Tampilkan postingan dengan label Tabut Tuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tabut Tuhan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Juni 2011

Merebut Kembali Apa yang Dicuri Musuh





Salomo mewarisi berkat dan kasih karunia Yahwe karena ayahnya, Daud, hidup berkenan kepada Yahwe. Salah satu bukti keberhasilan tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam kutipan berikut:


2 Tawarikh 1:15; 9:15-16 Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit. 9:15 Raja Salomomembuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan,enam ratus syikal emas tempaan dipakainya untuk setiap perisai besar; 16 ia membuat juga tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga ratus syikal emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung "Hutan Libanon".


Namun sepeninggalnya Salomo, kerajaan terpecah menjadi 2. Dan karena ketidaktaatan raja, maka Yahwe membiarkan bangsa itu diserang dan barang-barang emas peninggalan Salomo dirampas:

2 Tawarikh 12:9 Maka majulah Sisak, raja Mesir itu, menyerang Yerusalem. Ia merampas barang-barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan rumah raja; semuanya dirampasnya. Ia merampas juga perisai-perisai emas yang dibuat Salomo. 

Rahabeam, bukannya datang kepada Tuhan dan meminta petunjuk-Nya, dia malah menggantinya dengan bahan tembaga: 2 Tawarikh 12:10 Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja. 11 Setiap kali raja masuk ke rumah TUHAN, bentara-bentara datang membawa masuk perisai-perisai itu, dan mereka pula yang mengembalikannya ke kamar jaga para bentara.

Sebagai ganti yang asli, yang dari Tuhan, Rehabeam memilih dan membuat sendiri tiruan perisai-perisai itu. Dalam Perjanjian Baru, Paulus juga membuat pembedaan kualitas, seperti berikut ini: 1 Korintus 3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, 13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. 14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. 15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Emas, perak dan batu permata melambangkan kekekalan, sesuatu yang tahan terhadap api. Kayu, rumput kering atau jerami melambangkan kedagingan, yang sifatnya sementara, yang tidak tahan terhadap api.

Bagian kita sebagai orang percaya, sebagai anak Yahwe, adalah emas, kekekalan, yang asli. Bukan hanya tiruan, tembaga, yang palsu. Sebab itu kita harus membangun kehidupan kita bukan dari kayu, rumput kering atau jerami, yang akan habis termakan api; bukan berdasarkan kedagingan kita, tetapi harus berdasarkan Roh.

Rahabeam memilih membangun berdasarkan kedagingan, ia mengikuti hikmatnya sendiri. Ia berusaha memperkuat pemerintahannya, memperkuat dirinya. Sementara seharusnya ia menjadikan Yerusalem sebagai kota Yahwe untuk membuat nama Yahwe tinggal di sana: 2 Tawarikh 12:13 Raja Rehabeam menunjukkan dirinya kuat dalam pemerintahannya di Yerusalem. Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang dipilih TUHAN dari antara segala suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Nama ibunya ialah Naama, seorang perempuan Amon. 14 Ia berbuat yang jahat, karena ia tidak tekun mencari TUHAN.

Berbeda dengan Daud dan Salomo. Salomo sadar bahwa usaha manusia tanpa penyertaan Yahwe adalah sia-sia: Mazmur 127:1 Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Sebab itu Daud dan Salomo sangat memperhatikan apa yang menyukakan apa yang berkenan kepada Yahwe. Mereka menyemarakkan mezbah Tuhan dengan kurban puji-pujian. Dan Yahwe berkenan hadir di sana: 2 Tawarikh 5:11. Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing. 12 Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri. 13 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan14 sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.


Baca juga:
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
Mengobarkan Api Penyembahan kepada Yahwe
Hidup dalam Tuhan

Minggu, 17 April 2011

Membangun Mezbah bagi Tuhan


Tabut Tuhan
2 Samuel 6:11 Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan YAHWE memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.

1 Tawarikh  13:14 Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal pada keluarga Obed-Edom di rumahnya dan YAHWE memberkati keluarga Obed-Edom dan segala yang dipunyainya.

2 Samuel 6:12. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "YAHWE memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Tuhan itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Tuhan itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.

1 Tawarikh  13:3 Dan baiklah kita memindahkan tabut Tuhan kita ke tempat kita, sebab pada zaman Saul kita tidak mengindahkannya." 

Tabut Tuhan melambangkan kehadiran Tuhan sendiri. Dalam beberapa kutipan di atas kita belajar apa yang akan terjadi seandainya Tabut Tuhan ada pada kita. Tabut Tuhan telah memberkati keluarga Obed-Edom dan segala yang dipunyainya.

Peperangan di bukit Gilboa
Daud belajar dari apa yang dikerjakan Tuhan kepada keluarga Obed-Edom oleh karena Tabut Tuhan ada di rumah keluarga itu. Sebab itu ia memerintahkan agar memindahkan Tabut itu ke tempatnya. Daud juga belajar atas apa yang terjadi pada pemerintahan Saul pendahulunya karena apa yang telah dilakukan Saul terhadap Tabut Tuhan.

Saul tidak mengindahkan Tabut Tuhan. Memang hal ini tidak secara eksplisit dikatakan menyebabkan keruntuhannya tetapi kita bisa belajar apa yang terjadi pada Saul dan Daud karena perbedaan sikap mereka terhadap Tabut Tuhan

Kita tahu bahwa Saul kehilangan segala-galanya. Meskipun ia adalah raja yang diurapi tetapi di akhir masa pemerintahannya ia ditolak oleh Yahwe. Ia kalah perang melawan bangsa Filistin dan mati bunuh diri (1 Samuel 31:4). Tidak hanya itu, garis keturunannya terputus dan tidak pernah terdengar lagi di Kitab Suci. Dengan strinya, Ahinoam, Saul memiliki 4 anak laki-laki: Yonatan, Abinadab, Malkisua dan Isyboset, serta 2 anak perempuan: Merab dan Mikhal. Yonatan, Abinadab dan Malkisua mati dibunuh oleh tentara Filistin di pegunungan Gilboa (1 Samuel 31:2, 1 Tawarikh 10:2). Isyboset, yang menggantikannya menjadi raja, dibunuh oleh 2 panglimanya sendiri, Baana dan Rekhab (2 Samuel 4:7). Armoni dan Mefiboset, anak dari selirnya, Rizpa, diserahkan Daud bersama kelima anak laki-laki Merab, kepada bangsa Gibeon, yang membunuh mereka di bukit (2 Samuel 21:8-9). Dari keturunan Saul yang selamat adalah Mefiboset, anak Yonatan. Ia memiliki anak bernama Mikha, namun sesudah itu tidak pernah terdengar lagi kisah keturunan dari garis Saul ini. Sedang Mikhal, yang menjadi istri Daud, tidak memiliki keturunan (2 Samuel 6:23).

Kematian Saul
Berbeda dengan Saul, Daud memulai pemerintahannya dengan mengusung Tabut Tuhan dan membuatkan rumah untuk Tabut tersebut (1 Tawarikh 15). Daud tidak hanya membawa Tabut itu ke tempatnya tetapi juga membuat mezbah pujian setiap hari dengan menempatkan orang-orang yang melayani di hadapan Tabut itu (1 Tawarikh 16:37).

Sebagai upahnya, Daud diberi berkat kemenangan demi kemenangan dan anak-anaknya tetap diberkati Tuhan dan bahkan dibawa kepada masa kejayaan pada zaman Salomo.

Kita belajar bahwa Saul, yang mengutamakan kejayaan dan kemenangan, tapi melupakan Tuhan dan menjadi tidak taat kepada-Nya, dan berusaha mencari jalan keluar sendiri akhirnya berakhir dalam kebinasaan. Sedangkan Daud, ia pertama-tama mengutamakan Tuhan dan mencari petunjuk-Nya dan mencari hadirat-Nya dengan menghadirkan Tabut Tuhan, dan ia menikmati berkat kemenangan demi kemenangan.

Daud Menari bagi Tuhan
Di sini kita belajar untuk selalu menghadirkan Tabut Tuhan dengan membangun mezbah doa dalam kehidupan kita. Belajar dari Daud, adalah jauh lebih baik untuk mencari 1 petunjuk Tuhan daripada mengandalkan beribu-ribu ide temuan kita sendiri. Adalah jauh lebih baik jika Tuhan membukakan 1 pintu bagi kita daripada kita berusaha sendiri mencari pintu-pintu solusi bagi permasalahan hidup kita.




Baca juga: