Tampilkan postingan dengan label bertekun dalam doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bertekun dalam doa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Januari 2018

Jika kamu berdoa

Manakala kamu berdoa, katakanlah:

Bapa kami yang di surga
dikuduskanlah Nama-Mu
datanglah kerajaan-Mu
jadilah kehendak-Mu
seperti di dalam surga
juga di atas bumi.
Berikanlah kepada kami hari ini,
roti kami sehari-hari
dan amnpunkanlah kepada kami 
dosa-dosa kami
karena kami pun mengampunkan
kepada setiap orang
yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami
ke dalam pencobaan
tetapi luputkanlah kami
dari yang jahat.

Ketika kita berdoa, Tuhan Yeshua mengajarkan, agar pertama-tama kita menyatakan, mengakui akan adanya Bapa yang ada di surga. Ini sebuah pernyataan, pengakuan, klaim bahwa kita ini anak-Nya, bahwa Tuhan yang ada di surga itu adalah Bapa kita. Kita adalah anak-Nya, anak dari Tuhan pencipta kita dan seluruh dunia. Pernyataan ini, pengakuan ini menegaskan bahwa ada hubungan yang intim antara kita dengan Tuhan kita. Kita sudah diangkat dan diberi hak untuk menjadi anak-Nya, untuk menyebut Pencipta kita itu adalah Bapa kita. Inilah identitas kita: anak Tuhan Pencipta langit dan bumi serta segala semesta.

Yang kedua kita diminta memproklamirkan kekudusan Nama-Nya. Menyerukan kekudusan Tuhan tampaknya menjadi cara yang berkenan kepada Tuhan di dalam menyembah-Nya. Bandingkan dengan Wahyu 4:8:
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
atau Yesaya 6:3:
Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

Yang ketiga, kita diminta untuk memohon agar kerajaan-Nya datang. Yesus sendiri selalu mengatakan bahwa kerajaan sorga sudah dekat. Dan kita diminta bertobat oleh karenanya. Kerajaan sorga itu seperti apa? Yesus memberikan banyak sekali gambaran mengenai apa itu kerajaan sorga melalui perumpamaan-perumpamaan. Misalnya, kerajaan sorga diumpamakan seperti "seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah" (Matius 13:45) atau "seumpama harta yang terpendam di ladang" (Matius 13:44) yang menunjukkan sesuatu yang sangat berharga sehingga orang rela menjual segala miliknya untuk memiliki mutiara itu;
atau "seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya" (Matius 18:23) yang memperlihatkan tentang kemurahan pengampunan yang harus menjadi pedoman hidup; 
atau "seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya" (Matius 22:2) yang memperlihatkan pentingnya untuk datang ke pesta dengan pakaian yang layak, dan lain sebagainya. Kerajaan sorga juga "seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan" (Matius 13:47) yang memperlihatkan bahwa ada pemisahan antara orang jahat dan orang benar; atau "seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki" (Matius 25:1) yang memperlihatkan pentingnya untuk bersiap-siap dan berjaga-jaga (membawa cadangan minyak);
atau "seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya" (Matius 13:24) yang memperlihatkan bahwa orang-orang jahat itu hidup di tengah-tengah orang jahat;
atau "seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya" (Matius 20:1) yang memperlihatkan kewenangan Tuhan untuk memberikan upah yang sama kepada semua pekerjanya;   
atau "seumpama biji sesawi" (Matius 13:31atau "seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya" (Matius 13:33) yang memperlihatkan bahwa orang benar atau orang beriman harus bermanfaat bagi orang lain; atau "seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka" (Matius 25:14) yang memperlihatkan pentingnya untuk mengembangkan talenta yang kita miliki.


Kita juga diminta untuk memohon agar kehendak-Nya jadi, yakni keadaan di atas bumi seperti di dalam sorga.


Kita juga diminta untuk meminta roti kebutuhan hidup kita sehari-hari. Ini berarti seharusnya kita berdoa meminta roti ini setiap hari.

Kita diminta untuk memohon ampun atas dosa kita tetapi sekaligus kita juga diminta untuk mengampuni orag lain, sebagai syarat pengampunan itu: "seperti kami juga mengampuni".

Terakhir, kita diminta untuk meminta Tuhan menjauhkan kita dari pencobaan dan melupuskan kita dari "yang jahat". Pencobaan itu ada dan "yang jahat" itu ada, tetapi kita bisa memohon kepada Tuhan agar kita tidak dibawa ke dalam pencobaan dan diluputkan dari yang jahat. Dan karena kita diminta untuk meminta roti setiap hari, itu berarti kita juga diminta untuk memohon dijauhkan dari pencobaan dan diluputkan dari yang jahat ini juga setiap hari.

Minggu, 22 Juni 2014

Kualifikasi untuk Menerima Hikmat Tuhan

Diterjemahkan dari Qualifications to Receive God’s Wisdom

Meminta Mencari Mengetuk
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Matius 7:7-8)

Janji-janji dalam ayat ini terbatas hanya untuk orang-orang percaya yang memenuhi kualifikasi tertentu. Pertama, "setiap orang" adalah mereka yang berasal dari Bapa. Mereka yang bukan anak-anak Tuhan  tidak bisa datang kepada-Nya sebagai Bapa mereka.


Kedua, orang yang mengklaim janji ini harus hidup dalam ketaatan kepada Bapa-Nya. "Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (1 Yohanes 3:22).

Ketiga, motivasi kita dalam meminta pasti benar. "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa," kata Yakobus, "karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3). Tuhan tidak mewajibkan diri-Nya untuk menjawab  permintaan daging yang egois dari anak-anak-Nya.

Akhirnya, kita harus tunduk pada kehendak-Nya. Jika kita berusaha untuk melayani Tuhan dan mamon (Matius 6:24), kita tidak bisa mengklaim janji ini. "Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya." (Yakobus 1:7-8).

Kualifikasi lain yang mungkin adalah ketekunan, seperti yang ditunjukkan oleh perintah  untuk meminta, mencari, dan mengetuk. Maksudnya adalah ketekunan dan keteguhan: "Terus meminta; teruslah mencari; dan terus mengetuk."

Jika Saudara memenuhi kualifikasi-kualifikasi tersebut, pastikan Saudara mengambil keuntungan dari akses Saudara kepada Tuhan.


Tanyakan pada Diri Saudara Sendiri 

Tak satu pun dari kita bisa memenuhi seluruh kualifikasi luhur itu, tapi Tuhan tahu jika hati kita lembut dan tulus di hadapan-Nya, benar-benar mencari kemuliaan-Nya di atas keuntungan pribadi kita. Dalam situasi apa pun di mana saudara paling membutuhkan bimbingan dan penyediaan-Nya hari ini, mintalah dalam iman sambil berserah diri.


Baca juga:
Bapa YAHWE Berkenan kepada Orang yang Tidak Tahu Malu
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan
Meminta Percaya Menerima


Berdoa dengan Segenap Kekuatan

Diterjemahkan dari Fan Page FB Pastor ChrisOyakhilome

Daud berdoa sambil menari
Terlepas dari kenyataan bahwa mungkin ada jutaan orang berdoa kepada Tuhan setiap hari, YAHWE senang mendengar suara saudara, karena DIA tidak memiliki duplikat dari diri saudara. Ini adalah alasan saudara harus selalu mengambil waktu untuk berdoa. Berhubunganlah secara pribadi dengan Tuhan, karena tahu bahwa saudara berbicara dengan Pribadi yang benar-benar mendengarkan saudara; DIA Pribadi yang rasional dan yang memiliki perasaan. Jangan berdoa seolah-olah Tuhan adalah komputer.



Beberapa orang terlalu kaku dan religius dalam doa mereka! "Ya Tuhan," demikian mereka mulai, "Engkau begitu besar dan saya sangat kecil dan tidak berarti di mata-Mu." Seolah-olah Tuhan hanya berbicara seperti di Alkitab Terjemahan Baru. Kemudian ketika mereka mengangkat tangan mereka untuk menyanyikan sebuah lagu pujian, hampir tidak ada ekspresi emosi. Jangan seperti itu! Jadilah bergairah dengan Tuhan.

Tuhan memanggil Daud "seorang yang berkenan di hati-Ku" (Kisah Para Rasul 13:22), karena antara lain, Daud begitu bergairah dengan Tuhan. Ketika dia berdoa, ia menuangkan jiwanya ke dalam doa-doanya dan ini tercermin dalam beberapa Mazmur yang dia tulis bagi kita dalam Kitab Suci. Daud adalah orang yang tahu bagaimana berdoa dengan emosi, itulah mengapa ia menikmati persekutuan dengan TUHAN.

Saudara harus belajar bagaimana untuk bersantai diri di hadapan Tuhan. Jika saudara belum mengalami jenis berdoa di mana, karena cinta, takut dan gentar, saudara tertumpah air matanya di hadapan Tuhan, maka saudara kehilangan kesempatan terlalu banyak. Jika saudara belum berdoa sampai saudara penuh semangat, tertawa, menari, dan bernyanyi, bernubuat dalam roh, saudara harus mengambil keputusan untuk mengalami hal itu.


Berdoalah dengan hati dan emosi saudara dan melibatkan totalitas dari keberadaan saudara. Ada berkah luar biasa yang berasal karena memiliki keintiman dengan Tuhan yang seperti itu. 

Bacaan Kitab Suci: Mazmur 42:1, Yakobus 5:16 dan Mazmur 63:1-4. Kemuliaan bagi YAHWE!


Baca juga:
Mengikuti Gembala
Pria Bertanggung Jawab Membawa Keluarganya pada Tuhan
Pelayanan kepada Janda-Janda dalam Jemaat Mula-Mula
Doa Pujian
Doa Radikal

Jumat, 11 April 2014

Kakek/Nenek yang Berdoa: Berdoa untuk Cucu dan Calon Cucu

Diterjemahkan dari postingan FB Stormie Omartian pada tanggal 11 April 2014

Saudara tidak perlu menunggu sampai benar-benar memiliki cucu untuk mulai berdoa bagi mereka. Saudara dapat berdoa bagi mereka jauh hari sebelum mereka benar-benar terlahir di dunia. Itulah yang telah saya lakukan. Berikut adalah enam cara untuk berdoa bagi mereka yang sudah saudara miliki sekarang ini dan bagi mereka yang kelak akan dilahirkan di masa depan .

1. Berdoalah agar mereka akan menjadi sehat dan utuh dalam pikiran, tubuh, dan jiwa mereka, dan hidup bebas dari kecelakaan, cedera atau penyakit.

2. Berdoalah agar mereka akan selalu hidup dalam perdamaian, keamanan, dan cinta, dan dilindungi dari siapa saja dengan niat jahat untuk menyakiti mereka dengan cara apapun.

3. Berdoalah agar mereka akan mengenal YAHWE sejak awal kehidupan mereka secara tulus dan sungguh-sungguh, dan agar mereka belajar berjalan di jalan-Nya.

4. Berdoalah agar mereka menerima disiplin dan koreksi dengan tepat sehingga mereka memahami arti konsekuensi, dan agar mereka akan memiliki hati yang rendah hati dan penuh pertobatan.

5. Berdoa aga saudara memiliki hikmat dari YAHWE bagaimana berdoa untuk setiap cucu dan bagaimana menjadi kakek/nenek terbaik dan setia mendukung harapan-harapan orangtua mereka.

6. Berdoalah agar YAHWE memberikan orang tua cucu saudara kesehatan yang baik, stamina yang bagus, hikmat ilahi, dan kesabaran yang menakjubkan.

Selasa, 25 Maret 2014

Berdoalah dan Tumpangkanlah Tangan untuk Orang-Orang yang Saudara Kasihi

Doterjemahkan dari postingan Victoria Osteen dalam dinding FB-nya, 26 Maret 2014

Sepanjang Kitab Suci kita melihat bahwa YESHUA pergi berkeliling dan menumpangkan tangan atas orang sakit. Kita melihat kuasa keluar dari-NYA ketika seorang wanita menyentuh ujung jubah-NYA. Kita diberitahu bahwa orang-orang percaya diminta untuk menumpangkan tangan pada orang sakit. Dan, saya secara pribadi belum pernah menemui orang yang menolak untuk didoakan. Bahkan jika mereka bukan orang percaya, bahkan jika mereka merasa aneh pada awalnya dan tidak mau ikut mengucapkan doanya, mereka tetap ingin didoakan.

Ada kuasa dalam doa, dan ada kuasa ketika kita menumpangkan tangan atas orang-orang. YESUA mengatakan, "Biarlah anak-anak datang pada-KU." Bisakah saudara bayangkan apa yang DIA taruh pada diri anak-anak itu melalui kuasa sentuhan-NYA? Aku percaya anak-anak itu tidak akan pernah sama lagi. Anak-anak itu pergi dalam keadaan terberkati.

Mungkin ada beberapa orang dalam keluarga saudara yang lelah berdoa. Mungkin saudara memiliki saudara atau sahabat dalam hidup saudara yang selalu saudara doakan tetapi tidak pernah menerima nasihat saudara. Kita semua mengenal orang-orang semacam itu. Tetapi YESHUA tidak pernah mengatakan, "Aku lelah berdoa untuk orang-orang semacam itu." Tidak, kita perlu berdoa untuk orang-orang tersebut. Kita perlu menjangkau mereka. Kita harus percaya untuk orang-orang lain sampai mereka bisa percaya untuk diri mereka sendiri.

Setiap hari sebelum anak-anakku pergi ke sekolah, aku selalu mengambil waktu untuk menumpangkan tanganku atas mereka dan berdoa bagi mereka. Saudara tahu apa yang lucu? Sekarang mereka sudah besar, mereka menyandarkan diri padaku ketika aku mulai berdoa. Mereka menyandarkan diri untuk merasakan sentuhan itu. Mereka merasakan kuasa itu dan berkat yang ada di dalamnya.

Mungkin saudara tidak melakukan hal yang demikian itu. Mungkin saudara tidak pernah berdoa untuk mereka sebelumnya, tetapi saudara bisa memulainya hari ini! Sekarang ini juga, saudara bisa memberkati mereka dan berdoa untuk mereka. Ketika saudara bertemu mereka, saudara bisa memeluk mereka dan berkata, "Aku memberkatimu dalam nama YESHUA." Daripada menghabiskan waktu untuk mengoreksi kelakuan anak-anak saudara atau orang-orang yang saudara kasihi, luangkan waktu untuk berhubungan dengan mereka. Jangan melihat apa yang salah, lihatlah apa yang benar. Jika saudara berhubungan dengan mereka dan anggota keluarga yang lain, aku percaya saudara akan melihat mereka menyandarkan diri pada saudara untuk merasakan sentuhan saudara. Mulailah hari ini. Ikuti teladan YESHUA dan tumpangkan tangan yang penuh kasih ketika saudara berdoa dan lihatlah apa yang bisa YAHWE kerjakan melalui kuasa sentuhan!

"Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka" (Matius 19:13)

 The Power of Prayer Paperback by R. A. Torrey (Author)  Power of Prayer Paperback by Ellen G White (Author)
 Understanding The Purpose And Power Of Prayer Paperback by Myles Munroe (Author)  The Power of Prayer and the Prayer of Power Paperback by R.A. Torrey (Author)


Baca juga:
Mengandung dalam Roh
Kuasa Doa Mengatasi Ruang dan Waktu
Bapa YAHWE Berkenan kepada Orang yang Tidak Tahu Malu
Cuff yang Terus Berdoa

Senin, 17 Maret 2014

Cuff yang Terus Berdoa

Mrk 13:13 "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat"

Seorang berkulit hitam bernama Cuff hidup sebagai budak belian pada jaman perbudakan sebelum perang dunia. Ia seorang Kristen yang sangat cinta Tuhan. Pada suatu waktu majikannya ada dalam kesukaran keuangan, maka Cuff dijual pada seorang pemilik perkebunan yang masih muda. Waktu Cuff hendak dibawa pergi, majikan yang lama berkata kepada majikan yang baru, "Anda akan menyaksian bahwa Cuff adalah seorang pekerja baik suka bekerja keras. Anda dapat mempercayakan segala hal kepadanya. Ia akan menyenangkan anda dalam segala hal, kecuali satu." "Dan apakah yang satu itu?" tanya majikan Cuff yang baru. "Ia akan berdoa dan anda tidak dapat menghentikannya." Saya akan menghapus kebiasaan itu dari dirinya dengan segera," kata majikan baru itu dengan penuh percaya diri.

Di tempat baru, Cuff menunjukkan kesetiaannya kepada majikannya, namun ia tidak menghilangkan kebiasaannya berdoa kepada Tuhan. Lalu Cuff dipanggil dan majikannya berkata, "Cuff, kamu dilarang untuk berdoa lagi, kami tidak suka melihat ada orang yang berdoa di tempat kami. Jangan sekali-kali saya dengar lagi perbuatanmu yang sia-sia itu." Cuff menjawab, "Tuan, saya suka berdoa pada Tuhan Yesus dan kalau saya berdoa, saya akan lebih banyak mengasihi tuan dan nyonya dan saya dapat bekerja lebih keras. Tuan, saya harus berdoa, saya tidak dapat hidup tanpa doa." Pada waktu tuannya mendengar pengakuan itu, ia sangat marah. Ia menyuruh orang untuk mengikat Cuff tanpa memakai baju, lalu ia mulai mencambuk Cuff hingga tubuhnya robek dan berdarah. Ia mencambuk Cuff hingga ia merasa lelah. Lalu a menyuruh orang mencuci punggung Cuff dengan air garam, dan menyuruh Cuff kembali pergi bekerja. Cuff pergi dengan menyanyi: "Penderitaan ku akan segera lalu dan aku tidak akan menangis lagi." Ia bekerja dengan setia sepanjang hari itu, meskipun ia merasakan sakit yang hebat pada seluruh tubuhnya.

Sementara itu Tuhan mulai bekerja dalam diri majikannya. Pada malam hari itu majikannya ada dalam kegelisahan yang begitu hebat, sehingga istrinya bertanya apakah ia boleh memanggil dokter untuk datang memeriksanya. "Tidak, saya tidak memerlukan seorang dokter. Apakah ada seorang di perkebunan kita ini yang dapat berdoa untuk saya." Singkat cerita, Cuff dipanggil untuk mendoakan majikannya yang sedang dalam kegelisahan yang hebat itu. "Cuff, apakah engkau dapat berdoa untuk saya?" ia bertanya pada budak belian itu. "Tentu sekali tuan, sebab memang sepanjang malam ini saya terus berdoa untuk tuan." Lalu Cuff berdoa untuk majikannya, memohon Tuhan memimpinnya kepada Anak Domba yang sudah menanggung dan melenyapkan segala isi dosa dunia ini. Akhirnya, malam itu majikannya dan istrinya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup mereka. Dan tak lama kemudian seluruh perkebunan itu mendengar kabar Injil dan banyak jiwa diselamatkan. Cuff dimerdekakan, dan bersama-sama majikannya mereka berdua berjalan kemana-mana untuk menyaksikan cinta kasih Tuhan dalam Yesus Kristus.

Tuhan berjanji bagi kita semua yang sedang ada dalam pergumulan dan penderitaan yang sangat menyesakkan, bahwa Dia Yang Awal dan Yang Akhir yang telah mati dan hidup kembali, tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia akan terus menyertai kita sehingga pada akhirnya, justru bukan hanya kita yang dibangkitkan, tapi orang-orang di sekeliling kita akan dijamah melihat pertolongan Tuhan yang luar biasa itu, dan mereka diselamatkan.




Baca juga:
Mengikuti Gembala
Pria Bertanggung Jawab Membawa Keluarganya pada Tuhan
Kuasa Doa Mengatasi Ruang dan Waktu
Gereja Perdana Adalah Sekumpulan Orang Yang Bertekun Sehati Berdoa Bersama

Rabu, 30 Januari 2013

Mengikuti Gembala


Disuruh-Nya umat-Nya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun; dituntun-Nya mereka dengan tenteram, sehingga tidak gemetar, sedang musuh mereka dilingkupi laut (Mazmur 78:52-53)

Seekor domba memiliki sifat yang berbeda dengan bebek. Domba akan selalu berjalan di belakang Gembalanya, sedangkan bebek akan berjalan di depan Gembalanya. Artinya, domba suka mengikuti Gembalanya, sedangkan bebek suka mendahului Gembalanya.

Apakah selama ini kita seperti domba yang suka mengikuti Gembala Agung kita? atau kita seperti bebek yang berjalan mendahului Gembala Agung kita? Kita lebih suka mendapatkan petunjuk Tuhan terlebih dahulu, baru kemudian melangkah? atau kita lebih suka melangkah dulu, baru minta Tuhan untuk menyertai dan memberkati langkah yang kita ambil itu? Ingat, domba yang baik adalah mengikuti Gembalanya, dan bukan mendahului Gembalanya.

Seorang murid yang pandai namun berasal dari keluarga yang tidak mampu mendapat beasiswa untuk melanjutkan SMP ke Singapore. Mendengar kabar ini, tentu saja ia maupun keluarganya sangat senang sekali. Mereka tidak pernah menyangka bahwa anaknya bisa sekolah sampai ke luar negeri.

Namun setelah itu orang tua dari anak ini ingat bahwa mereka harus menghadapkan perkara ini kepada Tuhan terlebih dahulu, apakah Tuhan memang menghendaki anaknya berangkat ke Singapore atau tidak. Mereka tidak ingin mendahului Tuhan Sang Gembala Agung di dalam mengambil keputusan. Lalu mereka sekeluarga sepakat untuk berdoa puasa. Dalam doa puasa itu, setiap malam mereka membangun mezbah keluarga. Di akhir doa puasa itu, mereka mendapatkan peneguhan bahwa Tuhan tidak menghendaki sang anak untuk berangkat ke Singapore, karena usianya yang masih terlalu belia dan masih rentan untuk dibiarkan hidup sendiri tanpa bimbingan orang tua, dan karena tidak ada satu pun orang yang mereka kenal di Singapore yang bisa bertanggung jawab atas kerohanian anaknya ini.

Meskipun harus melepas berkat ini.namun semuanya merasa damai sejahtera. Dan ternyata Tuhan memang menyatakan rencana-Nya yang indah pada waktunya. Anaknya meskipun tidak jadi menerima beasiswa ke Singapore, tetapi ternyata juga bisa menerima beasiswa untuk bersekolah di salah satu SMP elite yang ada di kota tersebut. Bahkan di tahun-tahun itu, anak ini menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi dan dibaptis. Bukan hanya itu saja, anak ini mulai terlibat aktif di dalam pelayanan dan hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Orang tuanya sangat bersyukur, sekalipun dulu mereka harus melepaskan kesempatan anaknya mendapat beasiswa di Singapore, tetapi pengenalan pribadi anaknya akan Tuhan Yesus adalah jauh lebih penting, sebab itulah yang akan menentukan dasar di mana kehidupan anaknya akan dibangun.Mereka bersyukur, Sang Gembala Agung telah menuntun mereka mengambil keputusan yang terbaik.




Baca juga:
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik
YAHWE Adalah Gembalaku
Berkat bagi Orang yang Bergaul Akrab dengan YAHWE
YAHWE Sumber Berkat




Kamis, 24 Januari 2013

Pria Bertanggung Jawab Membawa Keluarganya pada Tuhan

Apa yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbariing dan apabila engkau bangun. (Ulangan 6:6-7)

Tanggung jawab yang terpenting bagi seorang pria: membawa keluarganya kepada Tuhan. Lebih dari apa pun dan diapa pun, Tuhan harus menjadi nomor satu bagi keluarga kita. Kalau keluarga kita ada di tangan Tuhan, maka Tuhan sendiri akan menjadi pelindung, penolong, dan penuntun bagi keluarga kita. Keluarga kita akan aman di dalam tangan Tuhan. Yosua menjadi imam yang berhasil  atas bangsa Israel karena sebelumnya berhasil menjadi imam atas keluarganya.

Ada sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak yang masih berusia 5 tahun. Setiap malam sebelum tidur, keluarga kecil ini akan berkumpul di lantai di sebelah tempat tidur untuk berdoa. Masing-masing anggota keluarga secara bergantian mendapat giliran untuk berdoa.

Namun sesudah tidur sang ayah sering memergoki anaknya diam-diam turun dari tempat tidur, duduk di lantai dan berdoa. Meski doanya pelan, namun suaranya masih terdengar jelas. Ayahnya yang tahu hal itu membiarkan anaknya itu berdoa singkat, hanya satu dua menit lalu tidur kembali.

Bagaimana bisa anak 5 tahun berinisiatif untuk berdoa sendiri? Ternyata anak ini sering melihat sang ayah terkadang turun dari ranjang dan berdoa di lantai malam-malam ketika semua sudah tidur. Sepertinya si anak memperhatikan kebiasaan ayahnya dan menirunya. "Like father like son" demikian bunyi pepatah lama.

Tentu saja kita sebagai orang tua harus memberikan teladan hidup yang baik bagi anak-anak kita, seperti yang dilakukan oleh ayah ini. Jika kita benar-benar menghidupi apa yang kita katakan dan yakini maka anak kita akan dengan sendiriya meniru teladan kita. Kita tak bisa mengharapkan keluarga kita datang pada Tuhan jika kita sendiri tidak datang kepada Tuhan. Sebagai imam dalam keluarga, jadilah teladan untuk membawa keluarga anda datang kepada Tuhan.



Baca juga:
Dipanggil untuk Melayani
Hubungan yang Intim dengan YAHWE di dalam Pelayanan
Pelayanan kepada Janda-Janda dalam Jemaat Mula-Mula
Ketaatan kepada YAHWE vs. Pemimpin
Melayani Karena Kasih

 

Rabu, 16 Januari 2013

Kuasa Doa Mengatasi Ruang dan Waktu

Prayer Power: 30 Days to a Stronger Connection with God Right Now Prayers: Prayers for Strength and Healing

Kisah Para Rasul 12:1-19

Baca bagian sebelumnya!

Petrus dilepaskan dari penjara Herodes
Petrus dilepaskan dari penjara
Yakobus, saudara Yohanes, sudah dibunuh oleh Herodes (ayat 2). Hal itu dilakukan Herodes untuk mendapatkan simpati dari bangsa Yahudi yang membenci para pengikut jalan Tuhan. Terbukti bahwa tindakannya membuahkan hasil, yakni bangsa Yahudi menjadi senang, Herodes meneruskan usahanya dengan menahan Petrus. Herodes tahu cara mengambil hati bangsa Yahudi: karena saat itu sedang bertepatan dengan Hari Raya Roti Tidak Beragi Petrus tidak segera dibunuh. Rencananya Herodes akan menghadapkan Petrus ke depan banyak orang setelah perayaan Paskah. Ia amat tahu  bagaimana caranya menyenangkan hati bangsa Yahudi. Semua itu dilakukannya untuk mengambil hati bangsa Yahudi, dengan tujuan akhir: mengokohkan legitimasinya sebagai raja Yudea. Petrus ditahan dalam penjaaan empat regu yang masing-masing terdiri dari 4 tentara. Namun yang amat penting untuk dicatat dalam kisah ini adalah apa yang dilakukan oleh jemaat: Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Elohim (ayat 5).

Jemaat dengan tekun mendoakannya. Dan apa yang terjadi? YAHWE melepaskan Petrus secara ajaib. Petrus dituntun malaikat YAHWE keluar melewati penjara yang terkunci dan dijaga oleh empat kelompok penjaga. Dua rantai yang membelenggunya terlepas dan ia bisa keluar penjara tanpa disadari sama sekali oleh para penjaga.

Tentu saja YAHWE amat mengasihi Petrus dan sanggup mengerjakan apa saja yang dikehendaki-Nya. Dan itu pasti dilakukannya karena Dia memang telah memilih Simon atau Petrus untuk menjadi pondasi yang kokoh bagi gerejanya. Namun dalam kisah ini kita juga belajar bahwa doa jemaat yang tekun juga dikehendaki oleh YAHWE untuk membuat keajaiban terjadi. Bahwa doa yang tekun dari jemaat diperlukan untuk mendukung karya dan pelayanan para pemimpin rohani agar pelayanan mereka berhasil dan agar mereka dilepaskan dari pelbagai rintangan yang pasti ada di depan mereka.

Betapa tekunnya jemaat pertama berdoa juga ditekankan kembali dalam ayat 12. Setelah menyadari bahwa dirinya sudah dilepaskan dari tangan Herodes oleh malaikat, Petrus pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes yang juga disebut Markus, dan dikatakan bahwa: Di situ banyak orang berkumpul dan sedang berdoa. Kita bisa membayangkan bahwa saat itu pasti sudah larut malam atau mungkin sudah menjelang pagi, karena Petrus sudah dalam posisi tidur ketika malaikat YAHWE mendatanginya dan diperlukan waktu bagi Petrus untuk berjalan dari penjara sampai ke rumah Maria. Dan dikatakan bahwa di situ ada banyak orang berkumpul dan sedang berdoa. Luar biasa, jemaat pertama itu masih berdoa bersama sampai larut malam atau bahkan sampai dini hari. Tidak heran kalau YAHWE banyak mengerjakan mujizat sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul.

Baca bagian selanjutnya!

Baca juga:
Rencana YAHWE di Balik Penganiayaan
Karya Roh Kudus Tidak Terkungkung Oleh Tradisi dan Hukum
Memasuki Tahun Baru: Belajar dari Ishak
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Risiko Menjadi Saksi Yahshua



When God's People Pray: Six Sessions on the Transforming Power of Prayer (DVD) The Power of a Praying® Parent Book of Prayers (Power of a Praying Book of Prayers)

Senin, 13 Agustus 2012

Gereja Perdana Adalah Sekumpulan Orang Yang Bertekun Sehati Berdoa Bersama

Kisah Para Rasul 1:9-26

The Church That Prays Together: Inside the Prayer Life of 10 Dynamic Churches When Couples Pray Together: Creating Intimacy and Spiritual Wholeness
A Family That Prays Together, Stays Together A Family That Prays Together, Stays Together
Baca bagian sebelumnya.

Sebelumnya, dari Kisah 1:1-8, kita sudah belajar bahwa hidup Kristiani adalah hidup yang bersumber dan digerakkan oleh Roh Kudus. Sekarang pada bagian selanjutnya kita belajar bahwa hidup Kristiani adalah hidup yang bertekun dan sehati dalam doa.


Sesudah Yesus berpesan agar para murid menantikan janji Bapa, Yesus naik ke surga. Dan 2 malaikat berpesan bahwa "Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (ayat 11). Kedatangan kembali Yesus menjadi bagian pokok iman Kristiani karena Dia, yang ditolak oleh umat-Nya, oleh bangsa Yahudi, dan sekarang ini juga masih ditolak oleh banyak orang, suatu saat akan datang dalam kemuliaan-Nya, menyatakan kuasa-Nya, dan membuktikan bahwa Dialah Tuhan yang berkuasa atas semesta ini. Dan tugas para rasul dan semua murid Kristus, orang Kristen, adalah menjadi saksi bahwa Yesus adalah Tuhan, Penyelamat, dan Raja yang akan datang ke dunia, menjadi Hakim atas seluruh umat manusia. Sebelum kedatangan-Nya kembali, kita, orang Kristen, setiap orang yang menyebut diri pengikut Kristus, apapun latar belajang denominasi kita, memiliki tugas yang sama, menjadi saksi, mewartakan Dia yang sudah datang ke dunia, disalib untuk menebus dosa manusia, naik ke sorga, namun suatu ketika akan datang sebagai Raja.

Sesudah itu para murid kembali ke kota, "Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus." (ayat 14). Dikatakan di sini, "mereka semua" "bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama". Mereka diperintahkan untuk tinggal dan menantikan janji Bapa akan kedatangan Roh Kudus. Dan yang mereka lakukan untuk menantikan janji Bapa itu adalah bertekun berdoa, bersama-sama, tetapi tidak hanya bersama-sama, melainkan yang lebih penting adalah "sehati". Mereka menyatukan hati, fokus, seia sekata, sepakat, memohon satu hal yang sama, penggenapan janji Bapa.

Kita belajar di sini akan kekuatan doa yang dilakukan dengan bertekun bersama-sama dan sehati. Dalam ayat 15 diinformasikan bahwa jumlah mereka kira-kira seratus dua puluh orang. Dan mereka semua sehati, bertekun, bersama-sama berdoa, untuk satu permohonan yang sama. Jadi masing-masing dari mereka tidak sedang berdoa sendiri-sendiri, untuk permohonannya masing-masing, melainkan berdoa bersama-sama, bukan hanya bersama-sama namun masing-masing memikirkan pergumulannya sendiri-sendiri atau kepentingannya sendiri-sendiri, namun mereka sehati, satu tujuan, satu permohonan, yakni turunnya Roh Kudus atas mereka.


Baca juga:
Roh Kudus Menjadi Daya Penggerak Gaya Hidup Jemaat Perdana


A Family That Prays Together, Stays Together A Family That Prays Together, Stays Together
A Family That Prays Together, Stays Together A Family That Prays Together, Stays Together