Matius 25: 14-30
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau
bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan
mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima
talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu,
masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat." (Ayat 14-15)
Sebagian besar dari kita, manusia, hanya memiliki satu talenta. Jarang yang memiliki dua talenta, apalagi lia talenta. Dalam Matius 25:14-30 dikisahkan bagaimana mereka yang menerima lima dan dua talenta itu berhasil mengembangkannya dan menjadi berlipat ganda. Sedangkan yang menerima satu talenta, tidak melakukan apa-apa dan bahkan menyebunyikannya.
Kita lihat bagaimana sikap dan reaksi si penerima 1 talenta yang digambarkan oleh Alkitab:
"Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu
dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang
menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari
tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!" (Ayat 24-25)
Pertama ia merasa tidak terima karena hanya menerima 1 talenta dan mengamggap Tuannya kejam. Ia juga tidak mau mengembangkan talenta itu karena tahu bahwa kalau ia mengembangkannya, ia tidak akan menikmati hasilnya sendirian, namun orang lain yang akan menikmatinya. Ia merasa tidak terima kalau hasil jerih payahnya dinikmati oleh orang lain. Ia takut "dieksploitasi" oleh orang lain dan oleh sebab itu ia menyembunyikan talentanya.
Pertanyaannya: Apakah kita juga bersikap seperti si penerima 1 talenta itu? Kita mungkin sering bersikap seperti itu. Kita tidak ingin susah payah memberikan kontribusi kepada orang lain atau kelompok aau organisasi atau perusahaan di mana kita bekerja karena tdak ingin melihat orang lain keenakan menikmati jerih payah kita. Selanjutnya kita tidak ingin orang tahu mengetahui talenta kita dan menyembunyikannya. Kita takut kalau orang lain mengetahui talenta kita maka kita akan menjadi "bulan-bulanan" orang lain dan diminta melakukan ini itu yang menurut anggapan kita hanya untuk mengeksplotasi kita demi keuntungan mereka.
Kalau kita melakukan hal itu, artinya kita sama seperti penerima 1 talenta: menyembunyikan talenta dan tidak mengembangkannya. Dan kita tahu apa konsekuensi dari pilihan kita. Kia dihukum dan talenta kita diambil untuk diberikan kepada orang lain.
Tetapi mari kita lihat beberapa contoh dari kisah hidup orang-orang berikut ini. Mereka ini bisa dibilang menerima tidak sampai satu talenta karena mereka memiliki keterbatasan.
Lizzie Velasquez terlahir dalam kondisi tidak bisa menimbun lemak dan membentuk massa otot sehingga seberapa pun ia makan, berat badannya tidak akan bisa bertambah. Hal itu membuat penampilannya seperti kerangka dibalut kulit. Saat ia SMA video mengenai dirinya beredar di Youtube dan diberi judul:
"World's Ugliest Woman". Namun ia bisa bangkit dan menjadi seorang motivator dan penulis buku. Profil selengkapnya bisa dilihat di http://www.aboutlizzie.com.
Liu Wei di usianya yang ke-10 harus kehilangan kedua lengan tangannya karena kecelakaan terkena kabel listrik bertegangan tinggi. Namun ia tidak menyerah dan dengan susah payah berusaha melakukan segala sesuatu dengan kedua kakinya. Di usia ke-19 ia mulai berlatih piano. Guru piano pertamana menyerah dan merasa ia tidak akan mungkin bermain piano. Namun di usianya yang ke-23 ia memenangkan China's Got Talent. Video perfomanya bisa dilihat di: http://www.youtube.com/watch?v=B1Qut0Nrsiw.
Itu hanya 2 dari banyak sekali contoh bagaimana orang yang memiliki satu talenta atau bahkan kurang bisa berhasil dan mengembangkan talentanya menjadi orang hebat. Bagaimana hal itu bisa dilakukan? Ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk menjadi Si 1 Talenta yang hebat:
Pertama: Mengucap syukur dengan 1 talenta yang TUHAN percayakan. Dalam 1 Tesalonika 5:18 dikatakan, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Elohim di dalam Kristus Yesus bagi kamu." Kita harus bisa melihat bahwa 1 talenta yang YAHWE berikan memiliki potensi yang hebat untuk mengantarkan kita mengalami kemenangan yang besar.
Kedua: Jangan bertanding di pertandingan orang lain. Dalam 1 Korintus 12:10-11 dikatakan, "Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya." YAHWE telah memberikan talenta yang khusus kepada kita untuk dikembangkan. Kia tidak perlu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain dan tergoda untuk mengikuti jejak orang lain. Fokus pada apa yang diberikan YAHWE kepada kita dan mengembangkan potensi tersebut secara maksimal.
Ketiga: Jadilah sangat hebat dengan 1 talenta itu. Jauh lebih baik menguasai satu bidang namun dengan tingkat penguasaan yang ahli daripada tahu banyak bidang namun hanya sedikit-sedikit. Dengan menjadi hebat dalam suatu bidang maka kita akan menonjol dan diakui orang. Namun kalau kita bisa banyak hal namun levelnya biasa-biasa saja orang tidak akan mengakui kemampuan kita.
Baca juga:
Harapan Adalah Bahan Bakar Iman yang Membawa kepada Kemenangan
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan
Damai Tenang dalam Iman v.s. Iman yang Gelisah
Iman yang Menggoncang Dunia
Tuhan Bertindak Bukan Berdasarkan Kebutuhan Kita, Melainkan Iman Kita
Saatnya kudatang kepada-MU ya YAHWE, Tuhan Penyelamatku, Pelindung dan Penebusku. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain.
Tampilkan postingan dengan label sukses. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sukses. Tampilkan semua postingan
Minggu, 04 Mei 2014
Selasa, 22 April 2014
20 Kebiasaan Sukses Paling TOP
Diterjemahkan dari The Top 20 Habits For Success oleh Farrah Gray.
Setiap orang memiliki passion (gairah) dan banyak orang telah menggunakan passion itu dan mengubahnya menjadi sebuah usaha multi-triliuner. Tapi itu butuh lebih dari semangat dan keinginan. Ada banyak kebiasaan sehari-hari yang dibagikan oleh orang-orang sukse.
Belajar Prinsip Kesuksesan dari Para Pendiri Menara Babel
Dituntun Menuju Kemenangan
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
Setiap orang memiliki passion (gairah) dan banyak orang telah menggunakan passion itu dan mengubahnya menjadi sebuah usaha multi-triliuner. Tapi itu butuh lebih dari semangat dan keinginan. Ada banyak kebiasaan sehari-hari yang dibagikan oleh orang-orang sukse.
- Membaca. Lakukan ini setiap hari. Lakukan setidaknya 30 menit. Bisa surat kabar bisa buku. Hanya lakukan saja dan biarlah air kreativitasmu mengalir
- Selalu bangun pada waktu yang sama. Kebiasaan tidur yang baik akan menjaga tubuh Anda sehat dan siap untuk menghadapi hari dengan penuh energi.
- Dan waktu bangun harus lebih awal. Bukan kebetulan bahwa orang-orang yang paling sukses di dunia bangun sebelum jam 6 pagi. Melompatlah menghadapi dunia dan ambil langkah besar menyusuri jalan menuju impian Anda.
- Buatlah daftar yang harus dikerjakan (to-do list). Dan tempatkan hal yang paling sulit di bagian atas. Namun jangan membebani diri Anda secara berlebihan.
- Selesaikan daftar pekerjaan tersebut. Usahakan untuk tidak menyisakan satu pekerjaan pun dalam keadaan belm terselesaikan.
- Tentukan kesuksesan Anda dengan apa yang ingin Anda capai, bukan oleh jumlah dolar. "Saya ingin merancang bangunan terbaik di Chicago." atau "Saya ingin memenangkan Grammy."
- Ambil istirahat. Ya! Anda perlu secara menyegarkan diri. Jalan-jalan selama beberapa menit. Hirup udara segar. Buat semangatmu terpompa kembali.
- Ya, istirahat itu penting. Demikian juga dengan sesi pekerjaan Anda. Jangan bekerja tanpa henti dengan melakukan satu sesi pekerjaan selama berjam-jam. Buatlah satu sesi pekerjaan selama sembilan puluh menit. Kemudian lakukan peregangan, berdiri, membalas sms. Lakukan sesuatu sebelum Anda kembali bekerja.
- Buatlah dua jurnal. Satu untuk menjadwal janji dan perencanaan dan satu untuk merekam pikiran, tujuan dan bahkan impian Anda. Menuliskan hal-hal membuatnya lebih nyata.
- Tinjau jurnal-jurnal tersebut. Lakukan sebulan sekali dan lihat kembali apa yang Anda tulis. Mungkin catatan Anda akan memberikan inspirasi kepada diri sendiri!
- Pantaulah segala sesuatu. Ukurlah. Ketika Anda membuat sesuatu, membuat suatu cetak biru atau desain, jika hal itu berhasil, Anda ingin dapat mengulanginya kembali.
- Dulukan orang-orang yang Anda cintai. Jangan abaikan keluarga dan teman-teman. Kesuksesan tidak akan ada artinya jika Anda berdiri di puncak tanpa ada seseorang untuk diajak bicara atau dipeluk.
- Pasang impian Anda. Jangan kecil. Gunakan white board untuk mendaftar impian Anda untuk membuat Anda tetap fokus dan terinspirasi.
- Bekerja lebih keras dari yang lain. Sukses tidak bisa bersembunyi dari kerja keras.
- Bicaralah tentang impian Anda. Berbagilah tentang impian Anda. Berbagilah dengan orang-orang yang akan mendukung dan mendorong Anda serta dengan mereka yang akan mempertanyakan -- keduanya akan mendorong Anda!
- Tetaplah sehat. Pikiran Anda membutuhkan tubuh Anda untuk tetap sehat.
- Jauhi teman palsu. Jauhkan orang-orang yang hanya ingin mengambil dari diri Anda. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang memiliki tujuan dan dorongan yang kurang lebih sama.
- Jadilah hemat. Belajarlah untuk mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal yang akan membantu Anda mencapai tujuan Anda. Tentu saja, jangan pelit ketika memang ada kebutuhan. Untuk saat ini, beli mobil yang fungsional bukan mobil mewah.
- Harus berani melakukan pengorbanan. Beberapa hal tidak bisa Anda miliki sekarang, terutama jika hal-hal itu akan membawa Anda mundur menjauh dari pencapaian tujuan Anda .
- Bersyukurlah. Setiap hari, tuliskan tiga hal yang pantas untuk disyukuri. Hal ini akan membantu Anda tetap memiliki semangat tinggi.
Belajar Prinsip Kesuksesan dari Para Pendiri Menara Babel
Dituntun Menuju Kemenangan
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
Label:
berkat,
hidup berkelimpahan,
kebiasaan baik,
kelimpahan,
sukses
Minggu, 02 Juni 2013
Belajar Prinsip Kesuksesan dari Para Pendiri Menara Babel
Kalau mendengar kisah menara Babel, orang biasanya teringat akan tindakan YAHWE dalam mengacau balaukan bahasa manusia dan menggagalkan rencana manusia untuk membangun sebuah kota dan mendirikan menara yang mencapai langit tersebut. Tetapi di balik tindakan YAHWE yang menggagalkan rencana manusia tersebut, tersimpan sebuah rahasia sukses yang diakui oleh YAHWE sendiri. Coba kita perhatikan apa yang dikatakan YAHWE mengenai usaha manusia tersebut, dalam Kejadian 11: 5:
“… mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.”
Itulah pengakuan YAHWE mengenai kehendak dan usaha manusia. Saat itu manusia sudah mencapai taraf di mana tidak ada yang tidak dapat dilaksanakan oleh usaha manusia. Dan hal itu diakui oleh YAHWE sendiri.
Mari kita mencoba mengungkap rahasia pencapaian manusia para pendiri menara Babel tersebut. Ada 5 hal yang bisa diungkap.
Pertama: semangat kesatuan
Ayat 1 dari Pasal 11 kitab Kejadian menyatakan: “Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.”
Ayat ini menyatakan adanya semangat kesatuan. Satu hati. Satu kata. Satu bahasa.
Kedua: manajemen
Ayat 3: Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
Ayat ini menyatakan adanya pengelolaan atau manajemen atas pekerjaan manusia pada saat itu. Mereka tidak bekerja sendiri-sendiri dan semau gue, tetapi ada rencana dan penataan terhadap pekerjaan mereka bersama.
Ketiga: visi yang kuatKeempat: determinasi atau tekat bulat, strong desire, passion.
Ayat 4: Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi!” Mereka memiliki satu bahasa, satu hati, satu semangat kebersamaan, dan mereka bekerja dalam satu pengelolaan untuk mencapai sebuah tujuan, sebuah visi yang amat kuat: yakni mendirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang mencapai langit.
Untuk mengikat dan memperkuat visi tersebut, mereka sadar bahwa perlu ada sebuah nama bagi mereka. Nama ini melambangkan identitas yang dimiliki bersama-sama, yang menyatukan mereka. Nama itu juga menyatakan akan sebuah makna. Visi juga merupakan sebuah rumusan akan makna hidup, tujuan hidup. Nama ini akan menyatakan sebuah makna hidup, sebuah kebulatan tekad yang dimiliki bersama-sama, suatu pengkristalan akan hasrat , suatu keinginan yang amat kuat.
Kelima: perkenanan YAHWE
Bangsa manusia sudah memiliki 4 kunci untuk meraih setiap keberhasilan. Namun dalam kisah menara Babel ini YAHWE menyatakan kepada kita bahwa ada 1 hal yang amat penting untuk setiap keberhasilan manusia, yakni perkenanan YAHWE. Manusia pada saat itu melupakan satu kunci penting dari keberhasilan ini: dukungan YAHWE atau perkenanan YAHWE. Mereka digerakkan oleh suatu kesombongan sehingga usaha mereka digagalkan sendiri oleh YAHWE.
Baca juga:
Dituntun Menuju Kemenangan
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
“… mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.”
Itulah pengakuan YAHWE mengenai kehendak dan usaha manusia. Saat itu manusia sudah mencapai taraf di mana tidak ada yang tidak dapat dilaksanakan oleh usaha manusia. Dan hal itu diakui oleh YAHWE sendiri.
