Tampilkan postingan dengan label hidup menurut Roh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hidup menurut Roh. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Maret 2013

Pelayanan Menurut Tuntunan YAHWE

Kisah Para Rasul 12:24-13:12

Baca bagian sebelumnya!

Firman Tuhan semakin tersebar dan makin banyak didengar orang (Kis 12:24) oleh karena pewartaan pewartaan dan pelayaan para anggota jemaat pertama dan kesaksian mereka. Disebutkan bahwa dalam jemaat ada beberapa nabi dan pengajar. Dalam Pasal 13 disebutkan bahwa di Anthiokia sendiri ada beberapa nabi dan pengajar, meskipun tidak dirinci siapa yang nabi siapa yang pengajar: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes dan Saulus. Menarik untuk dicatat bahwa salah seorang nabi atau pengajar itu adalah teman raja wilayah Herodes. Jadi pewartaan jemaat pertama menyentuh juga kalangan atas, teman sepengasuhan raja.

Paulus menghardik Baryesus
Paulus menghardik Baryesus
Ayat 2 pasal 13 disebutkan juga dan diulang kembali bahwa jemaat itu beribadah dan berpuasa. Ibadah dan puasa adalah salah satu gaya hidup jemaat pertama. Salah satu dampaknya adalah hubungan yang erat dengan Roh Kudus dan kehidupan jemaat selalu dituntun oleh Roh Kudus. Saat itu pula Roh Kudus menuntun mereka agar Barnabas dan Saulus dikhususkan bagi tugas yang sudah ditentukan oleh Bapa YAHWE. Dan sesudah mereka mendapat tuntunan itupun Kitab Suci mencatat bahwa mereka masih berpuasa dan berdoa kembali (ayat 3) dan setelah mereka meletakkan tangan atas dua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. Sebuah teladan hidup menggereja yang amat baik: berdoa dan berpuasa untuk tugas misi khusus anggota jemaat dan mereka semua membekali misionaris itu dengan “meletakkan tangan” sebelum utusan itu berangkat pergi.

Tujuan kepergian Barnabas dan Saulus pun ditentukan oleh Roh Kudus (ayat 4). Dicatat bahwa keduanya dibantu oleh Yohanes (ayat 5). Dan dalam kisah selanjutnya ditunjukkan bagaimana tugas penginjilan berhadapan dengan kekuatan kegelapan yang berusaha menghalang-halangi orang untuk mengenal YAHWE, Tuhan yang benar. Di Pafos Barnabas dan Saulus, yang juga disebut Paulus (untuk pertama kalinya Saulus disebut dengan Paulus - ayat 9) dituntun untuk menginjili gubernur. Namun roh jahat, lewat tukang sihir yang bernama Baryesus, atau yang disebut Elimas, berusaha menghalang-halangi agar gubernur mereka agar gubernur itu tidak sampai beriman kepada YAHWE. Dikatakan bahwa Baryesus ini adalah kawan gubernur tersebut, Sergius Paulus. Tentu saja karena ia teman pasti memiliki pengaruh yang besar dan bisa benar-benar menjadi penghalang bagi Barnabas dan Paulus untuk mengenalkan Yeshua kepada gubernur.

Namun di sini kita melihat bagaimana orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh dan bergaul akrab dengan YAHWE menang berhadapan dengan musuh. Penuh dengan Roh Kudus (ayat 9), Paulus menelanjangi kerja iblis yang penuh dengan tipu muslihat dan kejahatan dan oleh kuasa Roh Kudus Paulus menimpakan kebutaan sementara pada Baryesus. Roh Kudus membuat pekerjaan Paulus dan Barnabas menjadi berhasil dengan menyatakan pekerjaan ajaib di hadapan gubernur. Melihat kuasa yang menyertai Paulus, gubernur menjadi percaya dan takjub akan ajaran YAHWE (ayat 12).

Dari penggalan kisah perjalanan Barnabas dan Paulus ini kita bisa belajar:
1. Pentingnya doa dan puasa dalam kehidupan jemaat. Doa dan puasa menjadi praktik hidup sehari-hari dan hal itu membuat hubungan jemaat dengan YAHWE menjadi intim.
2. Hubungan yang intim dengan YAHWE membuat mereka peka dengan tuntungan YAHWE melalui Roh Kudus-Nya.
3. Hubungan yang intim dengan YAHWE membuat Barnabas dan Paulus mengetahui isi hati YAHWE sehingga Paulus tahu apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan musuh. Paulus dimampukan YAHWE untuk melakukan nubuat dan diberi kuasa untuk melakukan pekerjaan ajaib termasuk untuk menghajar musuh.
4. Hubungan yang intim dengan YAHWE dan ketaatan dengan YAHWE membuat setiap pekerjaan nabi dan pengajar menjadi berhasil.

Baca bagian selanjutnya.

Baca juga:
Keterlibatan YAHWE dalam Penginjilan Jemaat Mula-Mula
Karya Roh Kudus Tidak Terkungkung Oleh Tradisi dan Hukum
Hubungan yang Intim dengan YAHWE di dalam Pelayanan
Ketaatan kepada YAHWE vs. Pemimpin
Roh Kudus Menjadi Daya Penggerak Gaya Hidup Jemaat Perdana

 

 

 

 



  

Rabu, 17 Agustus 2011

Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh

Baca Hidup Berkemenangan (1): Menguasai Hati

Pada bagian 1 kita belajar bahwa untuk bisa mengalami hidup yang berkemenangan, kita harus bisa menguasai hati kita. Sekarang kita masuk ke bagian kedua, yakni membangun manusia roh kita. Kalau roh kita kuat, kita punya kekuatan untuk menguasai hati kita.


Daniel 6:2 Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan; 3 membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan. 4 Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya. 

Daniel terpilih dari seluruh rakyat negeri Babel ke dalam kelompok 120 wakil-wakil raja. Dan dari 120 wakil itu, Daniel adalah salah satu dari tiga orang yang dipilih untuk menduduki jabatan tinggi dan membawahi ke-120 wakil raja itu. Dan akhirnya Daniel dipilih oleh raja untuk membawahi atas seluruh kerajaan Babel. Itu semua terjadi karena Daniel memiliki roh yang luar biasa (ayat 4).

Tidak hanya itu, Daniel tetap menjabat kedudukan penting dalam 4 masa pemerintahan, mulai dari Nebukadnezar, Belsyazar, Darius, dan Koresh. Bahkan dalam ayat 28 raja memerintahkan agar seluruh rakyat di bawah wilayah kekuasaan raja Darius diwajibkan untuk takut dan gentar kepada Tuhannya Daniel. Ini berarti bahwa Daniel sukses dalam pekerjaan dan pelayanannya. Dalam pekerjaan, ia cakap dan dipromosikan sampai kepada kedudukan tertinggi di bawah raja. Dalam bidang pelayanannya, kesaksian hidupnya membuat seluruh bangsa menyembah Yahwe.

Apa sebabnya Daniel begitu sukses dan memiliki roh yang luar biasa? 

1. Berlutut, Berdoa, dan Memuji Yahwe secara konsisten dan terus-menerus

Daniel 6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. 

2. Bergaul intim dengan Yahwe

Kejadian 6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah. 

3. Memberi makanan yang berkualitas kepada manusia roh kita

Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. 

4. Selalu berjalan di dalam roh

Efesus 6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.

Baca juga:
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Nikmatilah Hidup Anda (1): Bersyukur atas apa yang sudah kita capai
Merebut Kembali Apa yang Dicuri Musuh

camp=217145&creative=399369" height="1" style="border: none !important; margin: 0px !important;" width="1" />

Minggu, 26 Juni 2011

Merebut Kembali Apa yang Dicuri Musuh





Salomo mewarisi berkat dan kasih karunia Yahwe karena ayahnya, Daud, hidup berkenan kepada Yahwe. Salah satu bukti keberhasilan tersebut adalah sebagaimana tercantum dalam kutipan berikut:


2 Tawarikh 1:15; 9:15-16 Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit. 9:15 Raja Salomomembuat dua ratus perisai besar dari emas tempaan,enam ratus syikal emas tempaan dipakainya untuk setiap perisai besar; 16 ia membuat juga tiga ratus perisai kecil dari emas tempaan, tiga ratus syikal emas dipakainya untuk setiap perisai kecil; lalu raja menaruh semuanya itu di dalam gedung "Hutan Libanon".


Namun sepeninggalnya Salomo, kerajaan terpecah menjadi 2. Dan karena ketidaktaatan raja, maka Yahwe membiarkan bangsa itu diserang dan barang-barang emas peninggalan Salomo dirampas:

2 Tawarikh 12:9 Maka majulah Sisak, raja Mesir itu, menyerang Yerusalem. Ia merampas barang-barang perbendaharaan rumah TUHAN dan barang-barang perbendaharaan rumah raja; semuanya dirampasnya. Ia merampas juga perisai-perisai emas yang dibuat Salomo. 

Rahabeam, bukannya datang kepada Tuhan dan meminta petunjuk-Nya, dia malah menggantinya dengan bahan tembaga: 2 Tawarikh 12:10 Sebagai gantinya raja Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga, yang dipercayakannya kepada pemimpin-pemimpin bentara yang menjaga pintu istana raja. 11 Setiap kali raja masuk ke rumah TUHAN, bentara-bentara datang membawa masuk perisai-perisai itu, dan mereka pula yang mengembalikannya ke kamar jaga para bentara.

Sebagai ganti yang asli, yang dari Tuhan, Rehabeam memilih dan membuat sendiri tiruan perisai-perisai itu. Dalam Perjanjian Baru, Paulus juga membuat pembedaan kualitas, seperti berikut ini: 1 Korintus 3:12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, 13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. 14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. 15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

Emas, perak dan batu permata melambangkan kekekalan, sesuatu yang tahan terhadap api. Kayu, rumput kering atau jerami melambangkan kedagingan, yang sifatnya sementara, yang tidak tahan terhadap api.

Bagian kita sebagai orang percaya, sebagai anak Yahwe, adalah emas, kekekalan, yang asli. Bukan hanya tiruan, tembaga, yang palsu. Sebab itu kita harus membangun kehidupan kita bukan dari kayu, rumput kering atau jerami, yang akan habis termakan api; bukan berdasarkan kedagingan kita, tetapi harus berdasarkan Roh.

Rahabeam memilih membangun berdasarkan kedagingan, ia mengikuti hikmatnya sendiri. Ia berusaha memperkuat pemerintahannya, memperkuat dirinya. Sementara seharusnya ia menjadikan Yerusalem sebagai kota Yahwe untuk membuat nama Yahwe tinggal di sana: 2 Tawarikh 12:13 Raja Rehabeam menunjukkan dirinya kuat dalam pemerintahannya di Yerusalem. Rehabeam berumur empat puluh satu tahun pada waktu ia menjadi raja, dan tujuh belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem, kota yang dipilih TUHAN dari antara segala suku Israel untuk membuat nama-Nya tinggal di sana. Nama ibunya ialah Naama, seorang perempuan Amon. 14 Ia berbuat yang jahat, karena ia tidak tekun mencari TUHAN.

Berbeda dengan Daud dan Salomo. Salomo sadar bahwa usaha manusia tanpa penyertaan Yahwe adalah sia-sia: Mazmur 127:1 Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

Sebab itu Daud dan Salomo sangat memperhatikan apa yang menyukakan apa yang berkenan kepada Yahwe. Mereka menyemarakkan mezbah Tuhan dengan kurban puji-pujian. Dan Yahwe berkenan hadir di sana: 2 Tawarikh 5:11. Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing. 12 Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri. 13 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan14 sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.


Baca juga:
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
Mengobarkan Api Penyembahan kepada Yahwe
Hidup dalam Tuhan

Jumat, 25 Maret 2011

Menjadi Manusia Baru menurut Efesus

"Cara" menjadi manusia baru


Menjadi Manusia Baru
Efesus 2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 
Manusia baru dimungkinkan ada atau terjadi oleh kematian Yesus Kristus. Kematian ini telah memungkinkan kita yang dahulu "jauh" menjadi "dekat" dengan Yahwe oleh karena darah-Nya (Efesus 2:13). 


Buah menjadi manusia baru


Damai sejahtera, dipersaatukan dengan Yahwe, berolah jalan masuk kepada Bapa, menjadi kawan sewarga dengan orang-orang kudus dan menjadi anggota keluarga Yahwe, dibangun menjadi tempat kediaman Yahwe:


Efesus 2:14. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, 15 sebab dengan mati-Nya ... untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Yahwe oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. 18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. 
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Yahwe, 22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Yahwe, di dalam Roh.


Beda manusia lama dan manusia baru


Manusia lama:
Manusia Baru
Tidak mengenal Yahwe, berpikiran sia-sia, pengertiannya gelap, jauh dari hidup bersekutu dengan Yahwe, bodoh, degil hati, perasaannya tumpul, menyerahkan diri kepada hawa nafsu, mengerjakan segala macam kecemaran dengan serakah:
Efesus 4:17. Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Yahwe dengan pikirannya yang sia-sia 18 dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Yahwe, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. 19 Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran



Manusia baru:
Mengenal Kristus, mendengar Kristus, menerima pengajaran di dalam Kristus menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, menanggalkan manusia lama, dibaharui di dalam roh dan pikiran, mengenakan manusia baru, membuang dusta dan berkata benar, tidak membiarkan amarah menjadi dosa dengan memadamkan amarah sebelum matahari terbenam, tidak memberi kesempatan kepada iblis, bekerja keras dan melakukan yang baik, berbagi dengan yang berkekurangan, tidak berkata kotor tetapi berkata membangun, membuang kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan segala kejahatan, ramah, penuh kasih mesra, saling mengampuni
Menjadi Manusia Baru
Efesus 4:20 Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus. 21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, 22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, 23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Yahwe di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. 26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu 27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. 28 Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. 29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. 
4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Yahwe, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. 31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. 32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Yahwe di dalam Kristus telah mengampuni kamu.



Baca juga:
Cara hidup jemaat pertama.
Hidup di dalam Tuhan.

Jumat, 18 Februari 2011

"Dilarang" Berbuat Baik

Hidup dalam tuntunan Roh
Hidup dalam Roh Kudus
Dalam Kisah Para Rasul beberapa kali terjadi di mana Roh Kudus "melarang" murid-murid untuk berbuat baik, dalam hal ini memberitakan Injil. Berikut ini contohnya:


Kisah Para Rasul 16:6-7. Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.


Dalam kutipan itu jelas bahwa mereka, para murid, yakni Paulus, Silas, dan Timotius, dilarang oleh Roh Kudus untuk memberitakan Injil di Asia dan di Bitinia. Tidak dijelaskan alasannya mengapa mereka tidak boleh ke daerah itu untuk memberitakan Injil. Tetapi yang jelas mereka dicegah atau tidak diizinkan.

Di sini kita belajar bahwa ketika orang Kristen hidup dalam tuntunan Roh, Roh akan membimbing kita dalam setiap langkah dan keputusan kita. Dan kadang, ketika menurut pandangan  kita, sebagai manusia, apa yang akan kita lakukan itu baik, bahkan untuk pekerjaan Tuhan, Roh Kudus tidak mengizinkan kita atau mencegah kita melakukannya. Jadi, apa yang baik dalam pandangan manusia, belum tentu berkenan di hati Tuhan, bahkan ketika kebaikan itu benar-benar akan kita lakukan untuk pekerjaan Tuhan.

Ketika kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, maka Tuhan akan menuntun langkah-langkah hidup kita. Dalam Kisah beberapa kali ditemukan bagaimana Roh Tuhan menuntun pekerjaan para rasul dan para murid dan para nabi di dalam pelayanan mereka. Dalam Kis 8:26-39 Roh Tuhan membimbing Filipus untuk menempuh jalan tertentu agar bertemu dengan sida-sida dari Etiopia yang rindu untuk mengenal Tuhan, untuk membaptisnya, dan kemudian Roh Tuhan bahkan membawa Filipus dalam sekejab ke tempat lain.

Hidup Menurut Roh Kudus
Dalam kisah pertobatan Saulus (Kis 9:10-17), Roh Tuhan juga menuntun Ananias untuk pergi ke rumah di mana Saulus berada untuk mendoakannya dan menyembuhkan matanya serta mencurahkan Roh Kudus dengan berdoa dan menumpangkan tangannya ke atas Saulus.

Roh Kudus juga melalui membimbing Petrus untuk membaptis Kornelius, seorang yang bukan Yahudi, dan melaluinya Roh Kudus juga tercurah kepada bangsa bukan Yahudi sehingga mereka juga berkata-kata dalam bahasa roh (Kis 10:1-48).

Milikilah hubungan yang intim dengan Roh Kudus dan biarlah hidupmu dituntun oleh-Nya dalam setiap langkahmu.


Baca juga: Hidup menurut Roh

Selasa, 08 Februari 2011

2 Cara Hidup

Roma 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. 6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. 7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Tuhan, karena ia tidak takluk kepada hukum Tuhan; hal ini memang tidak mungkin baginya. 8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Tuhan. 


Mata Duitan
Firman Tuhan dengan tegas mengingatkan kita bahwa ada 2 cara hidup: 1) hidup menurut daging, dan 2) hidup menurut Roh. 


Kalau kita hidup menurut daging, maka kita hanya akan memikirkan hal-hal yang dari daging. Dan Firman mengingatkan bahwa cara hidup yang demikian tidak mungkin berkenan kepada Tuhan. Karena keinginan daging adalah permusuhan terhadap Tuhan dan menuju maut. Kalau kita membiarkan hidup kita dikendalikan oleh hukum daging, misalnya, oleh roh mamon, maka segala pikiran, tindakan dan keputusan kita akan dikendalikan oleh keinginan untuk mendapatkan mamon. 
Kalau sudah demikian, semua "kesempatan" yang ada akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memperoleh semakin banyak mamon. Dan kadang atau bahkan sering, kesempatan itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Korupsi sedikit tidak apa-apalah. Sebentar. Korupsi tidak harus dalam bentuk uang langsung, tetapi korupsi waktu, korupsi barang-barang kecil, dst. Bohong sedikit tidak apalah; memanipulasi sedikit tidak apalah. dst dst. 
Kalau setiap saat kecenderungan kita seperti itu, maka kita akan semakin menjauh dari kebenaran. Dan pada akhirnya gaya hidup kita itu akan membawa kepada maut, yakni pemisahan dari Sumber Hidup.


Sebaliknya kalau kita hidup menurut Roh, maka kita akan memikirkan hal-hal yang dari Roh. Hidup menurut Roh berarti hidup dalam kasih karunia keselamatan Tuhan. Orang yang hidup menurut Roh adalah orang yang telah menerima karunia keselamatan dalam Kristus Yesus dan hidup penuh syukur atas karunia tersebut.



Roma 8:10. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran. 11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. 12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. 13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. 14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Tuhan. 15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Tuhan. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Yahwe.

Hidup dalam Roh
Hidup menurut Roh didasarkan atas syukur bahwa pembebasan hutang darah kita. Kita yang seharusnya mati oleh dosa daging kita, dibenarkan karena Kristus. Kita sadar bahwa kita berhutang darah karena Kristus telah menumpahkan darah untuk keselamatan kita.
Sebagai "balasan"nya, kita akan dituntun oleh Roh untuk bersaksi bahwa kita adalah anak-anak Yahwe yang telah diselamatkan.

Maka orientasi hidup kita adalah bagaimana orang-orang lain juga dapat menerima karunia keselamatan yang sama. Sehingga hidup kita benar-benar dituntun oleh Roh, bukan untuk menuruti keinginan daging, melainkan untuk hidup sebagai berkat, agar semakin banyak orang mengenal dan menerima karunia keselamatan.

Keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Roh akan menuntun pikiran kita, mengendalikan perasaan kita, tindakan kita. keputusan kita kepada apa yang membuat semua orang semakin hidup dan menikmati hidup yang penuh damai dan sejahtera.

Amin

Baca juga: Hidup yang sebenarnya!