris di gereja. Tugas kita bukan hanya menjadi aktivis di gereja, tetapi tugas kita dengan jelas diulang-ulang oleh Injil, dan dalam Matius pasal 10 ini diulang sampai dua kali, yakni:
mengusir roh-roh jahat atau setan-setan
melenyapkan segala penyakit atau menyembuhkan orang sakit
melenyapkan segala kelemahan
mentahirkan orang kusta, bahkan
membangkitkan orang mati
Sudahkah kita melakukan misi tersebut? Ataukah kita terlalu diasyikkan oleh kesibukan kehidupan harian kegerejaan kita? Atau barangkali kita tidak sadar bahwa itu menjadi misi kita? Atau kita merasa tidak mampu melaksanakan misi tersebut?
Nah, belajar dari Matius 10, ternyata misi itu, mengusir setan dan melenyapkan sakit penyakit dan kelemahan tidak ada kaitannya dengan kemampuan. Bukan karena kita mampu, melainkan karena semua itu diberikan kepada kita secara cuma-cuma. Jadi bukan kemampuan, melainkan pemberian kuasa secara cuma-cuma dari Yesus kepada murid-murid yang dipilih-Nya.
Bukan karena usaha kita, bukan karena kemampuan kita, melainkan semuanya karena kuasa anugerah Yahwe melalui Yesus, dan diberikan kepada siapapun yang dipilih Yesus untuk menjadi murid-Nya.
Pertanyaannya: siapakah murid Yesus itu? Apakah kita termasuk murid Yesus? Apakah yang dimaksud hanya kedua belas murid Yesus saat Yesus masih hidup dalam bentuk tubuh manusia 2000 tahun yang lalu?
Kita semua, yang telah menerima anugerah keselamatan lewat pembaptisan, kita semua orang-orang Kristiani, pengikut Kristus adalah murid-murid Yesus. Bukan karena pilihan kita, melainkan Yesuslah yang memilih kita untuk menjadi murid-Nya (bdk Markus 16: 15-18). Semua orang beriman, semua murid Yesus, diberi kuasa untuk mengusir setan, untuk menyembuhkan orang sakit, untuk mengalahkan kedahsyatan racun, dan untuk berbahasa baru.
Marilah kita imani tugas dan kuasa yang diberikan oleh Yesus kepada kita. Usirlah setan, sembuhkanlah orang sakit, lenyapkanlah kelemahan. Yesus yang menyuruh Anda. Dia yang berkuasa atas hidup dan mati. Dia yang berkuasa atas seluruh alam semesta. Dialah yang memberikan kuasa itu kepada Anda.
Baca juga:
Pengalaman Pertama Mengusir Setan
Pelajaran Pertama dari Kisah Para Rasul
Kepastian Keselamatan dan Keberanian Bersaksi
Minggu, 03 Juli 2011
Kita Kuat Karena Yahwe Menopang: Belajar dari Yesaya 40
Yesaya 40:31 tetapi orang yang menanti-nantikan YAHWE akan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Firman-Mu hari ini meneguhkan akan kuasa, kekuatan, dan kebesaran-Mu Yahwe, dibandingkan dengan kelemahan kami umat-Mu dan "kebesaran" dunia yang tiada artinya di hadapan-Mu. Namun Engkau juga memperlihatkan dan meneguhkan kesanggupan-Mu untuk menolong umat-Mu yang menanti-nantikan Engkau.
Terimakasih Yahwe atas kasih karunia-Mu. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu dan menginginkan supaya umat-Mu terhibur dan tenang hatinya (Yesaya 40:1-2) dan supaya umat-Mu bertobat (Yesaya 40:3-4) agar kemuliaan-Mu dinyatakan kepada seluruh umat manusia (Yesaya 40:5).
Kami menjadi tahu Yahwe bahwa kami ini hanyalah seperti rumput kering dan kesemarakan kami hanyalah seperti bunga di padang yang hanya sebentar saja. Namun kami juga menjadi tahu bahwa kami harus berpegang kepada firman-Mu karena betapa penting dan dahsyatnya firman-Mu yang kekal dan tetap untuk selamanya (Yesaya 40:6-8).
Engkau ingin agar umat-Mu mewartakan agar dunia mengetahui bahwa Engkau adalah Yahwe yang datang dengan kekuatan dan bahwa tangan-Mu berkuasa (Yesaya 40:9-10), bahwa Engkau sanggup melindungi dan mengasihi umat-Mu seperti seorang Gembala yang memangku anak domba dan menuntun induknya (Yesaya 40:11).
Engkau ingin dunia mengetahui bahwa tiada Tuhan selain Engkau, bahwa Engkau tidak tertandingi (Yesaya 40:12-30), bahwa Engkau adalah Yahwe yang besar, bangsa-bangsa hanyalah seperti setitik air dan pulau-pulau seperti abu halus di hadapan-Mu (Yesaya 40:15). Engkaulah yang menciptakan bumi (ayat 28) dan bertahta di atas bulatan bumi (22). Tidak seperti manusia, yang paling perkasa sekalipun (30), Engkau tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu (28), memberi kekuatan kepada yang lemah dan semangat kepada yang tiada berdaya (29).
Yesaya 40:31 tetapi orang yang menanti-nantikan YAHWE akan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Baca juga:
Yahwe kekuatanku
Tuhanlah perisaiku
Pengenalan akan Yahwe
Sabtu, 08 Januari 2011
Pengalaman Pertama Mengusir Setan
Dalam banyak kesempatan Yesus mengusir setan. Dan pekerjaan mengusir setan juga Ia tugaskan kepada para murid, dan Yesus memperlengkapi mereka dengan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, untuk mengusir setan.
Matius 10:1. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
Markus 3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
Dan para murid benar-benar mengusir setan, banyak setan.
Markus 6:7. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Bukan hanya para murid, tetapi "orang biasa" (bukan murid pun) bisa mengusir setan demi nama Yesus. Dan itu memang berkenan kepada Yesus.
Markus 9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Dan ternyata pekerjaan mengusir setan menurut Kitab Suci bukanlah pekerjaan "luar biasa" melainkan merupakan hal yang wajar, biasa, normal,yang menyertai orang-orang yang percaya.
Markus 16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku.
Hari ini pun saya mengalami dan melakukan hal ini. Selama ini saya hanya mendengar orang lain bersaksi mengusir setan. Tetapi kali ini aku benar-benar mengalaminya, dan benar: mengusir setan itu bisa dilakukan oleh orang yang beriman.
Saya melayat bersama ketua kelompok sel. Di rumah duka, kami diberitahu oleh salah satu kerabat yang meninggal, yang kebetulan juga anggota komsel kami, bahwa ibu yang semalam menjaga jenasah kerasukan setan. Ketika kami hendak pamitan pulang, penjaga jenasah yang menggantikannya menceritakan hal yang sama. Pemimpin komsel kami menawarkan untuk mendoakannya. Dan setelah mendapat persetujuan dari semua tuan rumahnya, kami diantar oleh penjaga tersebut ke kamar di sebelah kamar jenasah di mana ibu yang kerasukan itu sedang berbaring.
Saya belum pernah memiliki pengalaman ini sehingga merasa ragu dan agak takut. Kebetulan hari itu aku puasa dan sudah menjalani puasa selama beberapa hari. Namun tetap saja aku merasa ragu. Ketika masuk mendapati ibu itu, saya melihat bahwa tampak ibu itu kelihatannya biasa-biasa saja.
Pemimpin komsel menanyai ibu itu: Apakah ibu mengenal Yesus? Iya, jawabnya. Apakah ibu sudah menerima Yesus? Iya, jawabnya. Sekarang Yesus di mana, Bu? Di sekitar sini, jawabnya. Mendengar jawaban ini pemimpin komsel langsung mengajak berdoa. Dan setelah beberapa saat pemimpin komsel meminta ibu yang kerasukan untuk menirukan doanya:
Bapa, kami bersyukur, karena kasihMu Engkau telah mengutus PuteraMu menjadi penolong dan penyelamat kami. Saat ini kami mohon ampun atas segala dosa-dosa kami dan sudilah untuk membasuh dosa-dosa kami dengan darah Putera-Mu.
... sampai di sini ibu itu bisa menirukan dengan lancar, namun ketika memasuki bagian berikut, ia diam dan tidak mau mengeluarkan kata-kata lagi ...
Yesus, saat ini saya mengundang Engkau Yesus untuk masuk ke dalam hatiku.
Saya menjadi yakin bahwa di dalam diri ibu itu ada kuasa gelap yang enggan untuk mengucapkan kata yang penuh kuasa itu; Yesus. Dan saya menjadi takut, berarti saya sedang "terperangkap" berhadap-hadapan dengan iblis. Apalagi saya merasa paling tidak berpengalaman dan merasa paling lemah dibandingkan pemimpin komsel dan ibu kerabat yang meninggal yang juga anggota komsel.
Karena ruang itu sempit, saya mencoba pindah ke sisi pemimpin sel. Berarti saya mendekati ke bagian kaki ibu yang kerasukan itu (sebelumnya saya berada di bagian atas kepala ibu itu). Dan ketika melihat ibu yang berbaring itu, melihat lekuk-lekuk tubuhnya, tiba-tiba saja birahi saya muncul.
Wah gawat, sudah merasa paling lemah, sekarang saya sendiri sedang terintimidasi. Waduh, ini benar-benar gawat. Dan ketika mata saya bertatapan langsung dengan mata ibu yang kerasukan itu, saya benar-benar merasa terintimidasi dan seolah-olah iblis di dalam tubuh ibu itu sedang menertawakan saya dan merasa menang terhadap diri saya.
Saya terus ikut berdoa, terus memuji Tuhan, namun perasaan terintimidasi itu terus membelengu saya. Saya tidak tahan dan saya berpindah kembali ke posisi semula tetapi dengan agak menjauh dari ibu itu. Saya terus berdoa dan memuji Tuhan.

Saya menjadi sangat ketakutan. Saya terus berdoa, terus bernyanyi memuji Haleluya, Hosana, Puji Tuhan, Puji Yahwe, dan seterusnya. Namun perasaan takut itu belum mau hilang juga.
Dan waktu sudah berjalan agak lama, namun roh itu tetap belum mau keluar dari tubuh ibu itu. Pemimpin komsel kelihatannya merasa agak kewalahan dan sudah kehabisan akal, kenapa roh ibu masih bandel belum mau keluar. Berulang-ulang pemimpin komsel meminta pertolongan dan kuasa dari Yahwe agar bisa seera mengusir iblis itu.
Keadaan ini membuat saya semakin merasa tertuduh, namun di pihak lain saya merasa terpanggil untuk datang mendekat dan meletakkan tangan di atas kepala ibu itu untuk mengusir setan itu. Namun di lain pihak aku benar-benar takut. Dari jauh aku mencoba ikut mengusir setan itu tetapi entah kenapa dari mulutku sulit keluar kata-kata ini: Dalam nama Yashua, dengan kuasa Darah Anak Domba, aku perintahkan roh yang tidak kudus untuk keluar (dari tubuh ibu ....). Berkali-kali aku mencobanya tetapi entah kenapa bagian akhir ( ... dari tubuh ibu ... ) itu tidak bisa keluar dari mulutku.
Akhirnya aku diingatkan untuk menutup bungkus diriku sendiri dan teman-teman pendoa, untuk keluarga yang kami tinggalkan di rumah, dan setelah itu saya memiliki keberanian .. dan yang sebelumnya saya tidak bisa berkata dengan keras, kini dari mulutku bisa keluar kata-kata yang keras dan penuh kekuatan, namun aku belum berani menjamah tubuh ibu itu.
Ketika tangan pemimpin komsel menjamah kepala ibu itu, saya menempelkan tangan saya di atas tangannya dan berdoa dengan keras dan tegas: Dalam nama Yashua, dengan kuasa Darah Anak Domba, aku perintahkan roh yang tidak kudus untuk keluar dari tubuh ibu ......
Saya tidak tahu, apakah karena kata-kata yang kelaur dari mulutku tadi atau karena urapan yang turun melalui pemimpin komsel, tidak lama kemudian ibu itu berkata dengan lirih: "Tuhan Yesus, tolong aku."
Kami senang namun merasa kurang pasti dengan apa yang kami dengar. Namun setelah ibu itu mengulangi lagi perkataan yang sama, kami yakin bahwa roh jahat itu sudah keluar dari tubuhnya.
Kemudian dengan keras saya katakan: Dalam nama Yashua, kami tutup bungkus tubuh, jiwa dan roh ibu ... dengan Darah Anak Domba.
Dan akhirnya kami menyelesaikan doa dengan penuh ungkapan syukur. Ibu itu agak bengong bertanya, "Aku ini kenapa? Aku kok merasa lemas dan lapar?" Segera salah seorang saudaranya keluar untuk mengambilkan makanan dan minuman.
Terimakasih Bapa, terima kasih Yashua, atas karunia keselamatan dan iman. Atas pengampunan dosa. Kini aku semakin yakin dan percaya akan kuasa-Mu, kuasa yang juga Engkau berikan kepadaku. Bahwa, meskipun kami ini lemah, namun Engkau memampukan kami untuk berkuasa atas roh-roh jahat dan mengusir mereka.
Terima kasih Yahwe, hari ini Kau tambahkan iman kepada hambamu ini. Kini hambamu tahu bahwa roh yang Engkau berikan kepada hambamu lebih besar dari apapun di dunia ini.
Amin
Baca juga: Kepastian Keselamatan dan Keberanian Bersaksi, klik di sini.
Label:
kuasa,
mengusir setan,
nama Yesus,
roh jahat,
setan,
tanda orang percaya
Sabtu, 25 Desember 2010
Pelajaran Pertama dari Kisah Para Rasul
Tuhan Yesus menjanjikan kita baptisan Roh Kudus.
Kisah 1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.
Kalau itu janji Yesus, maka baptisan Roh Kudus menjadi hak setiap orang yang beriman kepada Yesus.
Dan apa efek dari baptisan Roh Kudus ini?
Kisah 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Kalau kita sudah menerima baptisan Roh Kudus, Yesus bilang kita akan menerima kuasa. Kuasa? Kuasa untuk menjadi saksi Yesus.
Pertanyaannya: apakah aku sudah memiliki kuasa itu? Apakah aku sudah menerima baptisan Roh Kudus? Bagaimana aku bisa menerima baptisan Roh Kudus? Jawabannya ada dalam:
Kisah 1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
Jadi aku harus bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan anggota keluarga, dengan saudara-saudara beriman yang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)