Tampilkan postingan dengan label murid Yesus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label murid Yesus. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Agustus 2012

Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula


Baca bagian sebelumnya!

Pada awal pasal 1 Kisah Para Rasul, Yesus mengatakan bahwa "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kis 1:8). Dalam Pasal 2 apa yang dikatakan Yesus benar-benar terjadi. Petrus, yang pada waktu penangkapan Yesus sempat menyangkal-Nya sampai 3 kali, kini berani berdiri dan bersaksi mengenai Yesus. Kalau dahulu Petrus takut kalau orang mengetahui bahwa ia adalah murid Yesus, sekarang Petrus berani mengakuinya di hadapan ribuan orang. Dengan suara nyaring Petrus bahkan membuka kesaksiannya dengan kata-kata ini: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu sekalian yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkaraanku ini" (ayat 14). Sebuah pembukaan kotbah yang amat sangat keras dan berani.

Bahkan tidak hanya sekadar mengakui bahwa ia adalah murid-Nya, tetapi malah berani mengecam para pembunuh Yesus dan menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Kristus. Jadi benar bahwa Roh Kudus yang diberikan YAHWE memberikan keberanian untuk bersaksi. Dahulu Petrus takut dikenali jadi dirinya sebagai murid Yesus, sekarang ia berani membela dan membenarkan apa yang terjadi dalam dirinya dan murid-murid Yesus yang lain.

Pada pasal 2 Kisah Para Rasul, seperti juga telah kita pelajari pada bagian sebelumnya, menjadi semakin jelas bahwa Gereja Mula-Mula kuat berdasar pada Kitab Suci. Petrus mencoba menjelaskan keanehan atau mukjizat yang sedang terjadi pada para rasul dan murid Yesus dengan mengingat Yoel 2:28-32"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas." Petrus mencoba menjelaskan bahwa mukjizat yang sekarang mereka saksikan adalah penggenapan dari Kitab Suci. Bahwa YAHWE akan mencurahkan Roh-Nya dan mengadakan banyak mukjizat, orang akan bernubuat, mendapat penglihatan, dan bermimpi. Selanjutnya Petrus juga mengacu kepada Kitab Suci ketika menjelaskan mengapa Yesus disalib, mati, namun akhirnya bangkit (Mazmur 16:8-11), dan duduk di sebelah kanan YAHWE (Mazmur 110:1), menjadi Tuhan dan Kristus.

Di akhir kotbah Petrus, dicatat bahwa orang-orang akhirnya membuka hati dan bertanya kepada Petrus: apa yang harus kami perbuat? Dan di akhir kesaksian itu, ada kira-kira 3000 orang meminta dirinya dibaptis. Sebuah kesaksian atau penginjilan yang benar-benar efektif.

Dari sini kita belajar mengenai pola kesaksian Gereja Perdana.
Pertama, kesaksian mereka digerakkan oleh Roh Kudus yang memberikan keberanian kepada para murid dan
Kedua, Roh Kudus melengkapi kesaksian mereka dengan perbuatan-perbuatan ajaib,
Ketiga, para murid menjelaskan dan membela iman mereka dengan mengacu kepada Kitab Suci.

Jadi hendaklah kita sebagai murid Kristus menjadi saksi kesalamatan-Nya. Pertama dengan membiarkan Roh Kudus tercurah atas diri kita dan memberikan keberanian kepada kita, serta melengkapi kesaksian kita dengan perbuatan ajaib-Nya. Nah pada ayat 38-39 dinyatakan bagaimana kita bisa menerima Roh Kudus: bertobat, memberi diri dibaptis dalam nama Yesus agar dosa kita diampuni, untuk menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kitalah janji itu diberikan, juga bagi anak-anak kita dan bagi keturunan kita. Bagian ini mestinya meyakinkan kita bahwa YAHWE rindu mencurahkan Roh-Nya kepada kita, anak-anak kita, keturunan kita, karena kepada kitalah janji itu diberikan, untuk menjadi saksi keselamatan-Nya.



Baca juga:


Jumat, 31 Desember 2010

Kepastian Keselamatan dan Keberanian Bersaksi

Kisah 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." 
13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus. 
14 Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya. 

Ada 3 hal yang kupelajari dari Kisah di atas.

1. Bahwa di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya manusia dapat diselamatkan. Dari sini jelas, bahwa manusia bisa selamat hanya dengan satu cara: percaya dan menerima Yesus. Sekalipun dunia memberikan berbagai-bagai tawaran yang kelihatannya meyakinkan, yang kadang membuat iman kita goyah, dengan tanda-tanda yang kelihatannya mengagumkan, kebenaran ini tetap sama dan tidak tergoyahkan: hanya ada satu jalan keselamatan. Ya, hanya ada satu jalan pasti menuju keselamatan. Sekalipun di sana sini ada tawaran pandangan dunia dan cara hidup yang juga kelihatan baik dan mulia, memberikan kedamaian, membawa kepada kesejahteraan, meningkatkan taraf kesehatan dan lain-lain, namun hanya dalam Yesus atau Yahshua-lah keselamatan diberikan.

2. Sidang saat itu heran akan keberanian Petrus dan Yohanes, yang meskipun mereka itu orang biasa, tetapi berani mengajar dan bersaksi. Dan dicatat bahwa keberanian mereka itu dikaitkan dengan status mereka sebagai murid Yesus.
Dari sini, saya belajar bahwa, sebagai murid Yesus, adalah dampak yang normal dan wajar kalau kita pun harus sampai dikenal status kita sebagai murid Yesus melalui keberanian kita untuk bersaksi, melalui perubahan yang kita tunjukkan sebagai manusia biasa, bahkan mungkin tidak terpelajar, tetapi berani mengajar dan bersaksi. Perkenalan akan Yesus, keintiman hubungan dengan Yesus, membuat kita berubah, menjadi berhikmat, menjadi cakap berkata-kata, menjadi berani, menjadi saksi.

3. Keberanian dan kepandaian berkat hubungan intim dengan Yesus dikuatkan lagi oleh bukti mukjizat sehingga lengkaplah "senjata" Petrus dan Yohanes dalam mewartakan satu-satunya jalan keselamatan. Mereka tidak berani mengatakan apa-apa karena orang yang disembuhkan itu berdiri di sana.

Jadi, dapat disimpulkan, bahwa pengenalan akan Yesus membuat kita berani untuk bersaksi, membuat kita berhikmat untuk menyampaikan kata-kata yang tepat dan meyakinkan, dan membuat kita bisa dipakai Tuhan untuk mengerjakan mukjizat yang membuat pewartaan kita tak terbantahkan.