Diterjemahkan dari Fan Page FB Pastor ChrisOyakhilome
Terlepas
dari kenyataan bahwa mungkin ada jutaan orang berdoa kepada Tuhan
setiap hari, YAHWE senang mendengar suara saudara, karena DIA tidak memiliki
duplikat dari diri saudara. Ini adalah alasan saudara harus selalu mengambil waktu untuk berdoa. Berhubunganlah secara pribadi dengan Tuhan, karena tahu bahwa saudara berbicara dengan Pribadi yang benar-benar mendengarkan saudara; DIA Pribadi yang rasional dan yang memiliki perasaan. Jangan berdoa seolah-olah Tuhan adalah komputer.
Beberapa orang terlalu kaku dan religius dalam doa mereka! "Ya Tuhan," demikian mereka mulai, "Engkau begitu besar dan saya sangat kecil dan tidak berarti di mata-Mu." Seolah-olah Tuhan hanya berbicara seperti di Alkitab Terjemahan Baru. Kemudian ketika mereka mengangkat tangan mereka untuk menyanyikan sebuah lagu pujian, hampir tidak ada ekspresi emosi. Jangan seperti itu! Jadilah bergairah dengan Tuhan.
Tuhan
memanggil Daud "seorang yang berkenan di hati-Ku" (Kisah Para Rasul
13:22), karena antara lain, Daud begitu bergairah dengan Tuhan. Ketika
dia berdoa, ia menuangkan jiwanya ke dalam doa-doanya dan ini tercermin
dalam beberapa Mazmur yang dia tulis bagi kita dalam Kitab Suci. Daud adalah orang yang tahu bagaimana berdoa dengan emosi, itulah mengapa ia menikmati persekutuan dengan TUHAN.
Saudara harus belajar bagaimana untuk bersantai diri di hadapan Tuhan. Jika
saudara belum mengalami jenis berdoa di mana, karena cinta, takut dan
gentar, saudara tertumpah air matanya di hadapan Tuhan, maka saudara kehilangan kesempatan terlalu banyak. Jika saudara belum berdoa sampai saudara penuh semangat, tertawa, menari,
dan bernyanyi, bernubuat dalam roh, saudara harus mengambil keputusan untuk
mengalami hal itu.
Berdoalah dengan hati dan emosi saudara dan melibatkan totalitas dari keberadaan saudara. Ada berkah luar biasa yang berasal karena memiliki keintiman dengan Tuhan yang seperti itu.
Bacaan Kitab Suci: Mazmur 42:1, Yakobus 5:16 dan Mazmur 63:1-4. Kemuliaan bagi YAHWE!
Baca juga:
Mengikuti Gembala
Pria Bertanggung Jawab Membawa Keluarganya pada Tuhan
Pelayanan kepada Janda-Janda dalam Jemaat Mula-Mula
Doa Pujian
Doa Radikal
Saatnya kudatang kepada-MU ya YAHWE, Tuhan Penyelamatku, Pelindung dan Penebusku. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain.
Tampilkan postingan dengan label hidup berkenan di hadapan Tuhan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hidup berkenan di hadapan Tuhan. Tampilkan semua postingan
Minggu, 22 Juni 2014
Berdoa dengan Segenap Kekuatan
Label:
berkat,
berkat YAHWE,
bertekun dalam doa,
doa,
doa pujian,
doa radikal,
hidup berkemenangan,
hidup berkenan di hadapan Tuhan,
intim dengan Tuhan,
perkenanan Tuhan
Jumat, 21 Juni 2013
Mazmur 2: Bapa YAHWE Sanggup Mengubah Musuh Menjadi Berkat
Mazmur 2:7-8
Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Enagkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu."
Pemazmur hidup dalam situasi dunia yang rusuh, di mana para pembesarnya tidak mempedulikan YAHWE dan bahkan bermufakat untuk melawan-Nya (ayat 1-2). Mereka melakukan perkara yang sia-sia (ayat 1). Mereka berusaha memperbesar kerajaannya, mengejar perkara-perkara dunia. Sebab itu dikatakan mereka mengejar sesuatu yang sia-sia. Sebab itu dalam ambisi kekuasaan mereka yang sia-sia itu, mereka pun melawan YAHWE. Mereka tidak peduli bangsa seperti apa yang sedang mereka lawan. Ambisi kekuasaan mereka tidak lagi menjadikan mereka bisa memilah: semua mau direbut, semua mau dikalahkan, termasuk bangsa Israel, bangsa pilihan YAHWE.
Situasi seperti ini pun sedang terjadi. Banyak kelompok yang sekarang ini sedang membesarkan dirinya dan dalam upaya itu mereka pun sering berhadapan dan melawan anak-anak YAHWE, orang yang percaya kepada Anak-Nya, Yeshua. Mereka tidak tahu dan tidak akan pernah tahu bahwa mereka sedang melawan ia yang diurapi.
Dari Mazmur 2 ini kita belajar. Pertama, kita harus mengutamakan YAHWE di atas semuanya. Jangan kita seperti bangsa-bangsa yang tidak mengenal YAHWE, yang mengejar perkara-perkara dunia. Kalau itu yang kita lakukan, Mazmur 2 mengingatkan kepada kita akan risiko yang mungkin kita hadapi: bahkan kita pun melawan YAHWE. Ketika prioritas hidup dan pilihan hati kita tidak pada YAHWE, ada bahaya bahwa kita tidak akan mampu lagi untuk memilah dan memilih. Kita membabi buta, dan bahkan kita pun bisa jadi menjadi musuh YAHWE.
Kedua, ketika berhadapan dengan situasi dunia yang seperti ini, situasi di mana orang-orang atau kelompok-kelompok berusaha untuk hidup sendiri, untuk memperbesar diri sendiri, dan mengabaikan kelompok atau orang lain, atau bahkan ingin membinasakan kelompok lain, pemazmur mengajari kita satu hal: bahwa kita ini adalah anak-anak YAHWE, bangsa pilihan YAHWE oleh karena iman yang kita terima, yang kita warisi, yang dianugerahkan kepada kita oleh karena kemurahan-Nya.
Kita dikuatkan, dalam situasi di mana kita sedang dilawan, dipojokkan, dihimpit, bahkan mau dibinasakan, ternyata kita diingatkan akan hubungan istimewa yang dianugerahkan kepada kita, yakni hubungan kita dengan Bapa YAHWE, bahwa kita ini adalah anak-Nya.
Bapa YAHWE berkata kepada pemazmur: "Anak-Ku engkau!" Bapa YAHWE menegaskan bahwa kita ini adalah Anak-Nya. Jadi, ndak perlu kawatir, ndak perlu takut, karena "Engkau adalah Anak-Ku," demikian YAHWE menegaskan. Bahkan kita diingatkan untuk meminta. "Mintalah kepada-Ku." Bahkan jenis permintaannya pun sangat luar biasa, "maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu."
Mazmur 2 mengingatkan kita akan kebesaran kuasa YAHWE. Ketika kita menghadapi kesulitan, menghadapi tekanan kelompok lain, menghadapi tekanan hidup, menghadapi kesulitan hidup, atau bahkan dianiaya atau malahan ingin dibinasakan, kita diingatkan bahwa kita ini adalah anak-anak YAHWE, yang berkuasa. Dia bahkan sanggup untuk membalikkan situasi, jika kita memintanya. Bangsa yang mengejar-ngejar umat Israel itu mau diberikan kepada Israel jika mereka memintanya. YAHWE pun sanggup untuk mengubah setiap kesulitan hidup, setiap tekanan hidup, menjadi berkat dalam hidup kita.
Namun kita belajar bahwa hal ini mungkin karena pemazmur memiliki hubungan yang intim luar biasa dengan Bapa YAHWE. Kita pun hendaknya mengutamakan YAHWE, dan berusaha untuk selalu melekat pada-Nya. Maka, niscaya, segala kesulitan, tantangan, tekanan, aniaya, akan diubah YAHWE untuk menjadi berkat dalam hidup kita.
Baca juga:
Belajar Prinsip Kesuksesan dari Para Pendiri Menara Babel
Dituntun Menuju Kemenangan
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku engkau! Enagkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu."
Pemazmur hidup dalam situasi dunia yang rusuh, di mana para pembesarnya tidak mempedulikan YAHWE dan bahkan bermufakat untuk melawan-Nya (ayat 1-2). Mereka melakukan perkara yang sia-sia (ayat 1). Mereka berusaha memperbesar kerajaannya, mengejar perkara-perkara dunia. Sebab itu dikatakan mereka mengejar sesuatu yang sia-sia. Sebab itu dalam ambisi kekuasaan mereka yang sia-sia itu, mereka pun melawan YAHWE. Mereka tidak peduli bangsa seperti apa yang sedang mereka lawan. Ambisi kekuasaan mereka tidak lagi menjadikan mereka bisa memilah: semua mau direbut, semua mau dikalahkan, termasuk bangsa Israel, bangsa pilihan YAHWE.
Situasi seperti ini pun sedang terjadi. Banyak kelompok yang sekarang ini sedang membesarkan dirinya dan dalam upaya itu mereka pun sering berhadapan dan melawan anak-anak YAHWE, orang yang percaya kepada Anak-Nya, Yeshua. Mereka tidak tahu dan tidak akan pernah tahu bahwa mereka sedang melawan ia yang diurapi.
Dari Mazmur 2 ini kita belajar. Pertama, kita harus mengutamakan YAHWE di atas semuanya. Jangan kita seperti bangsa-bangsa yang tidak mengenal YAHWE, yang mengejar perkara-perkara dunia. Kalau itu yang kita lakukan, Mazmur 2 mengingatkan kepada kita akan risiko yang mungkin kita hadapi: bahkan kita pun melawan YAHWE. Ketika prioritas hidup dan pilihan hati kita tidak pada YAHWE, ada bahaya bahwa kita tidak akan mampu lagi untuk memilah dan memilih. Kita membabi buta, dan bahkan kita pun bisa jadi menjadi musuh YAHWE.
Kedua, ketika berhadapan dengan situasi dunia yang seperti ini, situasi di mana orang-orang atau kelompok-kelompok berusaha untuk hidup sendiri, untuk memperbesar diri sendiri, dan mengabaikan kelompok atau orang lain, atau bahkan ingin membinasakan kelompok lain, pemazmur mengajari kita satu hal: bahwa kita ini adalah anak-anak YAHWE, bangsa pilihan YAHWE oleh karena iman yang kita terima, yang kita warisi, yang dianugerahkan kepada kita oleh karena kemurahan-Nya.
Kita dikuatkan, dalam situasi di mana kita sedang dilawan, dipojokkan, dihimpit, bahkan mau dibinasakan, ternyata kita diingatkan akan hubungan istimewa yang dianugerahkan kepada kita, yakni hubungan kita dengan Bapa YAHWE, bahwa kita ini adalah anak-Nya.
Bapa YAHWE berkata kepada pemazmur: "Anak-Ku engkau!" Bapa YAHWE menegaskan bahwa kita ini adalah Anak-Nya. Jadi, ndak perlu kawatir, ndak perlu takut, karena "Engkau adalah Anak-Ku," demikian YAHWE menegaskan. Bahkan kita diingatkan untuk meminta. "Mintalah kepada-Ku." Bahkan jenis permintaannya pun sangat luar biasa, "maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu."
Mazmur 2 mengingatkan kita akan kebesaran kuasa YAHWE. Ketika kita menghadapi kesulitan, menghadapi tekanan kelompok lain, menghadapi tekanan hidup, menghadapi kesulitan hidup, atau bahkan dianiaya atau malahan ingin dibinasakan, kita diingatkan bahwa kita ini adalah anak-anak YAHWE, yang berkuasa. Dia bahkan sanggup untuk membalikkan situasi, jika kita memintanya. Bangsa yang mengejar-ngejar umat Israel itu mau diberikan kepada Israel jika mereka memintanya. YAHWE pun sanggup untuk mengubah setiap kesulitan hidup, setiap tekanan hidup, menjadi berkat dalam hidup kita.
Namun kita belajar bahwa hal ini mungkin karena pemazmur memiliki hubungan yang intim luar biasa dengan Bapa YAHWE. Kita pun hendaknya mengutamakan YAHWE, dan berusaha untuk selalu melekat pada-Nya. Maka, niscaya, segala kesulitan, tantangan, tekanan, aniaya, akan diubah YAHWE untuk menjadi berkat dalam hidup kita.
