Selasa, 04 Juli 2017

Transformasi Keluarga

Transformasi Keluarga dimulai dari mezbah keluarga
Mazmur 119: 112 Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir. Daud memutuskan untuk mencondongkan hatinya untuk melakukan ketetapan-ketetapan YAHWEH, bukan hanya sekali, sehari, tetapi selama-lamanya, sampai akhir hidupnya. Transformasi hidup keluarga juga harus dimulai dari keputusan seperti ini: untuk sampai akhir fokus kepada "melakukan ketetapan-ketetapan" YAHWEH.

Untuk apa perlu transformasi? Apa pentingnya? Tujuan akhir dari transformasi keluarga dicatat dalam Wahyu 21: 1--5. Dan sangat penting untuk dicatat perintah YAHWEH ini melalui perwahyuannya kepada Yohanes di akhir ayat 5: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar." YAHWEH meminta Yohanes untuk menulis perkataan-NYA karena segala perkataan-NYA itu tepat dan benar. Janji YAHWEH itu tepat dan benar. Sungguh-sungguh dan akan terjadi.

"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" (Wahyu 21: 5). Itulah janji-Nya. Dan Yohanes melihatnya: Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama sudah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Elohim, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. (Wahyu 21: 1--2).

Tujuan transformasi keluarga adalah datangnya atmosfer surgawi. Transformasi keluarga adalah menuju terwujudnya surga di dalam keluarga kita, datangnya langit dan bumi yang baru dalam keluarga kita, kegenapan doa yang diajarkan YESHUA "datanglah kerajaan-Mu, jadiolah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga" (Matius 6: 10). Atmosfer yang ditandai hadirnya kemah Elohim di tengah-tengah keluarga kita:

"Lihatlah, kemah Elohim ada di tengah-tengah umat manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Elohim mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau rapat tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Wahyu 21: 3--4).

Inilah yang terjadi ketika atmosfer surgawi hadir dalam keluarga kita.
Bagaimana ini bisa terjadi? Keputusan untuk mencondongkan hati kepada firman YAHWEH adalah juga untuk menempatkan Kristus, Mashiah, sebagai kepala dalam keluarga kita. Seperti kata Paulus dalam 1 Korintus 11: 3: "Aku mau supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu kepala tiap laki-laki adalah Kristus, kepala dari perempuan adalah laki-laki dan kepala Kristus adalah Elohim."

Setiaphari, setiap saat, kita harus memutuskan untuk mencondongkan hati kepada Firman-Nya dan melakukannya, dan menerima Kristus, HaMashiah, sebagai Tuhan, Lord, dan Penyelamat, Savior bagi keluarga kita. Setiap pagi, saat bangun di pagi hari, katakan, "Yeshua Ha Mashiah, You are the Head of this family, the Lord of this family. Yeshua Ha Mashiah, Yesus Kristus, Engkau Kepala keluarga kami, Tuhan atas keluarga kami. Berdaulatlah dan berkuasalah atas kami."

Bangun hubungan pribadi dengan Yeshua sebagai Tuhan kita secara terus-menerus. Bangun mezbah keluarga, family altar. Berdoa bersama, memuji bersama, menyembah bersama sebagai satu keluarga. Mezbah keluarga itu seperti pagar yang akan melindungi setiap anggota keluarga kita dari seranghan musuh. Bahkan ketika kita yakin bahwa semua anggota keluarga kita baik-baik saja--istri kita setia atau suami kita setia, anak-anak kita memiliki kebiasaan dan pergaulan yang baik--kita selalu membutuhkan pagar ini karena mungkin ada saja orang yang akan mengganggu salah satu keluarga kita. Pagar itu selalu tetap diperlukan.

Bangun gaya hidup baru bersama Yeshua. Paulus mengatakan (2 Korintus 5: 17): "siapa yang ada dalam Ha Mashiah ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." Mezbah keluarga akan membawa kita kepada gaya hidup yang baru bersama Yeshua. Mezbah keluarga akan menjadikan kita meng-UTAMA-kan Tuhan di atas segala sesuatu. Gaya hidup baru ini ditandai dan disempurnakan oleh KASIH. Kolose 3: 4 mengatakan "Di atas semuanya itu, kenakanlah kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan."

Dan hendaklah gaya hidup baru ini menjadi sebuah tanda dan menjadi nyata membedakan antara kita sebagai manusia baru dengan manusia lama kita. "Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang yang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Elohim dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya." (Maleaki 3: 18).