Saatnya kudatang kepada-MU ya YAHWE, Tuhan Penyelamatku, Pelindung dan Penebusku. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain.
Tampilkan postingan dengan label kehendak Tuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kehendak Tuhan. Tampilkan semua postingan
Rabu, 30 Januari 2013
Mengikuti Gembala
Disuruh-Nya umat-Nya berangkat seperti domba-domba, dipimpin-Nya mereka seperti kawanan hewan di padang gurun; dituntun-Nya mereka dengan tenteram, sehingga tidak gemetar, sedang musuh mereka dilingkupi laut (Mazmur 78:52-53)
Seekor domba memiliki sifat yang berbeda dengan bebek. Domba akan selalu berjalan di belakang Gembalanya, sedangkan bebek akan berjalan di depan Gembalanya. Artinya, domba suka mengikuti Gembalanya, sedangkan bebek suka mendahului Gembalanya.
Apakah selama ini kita seperti domba yang suka mengikuti Gembala Agung kita? atau kita seperti bebek yang berjalan mendahului Gembala Agung kita? Kita lebih suka mendapatkan petunjuk Tuhan terlebih dahulu, baru kemudian melangkah? atau kita lebih suka melangkah dulu, baru minta Tuhan untuk menyertai dan memberkati langkah yang kita ambil itu? Ingat, domba yang baik adalah mengikuti Gembalanya, dan bukan mendahului Gembalanya.
Seorang murid yang pandai namun berasal dari keluarga yang tidak mampu mendapat beasiswa untuk melanjutkan SMP ke Singapore. Mendengar kabar ini, tentu saja ia maupun keluarganya sangat senang sekali. Mereka tidak pernah menyangka bahwa anaknya bisa sekolah sampai ke luar negeri.
Namun setelah itu orang tua dari anak ini ingat bahwa mereka harus menghadapkan perkara ini kepada Tuhan terlebih dahulu, apakah Tuhan memang menghendaki anaknya berangkat ke Singapore atau tidak. Mereka tidak ingin mendahului Tuhan Sang Gembala Agung di dalam mengambil keputusan. Lalu mereka sekeluarga sepakat untuk berdoa puasa. Dalam doa puasa itu, setiap malam mereka membangun mezbah keluarga. Di akhir doa puasa itu, mereka mendapatkan peneguhan bahwa Tuhan tidak menghendaki sang anak untuk berangkat ke Singapore, karena usianya yang masih terlalu belia dan masih rentan untuk dibiarkan hidup sendiri tanpa bimbingan orang tua, dan karena tidak ada satu pun orang yang mereka kenal di Singapore yang bisa bertanggung jawab atas kerohanian anaknya ini.
Meskipun harus melepas berkat ini.namun semuanya merasa damai sejahtera. Dan ternyata Tuhan memang menyatakan rencana-Nya yang indah pada waktunya. Anaknya meskipun tidak jadi menerima beasiswa ke Singapore, tetapi ternyata juga bisa menerima beasiswa untuk bersekolah di salah satu SMP elite yang ada di kota tersebut. Bahkan di tahun-tahun itu, anak ini menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya secara pribadi dan dibaptis. Bukan hanya itu saja, anak ini mulai terlibat aktif di dalam pelayanan dan hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Orang tuanya sangat bersyukur, sekalipun dulu mereka harus melepaskan kesempatan anaknya mendapat beasiswa di Singapore, tetapi pengenalan pribadi anaknya akan Tuhan Yesus adalah jauh lebih penting, sebab itulah yang akan menentukan dasar di mana kehidupan anaknya akan dibangun.Mereka bersyukur, Sang Gembala Agung telah menuntun mereka mengambil keputusan yang terbaik.
Baca juga:
Yeshua Gembala yang Baik
Menjadi Domba yang Baik
YAHWE Adalah Gembalaku
Berkat bagi Orang yang Bergaul Akrab dengan YAHWE
YAHWE Sumber Berkat
Label:
berdoa,
berdoa bersama-sama,
bertekun dalam doa,
doa,
domba,
Gembala,
kehendak Tuhan,
ketaatan,
Puasa,
Rancangan Tuhan,
taat
Rabu, 23 Januari 2013
Mengutamakan YAHWE di Atas Segalanya
Jawan Yesus: "Hukum yang terutama ialah; Dengarlah, hai orang Israel, YAHWE Elohim kita, YAHWE itu esa. Kasihilah YAHWE, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu" (Markus 12:29-30)
Tuhan menetapkan hukum yang terutama adalah supaya kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita. Itu artinya, Tuhan menginginkan supaya kita mengutamakan Tuhan di atas segala-galanya. Kalau kita mengutamakan Tuhan di atas segalanya, maka hidup kita akan terfokus kepada Tuhan, tidak ada yang lebih penting bagi kita selain Tuhan saja. Pengejaran hidup kita hanyalah bagaimana supaya kita bisa menyenangkan hati Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Sementara fokus hidup kita adalah mengutamakan Tuhan, maka urusan kehidupan kita yang lain akan menjadi tanggung jawab Tuhan. Tuhanlah yang akan menjadi penyedia segala kebutuhan hidup kita, karena hidup kita berkenan dan menyenangkan hati-Nya.
Seorang pengusaha dan juga seorang pengurus gereja di Solo mengalami betapa indahnya ketika ia hidup dan belajar untuk mengutamakan Tuhan. Ia seorang panitia dalam pembangunan gedung gereja. Suatu hari ia menerima telepon dari gereja untuk rapat pembuatan mimbar gereja, dan mengingat sudah mepetnya waktu dengan jadwal peresmian gereja, maka diharapkan semua panitia bisa hadir.
Saat itu pengusaha itu agak ragu, karena sebetulnya hari itu ia ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan. Tetapi ia belajar untuk menomorsatukan Tuhan terlebih dahulu. Ia percaya bahwa semua urusan pekerjaannya pasti akan ditolong Tuhan. Ia memutuskan untuk mengikuti rapat pembangunan tersebut.
Rapat berlangsung cukup lama, sampai hampir sore hari, sehingga praktis ia tidak bisa mengurusi pekerjaannya. Namun justru di situlah sesuatu yang sangat ajaib terjadi. Sepulang dari rapat di gereja, tiba-tiba teleponnya berdering, dan yang meneleponnya ternyata adalah seorang supplier besar yang ingin membeli produk dari pengusaha tersebut. Padahal sudah sejak lama pengusaha ini berusaha menjual produknya kepada supplier itu tetapi selalu ditolak. Sekarang ini justru tiba-tiba supplier itu sendiri yang menghubungi dn ingin membeli produk dari pengusaha tersebut dalam jumlah yang besar. Dan bukan hanya sampai di situ saja, pada sore yang sama, seorang supplier besar yang lain juga menghubunginya dan mengatakan ingin membeli produk dari pengusaha itu juga.
Sungguh ajaib sekali apa yang Tuhan kerjakan. Kalau Dia diutamakan, maka urusan hidup kita yang lain Dia yang akan menolong!
Bapa, ajar kami untuk mengutamakan Engkau lebih dari apa pun dalam hidup kami. Kami rindu menyenangkan hati-Mu dan mendapat perkenanan di hadapan-Mu. Kami percaya bahwa urusan hidup kami yang lain ada di dalam kendali-Mu sepenuhnya. Terimakasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yeshua kami berdoa. Amin
Baca juga:
YAHWE yang Dapat Diandalkan
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Yesus Segera Memberikan Pertolongan
Memulai Hari Baru Bersama Tuhan
Tuhanlah Perisaiku
Tuhan menetapkan hukum yang terutama adalah supaya kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita. Itu artinya, Tuhan menginginkan supaya kita mengutamakan Tuhan di atas segala-galanya. Kalau kita mengutamakan Tuhan di atas segalanya, maka hidup kita akan terfokus kepada Tuhan, tidak ada yang lebih penting bagi kita selain Tuhan saja. Pengejaran hidup kita hanyalah bagaimana supaya kita bisa menyenangkan hati Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Sementara fokus hidup kita adalah mengutamakan Tuhan, maka urusan kehidupan kita yang lain akan menjadi tanggung jawab Tuhan. Tuhanlah yang akan menjadi penyedia segala kebutuhan hidup kita, karena hidup kita berkenan dan menyenangkan hati-Nya.
Seorang pengusaha dan juga seorang pengurus gereja di Solo mengalami betapa indahnya ketika ia hidup dan belajar untuk mengutamakan Tuhan. Ia seorang panitia dalam pembangunan gedung gereja. Suatu hari ia menerima telepon dari gereja untuk rapat pembuatan mimbar gereja, dan mengingat sudah mepetnya waktu dengan jadwal peresmian gereja, maka diharapkan semua panitia bisa hadir.
Saat itu pengusaha itu agak ragu, karena sebetulnya hari itu ia ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan. Tetapi ia belajar untuk menomorsatukan Tuhan terlebih dahulu. Ia percaya bahwa semua urusan pekerjaannya pasti akan ditolong Tuhan. Ia memutuskan untuk mengikuti rapat pembangunan tersebut.
Rapat berlangsung cukup lama, sampai hampir sore hari, sehingga praktis ia tidak bisa mengurusi pekerjaannya. Namun justru di situlah sesuatu yang sangat ajaib terjadi. Sepulang dari rapat di gereja, tiba-tiba teleponnya berdering, dan yang meneleponnya ternyata adalah seorang supplier besar yang ingin membeli produk dari pengusaha tersebut. Padahal sudah sejak lama pengusaha ini berusaha menjual produknya kepada supplier itu tetapi selalu ditolak. Sekarang ini justru tiba-tiba supplier itu sendiri yang menghubungi dn ingin membeli produk dari pengusaha tersebut dalam jumlah yang besar. Dan bukan hanya sampai di situ saja, pada sore yang sama, seorang supplier besar yang lain juga menghubunginya dan mengatakan ingin membeli produk dari pengusaha itu juga.
Sungguh ajaib sekali apa yang Tuhan kerjakan. Kalau Dia diutamakan, maka urusan hidup kita yang lain Dia yang akan menolong!
Bapa, ajar kami untuk mengutamakan Engkau lebih dari apa pun dalam hidup kami. Kami rindu menyenangkan hati-Mu dan mendapat perkenanan di hadapan-Mu. Kami percaya bahwa urusan hidup kami yang lain ada di dalam kendali-Mu sepenuhnya. Terimakasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yeshua kami berdoa. Amin
Baca juga:
YAHWE yang Dapat Diandalkan
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Yesus Segera Memberikan Pertolongan
Memulai Hari Baru Bersama Tuhan
Tuhanlah Perisaiku
Minggu, 06 Januari 2013
Rencana YAHWE di Balik Penganiayaan
Kisah Para Rasul 11:19-30
Baca bagian sebelumnya!
Pada bagian sebelumnya kita belajar bahwa YAHWE menghendaki agar keselamatan juga diwartakan kepada bangsa-bangsa yang tidak bersunat dengan ditandai oleh pembaptisan Kornelius. Pada saat itu juga sudah mulai terjadi penganiayaan di mana seorang pengikut Kristus sudah dibunuh, yakni Stefanus. Penganiayaan ini menyebabkan jemaat tersebar ke pelbagai tempat, seperti ke Fenesia, Sirus dan Antiokhia, dan mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi yang ada di sana (ayat 19).
Namun ada juga beberapa orang yang memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi, yakni kepada orang Yunani (ayat 20) dan dikatakan dalam Alkitab bahwa "tangan YAHWE menyertai mereka dan sejulah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada YAHWE" (ayat 20-21).Kabar tentang pertobatan orang-orang Yunani di Antiokhia ini sampai kepada jemaat di Yerusalem sehingga diutuslah Barnabas untuk mengunjungi jemaat non Yahudi tersebut (ayat 22). Barnabas, orang yang baik dan penuh dengan Roh Kudus serta iman, bersuka cita ketika melihat kasih karunia YAHWE yang dicurahkan kepada jemaat non Yahudi tersebut dan kehadirannya di sana dipakai YAHWE untuk memperkembangkan jemaat itu dengan bertambahkan jumlah jemaat (ayat 24). Barnabas tampaknya merasa bahwa jemaat Antiokhia ini memerlukan pendampingan yang lebih lagi sehingga ia mencari Saulus di Tarsus untuk diajaknya mendampingi jemaat Antiokhia tersebut. Kedua rasul itu tinggal 1 tahun di Antiokhia untuk membangun dan mengajar jemaat baru tersebut (ayat 25-26).
Tidak sampai di situ, YAHWE juga mengutus beberapa nabi datang ke Antiokhia. Di antaranya adalah Agabus yang oleh kuasa Roh menubuatkan akan terjadinya kelaparan yang besar (ayat 27-28). Atas nubuatan Agabus ini, jemaat baru ini digerakkan Roh untuk mengumpulkan sumbangan supaya dikirimkan kepada para penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus (ayat 29-30).
Kita melihat bahwa YAHWE bekerja secara luar biasa untuk pengembangan jemaat mula-mula. Dalam bagian ini, kita melihat bahwa YAHWE mulai membangun gereja non Yahudi. Banyak pekerja dan nabi diutus YAHWE untuk membangun gereja-Nya dan menyelamatkan banyak bangsa. Dan YAHWE mengaruniai pekerjaan para utusannya dengan keberhasilan dengan bertobatkan banyak orang Yunani dan diselamatkan. Bahkan Alkitab mencatat bahwa di Antiokhialah, di mana jemaatnya adalah orang-orang non Yahudi, untuk pertama kalinya mereka disebut sebagai Kristen (ayat 30).
Kita melihat bahwa ada rencana yang indak dalam setiap petistiwa kehidupan. Aniaya yang menimpa jemaat mula-mula bukannya tanpa alasan. Aniaya itu dipakai YAHWE untuk pekerjaan-Nya yang luar biasa, yakni menjangkau bangsa-bagsa bukan Yahudi. Orang yang tersebar akibat aniaya digerakkan YAHWE untuk mewartakan berita keselamatan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi
Baca bagian selanjutnya!
Baca juga:
Karya Roh Kudus Tidak Terkungkung Oleh Tradisi dan Hukum
Memasuki Tahun Baru: Belajar dari Ishak
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Risiko Menjadi Saksi Yahshua
Baca bagian sebelumnya!
![]() |
Saulus dan Barnabas di Antiokhia |
Namun ada juga beberapa orang yang memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi, yakni kepada orang Yunani (ayat 20) dan dikatakan dalam Alkitab bahwa "tangan YAHWE menyertai mereka dan sejulah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada YAHWE" (ayat 20-21).Kabar tentang pertobatan orang-orang Yunani di Antiokhia ini sampai kepada jemaat di Yerusalem sehingga diutuslah Barnabas untuk mengunjungi jemaat non Yahudi tersebut (ayat 22). Barnabas, orang yang baik dan penuh dengan Roh Kudus serta iman, bersuka cita ketika melihat kasih karunia YAHWE yang dicurahkan kepada jemaat non Yahudi tersebut dan kehadirannya di sana dipakai YAHWE untuk memperkembangkan jemaat itu dengan bertambahkan jumlah jemaat (ayat 24). Barnabas tampaknya merasa bahwa jemaat Antiokhia ini memerlukan pendampingan yang lebih lagi sehingga ia mencari Saulus di Tarsus untuk diajaknya mendampingi jemaat Antiokhia tersebut. Kedua rasul itu tinggal 1 tahun di Antiokhia untuk membangun dan mengajar jemaat baru tersebut (ayat 25-26).
Tidak sampai di situ, YAHWE juga mengutus beberapa nabi datang ke Antiokhia. Di antaranya adalah Agabus yang oleh kuasa Roh menubuatkan akan terjadinya kelaparan yang besar (ayat 27-28). Atas nubuatan Agabus ini, jemaat baru ini digerakkan Roh untuk mengumpulkan sumbangan supaya dikirimkan kepada para penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus (ayat 29-30).
Kita melihat bahwa YAHWE bekerja secara luar biasa untuk pengembangan jemaat mula-mula. Dalam bagian ini, kita melihat bahwa YAHWE mulai membangun gereja non Yahudi. Banyak pekerja dan nabi diutus YAHWE untuk membangun gereja-Nya dan menyelamatkan banyak bangsa. Dan YAHWE mengaruniai pekerjaan para utusannya dengan keberhasilan dengan bertobatkan banyak orang Yunani dan diselamatkan. Bahkan Alkitab mencatat bahwa di Antiokhialah, di mana jemaatnya adalah orang-orang non Yahudi, untuk pertama kalinya mereka disebut sebagai Kristen (ayat 30).
Kita melihat bahwa ada rencana yang indak dalam setiap petistiwa kehidupan. Aniaya yang menimpa jemaat mula-mula bukannya tanpa alasan. Aniaya itu dipakai YAHWE untuk pekerjaan-Nya yang luar biasa, yakni menjangkau bangsa-bagsa bukan Yahudi. Orang yang tersebar akibat aniaya digerakkan YAHWE untuk mewartakan berita keselamatan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi
Baca bagian selanjutnya!
Baca juga:
Karya Roh Kudus Tidak Terkungkung Oleh Tradisi dan Hukum
Memasuki Tahun Baru: Belajar dari Ishak
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Risiko Menjadi Saksi Yahshua
Label:
anak-anak Yahwe,
aniaya,
Antiokia,
gereja perdana,
jemaat mula-mula,
jemaat pertama,
kehendak Tuhan,
sumbangan
Langganan:
Postingan (Atom)