Baca juga:
Belajar Prinsip Kesuksesan dari Para Pendiri Menara Babel
Dituntun Menuju Kemenangan
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Minggu, 02 Juni 2013
Belajar Prinsip Kesuksesan dari Para Pendiri Menara Babel
Kalau mendengar kisah menara Babel, orang biasanya teringat akan tindakan YAHWE dalam mengacau balaukan bahasa manusia dan menggagalkan rencana manusia untuk membangun sebuah kota dan mendirikan menara yang mencapai langit tersebut. Tetapi di balik tindakan YAHWE yang menggagalkan rencana manusia tersebut, tersimpan sebuah rahasia sukses yang diakui oleh YAHWE sendiri. Coba kita perhatikan apa yang dikatakan YAHWE mengenai usaha manusia tersebut, dalam Kejadian 11: 5:
“… mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.”
Itulah pengakuan YAHWE mengenai kehendak dan usaha manusia. Saat itu manusia sudah mencapai taraf di mana tidak ada yang tidak dapat dilaksanakan oleh usaha manusia. Dan hal itu diakui oleh YAHWE sendiri.
Mari kita mencoba mengungkap rahasia pencapaian manusia para pendiri menara Babel tersebut. Ada 5 hal yang bisa diungkap.
Pertama: semangat kesatuan
Ayat 1 dari Pasal 11 kitab Kejadian menyatakan: “Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.”
Ayat ini menyatakan adanya semangat kesatuan. Satu hati. Satu kata. Satu bahasa.
Kedua: manajemen
Ayat 3: Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
Ayat ini menyatakan adanya pengelolaan atau manajemen atas pekerjaan manusia pada saat itu. Mereka tidak bekerja sendiri-sendiri dan semau gue, tetapi ada rencana dan penataan terhadap pekerjaan mereka bersama.
Ketiga: visi yang kuatKeempat: determinasi atau tekat bulat, strong desire, passion.
Ayat 4: Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi!” Mereka memiliki satu bahasa, satu hati, satu semangat kebersamaan, dan mereka bekerja dalam satu pengelolaan untuk mencapai sebuah tujuan, sebuah visi yang amat kuat: yakni mendirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang mencapai langit.
Untuk mengikat dan memperkuat visi tersebut, mereka sadar bahwa perlu ada sebuah nama bagi mereka. Nama ini melambangkan identitas yang dimiliki bersama-sama, yang menyatukan mereka. Nama itu juga menyatakan akan sebuah makna. Visi juga merupakan sebuah rumusan akan makna hidup, tujuan hidup. Nama ini akan menyatakan sebuah makna hidup, sebuah kebulatan tekad yang dimiliki bersama-sama, suatu pengkristalan akan hasrat , suatu keinginan yang amat kuat.
Kelima: perkenanan YAHWE
Bangsa manusia sudah memiliki 4 kunci untuk meraih setiap keberhasilan. Namun dalam kisah menara Babel ini YAHWE menyatakan kepada kita bahwa ada 1 hal yang amat penting untuk setiap keberhasilan manusia, yakni perkenanan YAHWE. Manusia pada saat itu melupakan satu kunci penting dari keberhasilan ini: dukungan YAHWE atau perkenanan YAHWE. Mereka digerakkan oleh suatu kesombongan sehingga usaha mereka digagalkan sendiri oleh YAHWE.
Baca juga:
Dituntun Menuju Kemenangan
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
“… mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.”
Itulah pengakuan YAHWE mengenai kehendak dan usaha manusia. Saat itu manusia sudah mencapai taraf di mana tidak ada yang tidak dapat dilaksanakan oleh usaha manusia. Dan hal itu diakui oleh YAHWE sendiri.
Mari kita mencoba mengungkap rahasia pencapaian manusia para pendiri menara Babel tersebut. Ada 5 hal yang bisa diungkap.
Pertama: semangat kesatuan
Ayat 1 dari Pasal 11 kitab Kejadian menyatakan: “Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.”
Ayat ini menyatakan adanya semangat kesatuan. Satu hati. Satu kata. Satu bahasa.
Kedua: manajemen
Ayat 3: Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.
Ayat ini menyatakan adanya pengelolaan atau manajemen atas pekerjaan manusia pada saat itu. Mereka tidak bekerja sendiri-sendiri dan semau gue, tetapi ada rencana dan penataan terhadap pekerjaan mereka bersama.
Ketiga: visi yang kuatKeempat: determinasi atau tekat bulat, strong desire, passion.
Ayat 4: Juga kata mereka: “Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi!” Mereka memiliki satu bahasa, satu hati, satu semangat kebersamaan, dan mereka bekerja dalam satu pengelolaan untuk mencapai sebuah tujuan, sebuah visi yang amat kuat: yakni mendirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang mencapai langit.
Untuk mengikat dan memperkuat visi tersebut, mereka sadar bahwa perlu ada sebuah nama bagi mereka. Nama ini melambangkan identitas yang dimiliki bersama-sama, yang menyatukan mereka. Nama itu juga menyatakan akan sebuah makna. Visi juga merupakan sebuah rumusan akan makna hidup, tujuan hidup. Nama ini akan menyatakan sebuah makna hidup, sebuah kebulatan tekad yang dimiliki bersama-sama, suatu pengkristalan akan hasrat , suatu keinginan yang amat kuat.
Kelima: perkenanan YAHWE
Bangsa manusia sudah memiliki 4 kunci untuk meraih setiap keberhasilan. Namun dalam kisah menara Babel ini YAHWE menyatakan kepada kita bahwa ada 1 hal yang amat penting untuk setiap keberhasilan manusia, yakni perkenanan YAHWE. Manusia pada saat itu melupakan satu kunci penting dari keberhasilan ini: dukungan YAHWE atau perkenanan YAHWE. Mereka digerakkan oleh suatu kesombongan sehingga usaha mereka digagalkan sendiri oleh YAHWE.
Baca juga:
Dituntun Menuju Kemenangan
Hidup Berkemenangan (2): Membangun Manusia Roh
Hidup Berkemenangan (1): Menjaga Hati
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Label:
berhasil,
berkat,
berkat YAHWE,
hidup berkelimpahan,
hidup berkemenangan,
hidup berkenan di hadapan Tuhan,
keberhasilan,
kemenangan,
sukses,
Sumber Berkat
Rabu, 23 Januari 2013
Mengutamakan YAHWE di Atas Segalanya
Jawan Yesus: "Hukum yang terutama ialah; Dengarlah, hai orang Israel, YAHWE Elohim kita, YAHWE itu esa. Kasihilah YAHWE, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu" (Markus 12:29-30)
Tuhan menetapkan hukum yang terutama adalah supaya kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita. Itu artinya, Tuhan menginginkan supaya kita mengutamakan Tuhan di atas segala-galanya. Kalau kita mengutamakan Tuhan di atas segalanya, maka hidup kita akan terfokus kepada Tuhan, tidak ada yang lebih penting bagi kita selain Tuhan saja. Pengejaran hidup kita hanyalah bagaimana supaya kita bisa menyenangkan hati Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Sementara fokus hidup kita adalah mengutamakan Tuhan, maka urusan kehidupan kita yang lain akan menjadi tanggung jawab Tuhan. Tuhanlah yang akan menjadi penyedia segala kebutuhan hidup kita, karena hidup kita berkenan dan menyenangkan hati-Nya.
Seorang pengusaha dan juga seorang pengurus gereja di Solo mengalami betapa indahnya ketika ia hidup dan belajar untuk mengutamakan Tuhan. Ia seorang panitia dalam pembangunan gedung gereja. Suatu hari ia menerima telepon dari gereja untuk rapat pembuatan mimbar gereja, dan mengingat sudah mepetnya waktu dengan jadwal peresmian gereja, maka diharapkan semua panitia bisa hadir.
Saat itu pengusaha itu agak ragu, karena sebetulnya hari itu ia ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan. Tetapi ia belajar untuk menomorsatukan Tuhan terlebih dahulu. Ia percaya bahwa semua urusan pekerjaannya pasti akan ditolong Tuhan. Ia memutuskan untuk mengikuti rapat pembangunan tersebut.
Rapat berlangsung cukup lama, sampai hampir sore hari, sehingga praktis ia tidak bisa mengurusi pekerjaannya. Namun justru di situlah sesuatu yang sangat ajaib terjadi. Sepulang dari rapat di gereja, tiba-tiba teleponnya berdering, dan yang meneleponnya ternyata adalah seorang supplier besar yang ingin membeli produk dari pengusaha tersebut. Padahal sudah sejak lama pengusaha ini berusaha menjual produknya kepada supplier itu tetapi selalu ditolak. Sekarang ini justru tiba-tiba supplier itu sendiri yang menghubungi dn ingin membeli produk dari pengusaha tersebut dalam jumlah yang besar. Dan bukan hanya sampai di situ saja, pada sore yang sama, seorang supplier besar yang lain juga menghubunginya dan mengatakan ingin membeli produk dari pengusaha itu juga.
Sungguh ajaib sekali apa yang Tuhan kerjakan. Kalau Dia diutamakan, maka urusan hidup kita yang lain Dia yang akan menolong!
Bapa, ajar kami untuk mengutamakan Engkau lebih dari apa pun dalam hidup kami. Kami rindu menyenangkan hati-Mu dan mendapat perkenanan di hadapan-Mu. Kami percaya bahwa urusan hidup kami yang lain ada di dalam kendali-Mu sepenuhnya. Terimakasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yeshua kami berdoa. Amin
Baca juga:
YAHWE yang Dapat Diandalkan
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Yesus Segera Memberikan Pertolongan
Memulai Hari Baru Bersama Tuhan
Tuhanlah Perisaiku
Tuhan menetapkan hukum yang terutama adalah supaya kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita. Itu artinya, Tuhan menginginkan supaya kita mengutamakan Tuhan di atas segala-galanya. Kalau kita mengutamakan Tuhan di atas segalanya, maka hidup kita akan terfokus kepada Tuhan, tidak ada yang lebih penting bagi kita selain Tuhan saja. Pengejaran hidup kita hanyalah bagaimana supaya kita bisa menyenangkan hati Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Sementara fokus hidup kita adalah mengutamakan Tuhan, maka urusan kehidupan kita yang lain akan menjadi tanggung jawab Tuhan. Tuhanlah yang akan menjadi penyedia segala kebutuhan hidup kita, karena hidup kita berkenan dan menyenangkan hati-Nya.
Seorang pengusaha dan juga seorang pengurus gereja di Solo mengalami betapa indahnya ketika ia hidup dan belajar untuk mengutamakan Tuhan. Ia seorang panitia dalam pembangunan gedung gereja. Suatu hari ia menerima telepon dari gereja untuk rapat pembuatan mimbar gereja, dan mengingat sudah mepetnya waktu dengan jadwal peresmian gereja, maka diharapkan semua panitia bisa hadir.
Saat itu pengusaha itu agak ragu, karena sebetulnya hari itu ia ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan. Tetapi ia belajar untuk menomorsatukan Tuhan terlebih dahulu. Ia percaya bahwa semua urusan pekerjaannya pasti akan ditolong Tuhan. Ia memutuskan untuk mengikuti rapat pembangunan tersebut.
Rapat berlangsung cukup lama, sampai hampir sore hari, sehingga praktis ia tidak bisa mengurusi pekerjaannya. Namun justru di situlah sesuatu yang sangat ajaib terjadi. Sepulang dari rapat di gereja, tiba-tiba teleponnya berdering, dan yang meneleponnya ternyata adalah seorang supplier besar yang ingin membeli produk dari pengusaha tersebut. Padahal sudah sejak lama pengusaha ini berusaha menjual produknya kepada supplier itu tetapi selalu ditolak. Sekarang ini justru tiba-tiba supplier itu sendiri yang menghubungi dn ingin membeli produk dari pengusaha tersebut dalam jumlah yang besar. Dan bukan hanya sampai di situ saja, pada sore yang sama, seorang supplier besar yang lain juga menghubunginya dan mengatakan ingin membeli produk dari pengusaha itu juga.
Sungguh ajaib sekali apa yang Tuhan kerjakan. Kalau Dia diutamakan, maka urusan hidup kita yang lain Dia yang akan menolong!
Bapa, ajar kami untuk mengutamakan Engkau lebih dari apa pun dalam hidup kami. Kami rindu menyenangkan hati-Mu dan mendapat perkenanan di hadapan-Mu. Kami percaya bahwa urusan hidup kami yang lain ada di dalam kendali-Mu sepenuhnya. Terimakasih Bapa. Di dalam nama Tuhan Yeshua kami berdoa. Amin
Baca juga:
YAHWE yang Dapat Diandalkan
YAHWE Sumber Berkat
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Yesus Segera Memberikan Pertolongan
Memulai Hari Baru Bersama Tuhan
Tuhanlah Perisaiku
Langganan:
Postingan (Atom)