Tampilkan postingan dengan label harta sorga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label harta sorga. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Januari 2018

Jika kamu berdoa

Manakala kamu berdoa, katakanlah:

Bapa kami yang di surga
dikuduskanlah Nama-Mu
datanglah kerajaan-Mu
jadilah kehendak-Mu
seperti di dalam surga
juga di atas bumi.
Berikanlah kepada kami hari ini,
roti kami sehari-hari
dan amnpunkanlah kepada kami 
dosa-dosa kami
karena kami pun mengampunkan
kepada setiap orang
yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami
ke dalam pencobaan
tetapi luputkanlah kami
dari yang jahat.

Ketika kita berdoa, Tuhan Yeshua mengajarkan, agar pertama-tama kita menyatakan, mengakui akan adanya Bapa yang ada di surga. Ini sebuah pernyataan, pengakuan, klaim bahwa kita ini anak-Nya, bahwa Tuhan yang ada di surga itu adalah Bapa kita. Kita adalah anak-Nya, anak dari Tuhan pencipta kita dan seluruh dunia. Pernyataan ini, pengakuan ini menegaskan bahwa ada hubungan yang intim antara kita dengan Tuhan kita. Kita sudah diangkat dan diberi hak untuk menjadi anak-Nya, untuk menyebut Pencipta kita itu adalah Bapa kita. Inilah identitas kita: anak Tuhan Pencipta langit dan bumi serta segala semesta.

Yang kedua kita diminta memproklamirkan kekudusan Nama-Nya. Menyerukan kekudusan Tuhan tampaknya menjadi cara yang berkenan kepada Tuhan di dalam menyembah-Nya. Bandingkan dengan Wahyu 4:8:
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
atau Yesaya 6:3:
Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"

Yang ketiga, kita diminta untuk memohon agar kerajaan-Nya datang. Yesus sendiri selalu mengatakan bahwa kerajaan sorga sudah dekat. Dan kita diminta bertobat oleh karenanya. Kerajaan sorga itu seperti apa? Yesus memberikan banyak sekali gambaran mengenai apa itu kerajaan sorga melalui perumpamaan-perumpamaan. Misalnya, kerajaan sorga diumpamakan seperti "seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah" (Matius 13:45) atau "seumpama harta yang terpendam di ladang" (Matius 13:44) yang menunjukkan sesuatu yang sangat berharga sehingga orang rela menjual segala miliknya untuk memiliki mutiara itu;
atau "seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya" (Matius 18:23) yang memperlihatkan tentang kemurahan pengampunan yang harus menjadi pedoman hidup; 
atau "seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya" (Matius 22:2) yang memperlihatkan pentingnya untuk datang ke pesta dengan pakaian yang layak, dan lain sebagainya. Kerajaan sorga juga "seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan" (Matius 13:47) yang memperlihatkan bahwa ada pemisahan antara orang jahat dan orang benar; atau "seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki" (Matius 25:1) yang memperlihatkan pentingnya untuk bersiap-siap dan berjaga-jaga (membawa cadangan minyak);
atau "seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya" (Matius 13:24) yang memperlihatkan bahwa orang-orang jahat itu hidup di tengah-tengah orang jahat;
atau "seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya" (Matius 20:1) yang memperlihatkan kewenangan Tuhan untuk memberikan upah yang sama kepada semua pekerjanya;   
atau "seumpama biji sesawi" (Matius 13:31atau "seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya" (Matius 13:33) yang memperlihatkan bahwa orang benar atau orang beriman harus bermanfaat bagi orang lain; atau "seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka" (Matius 25:14) yang memperlihatkan pentingnya untuk mengembangkan talenta yang kita miliki.


Kita juga diminta untuk memohon agar kehendak-Nya jadi, yakni keadaan di atas bumi seperti di dalam sorga.


Kita juga diminta untuk meminta roti kebutuhan hidup kita sehari-hari. Ini berarti seharusnya kita berdoa meminta roti ini setiap hari.

Kita diminta untuk memohon ampun atas dosa kita tetapi sekaligus kita juga diminta untuk mengampuni orag lain, sebagai syarat pengampunan itu: "seperti kami juga mengampuni".

Terakhir, kita diminta untuk meminta Tuhan menjauhkan kita dari pencobaan dan melupuskan kita dari "yang jahat". Pencobaan itu ada dan "yang jahat" itu ada, tetapi kita bisa memohon kepada Tuhan agar kita tidak dibawa ke dalam pencobaan dan diluputkan dari yang jahat. Dan karena kita diminta untuk meminta roti setiap hari, itu berarti kita juga diminta untuk memohon dijauhkan dari pencobaan dan diluputkan dari yang jahat ini juga setiap hari.

Senin, 17 Maret 2014

Jemaat Smirna: Miskin Tapi Kaya

2 Kor 6:10: "sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu."

Ada cerita bagus tentang seorang gadis lajang yang pindah rumah, dia menemukan penghuni tetangganya adalah keluarga yang miskin, seorangjanda dengan 2 anak. Suatu malam di daerah itu tiba-tiba mati lampu, lalu gadis lajang itu dengan bantuan cahaya dari HP nya mau mengambil lilin didapur untuk dinyalakan. Tidak lama kemudian terdengar ada yang mengetukpintu rumahnya, ternyata yang mengetuk pintu adalah anak dari sebelah rumah yang miskin. Anak itu dengan panik bertanya pada si gadis, "Kakak, apakah kakak punya lilin?" Gadis itu berpikir ternyata mereka sangat miskin sampai lilin saja mereka tak punya?" Dan saat itu si gadis punya pemikiran lain lagi yaitu jangan pinjamkan apapun pada mereka daripada nanti jadi satu kebiasaan. Maka si gadis menjawab dengan setengah berteriak. Tidak adal" lalu ia bergegas hendak menutup pintu. Namun tiba-tiba anak yang miskin itu berkata suara yang riang, "Saya sudah menduga kakak
pasti tidak punya lilin." Selesai berbicara, anak itu mengeluarkan 2 buah lilin dari dalam sakunya dan berkata, "Mama dan saya khawatir pada kakak, karena kakak tinggal sendirian, apalagi sampai tidak mempunyai lilin, maka saya membawakan 2 batang lilin untuk kakak." Saat itu juga, gadis itu merasa bersalah, dengan hati yang tergugah dan linangan airmata, dia memeluk anak kecil itu erat-erat.


Anak kecil yang membawakan itu, meskipun ia miskn tetapi memiiki hati yang kaya ia kaya dalam memberi, ia kaya dalam berbuat kebajikan, ia kaya dalam menunjukkan perhatian kepada orang lain, bahkan ia juga kaya dengan sukacita dan semangat. Di sisi sebaliknya, gadis penghuni rumah baru itu, meskipun ia serba berkecukupan tetapi sesungguhnya hatinya miskin, terbukti dengan ia mengalami kesulitan untuk memberi kepada ia orang lain, ia miskin dalam kebajikan, ia miskin dalam berpikir positif.

Dalam Wahyu 2:8-9 Tuhan memuji jemaat di Smirna bahwa sekalipun mereka miskin karena harus mengalami banyak kesusahan secara jasmani oleh sebab aniaya (dikucilkan, difitnah, dipenjara, bahkan dibunuh), namun demikian di hadapan Tuhan, mereka kaya secara rohani, sebab mereka tetap bertahan dalam penderitaan, mereka bahkan mereka tetap setia dan tidak menyangkali imannya kepada Tuhan.

Hari ini, kalau saudara harus mengalami penderitaan karena Kristus atau saudara sedang di dalam proses yang menyebabkan saudara secara mata manusia dalam posisi miskin, tetaplah kaya di dalam iman,kaya dalam kasih, kaya dalam menjadi berkat, kaya dalam ketekunan dan kegigihan kaya dalam pengharapan, dan kaya dalam segala hal.

Orang yang kaya dalam roh seperti inilah akan dipuji olehTuhan. Orang yang kaya dalam roh seperti inilah yang bisa diberkati dan dipakai Tuhan untuk melakukan perkara-perkara besar! Orang yang kaya dalam roh seperti inilah yang bisa mengubah kemiskinan menjadi kekayaan.




