Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. (Mazmur 23:3)
Dalam ayat di atas, 'Ia menuntun aku di jalan yang benar...' Artinya, Tuhan sebagai gembala yang baik selalu berusaha menuntun kita ke jalan yang benar. Namun semuanya kembali tergantung kepada kita, apakah kita bersedia mengikuti tuntunan-Nya atau tidak. Selama kita mau menjadi domba yang baik yang mau dituntun oleh Tuhan, maka kita akan mengalami semua janji-janji yang Tuhan sudah berikan.
Apa artinya menjadi domba yang baik yang mau mengikuti tuntunan Sang Gembala? Artinya, kalau Gembalanya ke utara, maka domba yang baik itu ikut ke utara; kalau Gembalanya melangkahkan kakinya ke barat, maka domba yang baik juga akan menikuti Gembalanya melangkah ke barat; bahkan kalau Gembalanya berhenti, maka domba yang baik akan ikut berhenti. Jadi ke mana pun dan kapan pun Gembalanya melangkah, ke sanalah dombanya akan mengikuti.
Pada suatu malam yang gelap, seorang perwira memimpin pasukannya mengejar tentara Jerman. Mereka terus mengejar tentara itu sampai tiba di tempat terbuka di tepi hutan. Karena hari makin larut, mereka memutuskan untuk beristirahat di tepi hutan menunggu keesokan harinya. Toh tentara Jerman itu juga butuh istirahat. Namun, malam itu salju turun dengan lebatnya. Ketika mereka akan melakukan pengejaran, sang perwira yang berpengalamann ini menyuruh anak buahnya berhati-hati. Biasanya, tempat terbuka semacam itu merupakan tempat yang baik untuk memasang ranjau darat. Siapa tahu, tentara Jerman itu sengaja membawa mereka ke sana untuk dijebak. Mereka sulit mengenali mana yang ada ranjaunya dan mana yang tidak. "Lapangan di depan kita, kemungkinan besar penuh dengan ranjau darat," ujar perwira itu. "Jadi salah satu di antara ita harus menjadi pelopor untuk maju ke depan sejauh mungkin. Jika dia terkena ranjau, maka orang berikutnya harus berjalan mengikuti jejaknya dan mencari jalan lain yang aman. Begitu seterusnya."
Ketika anak buahnya masih bungung dan bertanya-tanya siapa yang akan disuruh menjadi orang pertama, tiba-tiba perwira itu melompat maju dengan langkah pasti. Perwira itu memerintahkan anak buahnya untuk mengikuti jejaknya. Kalau periwra itu ke kiri maka semua anak buahnya ikut ke kiri; kalau perwira itu ke kanan maka semua anak buahnya ikut ke kanan dan seterusnya. Akhirnya mereka berhasil menyeberangi lautan ranjau itu dengan selamat.
Demikianlah Tuhan Sang Gembala Agung menuntun hidup kita sebagai domba-domba-Nya. Ia rela menanggung resikonya untuk membukakan jalan bagi kita, tetapi sekali lagi tergantung kita, aakah kita mau melangkah sesuai jejak-Nya, apakah kita mau mengikuti tuntunan-Nya. Percayalah bahwa tuntunan-Nya akan membawa kita selamat sampai seberang.
Baca juga:
YAHWE Adalah Gembalaku
YAHWE yang Dapat Diandalkan
YAHWE Sumber Berkat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar