Tampilkan postingan dengan label setia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label setia. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Mei 2020

PROSES

dari kotbah berjudul Proses Kehidupan oleh Ps. Donny Tompunu & Ps. Sendy Soedjak di Anugrah Fellowship

Yesaya 43: 21 "umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku."

Tidak ada yang instan dalam Kerajaan Allah karena hanya umat yang diproses Tuhan, yang dibentuk Tuhan yang akan memberitakan kemasyhuran Tuhan. Kalau Anda mau dipakai Tuhan, Anda harus diproses. Segala sesuatu yang berharga, indah, dan mulia lahir dari sebuah proses. Tidak ada yang langsung, semua yang berharga, indah, dan mulia pada awalnya tidaklah demikian. Anda harus menapak tahap kehidupan Anda satu demi satu. Tidak ada yang instan.

Semakin tinggi dan sulit prosesnya, semakin tinggi nilai dan kualitas barang tersebut. Sebuah berlian hanyalah sebuah arang yang dapat bertahan dalam tekanan dan panas yang luar biasa hebatnya. Berlian dan arang bahan dasarnya sama, yaitu karbon. Yang membedakan: prosesnya. Kalau ingin jadi berlian, harus diproses. Enak tidak diproses? Tidak. Sakit. Namun, percayalah, umat yang Kubentuk akan memberitakan kemasyhuran-Ku. Paulus mengatakan dalam Roma 8:18 Sebab, aku menganggap bahwa penderitaan-penderitaan yang kita alami sekarang tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

P.R.O.S.E.S.

P: PEREMUKAN
Tahap pertama dalam PROSES adalah PEREMUKAN. Ulangan 8:2: Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu.

Berapa tahun waktu yang Tuhan perlukan untuk membuat umat-Nya merendahkan hati? Dan di mana? Mana yang lebih mudah bagi Tuhan: membuat mukjizat atau merendahkan hati kita? Bagi Tuhan lebih mudah untuk membuat mukjizat, tetapi butuh 40 tahun bagi Tuhan untuk memproses haati umat Israel.

Mana lebih mudah bagi manusia: membuat mukjizat atau merendahkan hati kita? Kita tidak bisa membuat mukjizat, tetapi kita bisa merendahkan hati kita.

Mana yang lebih penting bagi Tuhan: membuat mukjizat atau merendahkan hati kita? Mengapa Tuhan tidak membuat mukjizat saja untuk membuat umat Israel masuk ke tanah Kanaan? Apakah Tuhan tidak sanggup membawa umat Israel masuk tanah Kanaan melalui mukjizat? Tentu Tuhan sanggup melakukan mukjizat untuk membawa umat Israel memasuki tanah Kanaan tetapi Tuhan tidak melakukan itu dan memilih memroses umat-Nya selama 40 tahun di padang gurun karena bagi Tuhan lebih penting hati umat-Nya daripada mukjizat. Tidak ada yang lebih penting bagi Tuhan selain hati kita.

Tuhan tidak punya masalah dengan masalah kita tetapi dengan hati kita. Apa pun masalah kita, sebesar apa pun itu, Tuhan tidak punya masalah dengan masalah kita. Namun, Tuhan punya masalah dengan hati kita. Tuhan ingin berurusan dengan hati kita lebih daripada dengan masalah kita. Masalahnya, kita lebih ingin Tuhan berurusan dengan masalah kita lebih daripada dengan hati kita. Banyak orang datang kepada Tuhan dalam doa dan ibadah, yang dibawa apa? Masalah.

Kenapa hati kita? Sombong, congkak, angkuh. Kalau orang ditanya: "Punya masalah apa, Bu?" Jawabannya: "Suami saya, Pak." "Anak saya, Pak." "Keuangan saya, Pak." Tidak pernah ada yang mengatakan, "Masalahnya saya, Pak." Pada dasarnya manusia itu sombong. Kalau Anda ingin dipakai Tuhan, diangkat Tuhan, Anda harus merendahkan hati terlebih dahulu agar diangkat Tuhan.
Yesaya 57:15 "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk. Tuhan ingin meremukkan hati kita terlebih dahulu karena Tuhan ingin bertakhta di hati kita. Kerajaan Tuhan tidak bisa datang dalam hidup kita kalau kita masih sombong. Tuhan bisa meremukkan diri kita tetapi hanya diri kita yang bisa merendahkan hati kita. Banyak orang sudah direndahkan orang tidak segera merendahkan hati, tetapi malah mengeraskan hati. Oleh sebab itu, rendahkanlah hatimu.

R: RESPONS
Amsal 29: 1 Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.
Ketika ada masalah, ketika kita sedang diremukkan, apa respons kita? Kebanyakan kita meresponsnya dengan: lari dari masalah, menyalahkan, dan kecewa. Menyalahkan, misalnya, "Saya hancur begini karena Papa meninggalkan keluarga." Ketika kita menyalahkan, semakin hancur hidup kita. Begitu kita percaya sebagai korban, habis hidup kita. (Bagi orang percaya, tidak ada satu pun yang menjadi korban. Korban kita hanya satu, yakni Tuhan Yesus Kristus yang telah mati bagi kita.)

Kebanyakan kalau kita sedang diremukkan, kita ingin cepat-cepat melewatinya. Kita ingin cepat melihat hasilnya. Kita tidak sabar dalam peremukan Tuhan. Kita tidak tunduk dalam kepemimpinan Tuhan, malahan kita ingin mengatur Tuhan. Kadang tanda sadar kita merasa lebih tahu dari Tuhan, merasa paling tahu akan hidup kita.

Kita harus memiliki respons yang tepat saat diremukkan oleh Tuhan. Mazmur 119:71 Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.

O: OMONGAN
Kita tahus jamu, jaga mulut. Ini penting. Amsal 18:21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. 1 Petrus 3:10 Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Semua orang punya masalah, Orang kaya punya masalah, tidak kaya-kaya juga masalah. Yang penting bukan masalahnya tetapi apa yang kita katakan dalam hati dan pikiran kita mengenai masalah itu. Masalah saya yang sesungguhnya bukan masalahnya melainkan apa yang saya katakan tentang masalah itu. Itu yang menentukan hidup saya. Saya tidak bisa mengubah keadaan, saya tidak bisa mengubah istri saya, tetapi saya bisa mengubah apa yang saya katakan tentang keadaan saya, tentang istri saya.

Setiap kata yang kita ucapkan dan pikirkan adalah kendaraan pribadi kita yang akan membawa kita tiba pada suatu tempat dalam hidup ini.

Kalau terhadap masalah, kita katakan, "Mati kita. Habis kita." Perkataan ini akan membawa kita ke mana? Namun, arah mana yang akan kita tuju ketika terhadap masalah yang sama kita katakan, "Masih ada Tuhan yang sanggup menolong kita. Tuhan pasti buka jalan. Ini baik buat saya."

Kita harus belajar berkata-kata kepada masalah. Kalau tidak, masalah kita yang akan berkata-kata kepada kita (membuat kita frustrasi, membuat kita stres).

Tuhan dan Firman-Nya itu satu. Ketika Anda berkata-kata tentang masalah Anda menggunakan Firman Tuhan, Anda sedang bersama-sama dengan Tuhan, Anda sedang berjalan bersama Tuhan. Dan kalau Anda bersama Tuhan, siapa yang dapat melawan?

Kadang tidak sinkron antara kondisi, perkataan mulut kita, dan hati kita. Kita melihat keadaan yang istri kita kacau, mulut kita mengatakan "Istri yang cakap, siapa yang mendapatkannya", sementara hati kita mengatakan "cakap apanya?" Tetapi tetap kita harus belajar mengatakan Firman Tuhan terhadap masalah kita karena perkataan itu punya kuasa untuk mengubah dan menciptakan.

Kita harus belajar memperkatakan FIRMAN kepada masalah kita. Ketika menghadapi situasi kekurangan, katakan, "Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku." Kata Jehovah Jireh muncul ketika Abraham ditanya Ishak saat ia akan dikorbankan. Abraham mengajari kita bagaimana memperkatakan Firman Tuhan ketika menghadapi masalah. Kejadian 22:8 Sahut Abraham: "Tuhan yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku."

Kita harus sadar di mana penyediaan Tuhan bagi kita: di mulut kita.

S: SEMANGAT
Amsal 18:14 Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
Amsal 24:10 Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.

Untuk bersemangat, caranya gampang. Angkat kedua tangan membentuk huruf V, pandangan ke atas. Pasti yang akan muncul di hati kita: rasa syukur kepada Tuhan. Sikap tubuh seperti ini membuat kita susah berpikir negatif. Kita tahu adalah tidak gampang mengubah hati kita, tetapi sikap tubuh kita akan membantu kita mengubah pikiran dan hati kita. Kalau kita bersemangat kita akan dapat menanggung penderitaan dan beban hidup kita.

Tuhan menyertai orang yang bersemangat. Dan orang yang bersemangat disertai Tuhan. Yosua 1:9 Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.

E: ENJOY
Amsal 30:8 Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Pengkhotbah 3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
Filipi 4:12-13 Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Cukupkan diri dengan bagian kita. Tak perlu iri dengan berkat yang diberikan Tuhan kepada orang lain. Nikmati dan syukuri berkat yang sudah Tuhan sediakan bagi kita. Jangan sampai utang agar bisa seperti orang lain.

S: SETIA
Ibrani 10:38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.
Ibrani 10:35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

Kalau kita setia pada proses, pada peremukan, tidak lari dari masalah, tidak menyalahkan, dan tidak menjadi kecewa, memilih respons yang benar, memperkatakan Firman Tuhan terhadap masalah kita, tetap semangat dan percaya Tuhan sanggup menolong, dan mensyukuri dan menikmati apa yang sudah Tuhan sediakan bagi kita, pada akhirnya akan ada buah yang manis yang menanti kita. Kalau kita setia, setiap di jalan yang sudah Tuhan tetapkan bagi hidup kita.

Memang kadang kita merasa proses Tuhan terlalu lama, lalu kita memilih jalan kita sendiri yang kita yakini atau sangka akan lebih cepat membawa kita sampai tujuan. Namun, ingat, Amsal 16:25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Setan akan selalu menawarkan kepada kita jalan pintas, berbuat curang, jangan terpancing. Tetap setia pada proses. Dan umat yang Kubentuk bagiku, pribadi yang Kubentuk bagi-Ku, pernikahan yang Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.


Senin, 17 Maret 2014

Cuff yang Terus Berdoa

Mrk 13:13 "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat"

Seorang berkulit hitam bernama Cuff hidup sebagai budak belian pada jaman perbudakan sebelum perang dunia. Ia seorang Kristen yang sangat cinta Tuhan. Pada suatu waktu majikannya ada dalam kesukaran keuangan, maka Cuff dijual pada seorang pemilik perkebunan yang masih muda. Waktu Cuff hendak dibawa pergi, majikan yang lama berkata kepada majikan yang baru, "Anda akan menyaksian bahwa Cuff adalah seorang pekerja baik suka bekerja keras. Anda dapat mempercayakan segala hal kepadanya. Ia akan menyenangkan anda dalam segala hal, kecuali satu." "Dan apakah yang satu itu?" tanya majikan Cuff yang baru. "Ia akan berdoa dan anda tidak dapat menghentikannya." Saya akan menghapus kebiasaan itu dari dirinya dengan segera," kata majikan baru itu dengan penuh percaya diri.

Di tempat baru, Cuff menunjukkan kesetiaannya kepada majikannya, namun ia tidak menghilangkan kebiasaannya berdoa kepada Tuhan. Lalu Cuff dipanggil dan majikannya berkata, "Cuff, kamu dilarang untuk berdoa lagi, kami tidak suka melihat ada orang yang berdoa di tempat kami. Jangan sekali-kali saya dengar lagi perbuatanmu yang sia-sia itu." Cuff menjawab, "Tuan, saya suka berdoa pada Tuhan Yesus dan kalau saya berdoa, saya akan lebih banyak mengasihi tuan dan nyonya dan saya dapat bekerja lebih keras. Tuan, saya harus berdoa, saya tidak dapat hidup tanpa doa." Pada waktu tuannya mendengar pengakuan itu, ia sangat marah. Ia menyuruh orang untuk mengikat Cuff tanpa memakai baju, lalu ia mulai mencambuk Cuff hingga tubuhnya robek dan berdarah. Ia mencambuk Cuff hingga ia merasa lelah. Lalu a menyuruh orang mencuci punggung Cuff dengan air garam, dan menyuruh Cuff kembali pergi bekerja. Cuff pergi dengan menyanyi: "Penderitaan ku akan segera lalu dan aku tidak akan menangis lagi." Ia bekerja dengan setia sepanjang hari itu, meskipun ia merasakan sakit yang hebat pada seluruh tubuhnya.

Sementara itu Tuhan mulai bekerja dalam diri majikannya. Pada malam hari itu majikannya ada dalam kegelisahan yang begitu hebat, sehingga istrinya bertanya apakah ia boleh memanggil dokter untuk datang memeriksanya. "Tidak, saya tidak memerlukan seorang dokter. Apakah ada seorang di perkebunan kita ini yang dapat berdoa untuk saya." Singkat cerita, Cuff dipanggil untuk mendoakan majikannya yang sedang dalam kegelisahan yang hebat itu. "Cuff, apakah engkau dapat berdoa untuk saya?" ia bertanya pada budak belian itu. "Tentu sekali tuan, sebab memang sepanjang malam ini saya terus berdoa untuk tuan." Lalu Cuff berdoa untuk majikannya, memohon Tuhan memimpinnya kepada Anak Domba yang sudah menanggung dan melenyapkan segala isi dosa dunia ini. Akhirnya, malam itu majikannya dan istrinya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup mereka. Dan tak lama kemudian seluruh perkebunan itu mendengar kabar Injil dan banyak jiwa diselamatkan. Cuff dimerdekakan, dan bersama-sama majikannya mereka berdua berjalan kemana-mana untuk menyaksikan cinta kasih Tuhan dalam Yesus Kristus.

Tuhan berjanji bagi kita semua yang sedang ada dalam pergumulan dan penderitaan yang sangat menyesakkan, bahwa Dia Yang Awal dan Yang Akhir yang telah mati dan hidup kembali, tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia akan terus menyertai kita sehingga pada akhirnya, justru bukan hanya kita yang dibangkitkan, tapi orang-orang di sekeliling kita akan dijamah melihat pertolongan Tuhan yang luar biasa itu, dan mereka diselamatkan.




Baca juga:
Mengikuti Gembala
Pria Bertanggung Jawab Membawa Keluarganya pada Tuhan
Kuasa Doa Mengatasi Ruang dan Waktu
Gereja Perdana Adalah Sekumpulan Orang Yang Bertekun Sehati Berdoa Bersama

Selasa, 18 Juni 2013

2 Gaya Hidup, 2 Cara Pandang, Jemaat Smirna, Jemaat Sardis, Jemaat Laodikia

Wahyu 2: 9a Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya
Wahyu 3:1b Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
Wahyu 3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang 

Wahyu 2:9a dikatakan oleh Bapa YAHWE kepada jemaat di Smirna dan Wahyu 3:1b dikatakan oleh Bapa YAHWE kepada jemaat di Sardis dan Wahyu 3:17 adalah untuk jemaat Laodikia. Ketiganya mengandung kontras: susah, miskin, namun kaya; hidup namun mati.

Manusia boleh memilih cara hidup. Dan kedua keadaan dari kedua jemaat ini menunjukkan kepada kita akan hal itu. Jemaat Sardis memilih mengutamakan kesetiaan kepada Bapa YAHWE daripada "keselamatan di dunia", daripada penerimaan oleh dunia, daripada kemegahan dunia. Namun sebagai "akibatnya," mereka harus mengalami kesusahan, kemiskinan -- di tengah-tengah kota pelabuhan yang kaya, fitnah (ayat 9), pederitaan (ayat 10), mereka harus mengalami penjara (ayat 10). Mereka bisa saja memilih untuk ikut arus, ikut tradisi dan praktik penyembahan terhadap kaisar karena kota Smirna merupakan pusat penyembahan kepada kaisar. Mereka bisa saja memilih hidup seperti orang-orang di sekitarnya, dan ikut menikmati kekayaan kota. Namun mereka memilih setia kepada Bapa YAHWE. Mereka memilih jalan yang sempit dan menghindari jalan yang lebar (Matius 7:13-14).

Sebaliknya jemaat Sardis dan Laodikia memilih hidup menurut dunia. Mereka menikmati kekayaan dan kenikmatan hidup sebagaimana orang-orang di sekitarnya. Namun mereka dikatakan mati dan miskin, melarat, buta, malang, telanjang oleh Bapa YAHWE (3:1,17).

kota Smirna - jemaat yang setia namun teraniaya
Manusia sering memiliki cara pandang yang keliru terhadap hidup. Mereka cenderung memilih apa yang menyenangkan sekarang. Mereka berorientasi pada waktu sekarang. Kurang memperhatikan kehidupan yang akan datang. Namun Bapa YAHWE tahu yang sebenar-benarnya dari diri kita. Tiada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Kita boleh kaya di dunia, terkenal, berkuasa. Namun belum tentu bagi YAHWE. Sebaliknya, mungkin kita harus menghadapi penderitaan, kemiskinan, kesusahan, namun bagi YAHWE kita mungkin dianggap kaya. Dan lewat Firman YAHWE kepada ketiga jemaat ini kita diingatkan untuk memilih hidup yang sejati, bukan hidup yang artisial, yang sementara. Untuk mengumpulkan harta di sorga, dan tidak hanya mengejar harta di dunia.

Terhadap jemaat Smirna yang memilih setia namun menderita, Bapa YAHWE memperkenalkan Diri sebagai
Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali (Wahyu 2:8). Hal ini menegaskan bahwa Bapa YAHWE sanggup menghidupkan mereka yang telah mati karena kesetiaannya, bahwa penderitaan di dunia ini hanyalah sementara karena Bapa YAHWE akan memberikan kepada mereka yang setia mahkota kehidupan.

Dan kepada jemaat di Sardis Bapa YAHWE memerkenalkan Diri sebagai Dia yang memiliki ketujuh Roh Elohim dan ketujuh bintang. Hal ini menyatakan bahwa meskipun manusia silau terhadap kekuasaan dan kemuliaan dunia, namun sebenarnya tidak ada yang mampu menandingi kuasa YAHWE yang memiliki ketujuh Roh Elohim dan ketujuh bintang.

Kepada jemaat di Laodikia Bapa YAHWE memperkenalkan Diri sebagai Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Elohim. Hal ini mau menegaskan bahwa Bapa YAHWE tahu siapa diri kita. Kita boleh bersembunyi di balik penampilan fisik kita, perbuatan-perbuatan baik semu kita, namun Bapa YAHWE tahu isi hati kita.

Bapa YAHWE tahu siapa diri kita, Dia tahu kesusahan kita, Dia tahu penderitaan kita. Dia tahu dan peduli. Dan Dia setia. Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia tidak akan pernah ingkar janji. Dia adalah Amin. Dia adalah benar. Dia akan memberikan ganjaran atas kesetiaan kita.

Namun Dia juga tahu isi hati kita. Dia tahu apakah kita hidup di dalam kepura-puraan atau keaslian. Apakah kita sedang memoles hidup kita? Apakah kita sedang mencari pengakuan dunia dan penerimaan dari dunia sehingga harus mengabaikan apa yang asli dan utama dalam hidup kita. Dia tahu apakah kita sedang mengkompromikan iman kita dengan tuntutan dunia.

Dan karena kasih-Nya, Dia masih mau menegur kita (Wahyu 3:19), agar kita bertobat (3:3, 17, 19). Pilihlah kehidupan, dan bukan kematian. Setialah, maka kita tidak akan menderita apa-apa dalam kematian yang kedua (2:11).

Baca juga:
Beribadah kepada YAHWE: Pilihan yang Terbaik
Teladan Ketaatan dari Emily Gloria Wilson
Mendapatkan Hati Tuhan
Tuhan Tersentuh dengan Ketaatan
Tuhan Tergerakkan Ketika Kita Menyentuh Hati-Nya

Minggu, 09 Juni 2013

Beribadah kepada YAHWE: Pilihan yang Terbaik

Yosua 24:15
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada YAHWE, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; illah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau illah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami aka beribadah kepada YAHWE. 

William A. Galston
William A. Galston
Bill Galston sedang berada di puncak karirnya ketika ia mengundurkan diri sebagai penasihat kebijakan dalam negeri bagi presiden Bill Clinton, untuk kembali mengajar di University of Maryland. Alasannya adalah 'untuk mendapatkan keseimbangan baru' antara pekerjaan dan keluarga.

Galston telah lebih dari sepuluh tahun berupaya mewujudkan ide-idenya. di Gedung Putih, ia membantu membentuk National Campaign Against Teen Pregnancy (Kampanye Nasional Melawan Kehamilan Remaja), merencanakan National Service Program, dan mengupayakan reformasi pendidikan. Ia berkonsultasi dengan para pejabat pemerintah, memiliki reputasi sempurna dan mencintai pekerjaannya.

Ia berusaha memadukan waktunya dengan putranya, Ezra, ke dalam jadwalnya yang sangat padat dan seringkali tidak menentu, bahkan sesekali mengajak puteranya ke Gedung Putih pada malam hari. Tetapi Galston terus-menerus dihantui oleh fakta bahwa ia seringkali pulang dalam keadaan terlalu letih untuk melewatkan waktu berkualitas dengan puteranya. Ia sangat bergumul dengan kontradiksi antara program kesejahteraan hasil idenya yang bertemakan 'Mendahulukan Anak-anak' dengan rumah tangganya sendiri.

Apakah yang akhirnya memico keseriusan pengundurandirinya? Ezra, anaknya, suatu kali mengirimkan memo kepadanya, "Main baseball itu tidak menyenangkan kalau tidak ada orang yang memberikan semangat." Jadilah Galston mengundurkan diri, dan tahun-tahun berikutnya ia makin menyadari bahwa itulah pilihan terbaik bagi dirinya dan anaknya Ezra.

Pilihan-pilihan yang kita buat bukan saja berdampak terhadap masa depan kita melainkan juga masa depan orang-orang di sekeliling kita. Yosua menghadapkan pilihan kepada umat Israel tentang kepada siapa mereka akan beribadah. Yosua menetapkan pilihan bahwa ia dan keluarganya akan beribadah kepada YAHWE. Inilah pilihan terbaik Yosua bagi dirinya dan keluarganya. Itulah sebabnya Yosua dan keluarganya mengalami anugerah YAHWE yang melimpah di dalam hidupnya.

Pastikan pilihan-pilihan kita akan mendatangkan berkat YAHWE yang terbak bagi orang-orang di sekeliling kita.


Baca juga:
Teladan Ketaatan dari Emily Gloria Wilson
Mendapatkan Hati Tuhan
Tuhan Tersentuh dengan Ketaatan
Tuhan Tergerakkan Ketika Kita Menyentuh Hati-Nya

Selasa, 23 Oktober 2012

Pembelaan Iman Stefanus di Hadapan Mahkamah Agama

Kisah Para Rasul 7

Baca bagian sebelumnya!

Pada bagian sebelumnya bagaimana Stefanus menjalankan pelayanan meja, yakni pembagian kebutuhan para janda, yang dipercayakan keadanya, namun juga sekaligus menjalankan tugas memberikan kesaksian serta melayani jemaat melalui tanda-tanda dan mujizat-mujizat. Tindakannya itu mendatangkan iri dan dengki di kalangan jemaat Yahudi sehingga mereka menangkap Stefanus dan menghadapkannya ke Mahkamah Agama.

Stefanus membela imannya di hadapan imam-imam
Pembelaan Iman Stefanus
Pada bab 7 ini kita melihat bagaimana Stefanus melakukan pembelaan imannya di hadapan para imam dalam sidang Mahkamah Agama. Ia secara singkat mengutarakan sejarah keselamatan mulai dari bagaimana YAHWE memanggil Abraham sampai dengan zaman Salomo. Intinya Stefanus ingin membuat para imam sadar akan apa yang sedang terjadi, yang merupakan pengulangan sejarah kebodohan dan kebebalan bangsa Israel dalam menanggapi rencana keselamatan yang sudah selalu dan sekarang ini sedang dikerjakan YAHWE untuk bangsa Israel. Stefanus menunjukkan bahwa selama ini, selama berabad-abad, bangsa Israel telah menentang karya Roh Kudus. Ia memperingatkan dari sejarah bagimana nabi-nabi yang diutus YAHWE ditolak telah dan bahkan dibunuh oleh bangsa pilihan-Nya. Dan hal yang sama sekarang ini sedang dilakukan oleh bangsa Israel yang telah menolak dan membunuh Orang Benar, yakni YAHSHUA, yang diutus YAHWE untuk menjadi penebus dan mesias (ayat 52).

Kita tahu apa reaksi para imam terhadap kritik pedas yang disampaikan Stefanus. Stefanus berusaha menunjukkan warisan dosa yang sekarang ini juga sedang berkuasa atas bangsanya dan berharap agar mereka sadar akan warisan dosa tersebut namun usahanya itu tidak berhasil membukakan hati para imam. Sebaliknya, terhadap kebenaran yang diwartakan oleh Stefanus, mereka menutup telinga (ayat 57) dan menyeretnya keluar dan merajamnya.

Di sini kita belajar bahwa kebenaran yang kita sampaikan bisa disalahpahami dan membuat orang marah. Dalam kisah Stefanus, kemarahan tersebut berujung kepada kematian Stefanus yang setia melayani YAHSHUA.

Bapa, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka!
Stefanus Dirajam
Di akhir bab 7 Kisah Para Rasul, ada sebuah sikap yang sangat penting untuk kita pelajari dari saksi YAHSHUA yang berani dan setia ini. Terhadap para penganiayanya, para pembunuhnya, Stefanus berdoa kepada YAHWE agar YAHWE tidak menanggungkan dosa pembunuhan itu kepada para pelaku pembunuhan tersebut.

Hubungan intim Stefanus dengan YAHWE memberinya kekuatan untuk tetap setia dan berani bersaksi dan menyampaikan kebenaran. Hubungan yang intim dengan Roh Kudus memberikannya ketulusan dan kasih yang melimpah sehingga ia sanggup untuk selalu siap sedia memberikan pengampunan dan mendoakan kebaikan bagi orang-orang yang menyakiti, mengkhianati, dan menganiayanya.

Nyata bahwa keberanian Stefanus untuk membukakan dan menelanjangi kejahatan orang lain didorong oleh kasih yang tulus, kasih Agape, dengan doa dan harapan agar orang tersebut mau sadar dan berbalik dari kejahatannya. Keberaniannya dan kesetiaannya tidak didorong oleh kesombongan rohani melainkan oleh kasih yang tulus terhadap jiwa-jiwa yang terhilang.

Hendaklah setiap pelayanan dan kesaksian, serta teguran yang kita berikan kepada orang lain, benar-benar didasari oleh kasih yang tulus demi kebaikan orang yang kita layani, kita beri kesaksian, atau kita tegur. Sikap hati yang demikian bersumber dari kasih yang sejati kepada YAHWE dan hubungan yang intim dengan Roh Kudus-Nya. Dan YAHWE meneguhkan kasih yang demikian dengan menyatakan Diri-Nya kepada orang yang amat mengasihi-Nya (ayat 56).

Baca bagian selanjutnya!



Baca juga:
Hubungan yang Intim dengan YAHWE di dalam Pelayanan
Pelayanan kepada Janda-Janda dalam Jemaat Mula-Mula
Ketaatan kepada YAHWE vs. Pemimpin
Ketaatan Para Rasul Berhadapan dangan Otoritas Agama dan Dunia