Kamis, 30 Desember 2010

Cara Hidup Jemaat yang Pertama

Baca bagian sebelumnya

1. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
2. Mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa, di rumah masing-masing secara bergilir.
3. Mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Tuhan.
4. Mereka makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.


Kisah 2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 
46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Tuhan. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, 


5. Mereka tetap bersatu.
6. Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama.


Kisan 2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 


7. Selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

Kisah 2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 


8. Mereka memuji Yahwe.

Kisah 2:47 sambil memuji Tuhan. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.


Dan sebagai hadiahnya, mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa, jemaat yang berkembang sehat adalah jemaat yang :
1. Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Artinya bertekun dalam pengajaran Firman. Maka ada baiknya tiap hari mendengarkan Firman, mendengarkan khotbah, bisa melalui radio, melalui kaset/CD. Dan tidak kalah pentingnya, ya mendengarkan pengajaran rasul-rasul yang sudah dituliskan dalam Kitab Suci.
2. Mereka memecahkan roti dan berdoa, dan itu selalu. Jadi, jemaat yang sehat adalah jemaat yang selalu memecahkan roti dan berdoa. Di rumah masing-masing. Secara bergiliran. Itu artinya bahwa tiap keluarga hendaklah memecahkan roti dan berdoa. Tidak hanya di gereja, tetapi di rumah masing-masing. Secara bergiliran, berarti mungkin dilakukan dalam beberapa kelompok keluarga dalam suatu wilayah kecil. Secara bergiliran, berarti setiap keluarga mendapat jatah untuk menyiapkan roti yang akan dipecahkan.
3. Mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Tuhan. Biasanya kita ke gereja hanya tiap hari Minggu. Tetapi dalam jemaat pertama, praktik ini dilakukan tiap-tiap hari. Jadi baik untuk pergi ke gereja berdoa bersama setiap hari. Nah, kalau tiap-tiap hari tidak memungkinkan bagi kita untuk ke gereja, maka salah satu alternatifnya adalah membuat kelompok doa kecil dan berdoa bersama tiap-tiap hari. Mungkin 2 atau 3 keluarga yang berdekatan.
4. Yang amat menarik mungkin: makan bersama-sama dengan gembira dan tulus hati. Wah, kalau sekarang, itu artinya bisa berupa saling mentraktir. Satu orang membeli makanan untuk semua, dan itu dilakukan dengan tulus hati. Kemudian mereka makan bersama-sama dengan gembira. Bisa jadi itu juga dilakukan dalam kelompok 2 atau 3 keluarga tadi. Berkumpul bersama setiap hari, makan bersama setiap hari, dan secara bergiliran, menyediakan makanan dengan tulus hati untuk semua. Dan itu semua dilakukan dengan gembira.
5. Dan mereka tetap bersatu. Bersatu. Artinya tidak berpecah. Tetap sehati sepikir. Dalam doa, dalam memecahkan roti, dalam makan bersama, dalam
6, memuji Tuhan
7. Bahkan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Bagaimana membayangkannya ya? Membayangkan saja susah, apalagi melaksanakannya. Tetapi coba bayangkan, seandainya hal yang sama terjadi di zaman sekarang ini. Segala kepunyaan saya adalah kepunyaan bersama. Di rumah saya ada beberapa kilo beras, ada beberapa kilo gula dan sembako yang lain. Ada mobil, motor, sepeda. Ada TV, ada radio, ada komputer. Dan semua itu milik bersama. Artinya semua orang memiliki hak untuk mempergunakan dan memakainya, untuk menghabiskannya. Bahkan rumah yang saya tempati pun adalah milik bersama. Berarti setiap orang percaya boleh datang dan menginap di rumah saya. Kalau ada makanan, ya dimakan bersama-sama. Dan demikian pula sebaliknya. Menyenangkan tidak ya hidup semacam ini?

8. Dan selalu ada yang menjual harta miliknya dan membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluannya.

Artinya keperluan orang yang satu bisa berbeda dengan yang lain. Dan selalu ada orang yang menjual harta dan uang hasil penjualannya dibagi-bagikan kepada semua jemaat sesuai dengan keperluannya. Kayaknya agak repot untuk diwujudkan di zaman sekarang. Bagaimana membaginya? Bagaimana masing-masing bisa tahu keperluan orang lain dan bisa maklum akan hal itu?

Kalau itu ada dalam gaya hidup jemaat pertama, dan itu berkenan di hati Tuhan, pasti amat menyenangkan. Tetapi bagaimana ya mewujudkannya? Yang paling mungkin dilakukan ya mulai dari diri sendiri. Dengan membiarkan rumah saya menjadi tempat berteduh setiap orang percaya yang datang, dengan mengajak mereka makan bersama dan menikmati semua sarana yang ada secara bersama-sama.

Tuhan, pulihkan jemaat-Mu sekarang ini, agar gaya hidup yang dicontohkan oleh jemaat pertama boleh terjadi dan terwujud di zaman ini.

Dan sebagai hadiah dari Yahwe: mereka disukai oleh semua orang. Semua orang? Yang jelas tidak termasuk pada tua-tua dan kaum Saduki yang berusaha mencelakai mereka. Tetapi di luar mereka, selain mereka, semua orang menyukai orang-orang yang percaya karena gaya hidup mereka.

Hadiah yang lain adalah perkembangan jemaat yang pesat. Hari pertama saja ada 3000 jiwa yang bertobat, kemudian ditambahkan menjadi 5000 laki-laki (yang perempuan tidak dihitung, berarti bisa dua kali lipatnya, atau bahkan lebih).


Baca juga:
Pelajaran Pertama dari Kisah Para Rasul!
Pentakosta, Ciri-Ciri Pekerjaan Roh Kudus
Gereja Mula-Mula Mendasarkan Diri pada Kitab Suci
Gereja Perdana Adalah Sekumpulan Orang Yang Bertekun Sehati ...
Roh Kudus Menjadi Daya Penggerak Gaya Hidup Jemaat Perdana
 
See what Darlene Zschech said about The True Value of Worship in this video below:


3 komentar: