persembahan
Markus 12:41. Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. 42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. 43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. 44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
![]() |
Kantong Persembahan |
1. Yesus memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
Ternyata Yesus memperhatikan bagaimana kita memberikan persembahan. Jadi ketika kita datang ke gereja, dan ketika saatnya kita melakukan persembahan, saat itu Yesus memperhatikan bagaimana kita masing-masing memberikan persembahan. Dari sini saya tahu bahwa bagi Yesus persembahan adalah hal yang penting, karena kalau tidak penting, Dia tidak akan memperhatikan bagaimana orang memberikan persembahan.
2. Bukan jumlah yang diperhatikan Yesus tetapi sikap hati.
Banyak orang kaya memberikan persembahan yang besar, tetapi Yesus justru fokus kepada janda miskin yang memberikan satu duit. Dan menariknya, meski hanya satu duit, Yesus mengatakan bahwa janda itu memberikan lebih banyak daripada kebanyakan orang kaya yang memberikan persembahan yang besar.
![]() |
Persembahan Hati |
Sedangkan janda tersebut memberi dari kekurangannya, bahkan dikatakan "semua yang ada padanya," bahkan "seluruh nafkahnya."
Ternyata persembahan satu duit itu "berhasil" menyentuh hati Yesus. Karena yang satu duit itu diberikan dalam keadaan kekurangan.
Dari sini saya belajar: sebenarnya bagaimana seharusnya sikap kita ketika memberikan persembahan kepada Tuhan melalui gereja?
![]() |
Persembahan Terbaik |
2. Persembahan yang benar adalah dilakukan dengan mendahulukan Tuhan sebagai prioritas pertama dibandingkan dengan kebutuhan kita, bahkan kebutuhan pokok kita. Dalam kutipan di atas dikatakan: semua yang ada padanya, seluruh nafkahnya. Di sini kita pasti akan bertanya-tanya: bagaimana kita akan hidup kalau kita memberikan seluruh nafkah kita?
Tentu saja Tuhan tidak memaksudkan agar kita memberikan semua uang kita ke dalam kotak persembahan, tetapi yang bisa saya petik dari pelajaran ini adalah sikap hati kita saat memberikan persembahan:
![]() |
Persembahan Roti Anggur |
Tuhan ajar aku untuk lebih berserah kepadaMu.
Amin
Baca juga: 4 Pelajaran Yahwe untuk Tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar