Ulangan 8:18 berbunyi demikian:
Tetapi haruslah engkau ingat kepada YAHWEH, Elohimmu, sebab Dialah yang
memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud
meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek
moyangmu, seperti sekarang ini.
Ayat ini menegaskan bahwa YAHWEH mau dan bisa memberikan kita kekuatan atau kuasa untuk memperoleh kekayaan. Jadi kita sebagai anak-Nya dapat menerima kuasa itu, kuasa untuk memperoleh kekayaan. Sehingga kekayaan yang benar adalah kekayaan yang diperoleh karena YAHWEH memberikan kita kuasa atas itu.
Ayat ini juga menegaskan bahwa kuasa itu diberikan dengan sebuah tujuan, yaitu: meneguhkan perjanjian. Perjanjian adalah berasal dari dua belah pihak, berbeda dengan janji yang hanya berasal dari satu pihak. Perjanjian yang dimaksudkan adalah antara YAHWEH dan kita umat-Nya atau anak-Nya. Ada bagian yang akan dilakukan YAHWEH namun ada bagian yang harus kita lakukan.
Agar kita menerima kuasa untuk memperoleh kekayaan itu, kita harus masuk di dalam perjanjian itu dan tahu bagian yang harus kita lakukan. Perjanjian dan bagian-bagian yang menjadi kewajiban maupun hak dari masing-masing bisa dilihat di Ulangan 28:1-14,
(1) "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara YAHWEH, Elohimmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka YAHWEH, Elohimmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
(2) Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara YAHWEH, Elohimmu:
(3) Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
(4) Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. (5) Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. (6) Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. (7) YAHWEH akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu. (8) YAHWEH akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh YAHWEH, Elohimmu. (9) YAHWEH akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah YAHWEH, Elohimmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. (10) Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama YAHWEH telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu. (11) Juga YAHWEH akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu--di tanah yang dijanjikan YAHWEH dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu. (12) YAHWEH akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman. (13) YAHWEH akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah YAHWEH, Elohimmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, (14) dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti ilah lain dan beribadah kepadanya."
Bagian Firman YAHWEH ini menyebutkan banyak sekali berkat yang akan dilakukan YAHWEH kepada kita: YAHWEH akan memberkati kita, mengangkat kita, menjanjikan kemenangan kepada kita, memberkati kandungan kita, ternak kita, hasil bumi kita, pekerjaan kita, mengangkat kita menjadi kepala dan bukan ekor, melimpahkan kebaikan-Nya, dsb.
Namun yang sering kita lakukan adalah kita terlalu fokus kepada apa yang bukan menjadi bagian kita. Kita terlalu fokus kepada berkat-berkat yang akan kita terima, sementara kita kurang memerhatikan bagian yang seharusnya kita lakukan. Padahal yang perlu kita lakukan adalah memastikan bahwa kita melakukan bagian kita. Yang lain bukan urusan kita, itu urusan YAHWEH. Bagian kita adalah: mendengarkan suara YAHWEH, Elohim, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya, berpegang pada perintah YAHWEH, Elohim, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, tidak
menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang diberikan-NYA, dan tidak mengikuti ilah Elohim lain dan beribadah
kepadanya. Inilah yang menjadi bagian kita, yang harus menjadi fokus kita.
Bagaimana caranya kita hidup di dalam perjanjian dengan YAHWEH?
Kita bisa belajar dari Abraham dalam Kejadian 12:1-3:
(1) Berfirmanlah YAHWEH kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; (2) Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. (3) Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Ada 3 hal yang bisa kita pelajari dari Firman YAHWEH ini: Pertama, Pergilah dari negerinya. Ini berbicara mengenai meninggalkan cara berpikir lama, kebiasaan lama. Kedua, Pergi dari sanak saudara dan rumah bapanya. Ini berbicara tentang meninggalkan sumber berkat lama dan menjadikan YAHWEH sebagai satu-satunya sumber berkat. Ketiga, Pergi ke negeri yang akan ditunjukkan YAHWEH kepadanya. Ini berbicara mengenai hidup berjalan bersama YAHWEH sepenuhnya, percaya dan taat kepada-Nya.
Baca juga:
Tuhan Menghendaki Kita Memberi di dalam Kekurangan Kita
Mazmur 23: YAHWE Adalah Gembalaku
Kisah Berkat Global 1: Toru Kumon
Berdoa dengan Segenap Kekuatan
Mengawali dengan Satu Talenta
Saatnya kudatang kepada-MU ya YAHWE, Tuhan Penyelamatku, Pelindung dan Penebusku. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain.
Tampilkan postingan dengan label perjanjian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perjanjian. Tampilkan semua postingan
Minggu, 07 Februari 2016
Minggu, 05 Januari 2014
Apakah Kita Sudah Mengikhlaskan Tuhan untuk Memberkati Kita?
Yesaya 54:1-2
Bersorak-sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan!
Bergembiralah dengan sorak-sorai dan memekiklah, hai engkau yang tidak pernah
menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih
banyak anak dari pada yang bersuami, firman TUHAN.
Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat
kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan
pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu!
Dalam Kitab Suci banyak sekali janji yang diberikan YAHWE kepada kita. Bahkan beberapa kedengaran begitu amat sangat indah. YAHWE memang menjanjikan anugerah-anugerah yang bagi manusia pada umumnya kedengarannya terlalu indah. Lihat saja pada kedua ayat dari kitab Yesaya di atas: YAHWE menjanjikan bahwa si mandul akan bersorak-sorai dan bahwa yang ditinggalkan suami akan mempunyai lebih banyak anak. Kita juga diminta untuk meluaskan kemah kita dan tidak usah menghemat.
Nah, ketika kita mendengar janji tersebut, sikap seperti apa yang ada dalam diri kita?Apakah kita memercayainya? Ataukah kita ragu? Atau barangkali kita berpikir bahwa mungkin kita baru akan layak menerimanya kalau sederet persyaratan sudah kita penuhi; misalnya, kalau kita sudah benar-benar hidup kudus, kalau kita sudah rajin berdoa dan berpuasa, dsb.
Kita sering memberikan begitu banyak persyaratan bagi YAHWE agar DIA bisa memberkati kita. Padahal YAHWE sudah siap memberikan berkat itu kepada kita. YAHWE memang memberikan persyaratan, tetapi syaratnya amat sangat sederhana: PERCAYA! YAHWE tidak mensyaratkan agar kita menjadi kudus terlebih dahulu, bebas dari semua dosa, berdoa dan berpuasa berhari-hari. TIDAK. YAHWE hanya menuntut satu hal, yakni agar kita percaya kepada-NYA, kepada FIRMAN-NYA.
Perhatikan apa yang difirmankan YESHUA berikut ini:
Matius 7:7
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Matius 7:11
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Matius 18:19
Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Markus 11:24
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
Lukas 11:8-10
Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Yohanes 14:13
dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.
Yohanes 16:24
Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Kita sendiri sering begitu sulit untuk membiarkan YAHWE memberkati kita. Kita merasa tidak layak dan membuat persyaratan sendiri agar BAPA bisa memberkati kita. Padahal BAPA bahkan ingin agar kita tidak tahu malu (Lukas 11:8). BAPA bahkan mengingatkan kita bahwa kita belum meminta sesuatu pun dalam nama YESHUA.
Jadi, anugerah, sebenarnya sudah tersedia, dan BAPA YAHWE sangat rindu untuk melimpahkan berkat kepada kita. Tinggal kita mengaktifkan anugerah tersebut dengan 2 cara ini:
1. Percaya akan anugerah tersebut dan menerimanya dalam nama YESHUA.
2. Harapkan anugerah itu bermanifestasi setiap hari.
Roma 5:5
Dan
pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Elohim telah dicurahkan di dalam
hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Pengharapan itu tidak mengecewakan. Karena YAHWE sendiri TELAH mencurahkan kasih karunia kepada kita oleh Roh Kudus. Andalan kita adalah YAHWE, Pencipta langit dan bumi. DIA bisa dipercaya dan bisa diandalkan. Jangan lalui hari tanpa berpengharapan, karena pengharapan itu tidak mengecewakan, karena YAHWE tidak pernah mengingkari janji dan selalu mengasihi anak-anak-NYA. DIA ingin memberikan yang terbaik kepada kita.
Berkat itu inisiatifnya dari YAHWE. Bukan karena kita layak, tetapi karena DIA ingin kita bersukacita di dalam Nama-NYA. Jangan memberikan persyaratan apa-apa kepada berkat-NYA. Jangan-jangan setumpuk persyaratan yang kelihatannya saleh itu adalah cara si jahat untuk menipu Anda agar dijauhkan dari berkat YAHWE. Singkirkan semua penghalang yang Anda pasang sendiri bagi mengalirnya berkat YAHWE.
Label:
berkat,
berkat YAHWE,
hidup berkelimpahan,
janji Bapa,
janji Tuhan,
kelimpahan,
pengharapan,
percaya,
perjanjian
Sabtu, 04 Januari 2014
Janji YAHWE Bernilai Kekekalan, Ayo Berdoa untuk Seluruh Generasi Kita Seterusnya
Kejadian 15:1-6
Kemudian datanglah firman YAHWE kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Abram menjawab: "Ya Tuhan YAHWE, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." Tetapi datanglah firman YAHWE kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu YAHWE membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada YAHWE, maka YAHWE memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Abram berusia 75 tahun ketika dipanggil YAHWE untuk meninggalkan tanah kelahirannya di Haran (Kej. 12:4) menuju tanah Kanaan. Pada saat it YAHWE sudah menjanjikan akan menjadikan Abram menjadi bangsa yang besar. Namun pada kenyataannya baru setelah 25 tahun kemudian, ketika bagi manusia sudah mustahil untuk memiliki anak, Ishak lahir bagi Abraham. Dan dari Kitab Suci kita tahu bahwa dibutuhkan ratusan tahun sebelum ketrunan Abraham menjadi bangsa yang besar dan akhirnya kembali ke tanah Kanaan dan boleh menikmati kejayaan sebagai sebuah bangsa yang besar di zaman Daud dan Salomo.
Janji YAHWE ternyata ada yang berlaku dalam kurun waktu yang amat sangat lama, bahkan bernilai kekal. Ada janji yang segera terwujud namun ada yang berlaku turun-temurun, dari generasi ke generasi. Seperti dikatakan Tuhan YESHUA dalam Matius 28:20 "Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Janji YAHWE ada yang bernilai kekal.
Ketika kita tidak menyadai hal ini, kadang kita tergoda untuk mengandalkan akal sehat manusia kita. Seperti Abram, ia menyimpulkan bahwa yang akan menjadi ahli warisnya adalah Eliezer, yang bukan keturunan dari darah dagingnya sendiri, karena waktu itu pemenuhan janji YAHWE tidak kunjung datang juga. Namun bagian Kitab Suci ini mengingatkan kepada kita bahwa janji YAHWE ada yang bernilai kekekalan.
Dari kebenaran ini kita belajar bahwa kita boleh memegang janji YAHWE itu tidak hanya untuk masa hidup kita, tetapi untuk hidup keturunan kita selanjutnya, sampai masa yang kita bahkan tidak akan bisa membayangkannya. Bahwa YAHWE sanggup memenuhi janji-NYA untuk anak-anak kita, cucu-cucu kita, cicit-cicit dan generasi selanjutnya.
Dari sini kita belajar bahwa kita semestinya tidak hanya berdoa untuk diri kita saat ini saja, untuk keluarga kita sekarang ini saja, untuk orang tua kita aja, tetapi terlebih-lebih kita harus berdoa dan meminta kepada BAPA YAHWE untuk terus menjagai dan memenuhi janji-NYA untuk generasi kita selanjutnya. Jangan lupa untuk berdoa bagi anak cucu kita selanjutnya karena YAHWE sanggup memenuhi janjinya tidak hanya untuk hidup kita sekarang tetapi juga untuk anak cucu kita selanjutnya. Kita wajib meminta berkat dan penyertaan YAHWE kepada anak cucu kita.
YAHWE Maha Besar. DIA sungguh mulia dan ajaib.
