Tampilkan postingan dengan label Gembala. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gembala. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Agustus 2015

Mazmur 23: YAHWE Adalah Gembalaku

YAHWEH adalah Gembalaku - Ini bicara mengenai hubungan

takkan kekurangan aku - Ini bicara mengenai penyediaan

DIA membaringkan daku di padang rumput yang hijau - Ini bicara mengenai istirahat

DIA menuntunku ke air yang tenang - Ini bicara mengenai penyegaran

DIA menyegarkan jiwaku - Ini bicara mengenai pemulihan

DIA membimbingku di jalan yang benar - Ini bicara mengenai bimbingan

karena Nama-NYA yang kudus - Ini bicara mengenai tujuan

Meskipun aku berjalan dalam lembah kekelaman - Ini bicara mengenai cobaan

Aku tidak takut bahaya - Ini bicara mengenai perlindungan

Karena ENGKAU besertaku - Ini bicara mengenai kesetiaan

Tongkat dan gada-Mu itulah yang menghibur aku - Ini bicara mengenai disiplin

Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan musuhku - Ini bicara mengenai harapan

Engkau mengurapi kepalaku - Ini bicara mengenai penyucian

pialaku penuh berlimpah - Ini bicara mengenai kelimpahan

Kebajikan dan kemurahan belaka mengikuti aku seumur hidupku - Ini bicara mengenai berkat

Dan aku akan diam dalam rumah YAHWEH - Ini bicara mengenai keamanan

seumur hidupku - Ini bicara mengenai kekekalan



Baca juga:
Melewati Lembah Kekelaman
Pemberi yang Hebat
Mendengar Tuntunan Gembala
Dituntun ke Padang Berumput Hijau
Tuntunan Melewati Lembah Kelam
Dituntun Menuju Kemenangan
Mengikuti Gembala
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik
YAHWE Adalah Gembalaku

 

 

 

 

 

 

 


Sabtu, 13 Desember 2014

Melewati Lembah Kekelaman

Salah satu Mazmur yang paling sering dikutip adalah Mazmur 23 yang berawal, "YAHWEH adalah Gembalaku, aku tidak akan kekurangan. DIA membaringkan daku di padang yang berumput hijau; Dia menuntunku ke air yang tenang. DIA menyegarkan jiwaku..." Betapa indahnya gambaran berjalan bersama TUHAN di padang rumput hijau yang indah dan baunya segar. Ini merupakan gambaran ketenteraman, keamanan dan kepuasan. Tetapi kemudian ayat selanjutnya bicara mengenai keadaan yang amat berbeda. Semacam transisi tiba-tiba, ayat empat berbunyi, "Meskipun berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya; karena ENGKAU besertaku; tongkat-MU dan gada-MU itulah yang menghibur aku."

Bagaimana dalam kehidupan ini kita bisa beralih dari padang rumput hijau ke lembah kekelaman dalam satu ketika?

Saudara tahu, kadang hidup seperti itu. Keadaan yang tidak terduga, tragedi dan pencobaan membawa kita dari satu keadaan ke keadaan lain dalam seketika. Tetapi tidak peduli dalam keadaan apa pun hidup kita, tak peduli apa yang telah terjadi, YAHWEH ada di sana. Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada-NYA, kita tidak perlu takut. DIA selalu memberikan damai. DIA selalu memberikan ketenangan dan ketenteraman. Dan perhatikan bunyi ayat tersebut, "Meskipun aku berjalan di ..." Ayat tersebut tidak berkata, "Meskipun aku berakhir di lembah kekelaman." Kita harus ingat bahwa saat-saat kelam tidak berlangsung lama. Kita tidak harus tinggal di lembah kekelaman; kita hanya melewatinya. Kadang, ketika keadaan demikian menyesakkan, kita mungkin mulai merasa terpojok dan tak berdaya. Jika saudara merasa demikian hari ini, biarkah kebenaran ini menyentuh hati saudara: saudara tidak akan pernah menetap di lembah kekelaman itu. DIA sedang menuntun saudara ke tempat yang aman dan tenang. Mungkin saudara akan menghadapi saat-saat yang tidak menentu, tetapi iman akan meneguhkan saudara. Mungkin saudara mengalami kesedihan, tetapi YAHWEH ada di sisi mereka yang remuk hatinya. DIA dekat dengan semua yang menyeru nama-NYA. Angkatlah mata saudara dan pandanglah DIA, fokus pada kebaikan-NYA, dan biarlah iman saudara menguatkan hati saudara. Ketahuilah bahwa YAHWEH itu baik. DIA tidak membawa ketakutan namun kedamaian. Yohanes 10:10 mengatakan bahwa pencuri datang untuk membunuh, mencuri dan membinasakan, tetapi YESHUA datang untuk memberikan hidup yang kekal dan berlipah-limpah. YAHWEH selalu memberikan harapan, penyembuhan dan pemulihan. YAHWEH selalu memberikan kasih.


Hari ini arahkan pikiran saudara kepada BAPA. Mintalah kepada-NYA untuk menunjukkan kasih-NYA dalam cara yang baru. Bayangkan DIA berdiri di depan saudara dengan lengan yang terulur ke arah saudara, siap menuntun saudara melewati lembah kekelaman menuju tempat yang damai, tenang dan menuju kemenangan.


Diterjemahkan dari Victoria Osteen


Baca juga:
Pemberi yang Hebat
Mendengar Tuntunan Gembala
Dituntun ke Padang Berumput Hijau
Tuntunan Melewati Lembah Kelam
Tuntunan Melewati Lembah Kelam
Mengikuti Gembala
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik

Minggu, 10 Februari 2013

Pemberi yang Hebat

Giving: How Each of Us Can Change the World The Art of Giving: Where the Soul Meets a Business Plan


Akulah Gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-domba-Nya (Yohanes 10:11)

Tuhan Yeshua adalah pemberi yang hebat. Bukan hanya semua milik-Nya saja yang Ia berikan, tetapi juga nyawa-Nya Ia berikan bagi kita. Tidak ada yang bisa mengalahkan Tuhan dalam hal memberi. Saat kita memberikan 10, maka Ia memberikan 1000 bagi kita. Ia tidak pernah terkalahkan dalam soal memberi. Kalau kita hanya bisa memberikan apa yang baik dalam keterbatasan kita, maka Tuhan bisa memberikan apa yang terbaik dalam kemahakuasaan-Nya.

Tembok Berlin - Memberi Kebaikan atau Keburukan
Pada masa ketika tembok Berlin masih berdiri, ada beberapa orang Berlin Timur yang memutuskan untuk mengirimkan ‘bingkisan’ kepada tetangga mereka di Berlin Barat. Mereka mengisi sebuah truk pengangkut tanah dengan barang-barang yang tidak diinginkan seperti sampah, puing-puing bangunan, dan banyak lagi barang yang menjijikkan yang dapat mereka temukan. Mereka dengan tenang membawa barang itu melintasi perbatasan, mendapat izin untuk lewat, dan mengirimkan bingkisan tersebut dengan membuangnya di kawasan Berlin Barat.

Tidak sulit untuk menduga bahwa orang Berlin Barat tersinggung karenanya dan berpikir untuk memberikan balasan setimpal. Orang langsung menawarkan gagasan-gagasan mereka tentang cara untuk membalas perbuatan tak terpuji itu. Tiba-tiba ada seorang bijak datang ke tengah mereka yang sedang mengumbar nafsu marah. Ia menawarkan sesuatu yang benar-benar berbeda. Yang sangat mengherankan, orang Berlin Barat menanggapi saran tersebut dengan senang hati dan mulai mengisi sebuah truk sampai penuh dengan barang-barang yang terhitung langka di kawasan Berlin Timur: pakaian, makanan, obat-obatan, semua dinaikkan ke dalam truk. Mereka membawa truk bermuatan penuh itu melintasi perbatasan, kemudian dengan hati-hati membongkar dan menyusun barang-barang berharga itu di tanah, dan meninggalkan pesan yang berbunyi, “Setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya untuk memberi.”

Terkejut, malu, menyesal, demikianlah orang di Berlin Timur, karena orang di Berlin Barat ternyata justru memberikan apa yang baik sebagai ganti dari apa yang tidak baik yang sudah mereka berikan.

Yang lebih hebat adalah yang bisa memberikan yang lebih baik. Demikianlah Tuhan selalu lebih hebat daripada kita. Tuhan adalah Pemberi yang hebat, maka DIA juga mau kita anak-anak-Nya menjadi hebat dalam memberi.

Bapa kami kagum akan Engkau karena Engkau adalah Pemberi yang Hebat bagi kami. Kami percaya bahwa tidak ada sesuatu pun yang kami perlukan yang tidak bisa Engkau berikan. Dan kami rindu suaya kami bisa meneladan Engkau menjadi orang yang suka memberi. Terimakasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yeshua kami berdoa. Amin



Baca juga:
Memberi maka Akan Diberi
Yesus Memperhatikan Persembahan
Memasuki Tahun Baru: Belajar dari Ishak
Mengubah Kutuk Menjadi Berkat: Belajar dari Yakub

Giving to God: The Bible's Good News about Living a Generous Life 29 Gifts: How a Month of Giving Can Change Your Life

Jumat, 08 Februari 2013

Mendengar Tuntunan Gembala

Domba-domba-Ku mendengarkan suaa-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku, dan Aku memberikan hidupp yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun idak akan merebut mereka dari tangan-Ku. (Yohanes 10:27-28)

Domba ikuti Gembala
Dalam ayat di atas dikatakan bahwa doma-doma YAHWE pasti akan mendengarkan suara-Nya dan mereka akan mengikuti Sang Gembala, di mana Sang Gembala menuntun domba-Nya menuju kepada hidup yang kekal. Meskipun trkadang kita belum mengerti akan tununan Sang Gembala, etapi kalau kita sungguh-sungguh mempercayakan hidup kita kepada Sang Gembala, maka apapun tuntunan-Nya dalam hidup kita, kita akan berani melangkah sesuai dengan petunjuk-Nya.

Seorang misionari di Afrika mempunyai seorang anak yang bernama Philip. Anak itu sedang bermain-main di kebun dan tiba-tiba ayahnya melihat bahwa Philip dalam keadaan bahaya, maka ayahnya langsung berteriak, "Philip, tiarap!" Anak itu berbuat tanpa bertanya. "Sekarang merangkaklah ke mari secepat mungkin!" Anak itu tetap mematuhinya. "Sekarang berdiri dan berlarilah ke mari!" Anak itu menjalankan perintah ayahnya dan berakhir dalam pelukannya.Saat itu Philip melihat ke belakang ke tempat di mana ia bermain. Di pohon, tampak menggantung seekor ular sepanjang 5 meter. Misalkan anak itu bertanya dulu, "Mengapa ayah? Apakah aku perlu melakukannya sekarang?" Kemungkinan besar sudah terlambat dan ia sudah dibunuh oleh ular itu.

Mendengar tuntunan Sang Gembala meliputi ketaatan tanpa banyak bertanya. Kepercayaan kita yang 100% terhadap kasih dan kebaikan-Nya akanmembuat kita tidak ragu-ragu melangkah sesuai dengan petunjuk-Nya. Ketika kita menjadikan Tuhan sebagai Gembala Agung kita, maka kita sebagai domba-domba-Nya akan melihat kebaikan-Nya, mengecap keindahan-Nya, dan akhirnya, kita akan merasakan kebaikan dan kasih yang melampaui segala pengertian dan pengetahuan, dan yang akan menyertai sepanjang hidup kita.

Baca juga:
Dituntun ke Padang Berumput Hijau
Tuntunan Melewati Lembah Kelam
Mengikuti Gembala
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik



Rabu, 06 Februari 2013

Dituntun ke Padang Berumput Hijau

Coca Cola Refreshing Recipes Inside Coca-Cola: A CEO's Life Story of Building the World's Most Popular Brand


Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. (Yohanes 10:9-10)

Ia membaringkan aku di adang yang berumput hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena Nama-Nya. (Mazmur 23:2-3)

Gembala Agung kita yang baik menyediakan padang rumput hijau dan air yang tenang, yaitu berkat YAHWE yang melimpah yang akan membawa ketenangan, sukacita dan damai sejahtera dalam hidup kita. Berkat padang rumput hijau dan air yang tenang inilah yang akan membuat domba menjadi sehat, subur, beranak pinak dan berlipat ganda dengan luar biasa. Tanpa padang rumput hijau dan air yang tenang, maka domba akan menjadi kurus kering, sakit-sakitan, dan sukar mengalami pertambahan.

Apakah maksud padang berumput hijau dan air yang tenang ini? Padang berumput hijau dan air yang tenang ini berbicara tentang kesempatan, sesuatu yang punya potensi menguntungkan, sesuatu yang akan menjanjikan kecukupan, kelimpahan. Orang yang berhasil adalah orang yang bisa melihat kesempatan, kemudian melangkah mengambil kesempatan itu dan mengerjakan potensi yang hebat itu sehingga pada waktunya tiba ia akan sukses dan maju dengan berkat-berkat yang menyertainya. Air yang tenang berbicara mengenai ketenangan, kedamaian, ketenteraman, damai sejahtera yang senantiasa ada.

coca cola botol
Seorang pemuda merasa putus asa karena terkena PHK. Pemuda ini dahulu bekerja di perusahaan minuman. Pada waktu itu belum ada minuman dalam botol atau gelas. Minuman-minuman yang ada ditempatkan dalam drum besar. Pada suatu hari ketika ia sedang berjalan-jalan, lewatlah sebuah truk milik perusahaan tempat dahulu ia bekerja. Sewaktu pintu truk itu terbuka, ia melihat drum-drum besar itu lepas dan terbuka, sehingga isinya tercecer.

Dari situlah muncul ide dalam pikirannya. Ia berpikir, “Sayang sekali kalau minuman seenak itu tercecer. Seandainya minuman itu ditaruh di botol tertutup, pasti lebih praktis. Mudah dibawa ke mana pun, dan tidak tumpah seperti itu.” Ide ini kemudian ia simpan dan terus ia pikirkan baik-baik. Lalu ia datang ke perusahaan yang mem-PHK-nya dan menghadap manajernya. “Bos, saya mempunyai ide. Tapi bos harus membeli ide saya. Ini akan menjadi royalti. Kalau bos tidak membeli ide saya, ide ini akan saya jual ke perusahaan lain.”

Negosiasi terus berjalan dan akhirnya tercapai kesepakatan. Manajer perusahaan itu berani membayar ide pemuda itu dengan sistem royalti, dan hasilnya sungguh luar biasa. Akhirnya, minuman itu diberi nama Coca Cola dan sampai sekarang nama Coca Cola sangat terkenal di seluruh dunia. Setelah itu pemuda tersebut menjadi seorang milyuner muda, gara-gara ide menjual minuman dalam botol.

Inilah yang dinamakan dengan dituntun ke padang berumput hijau dan air yang tenang. Kita dituntun kepada kesempatan yang akhirnya menjadi sumber berkat yang berlimpah dalam hidup kita.



Baca juga:
Dituntun ke Padang Berumput Hijau
Dituntun Menuju Kemenangan
Mengikuti Gembala
Yeshua Gembala yang Baik

Formula For Fortune: How Asa Candler Discovered Coca-Cola And Turned It Into The Wealth His Children Enjoyed The Real Thing: Truth and Power at the Coca-Cola Company

Selasa, 05 Februari 2013

Tuntunan Melewati Lembah Kelam

Reimagining Democracy: On the Political Project of Adriano Olivetti (The European Heritage in Economics and the Social Sciences) In God We Trust: All Others Pay Cash

Sekalipunn aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebaikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah YAHWE sepanjang masa (Mazmur 23:4-6)

Satu hal yang harus kita mengerti sejak awal adalah bahwa sekalipun kita berjalan bersama dengan YAHWE Raah, Sang Gembala Agung kita, ada saatnya kita tetap harus melewati lembah kekelaman. Namun di dalam semuanya itu, kita tidak perlu takut, karena YAHWE Raah pasti akan menolong kita dan memberikan kemenangan kepada kita. Janji-Nya bahwa IA tidak pernah anak meninggalkan kita akan menjadi jaminan yang bisa kita pegang dan percayai selama melewati lembah kekelaman dalam hidup kita.

Pada suatu hari di musim dingin yang kelam, datanglah seorang pemuda berkebangsaan Italia di pabrik mesin ketik Underwood yang terletak di Harford Connecticut, Amerika Serikat. Ia seorang pemuda yang mempunyai minat sangat besar terhada segala sesuatu yang bersangkutan dengan mesin ketik. Pemuda itu bernama Adriano Olivetti, datang untuk mencari pekerjaan di situ. Tetapi alangkah malangnya dia, sebab pemimin pabrik Underwood itu mengatakan, bahwa tidak ada lowongan pekerjaan bagi Adriano Olivetti.

Adriano Olivetti
Dengan hati yang kecewa pemuda itu melangkah keluar dari kantor yang besar itu. Pulanglah pemda ini ke kampung halamannya di Italia dan ia mulai berusaha untuk mewujudkan cita-citanya ini. Banyak sekali rintangan dan masalah yang harus dihadapinya, namun semuanya ditekuninya dengan penuh keuletan dan keberanian hati. Semua pengalaman yang sulit itu tidaklah meruntuhkan semangat Olivetti, tetapi malah seolah-olah suatu puuk yang menyuburkan dan mengembangkan semangat kerjanya.

Mulailah ia berhasil mendirikan sebuah pabrik mesin ketik kecil-kecilan yang berhasil dengan gilang-gemilang. Pabriknya menjadi semakin luas dan semakin terkenal. Nama Olivetti sebagai pembuat mesin ketik yang baik mulai dikenal di dunia.

Apakah sudah cukup sampai di situ? Belum! Telah lewat 32 tahun dari waktu Olivetti berdiri termenung di depan pabrik mesin ketik Underwood sambil menggantungkan cita-citanya setinggi langit. Kini Olivetti kembali ke Amerika Serikat dan kembali ia menjejakkan kakiinya di atas tanah kompleks pabrik Underwood itu. Apakah yang akan dilakukan oleh jutawan Olivetti ini? Tindakan Olivetti ialah membeli abrik mesin ketik Underwood yang luas dan besar itu, sehingga pabrik itu kini menjadi miliknya. Papan nama Underwood diturunkan diganti dengan papan nama Olivetti. Lengkaplah sudah cita-cita yang ada di benak Olivetti. Ia kini menguasai pabrik mesin ketik yang paliing terkenal di dunia.

Sekalipun harus melewati lembah kekelaman, namun selama penyertaan Tuhan Sang YAHWE Raah itu bersama kita, maka kemenangan akan menjadi milik kita!

Baca juga:
Dituntun Menuju Kemenangan
Mengikuti Gembala
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik

His Princess Girl Talk with God: Love Letters and Devotions for Young Women When You Can't Find God: How to Ignite the Power of His Presence

Senin, 04 Februari 2013

Dituntun Menuju Kemenangan

How to Win Friends and Influence People in the Digital Age

Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, jangan bimbang, sebab Aku ini Elohimmu; Aku akan meneguhkan, bahkan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. (Yesaya 41:10)

Kata 'kemenangan' tidak bisa berdiri sendiri. Kemenangan selalu didahului dengan peperangan, pergumulan, atau bahaya. Saat hidup kita dituntun oleh YAHWE Raah, Gembala Agung kita, kita tidak terluput dari adanya peperangan, pergumulan dan bahaya. Tetapi Firman Tuhan di atas menjamin kita bahwa IA akan memegang tangan kita dengan tangan kanan-Nya yang membawa kita kepada kemenangan. Jadi, kalau saat kita sedang berada di dalam peperangan, pergumulan atau bahaya, asal kita terus mengikuti Gembala Agung kita, maka satu hal yang bisa kita pegang teguh bahwa langkah-langkah kita akan dituntun-Nya menuju kemenangan.

Dale Carnegie
Sekitar awal abad 20-an, jauh di tengah-tengah Missouri, seorang muda mendaftarkan diri pada perguruan Tinggi Ilmu Pendidikan di Kota Warrensburg untuk melanjutkan studinya. Ia seorang anak yang miskin yang tidak mampu tinggal di kota, maka untuk dapat mengikuti kuliah-kuliahnya setiap harinya ia harus melakukan perjalanan dengan menunggang kuda kira-kira 5 kilometer. Ia hanya memiliki satu stel pakaian yang baik. Jasnya terlalu tipis. Ia mencoba ikut regu sepak bola, tetapi ditolak. Walaupun ia telah berusaha dengan tabah dan berani, di dalam diri mahasiswa muda ini telah terbentuk perasaan rendah diri. Ibunya mendesak dia untuk melakukan sesuatu yang dapat menunjukkan potensilnya yang sebenarnya, maka ia pun mencoba bidang ilmu pubic speaking. Sayangnya di sini pun ia gagal.

Pada tahap ini di dalam hidupnya segala sesuatu yang dilakukan oleh pemuda ini berakhir dengan kegagalan. Namun demikian, orang yang bernama Dale Carnegie ini tetap bertahan, bangun dari kegagalan dan akhirnya ia menjadi dosenn yang sepanang sejarah paling tersohor dalam ilmu public speaking. Anak yang pernah gagal dalam ilmu public speaking ini menjadi manajer personalia dalam perusahaan pemberitaan, dan telah menyusun buku petunjuk untuk semacam kursus dalam soal "Bagaimana Mencari Teman dan Mempengaruhi Orang." Buku ini telah menjadikannya seorang jutawan.

Kisah Dale Carnegie ini merupakan contoh tentang permulaan kegagalan yang memuncak menuju suatu akhir yang berhasil. Melalui kegagalan kita, kita harus belajar untuk mempercayakan diri kepada Elohim YAHWE Raah, Sang Gembala Agung kita, supaya kita dapat berhasil di dalam tuntunan-Nya. Dengan kata lain kita bisa mengatakan bahwa melalui kegagalan-kegagalan, kita belajar untuk lebih mengikuti rencana Elohim bagi kehidupan kita daripada mengikuti rencana kita sendiri.


Baca juga:
Mengikuti Gembala
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik
YAHWE Adalah Gembalaku



How to Stop Worrying and Start Living The Quick and Easy Way to Effective Speaking

Rabu, 30 Januari 2013

Mengikuti Gembala


Disuruh-Nya umat-Nya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun; dituntun-Nya mereka dengan tenteram, sehingga tidak gemetar, sedang musuh mereka dilingkupi laut (Mazmur 78:52-53)

Seekor domba memiliki sifat yang berbeda dengan bebek. Domba akan selalu berjalan di belakang Gembalanya, sedangkan bebek akan berjalan di depan Gembalanya. Artinya, domba suka mengikuti Gembalanya, sedangkan bebek suka mendahului Gembalanya.

Apakah selama ini kita seperti domba yang suka mengikuti Gembala Agung kita? atau kita seperti bebek yang berjalan mendahului Gembala Agung kita? Kita lebih suka mendapatkan petunjuk Tuhan terlebih dahulu, baru kemudian melangkah? atau kita lebih suka melangkah dulu, baru minta Tuhan untuk menyertai dan memberkati langkah yang kita ambil itu? Ingat, domba yang baik adalah mengikuti Gembalanya, dan bukan mendahului Gembalanya.

Seorang murid yang pandai namun berasal dari keluarga yang tidak mampu mendapat beasiswa untuk melanjutkan SMP ke Singapore. Mendengar kabar ini, tentu saja ia maupun keluarganya sangat senang sekali. Mereka tidak pernah menyangka bahwa anaknya bisa sekolah sampai ke luar negeri.

Namun setelah itu orang tua dari anak ini ingat bahwa mereka harus menghadapkan perkara ini kepada Tuhan terlebih dahulu, apakah Tuhan memang menghendaki anaknya berangkat ke Singapore atau tidak. Mereka tidak ingin mendahului Tuhan Sang Gembala Agung di dalam mengambil keputusan. Lalu mereka sekeluarga sepakat untuk berdoa puasa. Dalam doa puasa itu, setiap malam mereka membangun mezbah keluarga. Di akhir doa puasa itu, mereka mendapatkan peneguhan bahwa Tuhan tidak menghendaki sang anak untuk berangkat ke Singapore, karena usianya yang masih terlalu belia dan masih rentan untuk dibiarkan hidup sendiri tanpa bimbingan orang tua, dan karena tidak ada satu pun orang yang mereka kenal di Singapore yang bisa bertanggung jawab atas kerohanian anaknya ini.

Meskipun harus melepas berkat ini.namun semuanya merasa damai sejahtera. Dan ternyata Tuhan memang menyatakan rencana-Nya yang indah pada waktunya. Anaknya meskipun tidak jadi menerima beasiswa ke Singapore, tetapi ternyata juga bisa menerima beasiswa untuk bersekolah di salah satu SMP elite yang ada di kota tersebut. Bahkan di tahun-tahun itu, anak ini menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi dan dibaptis. Bukan hanya itu saja, anak ini mulai terlibat aktif di dalam pelayanan dan hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Orang tuanya sangat bersyukur, sekalipun dulu mereka harus melepaskan kesempatan anaknya mendapat beasiswa di Singapore, tetapi pengenalan pribadi anaknya akan Tuhan Yesus adalah jauh lebih penting, sebab itulah yang akan menentukan dasar di mana kehidupan anaknya akan dibangun.Mereka bersyukur, Sang Gembala Agung telah menuntun mereka mengambil keputusan yang terbaik.




Baca juga:
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik
YAHWE Adalah Gembalaku
Berkat bagi Orang yang Bergaul Akrab dengan YAHWE
YAHWE Sumber Berkat




Selasa, 29 Januari 2013

Yeshua Gembala yang Baik

Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; ... Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
(Yohanes 10:11, 14-17)

Daud gembala domba yang baik
Yeshua adalah gembala yang baik. Dia mengenal doma-doma-Nya, mengenal kita, mengenal saya. Dia memberikan nyawa-Nya untuk domba-domba-Nya, untuk kita, untuk saya. Ya, Yeshua adalah gembala yang baik.

Lalu kita sebagai domba, apa yang harus kita lakukan:
1. mendengarkan suara-Nya dan panggilan-Nya: Yohanes 10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. Yohanes 10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
2. mengikuti di belakang Gembala: Yohanes 10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. Yohanes 10:27  Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
3. tidak mengikuti orang asing: Yohanes 10:5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.
4. masuk melalui Pintu dan tidak mengikuti pencuri: Yohanes 10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 
5. tidak mengikuti pencuri: Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Dan sebagai hadiahnya, YAHWE memberikan janji-janji berikut ini kepada domba yang setia dan mengikuti Gembalanya:
1. hidup yang kekal: Yohanes 10:28 Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
2. menjadi satu kawanan dengan Gembala dan tak seorang pun bisa merebut kita dari-Nya: Yohanes 10:29   Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
3. memiliki hidup dalam segala kelimpahan: Yohanes 10:10 Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.


Peran Yeshua sebagai Gembala sebelumnya telah diwahyukan kepada Daud ketika Daud menggambarkan YAHWE sebagai Gembala sebagaimana tertulis dalam Mazmur 23

TUHAN adalah gembalaku, seru Daud,
dan ia yakin: takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, 
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. 

Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; 

gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; 

Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; 

dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. 

Daud dengan sangat indah menggambarkan hubungannya dengan YAHWE seperti seorang doma dan Gembala. Sekali lagi kita baca Mazmur 23 ini, amat sangat indah dan mengagumkan:

YAHWE-lah Gembalaku
aku takkan kekurangan 
YAHWE membaringkan aku di padang rumput yang hijau

Seorang domba di padang rumput yang hijau ... betapa senangnya. Makanan tersedia baginya, melimpah. Itulah bagiamana Daud menggambarkan berkat YAHWE bagi hidupnya. Ia yakin hidupnya takkan berkekurangan namun penuh dengan berkat YAHWE yang melimpah, seperti seekor domba yang dibawa gembala ke padang yang berumput hijau ... ia akan bisa makan sepuas-puasnya.

YAHWE membawaku ke air yang tenang
YAHWE menyegarkan jiwaku


YAHWE selalu memberikan kekuatan baru. Jiwa kita selalu segar, semangat hidup kita selalu menyala. YAHWE selalu memberikan kedamaian dan sukacita di dalam hati kita.

Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. 
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
 

YAHWE menuntun dan membimbing kita agar selalu ada di jalan yang benar. Dia takkan pernah membiarkan kita tergelincir atau tersesat di dalam hidup kita. Bahkan saat hidup kita berada dalam tantangan besar atau bahkan bahaya, Dia selalu berada di samping kita, selalu melindungi kita. Kita selalu bisa mendapatkan penghiburan dan kekuatan dari-Nya.

Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; 
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; 


Sebuah gambaran penyelenggaraan ilahi yang mengagumkan. Sebuah berkat yang terus mengalir dan memenuhi hidup kita. Itulah yang dirasakan Daud ketika ia membiarkan YAHWE menjadi gembalanya. Ia sendiri seorang gembala dan tahu bagaimana menjadi gembala yang baik bagi doma-dombanya. Ia berusaha melindungi dombanya dari serigala dan singa. Ia selalu mengusahakan agar dombanya mendapatkan makanan yang terbaik. Demikian pula, Daud merasakan YAHWE sebagai Gembalanya yang amat baik. YAHWEW selalu menyediakan berkat yang melimpah baginya, dan bagi kita yang menjadikan-Nya sebagai Gembala kita.

Sebab itu Daud membuat sebuah kesimpulan yang amat tepat:

Aku akan diam dalam rumah YAHWE seumur hidupku.



Baca juga:
Menjadi Domba yang Baik
YAHWE Adalah Gembalaku
Berkat bagi Orang yang Bergaul Akrab dengan YAHWE
YAHWE Sumber Berkat
4 Cara Lulus Ujian versi Hizkia

Menjadi Domba yang Baik

And the Lamb Wins: Why the End of the World Is Really Good News A Shepherd Looks at Psalm 23


Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. (Mazmur 23:3)

domba yang baik
Dalam ayat di atas, 'Ia menuntun aku di jalan yang benar...' Artinya, Tuhan sebagai gembala yang baik selalu berusaha menuntun kita ke jalan yang benar. Namun semuanya kembali tergantung kepada kita, apakah kita bersedia mengikuti tuntunan-Nya atau tidak. Selama kita mau menjadi domba yang baik yang mau dituntun oleh Tuhan, maka kita akan mengalami semua janji-janji yang Tuhan sudah berikan.

Apa artinya menjadi domba yang baik yang mau mengikuti tuntunan Sang Gembala? Artinya, kalau Gembalanya ke utara, maka domba yang baik itu ikut ke utara; kalau Gembalanya melangkahkan kakinya ke barat, maka domba yang baik juga akan menikuti Gembalanya melangkah ke barat; bahkan kalau Gembalanya berhenti, maka domba yang baik akan ikut berhenti. Jadi ke mana pun dan kapan pun Gembalanya melangkah, ke sanalah dombanya akan mengikuti.

Pada suatu malam yang gelap, seorang perwira memimpin pasukannya mengejar tentara Jerman. Mereka terus mengejar tentara itu sampai tiba di tempat terbuka di tepi hutan. Karena hari makin larut, mereka memutuskan untuk beristirahat di tepi hutan menunggu keesokan harinya. Toh tentara Jerman itu juga butuh istirahat. Namun, malam itu salju turun dengan lebatnya. Ketika mereka akan melakukan pengejaran, sang perwira yang berpengalamann ini menyuruh anak buahnya berhati-hati. Biasanya, tempat terbuka semacam itu merupakan tempat yang baik untuk memasang ranjau darat. Siapa tahu, tentara Jerman itu sengaja membawa mereka ke sana untuk dijebak. Mereka sulit mengenali mana yang ada ranjaunya dan mana yang tidak. "Lapangan di depan kita, kemungkinan besar penuh dengan ranjau darat," ujar perwira itu. "Jadi salah satu di antara ita harus menjadi pelopor untuk maju ke depan sejauh mungkin. Jika dia terkena ranjau, maka orang berikutnya harus berjalan mengikuti jejaknya dan mencari jalan lain yang aman. Begitu seterusnya."

Ketika anak buahnya masih bungung dan bertanya-tanya siapa yang akan disuruh menjadi orang pertama, tiba-tiba perwira itu melompat maju dengan langkah pasti. Perwira itu memerintahkan anak buahnya untuk mengikuti jejaknya. Kalau periwra itu ke kiri maka semua anak buahnya ikut ke kiri; kalau perwira itu ke kanan maka semua anak buahnya ikut ke kanan dan seterusnya. Akhirnya mereka berhasil menyeberangi lautan ranjau itu dengan selamat.

Demikianlah Tuhan Sang Gembala Agung menuntun hidup kita sebagai domba-domba-Nya. Ia rela menanggung resikonya untuk membukakan jalan bagi kita, tetapi sekali lagi tergantung kita, aakah kita mau melangkah sesuai jejak-Nya, apakah kita mau mengikuti tuntunan-Nya. Percayalah bahwa tuntunan-Nya akan membawa kita selamat sampai seberang.

Baca juga:
YAHWE Adalah Gembalaku
YAHWE yang Dapat Diandalkan
YAHWE Sumber Berkat


The Shepherd Trilogy: A Shepherd Looks at the 23rd Psalm / A Shepherd Looks at the Good Shepherd / A Shepherd Looks at the Lamb of God The Way of the Shepherd: 7 Ancient Secrets to Managing Productive People


Senin, 28 Januari 2013

YAHWE Adalah Gembalaku

Footprints: Scripture with Reflections Inspired by the Best-Loved Poem Footprints Poster in the Sand Motivational Art Print (16x20)


YAHWE adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. (Mazmur 23:1)

Isadore Sofer adalah seorang putra Kristen Ibrani. Dalam suatu program anak-anak, Isadora kecil diberi kesempatan untuk mengucapkan di luar kepala Mazmur 23. Dia sudah hafal di luar kepala isi Mazmur 23 itu, tetapi begitu menghadapi hadirin yang banyak jumlahnya, dia grogi. Meskipun demikian, karena dia adalah seorang anak yang berani, dia mulai berkata: "YAHWE adalah gembalaku, takkan kekurangan aku."Sampai di sini ia berhenti. Dia mencoba mengingat ayat berikutnya, tetapi gagal. Akhirnya, setelah saat-saat yang memalukan, dia berkata, "Saya kira ini sudah cukup!"

Pelajaran rohani yang luar biasa! Jika YAHWE adalah gembala kita, maka apa lagi yang masih kita butuhkan? Mengapa? Karena anugerah-Nya akan Dia curahkan melmpah dalam hidup kita sehingga kita tidak akan pernah kekurangan sesuatu yang baik. Masalah boleh tetap ada, tantangan boleh tetap menghadang, pergumulan boleh tetap mengiringi, tetapi penyertaan dan pemeliharaan YAHWE Sang Gembala Agung jauh lebih besar dan berkuasa dari semuanya itu. Sehingga kita dibawa dari kemenangan kepada kemenangan, dari kemuliaan kepada kemuliaan.

Margaret Fishback - penulis The Footprints
Margaret Fishback, penulis sajak "Footprints" sungguh-sungguh memiliki pengalaman nyata bagaimana YAHWE menjadi Gembala yang baik dalam hidupnya. Margaret sangat pendek dan kecil untuk ukuran orang Kanada. Tinggibadannya hanya 147 cm. Tubuhnya ramping dan wajahnya halus seperti anak kecil. Itulah sebabnya ia menjadi bulan-bulanan di dalam kelasnya, terutama oleh dua orang teman perempuannya yang berbadan besar. Margaret pernah dijatuhkan, lalu perutnya diduduki dan digelitiki sampai hampir kehabisan nafas. Belum lagi gurunya yang sering memukulnya dengan tongkat kayu gara-gara ia sering salah melafalkan bahasa Inggris dengan logat Jerman, karena ayah Margaret adalah orang Jerman. Dalam ketakutan-ketakutannya itulah Margaret datang pada YAHWE dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan Sang Gembala Agung sampai ia akhirnya menulis sebuah sajak yang sangat terkenal berjudul "Footprints":

Melintasi langit yang gelap tergambarlah adegan kehidupanku.
Di setiap adegan, aku melihat dua pasang jejak kaki di atas pasir, satu milikku satu milik Tuhan.
Ketika sampai di adegan terakhir kehidupanku, kembali aku melihat ke belakang kepada jejak-jejak kaki yang ada di atas pasir.
Ternyata aku melihat hanya ada sepasang jejak kaki, dan itu adalah saat-saat di mana aku mengalami hal-hal yang paling menyedihkan dna paling buruk dalam hidupku.
Ini sangat menggelisahkan aku, dan aku bertanya kepada Tuhan.
"Tuhan, Engkau berkata bahwa ketika aku mengikuti Engkau, Engkau berjanji akan berjalan bersamaku senantiasa. Tetapi ternyata di saat yang paling buruk dalam hidupku, aku melihat hanya ada sepasang jejak kaki. Aku tidak mengerti, mengapa di saat justru aku paling membutuhkan-Mu, Engkau malah meninggalkan aku."
Lalu Tuhan berbisik, "Anak-Ku terkasih, Aku mengasihi-Mu dan tidak pernah sekalipun meninggalkanmu, bahkan ketika engkau harus menghadapi pergumulan dan tantangan dan engkau hanya melihat sepasang jejak kaki, itu adalah jejak kaki-Ku yang sedang menggendong engkau."

Baca juga:
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik
YAHWE Adalah Gembalaku
Berkat bagi Orang yang Bergaul Akrab dengan YAHWE
YAHWE Sumber Berkat

Footprints for Women Footprints Scripture with Reflections for Women