Mari kita mencoba mengungkap rahasia pencapaian manusia para pendiri menara Babel tersebut. Ada 5 hal yang bisa diungkap.
Pertama: semangat kesatuan
Ayat 1 dari Pasal 11 kitab Kejadian menyatakan: “Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.”
Ayat ini menyatakan adanya semangat kesatuan. Satu hati. Satu kata. Satu bahasa.
Kedua: manajemen
Ayat 3: Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
Ayat ini menyatakan adanya pengelolaan atau manajemen atas pekerjaan manusia pada saat itu. Mereka tidak bekerja sendiri-sendiri dan semau gue, tetapi ada rencana dan penataan terhadap pekerjaan mereka bersama.
Ketiga: visi yang kuatKeempat: determinasi atau tekat bulat, strong desire, passion.
Ayat 4: Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi!” Mereka memiliki satu bahasa, satu hati, satu semangat kebersamaan, dan mereka bekerja dalam satu pengelolaan untuk mencapai sebuah tujuan, sebuah visi yang amat kuat: yakni mendirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang mencapai langit.
Untuk mengikat dan memperkuat visi tersebut, mereka sadar bahwa perlu ada sebuah nama bagi mereka. Nama ini melambangkan identitas yang dimiliki bersama-sama, yang menyatukan mereka. Nama itu juga menyatakan akan sebuah makna. Visi juga merupakan sebuah rumusan akan makna hidup, tujuan hidup. Nama ini akan menyatakan sebuah makna hidup, sebuah kebulatan tekad yang dimiliki bersama-sama, suatu pengkristalan akan hasrat , suatu keinginan yang amat kuat.
Kelima: perkenanan YAHWE
Bangsa manusia sudah memiliki 4 kunci untuk meraih setiap keberhasilan. Namun dalam kisah menara Babel ini YAHWE menyatakan kepada kita bahwa ada 1 hal yang amat penting untuk setiap keberhasilan manusia, yakni perkenanan YAHWE. Manusia pada saat itu melupakan satu kunci penting dari keberhasilan ini: dukungan YAHWE atau perkenanan YAHWE. Mereka digerakkan oleh suatu kesombongan sehingga usaha mereka digagalkan sendiri oleh YAHWE.
Baca juga:
Dituntun Menuju Kemenangan
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Label:
berhasil,
berkat,
berkat YAHWE,
hidup berkelimpahan,
hidup berkemenangan,
hidup berkenan di hadapan Tuhan,
keberhasilan,
kemenangan,
sukses,
Sumber Berkat
Rabu, 06 Februari 2013
Dituntun ke Padang Berumput Hijau
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yohanes 10:9-10)
Ia membaringkan aku di adang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena Nama-Nya. (Mazmur 23:2-3)
Gembala Agung kita yang baik menyediakan padang rumput hijau dan air yang tenang, yaitu berkat YAHWE yang melimpah yang akan membawa ketenangan, sukacita dan damai sejahtera dalam hidup kita. Berkat padang rumput hijau dan air yang tenang inilah yang akan membuat domba menjadi sehat, subur, beranak pinak dan berlipat ganda dengan luar biasa. Tanpa padang rumput hijau dan air yang tenang, maka domba akan menjadi kurus kering, sakit-sakitan, dan sukar mengalami pertambahan.
Apakah maksud padang berumput hijau dan air yang tenang ini? Padang berumput hijau dan air yang tenang ini berbicara tentang kesempatan, sesuatu yang punya potensi menguntungkan, sesuatu yang akan menjanjikan kecukupan, kelimpahan. Orang yang berhasil adalah orang yang bisa melihat kesempatan, kemudian melangkah mengambil kesempatan itu dan mengerjakan potensi yang hebat itu sehingga pada waktunya tiba ia akan sukses dan maju dengan berkat-berkat yang menyertainya. Air yang tenang berbicara mengenai ketenangan, kedamaian, ketenteraman, damai sejahtera yang senantiasa ada.
Seorang pemuda merasa putus asa karena terkena PHK. Pemuda ini dahulu bekerja di perusahaan minuman. Pada waktu itu belum ada minuman dalam botol atau gelas. Minuman-minuman yang ada ditempatkan dalam drum besar. Pada suatu hari ketika ia sedang berjalan-jalan, lewatlah sebuah truk milik perusahaan tempat dahulu ia bekerja. Sewaktu pintu truk itu terbuka, ia melihat drum-drum besar itu lepas dan terbuka, sehingga isinya tercecer.
Dari situlah muncul ide dalam pikirannya. Ia berpikir, “Sayang sekali kalau minuman seenak itu tercecer. Seandainya minuman itu ditaruh di botol tertutup, pasti lebih praktis. Mudah dibawa ke mana pun, dan tidak tumpah seperti itu.” Ide ini kemudian ia simpan dan terus ia pikirkan baik-baik. Lalu ia datang ke perusahaan yang mem-PHK-nya dan menghadap manajernya. “Bos, saya mempunyai ide. Tapi bos harus membeli ide saya. Ini akan menjadi royalti. Kalau bos tidak membeli ide saya, ide ini akan saya jual ke perusahaan lain.”
Negosiasi terus berjalan dan akhirnya tercapai kesepakatan. Manajer perusahaan itu berani membayar ide pemuda itu dengan sistem royalti, dan hasilnya sungguh luar biasa. Akhirnya, minuman itu diberi nama Coca Cola dan sampai sekarang nama Coca Cola sangat terkenal di seluruh dunia. Setelah itu pemuda tersebut menjadi seorang milyuner muda, gara-gara ide menjual minuman dalam botol.
Inilah yang dinamakan dengan dituntun ke padang berumput hijau dan air yang tenang. Kita dituntun kepada kesempatan yang akhirnya menjadi sumber berkat yang berlimpah dalam hidup kita.
Baca juga:
Dituntun ke Padang Berumput Hijau
Dituntun Menuju Kemenangan
Mengikuti Gembala
Yeshua Gembala yang Baik
Label:
berkat,
damai sejahtera,
domba,
Gembala,
hidup berkelimpahan,
keberhasilan,
kelimpahan,
kemakmuran,
sejahtera,
sukses
Minggu, 26 Agustus 2012
4 Cara Lulus Ujian versi Hizkia
Dalam perjalanan hidup orang beriman, kadang YAHWE membiarkan datangnya ujian untuk menaikkan level orang beriman. Ujian itu bisa berupa ujian finansial, ujian hubungan perkawinan, ujian kesehatan, ujian karir dan lain sebagainya. Kita akan belajar bagaimana Hizkia lulus di dalam ujian hidupnya.
Kisah Hizkia bisa dibaca di 2 Raja-Raja 18-20, 2 Tawarikh 29-32, dan Yesaya 36-39. Hizkia berumur 25 tahun ketika menjadi raja dan memerintah selama 29 tahun. Ia anak Ahas dan ibunya adalah Abia anak Zakharia. Ia melakukan apa yang benar di mata YAHWE dan mengenai hal ini Kitab Suci mencatat: "di antara raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia" (2 Raj 18:5).
Langkah tahun pertama bulan pertama: membuka pintu-pintu rumah YAHWE dan memperbaikinya (2 Tawarikh 29:3), mendatangkan para imam dan orang-orang Lewi (ayat 3) untuk menguduskan diri dan rumah YAHWE (ayat 5) supaya jangan lengah berdiri di hadapan-Nya untuk melayani Dia, untuk menyelenggarakan kebaktian dan membakar korban bagi YAHWE (ayat 11). Hizkia mengikat perjanian dengan YAHWE (ayat 10). Setelah pengudusan rumah YAHWE selesai, Hizkia segera mengadakan korban penghapus dosa untuk keluarga raja, untuk tempat kudus, dan untuk Yehuda (ayat 20-24), mempersembahkan korban bakaran (ayat 27,29), menghidupkan pujian dan penyembahan kepada YAHWE (ayat 25-30), mengadakan korban sembelihan dan korban syukur (ayat 31), merayakan Paskah (2 Tawarikh 30), meremukkan tugu berhala (2 Tawarikh 31:1). Agar para imam dan orang Lewi bisa mencurahkan tenaganya untuk melaksanakan Taurat YAHWE, Hizkia mengatur sumbangan untuk mereka dan menghidupkan kembali persepuluhan sampai sisanya bertimbun-timbun (2 Tawarikh 31:2-19).
Hizkia melakukan apa yang baik, yang jujur, dan yang benar di hadapan YAHWE (2 Taw 31:20). Ia mencari YAHWE, melayani YAHWE dan melaksanakan Taurat dan semuanya dilakukannya dengan segenap hati sehingga segala usahanya berhasil (ayat 21).
Namun, setelah kesetiaannya kepada YAHWE itu, ujian datang kepada raja Hizkia: Sanherib, raja Asyur datang menyerbut Yehuda (2 Tawarikh 32:1). Kadang, setelah usaha kita, kesetiaan kita kepada Tuhan, setelah daya upaya kita untuk hidup berkenan di hadapan-Nya, ujian datang menimpa kita, entah itu ujian keuangan, kesehatan, hubungan perkawinan, dan yang lainnya. Namun, dari Hizkia kita akan belajar, bahwa ujian yang diijinkan menimpa kita merupakan sarana yang digunakan YAHWE untuk membantu kita naik ke level selanjutnya, untuk menikmati berkat yang lebih luar biasa. Nah, bagaimana cara Hizkia bisa lulus di dalam ujiannya? Dari 2 Tawarikh 32 kita bisa belajar bagaimana Hizkia bisa lulus ujian.
Pertama, menutup semua celah yang akan memperkuat musuh (ayat 3-4)
Setelah mengetahui datangnya ujian atau kesulitan, yang dilakukan Hizkia adalah menutup semua mata air dan sungai yang mengalir dari tengah-tengah negeri itu (ayat 3-4). Ini dilakukannya untuk memperlemah musuh. Hal ini mengisyaratkan agar kita juga menutup semua celah yang akan memperkuat musuh atau iblis. Kita harus menutup semua kemungkinan kita jatuh ke dalam dosa. Entah itu godaan pornografi, godaan hidup konsumtif, godaan terhadap makanan yang mengancam kesehatan.
Kedua, membangun tembok-tembok dan menara kekuatan (ayat 5)
Sesudah menutup celah, Hiskia memperkuat tembok-tembok yang terbongkar dan mendirikan menara-menara serta membuat perisai dan lembing dalam jumlah yang besar. Setelah menutup celah, kita hendaknya juga memperkuat diri dan mempersiapkan senjata rohani untuk melawan musuh. Jadi, ujian yang datang kepada kita, hendaklah semakin memperkuat diri kita, bukan malah memperlemah kita. Ujian mengisyaratkan agar kita semakin hidup kudus dan berkenan di hadapan YAHWE.
Ketiga, memperkatakan perkataan iman (ayat 6)
Hizkia mengangkat panglima-panglima perang dan menyuruh mereka untuk menenangkan hati rakyat dengan mengatakan: "Kuakanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap raja Asyur serta seluruh laskar yang menyertainya, karena yang menyertai kita lebih banyak daripada yang menyertai dia. Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah YAHWE, Elohim kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita." (ayat 7-8). Meskipun secara manusia posisi Hizkia jelas lebih lemah dibandingkan Sanherib, namun ia percaya dengan penuh iman akan kekuatan dan kesanggupan YAHWE di dalam membantu umat-Nya yang setia.
Nah pada bagian selanjutnya kita tahu bahwa musuh tidak akan tinggal diam dan berusaha memperlemah iman dengan mendaftar banyak bukti akan kekuatannya dan mengintimidasi umat YAHWE bahwa mereka tidak berdaya untuk melawannya. Musuh menyebutkan berbagai negara atau bangsa atau kerajan yang sudah tunduk kepada Asyur: Hamad, Arpad, Sefarwaim, Hena, Iwa, Samaria, Gozan, Haran, Rezef, bani Eden. Musuh juga memerlihatkan bahwa allah-allah bangsa-bangsa itu tidak berdaya menghadapi Asyur.
Nah di sini kita harus amat sangat waspada dan jangan sampai terpedaya oleh musuh. Intimidasi iblis kadang "benar-benar berdasar" dan didukung oleh fakta-fakta, yang menyudutkan kita, yang mengklaim bahwa ia jauh lebih kuat daripada kita, bahwa kita tidak berdaya dan tidak ada gunanya untuk melawannya. Namun kita belajar dari Hizkia bahwa, sekalipun fakta, kondisi, keadaan nyata yang ada, semuanya negatif, dan buktinya nyata ada, kita harus tetap positif, harus tetap memiliki harapan dan keyakinan akan kesanggupan YAHWE untuk memberikan pertolongan. Kita harus tetap memperkatakan kata-kata yang positif, perkataan iman, dan yakin bahwa YAHWE sanggup dan akan menolong tepat pada waktunya. Meskipun iblis selalu berusaha mengintimidasi diri kita, selalu menunjuk-nunjuk kesalahan dan kelemahan kita, kita harus tetap yakin dan percaya akan pertolongan-Nya.
Terhadap semua intimidasi ini Hizkia memerintahkan kepada rakyatnya untuk tidak untuk tidak mempedulikannya: Jangan kamu menjawab dia! (2 Raj 18:36). Meskipun juru minum agung berusaha memperjelas intimidasinya dengan menggunakan bahasa Yehuda yang dipahami oleh semua rakyat, bukannya bahasa Aram yang hanya dipahami oleh beberaa orang penting Yehuda, namun Hizkia memerintahkan agar intimidasi itu tidak usah didengarkan, tidak usah
Keempat, berseru dan berdoa kepada YAHWE (ayat 20).
Disamping semua usaha manusia yang sudah dilakukan, Hizkia berdoa dan berseru kepada YAHWE (ayat 20). Jadi, disamping usaha nyata yang sudah dan sedang kita lakukan, kita harus tetap berdoa dan berserah kepada YAHWE.
Dengan 4 langkah ini Hizkia bisa lulus ujian. Dan sebagai imbalannya, YAHWE sendiri yang berperang melawan bangsa Asyur, sehingga bangsa Asyur dikalahkan oleh YAHWE sendiri.
Yang dilakukan Hizkia ketika menghadapi intimidasi musuh:
meminta Yesaya untuk berdoa (2 Raj 19:4
membentangkan surat hujatan dihadapan YAHWE (2 Raj 19:14, Yesaya 37:14)
berdoa (2 Raj 19:15, Yesaya 37:15): mengakui kedaulatan YAHWE, satu-satunya Elohim (Yesaya 37:16)
doanya didengarkan YAHWE (2 Raj 19:20).
