Selasa, 01 Januari 2013

Memasuki Tahun Baru: Belajar dari Ishak


Kejadian 26

Pada waktu itu negeri di mana Ishak tinggal mengalami kelaparan.Alkitab mencatat bahwa itu bukan kelaparan yang pertama. Ia pindah ke negeri orang Filistin, ke daerah Abimelek. Tampaknya ada rencana bahwa Ishak akan ke Mesir namun atas perintah YAHWE ia tinggal di negeri Filistin sebagai orang asing, dan YAHWE berjanji akan memberkati Ishak.

Kejadian 26:12-14 Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati YAHWE. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya. Ia mempunyai kumpulan kambing domba dan lembu sapi serta banyak anak buah, sehingga orang Filistin itu cemburu kepadanya. 

Ishak menabur
Ishak menabur
Memasuki tahun 2013 ini, dan menengok ke belakang atau bahkan keadaan kita sekarang, mungkin kita mengalami “kelaparan” sebagaimana dialami Ishak. Mungkin usaha kita mengalami kegagalan, mungkin sudah lama kita selalu menemui jalan buntu. Seperti yang dialami oleh Ishak, di mana kelaparan itu bukan yang pertama, mungkin kita juga sering mengalami “kelaparan” atau kegagalan. Namun belajar dari Ishak, kelaparan yang menimpanya membuat Ishak sadar untuk berubah. Ia pindah ke Gerar.

Tahun baru ini marilah kita juga "pindah", meninggalkan tempat tinggal lama menuju ke tempat tinggal yang baru, mengubah hidup kita. Kegagalan masa lalu, hendaklah menjadi sarana bagi kita untuk mencari jalan Tuhan. Barangkali YAHWE menghendaki sesuatu yang lain dari hidup kita. Dia ingin kita melakukan sesuatu yang lain. Seperti-Ishak, mungkin kita perlu pindah, perlu berubah.

Dan Ishak tidak hanya asal berubah. Ia mendengarkan apa yang dikehendaki YAHWE dan melakukan apa yang diperintahkan YAHWE. Hendaklah kita juga mendengarkan apa yang dimaui YAHWE di dalam hidup kita. Mengawali tahun baru 2013 ini, hendaklah kita datang dan mencari petunjuk-Nya atas hidup kita di masa datang. Dengarkan apa yang menjadi kehendak-Nya untuk hidup kita, apa yang menjadi isi hati-Nya bagi diri kita.

Ishak mengikuti apa yang dikatakan YAHWE. Ia berencana ke Mesir namun dicegah YAHWE untuk tetap diam di Filistin. Dan di tempat yang baru itu ia menabur. Kita hendaknya juga melakukan apa yang dilakukan Ishak, menabur. Cara hidup baru yang berbeda dengan cara hidup lama ditandai dengan menabur: Menabur kebaikan, menabur berkat, sesuai yang dikehendaki YAHWE. Dan atas berkat YAHWE, kiranya kita pun boleh menuai berlipat-lipat sebagai hasil tuaian dari taburan kita. Semuanya atas berkat YAHWE. Dan itu semua mungkin karena YAHWE memberkati kita.

Sebagai buah dari kepekaan dan ketaatan Ishak akan Firman YAHWE, Alkitab mencatat pada ayat 16 bahwa Abimelekh meminta Ishak untuk pergi meninggalkan mereka sebab ia telah menjadi jauh lebih berkuasa dari pada orang-orang Filistin.


Baca juga:
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar