Baca bagian sebelumnya
Pada bagian sebelumnya, dari Kisah 3:11-26, kita belajar mengenai nilai strategis mukjizat dalam pewartaan Injil, dan pada pasal selanjutnya kita tahu dampak dari mukjizat itu, yakni jumlah mereka yang percaya menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki (Kis 4:4).
Pada saat Pentakosta kita juga belajar bahwa Roh Kudus membuat para rasul itu menjadi berani untuk mewartakan kabar sukacita mengenai Tuhan Yesus Kristus yang telah disalibkan namun bangkit menjadi Tuhan dan Kristus. Keberanian Petrus dan Yohanes untuk berkotbah di tempat umum mengenai sesuatu yang baru bagi masyarakat Yahudi saat itu, yang berbeda dari apa yang selama ini diajarkan oleh kaum imam Yahudi, membawa keduanya kepada penahanan (Kis 4:1-3). Petrus dan Yohanes harus menghadapi sidang agama di hadapan para pemimpin, tua-tua dan ahli Taurat, dan Imam Besar dan para imam (ayat 5-6). Nah, kita sekarang melihat bagaimana kuasa Roh Kudus itu bekerja semakin dahsyat pada para rasul.
Keberanian untuk Menyatakan Yesus sebagai Tuhan dan Penyelamat.
Pertama, ketika ditanya mengenai kuasa atau nama yang membuat Petrus berani berkotbah dan melakukan mukjizat di hadapan sidang agama itu, dengan berani Petrus mengatakan sesuatu yang jelas akan membuat mereka semakin marah:
Kisah Para Rasul 4:8 "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua, 4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, 4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Elohim dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. 4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Kalau sebelumnya Petrus pernah menyangkal sebagai pengikut Yesus di hadapan hamba (bukan pemimpin atau pejabat) (Mat 26:75), sekarang ini, Petrus dengan berani bukan saja mengakui bahwa ia adalah murid Yesus, namun juga mengatakan di hadapan para pemimpin agama, orang-orang yang telah menyebabkan Yesus disalibkan, bahwa nama Yesus inilah yang menyebabkan terjadi mukjizat, bahwa Yesus yang telah mereka tolak dan salibkan, adalah Mesias yang dijanjikan, adalah Tuhan dan Penyelamat. Bahkan dengan tegas dikatakan oleh Petrus bahwa tidak ada keselamatan di bawah kolong langit ini selain di dalam nama Yesus, yang telah mereka salibkan.
Roh Kudus mentranformasi orang biasa menjadi luar biasa
Kuasa Roh Kudus telah mengubah Petrus dan Yohanes, yang sebelumnya hanya pencari ikan, menjadi orang yang luar biasa, penuh keberanian dan hikmat dan sanggup mengubahkan orang lain. Perubahan ini tampak kepada orang lain, sampai-sampai para pemimpin agama Yahudipun mengakuinya.
Kis 4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
Dari sini kita belajar bahwa menjadi pengikut Yesus yang diurapi Roh Kudus benar-benar mengubahkan. Petrus dan Yohanes, nelayan, sebelumnya penakut, kini diubahkan menjadi orang yang dipakai Tuhan untuk bersaksi di hadapan orang-orang, bahkan di hadapan para penguasa. Dan orang lain bisa mengamati adanya perubahan itu. Perubahan itu tampak dan bisa dirasakan oleh orang lain. Ada perubahan yang benar-benar nyata.
Roh Kudus mendorong orang percaya untuk menjadikan bersaksi sebagai cara dan gaya hidup
Para tua-tua dan pemimpin agama mengancam agar Petrus dan Yohanes tidak lagi mengajar dalam nama Yesus (ayat 18), namun Petrus mengatakan:
Kisah Para Rasul 4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Elohim: taat kepada kamu atau taat kepada Elohim. 4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
Kalau Roh Kudus ada di dalam diri kita, maka dorongan untuk bersaksi itu selalu ada dan bahkan tidak mungkin untuk tidak bersaksi. Roh Kudus memampukan kita untuk taat kepada YAHWE, yakni menceritakan kepada orang lain apa yang sudah dikerjakan YAHWE di dalam hidup kita.
Orang lain melihat kemuliaan YAHWE melalui kesaksian hidup kita
Kalau kita hidup akrab bergaul dengan Roh Kudus, hidup kita akan menjadi kesaksian yang hidup, yang menyatakan kemuliaan YAHWE. Kisah Para Rasul 4:21 orang banyak yang memuliakan nama Elohim berhubung dengan apa yang telah terjadi. Hidup orang percaya, apa yang dikatakan dan apa yang diperbuatnya, "menceritakan" kepada orang lain yang melihatnya akan kebesaran dan kemuliaan YAHWE.
Baca bagian selanjutnya
Baca juga:
Nilai Strategis Mukjizat dalam Penginjilan
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula
Pentakosta, Ciri-Ciri Pekerjaan Roh Kudus
Saatnya kudatang kepada-MU ya YAHWE, Tuhan Penyelamatku, Pelindung dan Penebusku. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain.
Tampilkan postingan dengan label nama Yesus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nama Yesus. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 15 September 2012
Roh Kudus Menjadikan Hidup Kita Menjadi Berkat bagi Orang Lain
Label:
baptisan Roh Kudus,
gaya hidup,
kemuliaan,
kesaksian,
keselamatan,
kuasa,
mukjizat,
nama Yesus,
perubahan
Minggu, 09 September 2012
Nilai Strategis Mukjizat dalam Penginjilan
Kisah 3:11-26
Baca bagian sebelumnya
Dalam bagian sebelumnya kita belajar bahwa mukjizat kesembuhan adalah bagian integral dari orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Sekarang kita akan belajar bagaimana kesaksian atau penginjilan bisa menjadi lebih efektif melalui mukjizat.
Orang yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes sehingga semua orang yang ada di tempat itu mengerumuni mereka karena heran (ayat 1). Jadi mukjizat itu menjadikan orang-orang heran. Dalam keadaan heran orang menjadi lebih terbuka karena mereka membutuhkan penjelasan mengenai apa yang tidak bisa mereka pahami. Di saat itulah Petrus menjelaskan bahwa kesembuhan itu terjadi bukan karena kuasanya atau kesalehannya melainkan karena kepercayaan dalam Nama Yesus (ayat 16)
Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
Keheranan kerumunan juga dimanfaatkan Petrus untuk bersaksi, menginjil, untuk menceritakan hakikat Yesus (ayat 13-15), yang adalah Mesias yang dijanjikan (ayat 18), yang telah dinubuatkan oleh Musa (ayat 22).
Selanjutnya keheranan dan keterbukaan kerumunan juga dimanfaatkan Petrus untuk mengajak mereka bertobat dan untuk menerima Yesus sebagai penyelamat (ayat 19).
Petrus juga menyampaikan risiko kalau menolah Yesus, yakni dibasmi (ayat 23).
Petrus menegaskan bahwa mereka adalah pewaris nubuat dan perjanjian (ayat 25), bahwa YAHWE amat mengasihi mereka karena telah mengutus Putera-Nya untuk mati dan namun dibangkitkan bagi mereka, bahwa YAHWE ingin memberkati mereka (ayat 26).
Langkah terakhir yang dilakukan Petrus adalah menubuatkan masa depan mereka, bahwa mereka akan dipakai YAHWE untuk menjadi berkat bagi orang lain (ayat 25).
Baca bagian sesudahnya
Baca juga:
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula
Pentakosta, Ciri-Ciri Pekerjaan Roh Kudus
Gereja Mula-Mula Mendasarkan Diri pada Kitab Suci
Baca bagian sebelumnya
Dalam bagian sebelumnya kita belajar bahwa mukjizat kesembuhan adalah bagian integral dari orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Sekarang kita akan belajar bagaimana kesaksian atau penginjilan bisa menjadi lebih efektif melalui mukjizat.
Orang yang disembuhkan itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes sehingga semua orang yang ada di tempat itu mengerumuni mereka karena heran (ayat 1). Jadi mukjizat itu menjadikan orang-orang heran. Dalam keadaan heran orang menjadi lebih terbuka karena mereka membutuhkan penjelasan mengenai apa yang tidak bisa mereka pahami. Di saat itulah Petrus menjelaskan bahwa kesembuhan itu terjadi bukan karena kuasanya atau kesalehannya melainkan karena kepercayaan dalam Nama Yesus (ayat 16)
Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
Keheranan kerumunan juga dimanfaatkan Petrus untuk bersaksi, menginjil, untuk menceritakan hakikat Yesus (ayat 13-15), yang adalah Mesias yang dijanjikan (ayat 18), yang telah dinubuatkan oleh Musa (ayat 22).
Selanjutnya keheranan dan keterbukaan kerumunan juga dimanfaatkan Petrus untuk mengajak mereka bertobat dan untuk menerima Yesus sebagai penyelamat (ayat 19).
Petrus juga menyampaikan risiko kalau menolah Yesus, yakni dibasmi (ayat 23).
Petrus menegaskan bahwa mereka adalah pewaris nubuat dan perjanjian (ayat 25), bahwa YAHWE amat mengasihi mereka karena telah mengutus Putera-Nya untuk mati dan namun dibangkitkan bagi mereka, bahwa YAHWE ingin memberkati mereka (ayat 26).
Langkah terakhir yang dilakukan Petrus adalah menubuatkan masa depan mereka, bahwa mereka akan dipakai YAHWE untuk menjadi berkat bagi orang lain (ayat 25).
Baca bagian sesudahnya
Baca juga:
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula
Pentakosta, Ciri-Ciri Pekerjaan Roh Kudus
Gereja Mula-Mula Mendasarkan Diri pada Kitab Suci
Label:
bersaksi,
datang kepada Yesus,
janji keselamatan,
keselamatan,
kesembuhan,
memberkati,
Mesias,
mukjizat,
nama Yesus,
nubuat,
penginjilan,
perjanjian
Sabtu, 08 Januari 2011
Pengalaman Pertama Mengusir Setan
Dalam banyak kesempatan Yesus mengusir setan. Dan pekerjaan mengusir setan juga Ia tugaskan kepada para murid, dan Yesus memperlengkapi mereka dengan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, untuk mengusir setan.
Matius 10:1. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.
Markus 3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
Dan para murid benar-benar mengusir setan, banyak setan.
Markus 6:7. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.
Bukan hanya para murid, tetapi "orang biasa" (bukan murid pun) bisa mengusir setan demi nama Yesus. Dan itu memang berkenan kepada Yesus.
Markus 9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
Dan ternyata pekerjaan mengusir setan menurut Kitab Suci bukanlah pekerjaan "luar biasa" melainkan merupakan hal yang wajar, biasa, normal,yang menyertai orang-orang yang percaya.
Markus 16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku.
Hari ini pun saya mengalami dan melakukan hal ini. Selama ini saya hanya mendengar orang lain bersaksi mengusir setan. Tetapi kali ini aku benar-benar mengalaminya, dan benar: mengusir setan itu bisa dilakukan oleh orang yang beriman.
Saya melayat bersama ketua kelompok sel. Di rumah duka, kami diberitahu oleh salah satu kerabat yang meninggal, yang kebetulan juga anggota komsel kami, bahwa ibu yang semalam menjaga jenasah kerasukan setan. Ketika kami hendak pamitan pulang, penjaga jenasah yang menggantikannya menceritakan hal yang sama. Pemimpin komsel kami menawarkan untuk mendoakannya. Dan setelah mendapat persetujuan dari semua tuan rumahnya, kami diantar oleh penjaga tersebut ke kamar di sebelah kamar jenasah di mana ibu yang kerasukan itu sedang berbaring.
Saya belum pernah memiliki pengalaman ini sehingga merasa ragu dan agak takut. Kebetulan hari itu aku puasa dan sudah menjalani puasa selama beberapa hari. Namun tetap saja aku merasa ragu. Ketika masuk mendapati ibu itu, saya melihat bahwa tampak ibu itu kelihatannya biasa-biasa saja.
Pemimpin komsel menanyai ibu itu: Apakah ibu mengenal Yesus? Iya, jawabnya. Apakah ibu sudah menerima Yesus? Iya, jawabnya. Sekarang Yesus di mana, Bu? Di sekitar sini, jawabnya. Mendengar jawaban ini pemimpin komsel langsung mengajak berdoa. Dan setelah beberapa saat pemimpin komsel meminta ibu yang kerasukan untuk menirukan doanya:
Bapa, kami bersyukur, karena kasihMu Engkau telah mengutus PuteraMu menjadi penolong dan penyelamat kami. Saat ini kami mohon ampun atas segala dosa-dosa kami dan sudilah untuk membasuh dosa-dosa kami dengan darah Putera-Mu.
... sampai di sini ibu itu bisa menirukan dengan lancar, namun ketika memasuki bagian berikut, ia diam dan tidak mau mengeluarkan kata-kata lagi ...
Yesus, saat ini saya mengundang Engkau Yesus untuk masuk ke dalam hatiku.
Saya menjadi yakin bahwa di dalam diri ibu itu ada kuasa gelap yang enggan untuk mengucapkan kata yang penuh kuasa itu; Yesus. Dan saya menjadi takut, berarti saya sedang "terperangkap" berhadap-hadapan dengan iblis. Apalagi saya merasa paling tidak berpengalaman dan merasa paling lemah dibandingkan pemimpin komsel dan ibu kerabat yang meninggal yang juga anggota komsel.
Karena ruang itu sempit, saya mencoba pindah ke sisi pemimpin sel. Berarti saya mendekati ke bagian kaki ibu yang kerasukan itu (sebelumnya saya berada di bagian atas kepala ibu itu). Dan ketika melihat ibu yang berbaring itu, melihat lekuk-lekuk tubuhnya, tiba-tiba saja birahi saya muncul.
Wah gawat, sudah merasa paling lemah, sekarang saya sendiri sedang terintimidasi. Waduh, ini benar-benar gawat. Dan ketika mata saya bertatapan langsung dengan mata ibu yang kerasukan itu, saya benar-benar merasa terintimidasi dan seolah-olah iblis di dalam tubuh ibu itu sedang menertawakan saya dan merasa menang terhadap diri saya.
Saya terus ikut berdoa, terus memuji Tuhan, namun perasaan terintimidasi itu terus membelengu saya. Saya tidak tahan dan saya berpindah kembali ke posisi semula tetapi dengan agak menjauh dari ibu itu. Saya terus berdoa dan memuji Tuhan.

Saya menjadi sangat ketakutan. Saya terus berdoa, terus bernyanyi memuji Haleluya, Hosana, Puji Tuhan, Puji Yahwe, dan seterusnya. Namun perasaan takut itu belum mau hilang juga.
Dan waktu sudah berjalan agak lama, namun roh itu tetap belum mau keluar dari tubuh ibu itu. Pemimpin komsel kelihatannya merasa agak kewalahan dan sudah kehabisan akal, kenapa roh ibu masih bandel belum mau keluar. Berulang-ulang pemimpin komsel meminta pertolongan dan kuasa dari Yahwe agar bisa seera mengusir iblis itu.
Keadaan ini membuat saya semakin merasa tertuduh, namun di pihak lain saya merasa terpanggil untuk datang mendekat dan meletakkan tangan di atas kepala ibu itu untuk mengusir setan itu. Namun di lain pihak aku benar-benar takut. Dari jauh aku mencoba ikut mengusir setan itu tetapi entah kenapa dari mulutku sulit keluar kata-kata ini: Dalam nama Yashua, dengan kuasa Darah Anak Domba, aku perintahkan roh yang tidak kudus untuk keluar (dari tubuh ibu ....). Berkali-kali aku mencobanya tetapi entah kenapa bagian akhir ( ... dari tubuh ibu ... ) itu tidak bisa keluar dari mulutku.
Akhirnya aku diingatkan untuk menutup bungkus diriku sendiri dan teman-teman pendoa, untuk keluarga yang kami tinggalkan di rumah, dan setelah itu saya memiliki keberanian .. dan yang sebelumnya saya tidak bisa berkata dengan keras, kini dari mulutku bisa keluar kata-kata yang keras dan penuh kekuatan, namun aku belum berani menjamah tubuh ibu itu.
Ketika tangan pemimpin komsel menjamah kepala ibu itu, saya menempelkan tangan saya di atas tangannya dan berdoa dengan keras dan tegas: Dalam nama Yashua, dengan kuasa Darah Anak Domba, aku perintahkan roh yang tidak kudus untuk keluar dari tubuh ibu ......
Saya tidak tahu, apakah karena kata-kata yang kelaur dari mulutku tadi atau karena urapan yang turun melalui pemimpin komsel, tidak lama kemudian ibu itu berkata dengan lirih: "Tuhan Yesus, tolong aku."
Kami senang namun merasa kurang pasti dengan apa yang kami dengar. Namun setelah ibu itu mengulangi lagi perkataan yang sama, kami yakin bahwa roh jahat itu sudah keluar dari tubuhnya.
Kemudian dengan keras saya katakan: Dalam nama Yashua, kami tutup bungkus tubuh, jiwa dan roh ibu ... dengan Darah Anak Domba.
Dan akhirnya kami menyelesaikan doa dengan penuh ungkapan syukur. Ibu itu agak bengong bertanya, "Aku ini kenapa? Aku kok merasa lemas dan lapar?" Segera salah seorang saudaranya keluar untuk mengambilkan makanan dan minuman.
Terimakasih Bapa, terima kasih Yashua, atas karunia keselamatan dan iman. Atas pengampunan dosa. Kini aku semakin yakin dan percaya akan kuasa-Mu, kuasa yang juga Engkau berikan kepadaku. Bahwa, meskipun kami ini lemah, namun Engkau memampukan kami untuk berkuasa atas roh-roh jahat dan mengusir mereka.
Terima kasih Yahwe, hari ini Kau tambahkan iman kepada hambamu ini. Kini hambamu tahu bahwa roh yang Engkau berikan kepada hambamu lebih besar dari apapun di dunia ini.
Amin
Baca juga: Kepastian Keselamatan dan Keberanian Bersaksi, klik di sini.
Label:
kuasa,
mengusir setan,
nama Yesus,
roh jahat,
setan,
tanda orang percaya
Langganan:
Postingan (Atom)