Baca juga:
2 Gaya Hidup, 2 Cara Pandang, Jemaat Smirna, Jemaat Sardis, Jemaat Laodikia
YAHWE Sumber Berkat
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
Mencapai Kebebasan Finansia

Selasa, 18 Juni 2013

2 Gaya Hidup, 2 Cara Pandang, Jemaat Smirna, Jemaat Sardis, Jemaat Laodikia

Wahyu 2: 9a Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya
Wahyu 3:1b Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
Wahyu 3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang 

Wahyu 2:9a dikatakan oleh Bapa YAHWE kepada jemaat di Smirna dan Wahyu 3:1b dikatakan oleh Bapa YAHWE kepada jemaat di Sardis dan Wahyu 3:17 adalah untuk jemaat Laodikia. Ketiganya mengandung kontras: susah, miskin, namun kaya; hidup namun mati.

Manusia boleh memilih cara hidup. Dan kedua keadaan dari kedua jemaat ini menunjukkan kepada kita akan hal itu. Jemaat Sardis memilih mengutamakan kesetiaan kepada Bapa YAHWE daripada "keselamatan di dunia", daripada penerimaan oleh dunia, daripada kemegahan dunia. Namun sebagai "akibatnya," mereka harus mengalami kesusahan, kemiskinan -- di tengah-tengah kota pelabuhan yang kaya, fitnah (ayat 9), pederitaan (ayat 10), mereka harus mengalami penjara (ayat 10). Mereka bisa saja memilih untuk ikut arus, ikut tradisi dan praktik penyembahan terhadap kaisar karena kota Smirna merupakan pusat penyembahan kepada kaisar. Mereka bisa saja memilih hidup seperti orang-orang di sekitarnya, dan ikut menikmati kekayaan kota. Namun mereka memilih setia kepada Bapa YAHWE. Mereka memilih jalan yang sempit dan menghindari jalan yang lebar (Matius 7:13-14).

Sebaliknya jemaat Sardis dan Laodikia memilih hidup menurut dunia. Mereka menikmati kekayaan dan kenikmatan hidup sebagaimana orang-orang di sekitarnya. Namun mereka dikatakan mati dan miskin, melarat, buta, malang, telanjang oleh Bapa YAHWE (3:1,17).

kota Smirna - jemaat yang setia namun teraniaya
Manusia sering memiliki cara pandang yang keliru terhadap hidup. Mereka cenderung memilih apa yang menyenangkan sekarang. Mereka berorientasi pada waktu sekarang. Kurang memperhatikan kehidupan yang akan datang. Namun Bapa YAHWE tahu yang sebenar-benarnya dari diri kita. Tiada yang tersembunyi di hadapan-Nya. Kita boleh kaya di dunia, terkenal, berkuasa. Namun belum tentu bagi YAHWE. Sebaliknya, mungkin kita harus menghadapi penderitaan, kemiskinan, kesusahan, namun bagi YAHWE kita mungkin dianggap kaya. Dan lewat Firman YAHWE kepada ketiga jemaat ini kita diingatkan untuk memilih hidup yang sejati, bukan hidup yang artisial, yang sementara. Untuk mengumpulkan harta di sorga, dan tidak hanya mengejar harta di dunia.

Terhadap jemaat Smirna yang memilih setia namun menderita, Bapa YAHWE memperkenalkan Diri sebagai
Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali (Wahyu 2:8). Hal ini menegaskan bahwa Bapa YAHWE sanggup menghidupkan mereka yang telah mati karena kesetiaannya, bahwa penderitaan di dunia ini hanyalah sementara karena Bapa YAHWE akan memberikan kepada mereka yang setia mahkota kehidupan.

Dan kepada jemaat di Sardis Bapa YAHWE memerkenalkan Diri sebagai Dia yang memiliki ketujuh Roh Elohim dan ketujuh bintang. Hal ini menyatakan bahwa meskipun manusia silau terhadap kekuasaan dan kemuliaan dunia, namun sebenarnya tidak ada yang mampu menandingi kuasa YAHWE yang memiliki ketujuh Roh Elohim dan ketujuh bintang.

Kepada jemaat di Laodikia Bapa YAHWE memperkenalkan Diri sebagai Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Elohim. Hal ini mau menegaskan bahwa Bapa YAHWE tahu siapa diri kita. Kita boleh bersembunyi di balik penampilan fisik kita, perbuatan-perbuatan baik semu kita, namun Bapa YAHWE tahu isi hati kita.

Bapa YAHWE tahu siapa diri kita, Dia tahu kesusahan kita, Dia tahu penderitaan kita. Dia tahu dan peduli. Dan Dia setia. Dia tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia tidak akan pernah ingkar janji. Dia adalah Amin. Dia adalah benar. Dia akan memberikan ganjaran atas kesetiaan kita.

Namun Dia juga tahu isi hati kita. Dia tahu apakah kita hidup di dalam kepura-puraan atau keaslian. Apakah kita sedang memoles hidup kita? Apakah kita sedang mencari pengakuan dunia dan penerimaan dari dunia sehingga harus mengabaikan apa yang asli dan utama dalam hidup kita. Dia tahu apakah kita sedang mengkompromikan iman kita dengan tuntutan dunia.

Dan karena kasih-Nya, Dia masih mau menegur kita (Wahyu 3:19), agar kita bertobat (3:3, 17, 19). Pilihlah kehidupan, dan bukan kematian. Setialah, maka kita tidak akan menderita apa-apa dalam kematian yang kedua (2:11).

Baca juga:
Beribadah kepada YAHWE: Pilihan yang Terbaik
Teladan Ketaatan dari Emily Gloria Wilson
Mendapatkan Hati Tuhan
Tuhan Tersentuh dengan Ketaatan
Tuhan Tergerakkan Ketika Kita Menyentuh Hati-Nya

Minggu, 26 Juni 2011

Merebut Kembali Apa yang Dicuri Musuh





Salomo mewarisi berkat dan kasih karunia Yahwe karena ayahnya, Daud, hidup berkenan kepada Yahwe. Salah satu bukti keberhasilan tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam kutipan berikut:


2 Tawarikh 1:15; 9:15-16 Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit. 9:15 Raja Salomomembuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan,enam ratus syikal emas tempaan dipakainya untuk setiap perisai besar; 16 ia membuat juga tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga ratus syikal emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung "Hutan Libanon".


Namun sepeninggalnya Salomo, kerajaan terpecah menjadi 2. Dan karena ketidaktaatan raja, maka Yahwe membiarkan bangsa itu diserang dan barang-barang emas peninggalan Salomo dirampas:

2 Tawarikh 12:9 Maka majulah Sisak, raja Mesir itu, menyerang Yerusalem. Ia merampas barang-barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan rumah raja; semuanya dirampasnya. Ia merampas juga perisai-perisai emas yang dibuat Salomo. 

Rahabeam, bukannya datang kepada Tuhan dan meminta petunjuk-Nya, dia malah menggantinya dengan bahan tembaga: 2 Tawarikh 12:10 Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja. 11 Setiap kali raja masuk ke rumah TUHAN, bentara-bentara datang membawa masuk perisai-perisai itu, dan mereka pula yang mengembalikannya ke kamar jaga para bentara.

Sebagai ganti yang asli, yang dari Tuhan, Rehabeam memilih dan membuat sendiri tiruan perisai-perisai itu. Dalam Perjanjian Baru, Paulus juga membuat pembedaan kualitas, seperti berikut ini: 1 Korintus 3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, 13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. 14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. 15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Emas, perak dan batu permata melambangkan kekekalan, sesuatu yang tahan terhadap api. Kayu, rumput kering atau jerami melambangkan kedagingan, yang sifatnya sementara, yang tidak tahan terhadap api.

Bagian kita sebagai orang percaya, sebagai anak Yahwe, adalah emas, kekekalan, yang asli. Bukan hanya tiruan, tembaga, yang palsu. Sebab itu kita harus membangun kehidupan kita bukan dari kayu, rumput kering atau jerami, yang akan habis termakan api; bukan berdasarkan kedagingan kita, tetapi harus berdasarkan Roh.

Rahabeam memilih membangun berdasarkan kedagingan, ia mengikuti hikmatnya sendiri. Ia berusaha memperkuat pemerintahannya, memperkuat dirinya. Sementara seharusnya ia menjadikan Yerusalem sebagai kota Yahwe untuk membuat nama Yahwe tinggal di sana: 2 Tawarikh 12:13 Raja Rehabeam menunjukkan dirinya kuat dalam pemerintahannya di Yerusalem. Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang dipilih TUHAN dari antara segala suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Nama ibunya ialah Naama, seorang perempuan Amon. 14 Ia berbuat yang jahat, karena ia tidak tekun mencari TUHAN.

Berbeda dengan Daud dan Salomo. Salomo sadar bahwa usaha manusia tanpa penyertaan Yahwe adalah sia-sia: Mazmur 127:1 Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Sebab itu Daud dan Salomo sangat memperhatikan apa yang menyukakan apa yang berkenan kepada Yahwe. Mereka menyemarakkan mezbah Tuhan dengan kurban puji-pujian. Dan Yahwe berkenan hadir di sana: 2 Tawarikh 5:11. Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing. 12 Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri. 13 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan14 sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.


Baca juga:
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
Mengobarkan Api Penyembahan kepada Yahwe
Hidup dalam Tuhan

Minggu, 10 April 2011

Nikmatilah Hidup Anda (2): Hargai momen berkualias dalam hidup Anda

Hargai momen berkualias dalam hidup Anda


Pada bagian sebelumnya kita telah belajar bersyukur atas apa yang sudah kita capai agar kita bisa menikmati hidup kita. Setelah kita bisa bersyukur atas apa yang sudah kita capai, kita akan lebih bisa  menghargai momen berkualitas, sebagai bagian kedua agar kita bisa menikmati hidup kita yang sementara ini. 


Untuk bisa menghargai momen berkualitas ini, ada tiga hal yang patut kita ingat:


Hidup itu sementara
a. Hidup manusia itu sementara, seperti uap yang sebentar ada, tapi begitu cepat lenyap tidak berbekas. 
Yakobus 4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", 4 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. 15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." 
Kutipan dari Yakobus ini berbicara tentang waktu. Agar kita bisa menikmati perjalanan hidup kita, kita perlu menghargai waktu yang berkualitas bersama dengan Tuhan dan orang-orang yang kita kasihi. Hal ini penting karena kesempatan itu tidak selalu ada selamanya. Masa kanak-kanak hanya berlangsung sekali dalam hidup. Masa remaja juga hanya sekali. Hargai setiap momen hidup Anda: masa muda, masa awal pernikahan, masa merawat bayi, masa anak-anak kita membutuhkan pendampingan belajar.


Waktu Berkualitas
b. Prioritaskan waktu bagi keluarga dan orang-orang yang Anda kasihi.
Sadarilah bahwa ada hal-hal tertentu dalam hidup ini yang tidak dapat kita ulang lagi. Anak-anak kita hanya akan ada di usia mereka sekarang ini sekali saja seumur hidup Anda. Mungkin sekarang kita sangat direpotkan oleh anak-anak kita, namun ingatlah bahwa sebentar lagi mereka sudah tidak akan mau merepotkan Anda. Jadi nikmatilah momen penting dalam hidup Anda. Jangan sia-siakan waktu berharga bersama dengan orang-orang yang kita kasihi. 


c. Kita harus menghargai momen berkualitas kita bersama dengan Tuhan.
Ingat bahwa hidup kita tidak hanya di dunia ini saja, namun juga di dunia yang akan datang. Oleh sebab itu kita perlu menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran, keuangan kita bukan hanya di dunia ini saja, tapi juga kumpulkanlah harta kita yang di surga. 
Waktu berkualitas bersama Tuhan
Matius 6:19. "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. 20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. 21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Yahwe dan kepada Mamon." 


Kalau kita hanya mengumpulkan harta di dunia ini saja, suatu saat kita akan kehilangan semuanya. Tapi kalau kita mengumpulkan harta kita di sorga, maka apa yang kita kumpulkan di sorga bersifat kekal dan tidak akan hilang. Mari kita berinvestasi untuk harta di sorga. Bagaimana kita menginvestasikan harta surgawi? Dengan menginvestasikan waktu, tenaga, hati, pikiran, keuangan kita pada hal-hal yang bersifat kekal. Doakan orang-orang yang Anda kasihi yang belum mengenal kebenaran dan ajak mereka mengenal Tuhan.


Kita bisa menikmati perjalanan hidup kita ketika kita memastikan bahwa hidup kita berguna bagi orang-orang yang kita kasihi maupun bagi Tuhan.  


Bersukacita karena Tuhan


Daud menari bersukacita
Mazmur 37:1. Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; 2 sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. 3 Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, 4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. 5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; 6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. 

Baca juga: