Tampilkan postingan dengan label iman yang besar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label iman yang besar. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Januari 2015

Iman: Penyediaan Supernatural - Memberi Makan 5000 Orang

Baca bagian sebelumnya!

Contoh terakhir dari hidup "di luar waktu" adalah ketika YESHUA memberi makan lima ribu orang (ditambah perempuan dan anak-anak) dengan lima lembar roti dan dua ikan. Dia memasuki ruang persediaan yang tanpa batas yang sudah ada di alam surga yang tidak kasat mata. Dan perlu dicatat: makanan yang digandakan YESHUA itu bukanlah makanan remah-remah melainkan makanan yang mewah berlimpah-limpah yang tersedia bagi setiap orang.

Perhatikan apa yang dicatat dalam Markus, pasal 6 ayat 36-37

Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?"


Ketika YESHUA menyuruh murid-murid-Nya untuk memberi orang banyak itu makan, mereka
melihat tugas itu sebagai mustahil tanpa enam bulan kerja untuk mendapatkan cukup uang untuk membeli makanan. Mengapa? Karena kebanyakan dari kita telah terlatih oleh sistem bumi yang terkutuk di mana segala sesuatu yang dilakukan orang dibatasi oleh ketersediaan, yang bagi kebanyakan orang, termasuk murid-murid, hanya bisa didapatkan melalui waktu dan kerja keras.

Sekarang, saudara mungkin sedang menghadapi situasi keuangan dan saudara mungkin melihat masalah saudara dengan cara yang sama, hanya bisa diselesaikan dengan bekerja. Mungkin ada yang mengatakan, "Jika misalnya saja aku mendapatkan kenaikan gaji" (yang biasanya tidak banyak, hanya 3% atau 4%); atau "Aku perlu kerjaan sampingan"; atau "Aku perlu mendapatkan pinjaman," yang memerlukan baik waktu maupun kerja keras untuk membayarnya. INGAT, SEGALA SESUATU BERUBAH KETIKA KERAJAAN ITU DATANG. Yeshua menunjukkan kepada mereka bagaimana mengatasi masalah itu tanpa harus bekerja keras dan terikat oleh keterbatasan waktu.

Ingat bahwa kalau saudara sudah dilahirkan kembali, saudara tidak lagi terikat dengan ekonomi dunia ini: sekarang ekonomi dunia ini tergantung pada saudara. "Kelahiran Baru" menghubungkan saudara lewat PERJANJIAN dengan Sumber kuasa dan persediaan yang sejati. Sekarang saudara bisa mengalami terobosan keuangan tidak peduli seberapa buruk situasi kelihatannya bagi saudara. TUHAN berjanji kepada kita ... "Mereka tidak akan mendapat malu pada waktu kecelakaan, dan mereka akan menjadi kenyang pada hari-hari kelaparan" (Mazmur 37:19). Terjemahan lain mengatakan "... mereka akan menikmati secara melimpah."

YESHUA mengajarkan "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Elohim, dan kebenaran-Nya; dan semua itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:33). Cara-Nya yang "benar" adalah menaburkan benih bagi kebutuhan saudara. Kebanyakan orang percaya diajarkan untuk tidak mengharapkan upah ketika memberi. "Tidak benar mengharapkan sesuatu sebagai imbalan dari pemberian kita kepada Tuhan." Baiklah, inilah berita baiknya, "mengharapkan untuk menerima sesuatu adalah cara yang saleh untuk memberi. Itu merupakan cara "Tuhan dalam melakukan sesuatu." Tuhan sedemikian mengasihi dunia sehinga Dia memberikan ... Dia mengharapkan umat-Nya kembali kepada-Nya sebagai pamrihnya.

Ekonomi Kerajaan Elohim didasarkan pada hukum tabur tuai dan dikokohkan oleh Elohim sendiri, tidak peduli seberapa parah situasinya. Saudara dan saya bisa disediakan tidak hanya secara cukup, melainkan melimpah ... tanpa kerja keras dan ketakutan dan tekanan dunia (Lukas 6:38).

Ini saatnya bagi saudara untuk mengaktifkan iman saudara dan ini adalah saat bagi kesembuhan saudara, bagi pekerjaan atau bisnis baru saudara, bagi terobosan keuangan saudara, atau apapun yang saudara inginkan. Sekarang. dengan tuntunan Roh Kudus, nyatakan bahwa inilah saatnya untuk menebus jaminan, melunasi pinjaman. Jangan biarkan hal itu dimungkinan berdasarkan waktunya manusia, buatlah itu mustahil ... itulah saatnya iman bekerja. Gunakan iman saudara dan buatlah waktu tunduk kepada saudara. Ayub 22:28 mengatakan, "... Apabila engkau memutuskan berbuat sesuatu, maka akan tercapai maksudmu".

Baca juga:
YAHWEH Memberikan Resep Kesehatan dan Kebugaran
Melewati Lembah Kekelaman
Menghampiri Tahta Karunia dengan Penuh Keberanian
Fokus pada Firman TUHAN
Bapa YAHWEH Sanggup Mengubah Setiap Mara Menjadi Elim


Jumat, 25 April 2014

Harapan Adalah Bahan Bakar Iman yang Membawa kepada Kemenangan

Diterjemahkan dari posting Victoria Osteen di halaman Facebooknya

Dalam Alkitab, ada cerita yang sudah sering kita dengar. Ada seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun. Alkitab menceritakan bahwa dia pergi ke mana-mana mencari dokter yang bisa membantunya. Dia berjalan bermil-mil untuk mencari pertolongan. Dapatkah Anda bayangkan perjalanan itu? Dia menghabiskan hidupnya mencari jawaban. Tidak hanya itu, ia tidak hanya mencari bantuan, tapi ia menghabiskan setiap sedikit uang yang dimilikinya untuk menemukan pertolongan. Dengan kondisinya, ia dianggap sebagai orang buangan. Dia adalah orang najis. Dia tidak seharusnya berada di sekitar orang. Saya tidak tahu dengan saudara, tapi ketika saya sedang dalam masalah, saya tidak ingin dibiarkan sendiri. Saya ingin seseorang ada untuk memperhatikan saya dan peduli pada saya. (Dan bahkan mungkin membawakan saya sup ayam.)


Pikirkan tentang wanita ini. Dia kesepian, putus asa dan sangat sakit. Lalu ia mendengar bahwa YESHUA berada di kotanya. Dia tahu dia bukan dokter, tapi ia akan keluar untuk melihat-Nya. Dia pernah mendengar bahwa Ia menyembuhkan orang lain dan sepenuhnya percaya bahwa jika dia bisa bertemu atau menyentuh-Nya, maka ia akan sembuh. Alkitab mengatakan bahwa dalam keadaan lemah, dia bangun, terhimpit dalam kerumunan dan menjamah jumbai jubah-Nya, dan ia segera sembuh.

Saudara tahu apa yang saya pikirkan tentang kisah ini ketika saya membacanya baru-baru ini? Aku mulai bertanya-tanya bagaimana dia berhasil melewati masa 12 tahun itu. Aku bertanya-tanya berapa banyak orang di hari itu yang berada dalam keadaan yang sama: putus asa, sakit, lelah, hancur, tapi mereka menyerah. Mereka mendengar Yesus datang dan berkata, "Aku sudah mencoba segalanya. Saya mungkin tidak akan mampu bertemu dengan-Nya." Dan mereka tidak mendapatkan mujizat mereka. Saya ingin tahu tentang kegigihan wanita ini!

Dalam Markus 5:28, diceritakan bahwa wanita itu bangkit, berjalan melalui kerumunan, dan pikirnya, "Jika saja aku bisa menyentuh jumbai jubah-Nya, aku tahu bahwa aku akan sembuh." Dia tidak hanya bangun hari itu dengan penuh harapan. Saya yakin dia berbicara pada dirinya sendiri harapan bagi seluruh penderitaannya selama 12 tahun itu. Saya yakin itu tidak selalu mudah, tapi saya yakin dia terus berbicara kepada dirinya sendiri untuk terus maju.

Harapan itu sangat kuat. Harapan adalah bahan bakar iman. Apa yang saudara katakan kepada diri sendiri selama masa-masa sulit? Sangat mudah untuk berharap pada saat-saat yang baik, tetapi apa yang terjadi ketika saudara dalam keadaan sulit? Selalu ingat, ketekunan adalah apa yang akan mengantarkan saudara kepada pemenuhan janji. Jangan hanya berdiam dan membiarkan hidup berjalan mengalir. Seperti wanita ini, ia memutuskan untuk mengendalikan hidup! Biarkan harapan menjadi bahan bakar iman dan terus maju menuju kemenangan dan berkat yang telah Dia siapkan untuk saudara!



Baca juga:
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan
Damai Tenang dalam Iman v.s. Iman yang Gelisah
Iman yang Menggoncang Dunia
Tuhan Bertindak Bukan Berdasarkan Kebutuhan Kita, Melainkan Iman Kita


Kamis, 04 April 2013

Melakukan Perkara Besar

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa. (Yohanes 14:12)

Smith Wigglesworth
Smith Wigglesworth
Siapakah yang tidak kenal dengan Smith Wigglesworth? Jika belum kenal, rasanya sangat perlu untuk mengenal siapa Smith Wigglesworth (1859-1947). Ia adalah fenomena pentakosta, rasul iman, warna negara Inggris yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Tanda-tanda heran, mukjizat dan kuasa Tuhan menyertai setiap pelayanannya. Seorang rasul iman yang hidup dan matinyapun memuliakan Tuhan. Selama pelayanannya, roh-roh jahat diusir, sakit penyakit disembuhkan, menggugah hati ribuan orang untuk bertobat dan berpaling kepada Tuhan bahkan membangkitkan orang mati.

Smith Wigglesworth adalah seorang pelayan Tuhan yang membawa fenomena tersendiri di dalam sejarah pemberitaan Injil. Dilahirkan pada tahun 1859 di Menston, Yorkshire, Inggris, ia bertobat di sebuah gereja Wesleyan Methodist di usia 8 tahun, dan mengejar karir dalam bidang perledengan. Ia menikah dengan Polly Featherstone dan mereka mengoperasikan sebuah misi kecil di Bradford, Inggris.

Pada tahun 1907 ia menerima Baptisan Roh Kudus yang mengubah dan memperbarui pelayanannya secara radikal menjadi fenomena yang mendunia. Dia menyampaikan kotbah-kotbahnya dengan penuh kuasa dan disertai dengan tanda-tanda kuasa kepada kebenaran Firman Tuhan. Dia bergantung sepenuhnya akan kuasa Tuhan dan tidak terpengaruh oleh siapapun dan keadaan apapun. Firman dan doa menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan seorang Smith Wigglesworth. Ia kembali kepada Bapa yang dikasihinya pada tahun 1947 tetapi iman dan api rohnya tetap menyala hingga saat ini. Iman, kehidupan dan pelayanannya kiranya menjadi teladan buat kita semua, membakar api roh setiap kita yang merindukan untuk dipakai oleh Tuhan menjadi alat-Nya melakukan perkara-perkara besar di akhir jaman ini.

Kita harus mengerti bahwa jenis iman seperti inilah yang bisa menyentuh hati Tuhan. Mengapa? Sebab bagi Tuhan hanya orang yang imannya berani seperti inilah yang bisa dipakai dalam perkara-perkara yang besar. Sedangkan orang yang imannya hanya untuk mukjizat kecil-kecilan, yang masuk akal, dan yang bisa dilakukan dengan matematika manusia, juga hanya bisa dipakai sejauh imannya itu.

Ingat baik-baik: bagi Yesus, hanya orang yang punya iman besar yang bisa Dia pakai dalam perkara-perkara besar, bisa Dia percaya dengan hal-hal yang besar, dan bisa Dia tempatkan di posisi yang besar. Itu sebabnya jangan sampai kita punya iman kecil-kecilan. Mulai hari ini milikilah iman yang besar, yang sanggup menyentuh hati Tuhan dan menggerakkan tangan Tuhan untuk melakukan mukjizat-mujizat yang besar.


Baca juga:
Damai Tenang dalam Iman v.s. Iman yang Gelisah
Apa yang Tidak Bisa YAHWE Kerjakan?
Iman yang Menggoncang Dunia
Tuhan Bertindak Bukan Berdasarkan Kebutuhan Kita, Melainkan Iman Kita

Rabu, 03 April 2013

Damai Tenang dalam Iman v.s. Iman yang Gelisah

Tuhan itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. (Mazmur 46:2-4)

Aman dalam Tangan Tuhan
Pada abad ke-17 ada sebuah kisah yang diceritakan oleh Oliver Cromwel. Waktu itu Oliver Cromwel menugaskan sekretarisnya untuk menunaikan tugas pekerjaan yang sangat penting di luar negeri. Dalam perjalanan tugasnya itu, sang sekretaris hampir setiap malam tidak bisa tidur, sementara asisten yang mendampinginya bisa tidur nyenyak tanpa suara.

Suatu malam sekretaris itu membangunkan asistennya lalu berkata, “Aku tidak bisa tidur, aku kuatir aku tidak bisa mengerjakan dengan baik tugas yang diberikan oleh bos.”
Lalu asistennya berkata, “Bolehkah aku mengajukan dua pertanyaan kepadamu?”
Sang sekretaris menjawab, “Ya tentu saja.”
“Sebelum kita lahir, apakah Tuhan mengatur dunia ini?”
Sang sekretaris menjawab, “Ya, tentu saja.”
Pertanyaan kedua, “Setelah kita meninggal, apakah Tuhan masih mengatur dunia ini?”
“Ya, tentu saja.” Jawab sang sekretaris.
Asisten berkata, “Kalau begitu, mengapa engkau tidak membiarkan saja Tuhan mengatur semuanya di saat sekarang ini? Mengapa engkau begitu kuatir memikirkan sendiri pekerjaanmu?”
Mendengar jawaban sang asisten, sekretaris itu tersenyum dan mengangguk. Malam itu, ia menyerahkan semua pekerjaan dan usaha yang sudah dilakukannya di tangan Tuhan untuk diatur oleh Tuhan dan setelah itu ia bisa tidur dengan nyenyak.

Tanda dari iman yang besar adalah ketenangan. Namun, berapa banyak orang membiarkan hatinya gelisah sebelum mendapatkan mujizat yang diinginkannya? Banyak orang berkata ia percaya dan beriman, tetapi sebenarnya dalam hatinya masih banyak kebimbangan. Berdoa bukan dengan iman yang damai, tapi dengan iman yang gelisah. Jangan-jangan Tuhan tidak mau mendengar doaku? Bagaimana kalau sampai mukjizat tidak terjadi? Bagaimana kalau ini, bagaimana kalau itu. Berapa banyak orang tidak bisa tidur setiap malam karena hatinya dicekam dengan ketakutan, kebingungan, dan kegelisahan? Inilah yang disebut iman yang gelisah. Dan iman seperti ini tidak pernah bisa menyentuh hati Tuhan. Justru sebaliknya, iman seperti ini membuat Tuhan merasa tidak dipercayai. Itu sebabnya mukjizat tidak kunjung terjadi.

Sebaliknya, iman yang tenang membuat Tuhan Yesus yang berkuasa itu merasa sangat dipercayai. Ketika Yesus dipercayai dengan cara yang seperti ini, hati-Nya tersentuh. Dan kalau hati-Nya tersentuh, tangan-Nya pasti bergerak, dan mukjizat besar pasti terjadi.



Baca juga:
Apa yang Tidak Bisa YAHWE Kerjakan?
Iman yang Menggoncang Dunia
Doa Radikal
Iman yang Berani
Meminta Percaya Menerima
Tuhan Bertindak Bukan Berdasarkan Kebutuhan Kita, Melainkan Iman Kita

Selasa, 02 April 2013

Apa yang Tidak Bisa YAHWE Kerjakan?

Tuhan Kita Besar

“Sesungguhnya, Akulah YAHWE, Tuhan segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” (Yeremia 32:27)

Seorang dosen senior di sebuah sekolah teologi duduk sebangku di sebuah kereta dengan seorang anak Sekolah Minggu. Ia ingin mengetes seberapa  jauh pengetahuan anak sekolah minggu itu tentang Tuhannya. “Jika engkau bisa memberitahuku apa yang bisa Tuhan kerjakan, aku akan memberimu sebutir apel,” godanya. Setelah berpikir sejenak, anak itu menjawab, “Jika Bapak bisa memberitahuku apa yang tidak bisa Tuhan kerjakan, aku akan memberi Bapak sekeranjang apel.”

YAHWE Maha Kuasa - Membelah Laut Merah
YAHWE Maha Kuasa - Membelah Laut Merah
Pintar juga anak sekolah minggu itu. Ia tahu bahwa Tuhan adalah Tuhan yang Maha Kuasa. Ia bisa melakukan segala perkara, bahkan hal yang tidak mungkin sekalipun. Tidak ada hal yang tidak bisa Tuhan kerjakan. Sejujurnya kita tahu bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang besar dan sanggup melakukan segala perkara. Meski demikian, kita seringkali membatasi kuasa Tuhan dengan pikiran kita yang terbatas itu. Kita percaya bahwa Tuhan bisa menyembuhkan sakit flu kita, tapi bagaimana kalau kita mengidap penyakit yang dokter sendiri pun sudah angkat tangan? Kita percaya bahwa Tuhan bisa menutup hutang kita yang berkisar pada angka ratusan ribu, tapi bagaimana kalau hutang kita sudah mencapai puluhan juta? Kita percaya bahwa kerikil-kerikil yang ada di depan kita bisa disingkirkan oleh Tuhan, tapi bagaimana kalau yang menghadang kita adalah bongkahan batu masalah yang besar?  Dengan cara pandang kita yang seperti itu seolah-olah Tuhan akan mengeluarkan keringat dingin jika harus berhadapan dengan kanker. Seolah-olah Tuhan akan pusing dan harus menghabiskan beberapa miligram parasetamol untuk memikirkan masalah kita yang sudah sedemikian pelik. Seolah-olah Tuhan sudah siap-siap angkat tangan jika berurusan dengan kemustahilan. Lupakah kita bahwa Ia adalah YAHWE yang besar dan tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi-Nya?

Bagi Tuhan tidak ada sesuatu yang tidak mungkin! Apakah hari ini saudara harus berurusan dengan masalah pelik dan tekanan hidup yang berat? Jangan sampai hal ini membuat iman dan keyakinan kita kepada Tuhan menjadi kendor. Kuatkan dan teguhkan hati kita dan lihatlah bahwa kita memiliki Tuhan yang besar yang sanggup melakukan melampaui segala kemustahilan. Sesekali kita boleh mengingat kisah di atas dan berpikir sederhana, “Hal apakah yang tidak bisa Tuhan kerjakan?”




Baca juga:
Iman yang Menggoncang Dunia
Doa Radikal
Iman yang Berani
Meminta Percaya Menerima
Tuhan Bertindak Bukan Berdasarkan Kebutuhan Kita, Melainkan Iman Kita

Senin, 01 April 2013

Iman yang Menggoncang Dunia


Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan YAHWE, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.” (Markus 2:12)

Iman yang besar selalu menggoncang dunia. Iman yang besar mampu memutarbalikkan fakta dan logika yang ada. Iman yang besar berjalan melampaui hukum-hukum dunia. Iman Yosua yang besar, mampu menghentikan matahari dan bulan selama 24 jam. Iman Elia yang besar mampu menghentikan hujan selama 3 ½ tahun. Imam Abraham yang besar mampu menjadikannya yang sudah mati pucuk bisa menurunkan keturunan yang besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Iman yang besar, membalikkan kemustahilan menjadi sebuah keajaiban.

Lee Myung-Bak, Kim Yoon-Ok
Lee Myung-Bak and his wife, Kim Yoon-Ok
Iman, keyakinan yang kuat dan perjuangan yang tak kenal menyerah, bisa membuat seorang pemuda yang sangat miskin, akhirnya menjadi orang nomor satu di Korea Selatan. Lee Myung Bak, sepanjang hari harus mengisi perutnya dengan ampas gandum gratis dan mengganjalnya dengan banyak air. Di usia remaja, ia menjadi pengasong makanan murahan dan es krim, lalu menjadi buruh bangunan. Meski sangat miskin, ia punya iman dan tekad kuat untuk menempuh pendidikan tinggi. Ia belajar keras demi memperoleh beasiswa SMA> karena prestasinya bagus, dia diterima di Korea University. Untuk biaya kuliah dia bekerja sebagai tukang sapu jalan. Dia lalu bekerja di Hyundai. Kemampuannya mengundang kagum petinggi Hyundai sehingga karirnya terus melesat. Ia berhasil membangun divisi yang dipimpinnya menjadi mesin uang. Setelah 30 tahun di Hyundai, ia masuk menjadi anggota dewan di tahun 1992. Di tahun 2002 ia terpilih menjadi Walikota Seoul. Pada tanggal 25 Februari 2008 ia dilantik sebagai Presiden Korea Selatan.

Lee Myung Bak membuktikan bahwa sekalipun berasal dari keluarga sangat miskin, karena iman dan keyakinannya yang kuat, ia bisa meraih sebuah kesuksesan yang sangat besar. Iman yang besar akan mengundang decak kagum bahkan kemuliaan bagi nama YAHWE.


Baca juga:
Doa Radikal
Iman yang Berani
Meminta Percaya Menerima
Tuhan Bertindak Bukan Berdasarkan Kebutuhan Kita, Melainkan Iman Kita