Kemudian datanglah firman YAHWE kepada Abram dalam suatu penglihatan: "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar." Abram menjawab: "Ya Tuhan YAHWE, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu." Lagi kata Abram: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku." Tetapi datanglah firman YAHWE kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." Lalu YAHWE membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada YAHWE, maka YAHWE memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Abram berusia 75 tahun ketika dipanggil YAHWE untuk meninggalkan tanah kelahirannya di Haran (Kej. 12:4) menuju tanah Kanaan. Pada saat it YAHWE sudah menjanjikan akan menjadikan Abram menjadi bangsa yang besar. Namun pada kenyataannya baru setelah 25 tahun kemudian, ketika bagi manusia sudah mustahil untuk memiliki anak, Ishak lahir bagi Abraham. Dan dari Kitab Suci kita tahu bahwa dibutuhkan ratusan tahun sebelum ketrunan Abraham menjadi bangsa yang besar dan akhirnya kembali ke tanah Kanaan dan boleh menikmati kejayaan sebagai sebuah bangsa yang besar di zaman Daud dan Salomo.
Janji YAHWE ternyata ada yang berlaku dalam kurun waktu yang amat sangat lama, bahkan bernilai kekal. Ada janji yang segera terwujud namun ada yang berlaku turun-temurun, dari generasi ke generasi. Seperti dikatakan Tuhan YESHUA dalam Matius 28:20 "Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Janji YAHWE ada yang bernilai kekal.
Ketika kita tidak menyadai hal ini, kadang kita tergoda untuk mengandalkan akal sehat manusia kita. Seperti Abram, ia menyimpulkan bahwa yang akan menjadi ahli warisnya adalah Eliezer, yang bukan keturunan dari darah dagingnya sendiri, karena waktu itu pemenuhan janji YAHWE tidak kunjung datang juga. Namun bagian Kitab Suci ini mengingatkan kepada kita bahwa janji YAHWE ada yang bernilai kekekalan.
Dari kebenaran ini kita belajar bahwa kita boleh memegang janji YAHWE itu tidak hanya untuk masa hidup kita, tetapi untuk hidup keturunan kita selanjutnya, sampai masa yang kita bahkan tidak akan bisa membayangkannya. Bahwa YAHWE sanggup memenuhi janji-NYA untuk anak-anak kita, cucu-cucu kita, cicit-cicit dan generasi selanjutnya.
Dari sini kita belajar bahwa kita semestinya tidak hanya berdoa untuk diri kita saat ini saja, untuk keluarga kita sekarang ini saja, untuk orang tua kita aja, tetapi terlebih-lebih kita harus berdoa dan meminta kepada BAPA YAHWE untuk terus menjagai dan memenuhi janji-NYA untuk generasi kita selanjutnya. Jangan lupa untuk berdoa bagi anak cucu kita selanjutnya karena YAHWE sanggup memenuhi janjinya tidak hanya untuk hidup kita sekarang tetapi juga untuk anak cucu kita selanjutnya. Kita wajib meminta berkat dan penyertaan YAHWE kepada anak cucu kita.
YAHWE Maha Besar. DIA sungguh mulia dan ajaib.
Label:
berkat,
berkat YAHWE,
generasi,
hidup kekal,
janji Bapa,
janji Tuhan,
kekekalan,
keturunan,
penggenapan,
perjanjian
Jumat, 15 Februari 2013
Kuasa Persembahan Persepuluhan
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman YAHWE semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. (Maleakhi 3:10).
Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi YAHWE. (Imamat 27:32)
“Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman YAHWE semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman YAHWE semesta alam.” (Maleakhi 3:11-12)
Ada kuasa yang sangat dahsyat yang dijanjikan Tuhan ketika kita mengembalikan persepuluhan. Dalam perjanjian-Nya Tuhan mengatakan akan menghardik belalang pelahap supaya anggur di ladang kita bisa berbuah sehingga apa yang sudah ada tidak habis dimakan belalang pelahap. Belalang pelahap berbicara tentang banyak hal, yaitu semua yang menggerogoti berkat Tuhan dalam hidup kita. Berkat sebenarnya sudah diberikan, tetapi habis seperti air yang dimasukkan ke dalam kantong yang bocor.
Kita sudah bekerja dan mendapat nafkah yang sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan, tetapi karena keluarga kita sakit sehingga terpaksa berobat ke dokter dan mengeluarkan banyak uang sehingga habis tak bersisa. Bisa juga habis karena ditipu orang, dagangan tidak dibayar atau dicuri, sehingga apa yang sudah diberikan tidak bisa dinikmati. Tetapi ketika kita setia dengan bagian kita dalam perjanjian Tuhan ini yaitu mengembalikan persepuluhan dengan benar, maka kita bisa menikmati hidup yang penuh dengan damai sejahtera dan sukacita sehingga orang-orang yang melihat hidup kita akan menyebut kita berbahagia.
Bapak Agus adalah seorang karyawan dengan penghasilan yang cukup untuk kehidupan sehari-hari. Keadaannya tidak berlalu berlimpah-limpah, keluarganya hidup dengan sederhana namun juga tidak berkekurangan. Setiap kali Pak Agus menerima gaji, ia bersama dengan istrinya menumpangkan tangan atas amplop gaji yang diterimanya dan berdoa di hadapan Tuhan meminta hikmat dan tuntunan Tuhan supaya bisa menggunakan uang tersebut dengan bijaksana dan sesuai dengan tuntunan Tuhan. Setelah selesai mendoakan uang gaji tersebut, Pak Agus dan istrinya mulai membagi-baginya sesuai dengan kebutuhan. Yang paling mereka utamakan adalah persepuluhan untuk Tuhan. Setelah itu barulah untuk biaya anak keduanya yang kuliah di luar kota, lalu untuk membayar tagihan listrik, air, dll. Sisa dari semuanya itu hanya cukup untuk biaya hidup Pak Agus suami istri dengan sangat sederhana.
Namun di bali kesederhanaan itu Tuhan terus menyatakan pemeliharaan-Nya dengan setia. Tidak pernah sekali pun Pak Agus merasa kekurangan. Setiap kali ada kebutuhan, selalu Tuhan yang cukupkan. Bahkan anaknya juga diberkati Tuhan, anaknya yang pertama mendapatkan pekerjaan yang baik di sebuah bank swasta. Sedangkan anaknya yang kedua tidak pernah berkekurangan untuk biaya kuliah di luar kota. Bapak dan Ibu Agus percaya bahwa semuanya itu sudah diatur dengan sangat baik oleh Tuhan. Mereka sudah membuktikan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya yang hidup seturut kehendak-Nya hidup menderita dan meinta-minta. Perjanjian-Nya tetap bagi orang yang mau melakukannya dengan setia.
Kedahsyatan kuasa persepuluhan akan berlaku bagi kita yang setia melakukan bagian kita dalam perjanjian dengan Tuhan.
Terimakasih Bapa karena kami percaya Engkau selalu setia dengan perjanjian-Mu. Seringkali kami yang tidak setiap melakukan bagian kami. Hari ini kami berjanji untuk setia melakukan bagian kami dengan mengembalikan persepuluhan yang merupakan hak-Mu. Kami percaya Engkau yang akan memberikan kesanggupan kepada kami. Amin.
Baca juga:
Persepuluhan Adalah Kesempatan
Mengembalikan Hak YAHWE
Kuasa Memberi: Tuhan yang Pertama dalam Keuangan
Kuasa di dalam Memberi
Memberi maka Akan Diberi
Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi YAHWE. (Imamat 27:32)
“Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman YAHWE semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman YAHWE semesta alam.” (Maleakhi 3:11-12)
Ada kuasa yang sangat dahsyat yang dijanjikan Tuhan ketika kita mengembalikan persepuluhan. Dalam perjanjian-Nya Tuhan mengatakan akan menghardik belalang pelahap supaya anggur di ladang kita bisa berbuah sehingga apa yang sudah ada tidak habis dimakan belalang pelahap. Belalang pelahap berbicara tentang banyak hal, yaitu semua yang menggerogoti berkat Tuhan dalam hidup kita. Berkat sebenarnya sudah diberikan, tetapi habis seperti air yang dimasukkan ke dalam kantong yang bocor.
Kita sudah bekerja dan mendapat nafkah yang sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan, tetapi karena keluarga kita sakit sehingga terpaksa berobat ke dokter dan mengeluarkan banyak uang sehingga habis tak bersisa. Bisa juga habis karena ditipu orang, dagangan tidak dibayar atau dicuri, sehingga apa yang sudah diberikan tidak bisa dinikmati. Tetapi ketika kita setia dengan bagian kita dalam perjanjian Tuhan ini yaitu mengembalikan persepuluhan dengan benar, maka kita bisa menikmati hidup yang penuh dengan damai sejahtera dan sukacita sehingga orang-orang yang melihat hidup kita akan menyebut kita berbahagia.
Bapak Agus adalah seorang karyawan dengan penghasilan yang cukup untuk kehidupan sehari-hari. Keadaannya tidak berlalu berlimpah-limpah, keluarganya hidup dengan sederhana namun juga tidak berkekurangan. Setiap kali Pak Agus menerima gaji, ia bersama dengan istrinya menumpangkan tangan atas amplop gaji yang diterimanya dan berdoa di hadapan Tuhan meminta hikmat dan tuntunan Tuhan supaya bisa menggunakan uang tersebut dengan bijaksana dan sesuai dengan tuntunan Tuhan. Setelah selesai mendoakan uang gaji tersebut, Pak Agus dan istrinya mulai membagi-baginya sesuai dengan kebutuhan. Yang paling mereka utamakan adalah persepuluhan untuk Tuhan. Setelah itu barulah untuk biaya anak keduanya yang kuliah di luar kota, lalu untuk membayar tagihan listrik, air, dll. Sisa dari semuanya itu hanya cukup untuk biaya hidup Pak Agus suami istri dengan sangat sederhana.
Namun di bali kesederhanaan itu Tuhan terus menyatakan pemeliharaan-Nya dengan setia. Tidak pernah sekali pun Pak Agus merasa kekurangan. Setiap kali ada kebutuhan, selalu Tuhan yang cukupkan. Bahkan anaknya juga diberkati Tuhan, anaknya yang pertama mendapatkan pekerjaan yang baik di sebuah bank swasta. Sedangkan anaknya yang kedua tidak pernah berkekurangan untuk biaya kuliah di luar kota. Bapak dan Ibu Agus percaya bahwa semuanya itu sudah diatur dengan sangat baik oleh Tuhan. Mereka sudah membuktikan bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya yang hidup seturut kehendak-Nya hidup menderita dan meinta-minta. Perjanjian-Nya tetap bagi orang yang mau melakukannya dengan setia.
Kedahsyatan kuasa persepuluhan akan berlaku bagi kita yang setia melakukan bagian kita dalam perjanjian dengan Tuhan.
Terimakasih Bapa karena kami percaya Engkau selalu setia dengan perjanjian-Mu. Seringkali kami yang tidak setiap melakukan bagian kami. Hari ini kami berjanji untuk setia melakukan bagian kami dengan mengembalikan persepuluhan yang merupakan hak-Mu. Kami percaya Engkau yang akan memberikan kesanggupan kepada kami. Amin.
Baca juga:
Persepuluhan Adalah Kesempatan
Mengembalikan Hak YAHWE
Kuasa Memberi: Tuhan yang Pertama dalam Keuangan
Kuasa di dalam Memberi
Memberi maka Akan Diberi
Label:
berkat YAHWE,
janji Tuhan,
memberi,
perjanjian,
persembahan,
persepuluhan
Minggu, 09 September 2012
Nilai Strategis Mukjizat dalam Penginjilan
Kisah 3:11-26
Baca bagian sebelumnya
Dalam bagian sebelumnya kita belajar bahwa mukjizat kesembuhan adalah bagian integral dari orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Sekarang kita akan belajar bagaimana kesaksian atau penginjilan bisa menjadi lebih efektif melalui mukjizat.
Orang yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes sehingga semua orang yang ada di tempat itu mengerumuni mereka karena heran (ayat 1). Jadi mukjizat itu menjadikan orang-orang heran. Dalam keadaan heran orang menjadi lebih terbuka karena mereka membutuhkan penjelasan mengenai apa yang tidak bisa mereka pahami. Di saat itulah Petrus menjelaskan bahwa kesembuhan itu terjadi bukan karena kuasanya atau kesalehannya melainkan karena kepercayaan dalam Nama Yesus (ayat 16)
Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
Keheranan kerumunan juga dimanfaatkan Petrus untuk bersaksi, menginjil, untuk menceritakan hakikat Yesus (ayat 13-15), yang adalah Mesias yang dijanjikan (ayat 18), yang telah dinubuatkan oleh Musa (ayat 22).
Selanjutnya keheranan dan keterbukaan kerumunan juga dimanfaatkan Petrus untuk mengajak mereka bertobat dan untuk menerima Yesus sebagai penyelamat (ayat 19).
Petrus juga menyampaikan risiko kalau menolah Yesus, yakni dibasmi (ayat 23).
Petrus menegaskan bahwa mereka adalah pewaris nubuat dan perjanjian (ayat 25), bahwa YAHWE amat mengasihi mereka karena telah mengutus Putera-Nya untuk mati dan namun dibangkitkan bagi mereka, bahwa YAHWE ingin memberkati mereka (ayat 26).
Langkah terakhir yang dilakukan Petrus adalah menubuatkan masa depan mereka, bahwa mereka akan dipakai YAHWE untuk menjadi berkat bagi orang lain (ayat 25).
Baca bagian sesudahnya
Baca juga:
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula
Pentakosta, Ciri-Ciri Pekerjaan Roh Kudus
Gereja Mula-Mula Mendasarkan Diri pada Kitab Suci
Baca bagian sebelumnya
Dalam bagian sebelumnya kita belajar bahwa mukjizat kesembuhan adalah bagian integral dari orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Sekarang kita akan belajar bagaimana kesaksian atau penginjilan bisa menjadi lebih efektif melalui mukjizat.
Orang yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes sehingga semua orang yang ada di tempat itu mengerumuni mereka karena heran (ayat 1). Jadi mukjizat itu menjadikan orang-orang heran. Dalam keadaan heran orang menjadi lebih terbuka karena mereka membutuhkan penjelasan mengenai apa yang tidak bisa mereka pahami. Di saat itulah Petrus menjelaskan bahwa kesembuhan itu terjadi bukan karena kuasanya atau kesalehannya melainkan karena kepercayaan dalam Nama Yesus (ayat 16)
Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
Keheranan kerumunan juga dimanfaatkan Petrus untuk bersaksi, menginjil, untuk menceritakan hakikat Yesus (ayat 13-15), yang adalah Mesias yang dijanjikan (ayat 18), yang telah dinubuatkan oleh Musa (ayat 22).
Selanjutnya keheranan dan keterbukaan kerumunan juga dimanfaatkan Petrus untuk mengajak mereka bertobat dan untuk menerima Yesus sebagai penyelamat (ayat 19).
Petrus juga menyampaikan risiko kalau menolah Yesus, yakni dibasmi (ayat 23).
Petrus menegaskan bahwa mereka adalah pewaris nubuat dan perjanjian (ayat 25), bahwa YAHWE amat mengasihi mereka karena telah mengutus Putera-Nya untuk mati dan namun dibangkitkan bagi mereka, bahwa YAHWE ingin memberkati mereka (ayat 26).
Langkah terakhir yang dilakukan Petrus adalah menubuatkan masa depan mereka, bahwa mereka akan dipakai YAHWE untuk menjadi berkat bagi orang lain (ayat 25).
Baca bagian sesudahnya
Baca juga:
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula
Pentakosta, Ciri-Ciri Pekerjaan Roh Kudus
Gereja Mula-Mula Mendasarkan Diri pada Kitab Suci
Label:
bersaksi,
datang kepada Yesus,
janji keselamatan,
keselamatan,
kesembuhan,
memberkati,
Mesias,
mukjizat,
nama Yesus,
nubuat,
penginjilan,
perjanjian
Langganan:
Postingan (Atom)