YAHWE memagari kota (2 Raj 19:34, Yesaya 37:34)
sakit hampir mati (2 Raj 20:1, Yesaya 38:1) YAHWE memperpanjang umur 15 tahun (2 Raj 20:5-6, Yesaya 38:5)
Kesalahan hizkia:
memperlihatkan segenap harta bendanya kepada raja Babel yang datangmenjenguknya karena berita sakit (2 Raj 20:13
Baca juga:
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Kisah Hizkia bisa dibaca di 2 Raja-Raja 18-20, 2 Tawarikh 29-32, dan Yesaya 36-39. Hizkia berumur 25 tahun ketika menjadi raja dan memerintah selama 29 tahun. Ia anak Ahas dan ibunya adalah Abia anak Zakharia. Ia melakukan apa yang benar di mata YAHWE dan mengenai hal ini Kitab Suci mencatat: "di antara raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia" (2 Raj 18:5).
Langkah tahun pertama bulan pertama: membuka pintu-pintu rumah YAHWE dan memperbaikinya (2 Tawarikh 29:3), mendatangkan para imam dan orang-orang Lewi (ayat 3) untuk menguduskan diri dan rumah YAHWE (ayat 5) supaya jangan lengah berdiri di hadapan-Nya untuk melayani Dia, untuk menyelenggarakan kebaktian dan membakar korban bagi YAHWE (ayat 11). Hizkia mengikat perjanian dengan YAHWE (ayat 10). Setelah pengudusan rumah YAHWE selesai, Hizkia segera mengadakan korban penghapus dosa untuk keluarga raja, untuk tempat kudus, dan untuk Yehuda (ayat 20-24), mempersembahkan korban bakaran (ayat 27,29), menghidupkan pujian dan penyembahan kepada YAHWE (ayat 25-30), mengadakan korban sembelihan dan korban syukur (ayat 31), merayakan Paskah (2 Tawarikh 30), meremukkan tugu berhala (2 Tawarikh 31:1). Agar para imam dan orang Lewi bisa mencurahkan tenaganya untuk melaksanakan Taurat YAHWE, Hizkia mengatur sumbangan untuk mereka dan menghidupkan kembali persepuluhan sampai sisanya bertimbun-timbun (2 Tawarikh 31:2-19).
Hizkia melakukan apa yang baik, yang jujur, dan yang benar di hadapan YAHWE (2 Taw 31:20). Ia mencari YAHWE, melayani YAHWE dan melaksanakan Taurat dan semuanya dilakukannya dengan segenap hati sehingga segala usahanya berhasil (ayat 21).
Namun, setelah kesetiaannya kepada YAHWE itu, ujian datang kepada raja Hizkia: Sanherib, raja Asyur datang menyerbut Yehuda (2 Tawarikh 32:1). Kadang, setelah usaha kita, kesetiaan kita kepada Tuhan, setelah daya upaya kita untuk hidup berkenan di hadapan-Nya, ujian datang menimpa kita, entah itu ujian keuangan, kesehatan, hubungan perkawinan, dan yang lainnya. Namun, dari Hizkia kita akan belajar, bahwa ujian yang diijinkan menimpa kita merupakan sarana yang digunakan YAHWE untuk membantu kita naik ke level selanjutnya, untuk menikmati berkat yang lebih luar biasa. Nah, bagaimana cara Hizkia bisa lulus di dalam ujiannya? Dari 2 Tawarikh 32 kita bisa belajar bagaimana Hizkia bisa lulus ujian.
Pertama, menutup semua celah yang akan memperkuat musuh (ayat 3-4)
Setelah mengetahui datangnya ujian atau kesulitan, yang dilakukan Hizkia adalah menutup semua mata air dan sungai yang mengalir dari tengah-tengah negeri itu (ayat 3-4). Ini dilakukannya untuk memperlemah musuh. Hal ini mengisyaratkan agar kita juga menutup semua celah yang akan memperkuat musuh atau iblis. Kita harus menutup semua kemungkinan kita jatuh ke dalam dosa. Entah itu godaan pornografi, godaan hidup konsumtif, godaan terhadap makanan yang mengancam kesehatan.
Kedua, membangun tembok-tembok dan menara kekuatan (ayat 5)
Sesudah menutup celah, Hiskia memperkuat tembok-tembok yang terbongkar dan mendirikan menara-menara serta membuat perisai dan lembing dalam jumlah yang besar. Setelah menutup celah, kita hendaknya juga memperkuat diri dan mempersiapkan senjata rohani untuk melawan musuh. Jadi, ujian yang datang kepada kita, hendaklah semakin memperkuat diri kita, bukan malah memperlemah kita. Ujian mengisyaratkan agar kita semakin hidup kudus dan berkenan di hadapan YAHWE.
Ketiga, memperkatakan perkataan iman (ayat 6)
Hizkia mengangkat panglima-panglima perang dan menyuruh mereka untuk menenangkan hati rakyat dengan mengatakan: "Kuakanlah dan teguhkanlah hatimu! Janganlah takut dan terkejut terhadap raja Asyur serta seluruh laskar yang menyertainya, karena yang menyertai kita lebih banyak daripada yang menyertai dia. Yang menyertai dia adalah tangan manusia, tetapi yang menyertai kita adalah YAHWE, Elohim kita, yang membantu kita dan melakukan peperangan kita." (ayat 7-8). Meskipun secara manusia posisi Hizkia jelas lebih lemah dibandingkan Sanherib, namun ia percaya dengan penuh iman akan kekuatan dan kesanggupan YAHWE di dalam membantu umat-Nya yang setia.
Nah pada bagian selanjutnya kita tahu bahwa musuh tidak akan tinggal diam dan berusaha memperlemah iman dengan mendaftar banyak bukti akan kekuatannya dan mengintimidasi umat YAHWE bahwa mereka tidak berdaya untuk melawannya. Musuh menyebutkan berbagai negara atau bangsa atau kerajan yang sudah tunduk kepada Asyur: Hamad, Arpad, Sefarwaim, Hena, Iwa, Samaria, Gozan, Haran, Rezef, bani Eden. Musuh juga memerlihatkan bahwa allah-allah bangsa-bangsa itu tidak berdaya menghadapi Asyur.
Nah di sini kita harus amat sangat waspada dan jangan sampai terpedaya oleh musuh. Intimidasi iblis kadang "benar-benar berdasar" dan didukung oleh fakta-fakta, yang menyudutkan kita, yang mengklaim bahwa ia jauh lebih kuat daripada kita, bahwa kita tidak berdaya dan tidak ada gunanya untuk melawannya. Namun kita belajar dari Hizkia bahwa, sekalipun fakta, kondisi, keadaan nyata yang ada, semuanya negatif, dan buktinya nyata ada, kita harus tetap positif, harus tetap memiliki harapan dan keyakinan akan kesanggupan YAHWE untuk memberikan pertolongan. Kita harus tetap memperkatakan kata-kata yang positif, perkataan iman, dan yakin bahwa YAHWE sanggup dan akan menolong tepat pada waktunya. Meskipun iblis selalu berusaha mengintimidasi diri kita, selalu menunjuk-nunjuk kesalahan dan kelemahan kita, kita harus tetap yakin dan percaya akan pertolongan-Nya.
Terhadap semua intimidasi ini Hizkia memerintahkan kepada rakyatnya untuk tidak untuk tidak mempedulikannya: Jangan kamu menjawab dia! (2 Raj 18:36). Meskipun juru minum agung berusaha memperjelas intimidasinya dengan menggunakan bahasa Yehuda yang dipahami oleh semua rakyat, bukannya bahasa Aram yang hanya dipahami oleh beberaa orang penting Yehuda, namun Hizkia memerintahkan agar intimidasi itu tidak usah didengarkan, tidak usah
Keempat, berseru dan berdoa kepada YAHWE (ayat 20).
Disamping semua usaha manusia yang sudah dilakukan, Hizkia berdoa dan berseru kepada YAHWE (ayat 20). Jadi, disamping usaha nyata yang sudah dan sedang kita lakukan, kita harus tetap berdoa dan berserah kepada YAHWE.
Dengan 4 langkah ini Hizkia bisa lulus ujian. Dan sebagai imbalannya, YAHWE sendiri yang berperang melawan bangsa Asyur, sehingga bangsa Asyur dikalahkan oleh YAHWE sendiri.
Yang dilakukan Hizkia ketika menghadapi intimidasi musuh:
meminta Yesaya untuk berdoa (2 Raj 19:4
membentangkan surat hujatan dihadapan YAHWE (2 Raj 19:14, Yesaya 37:14)
berdoa (2 Raj 19:15, Yesaya 37:15): mengakui kedaulatan YAHWE, satu-satunya Elohim (Yesaya 37:16)
doanya didengarkan YAHWE (2 Raj 19:20).
YAHWE memagari kota (2 Raj 19:34, Yesaya 37:34)
sakit hampir mati (2 Raj 20:1, Yesaya 38:1) YAHWE memperpanjang umur 15 tahun (2 Raj 20:5-6, Yesaya 38:5)
Kesalahan hizkia:
memperlihatkan segenap harta bendanya kepada raja Babel yang datangmenjenguknya karena berita sakit (2 Raj 20:13
Baca juga:
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Label:
berhasil,
berkat YAHWE,
hidup berkemenangan,
kemenangan,
perang,
sukses,
ujian
Langganan:
Postingan (Atom)