Tampilkan postingan dengan label roh jahat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label roh jahat. Tampilkan semua postingan

Minggu, 14 Oktober 2012

Mukjizat Menjadi Unsur Utama dalam Pelayanan dan Penginjilan

Kisah Para Rasul 5:2-16

The First Christians: The Acts of the Apostles for Children The First Urban Christians: The Social World of the Apostle Paul The History of the Church: From Christ to Constantine (Penguin Classics)

Baca bagian sebelumnya!

Pada bagian sebelumnya kita belajar dari Ananias dan Safira bahwa penting untuk memiliki motivasi yang benar di dalam melayani atau melakukan apapun dalam hidup bergereja. Motivasi yang tidak benar, mencari muka atau popularitas, tidak berkenan di hati YAHWE dan bahkan, seperti dalam kasus Ananias dan Safira, bisa mendatangkan maut.

Pada sekarang bagian ini kita belajar mengenai kedahsyatan pelayanan rasul-rasul berkat mukjizat-mukjizat yang dikerjakan YAHWE melalui mereka. Berikut ini kutipannya:

5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.
5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,
5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.
5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.

Dari kutipan ini kita belajar:
1. Ada banyak tanda dan mukjizat yang diadakan oleh para rasul
2. Mereka selalu berkumpun di serambil Salomo dalam persekutuan yang erat
3. Orang lain tidak berani bergabung dengan mereka
4. Mereka sangat disegani dan dihormati oleh orang banyak
5. Jumlah mereka makin banyak, baik laki-laki maupun perempuan
6. Orang banyak,  bahkan dari luar Yerusalem, ikut datang berduyun membawa orang sakit dan orang yang digganggu roh jahat, keluar agar disembuhkan oleh (bayangkan) Petrus... dan MEREKA SEMUA DSISEMBUHKAN.

Dicatat dalam ayat 12 bahwa jemaat mula-mula selalu berkumpul di serambil Salomo dalam persekutuan yang erat. Hal ini menandakan adanya persatuan dan kesehatian serta kesungguhan hati jemaat mula-mula. Kesungguhan hati mereka di dalam persekutuan tampaknya membuat orang-orang (yang tidak memiliki kesungguhan yang sama) tidak berani mendekat dan bergabung dengan mereka. Jadi ada semacam karakter yang khas pada jemaat mula-mula, yang menjadikan mereka jelas-jelas berbeda dengan yang bukan anggota jemaat. Kesungguhan hati mereka membuat mereka sangat disegani dan dihormati.

Dan kesungguhan hati mereka mengudang Roh Kudus mengalir dalam kehidupan mereka.  Roh Kudus yang menyertai para rasul menjadikan mereka mampu mengadakan banyak tanda dan mukjizat. Tanda dan mukjizat menarik perhatian banyak orang datang untuk mengalami mukjizat yang sama.

Penting untuk dicatat bahwa di dalam melayani di gereja kita hendaklah memiliki kesungguhan   hati untuk mendukung gerakan YAHWE melalui gerakan gereja. Penting untuk memiliki persekutuan yang erat dengan anggota jemaat yang lain. Hormat dan rasa segan biarlah datang sebagai hal yang alami menyertai kesungguhan hati anak-anak Bapa yang sehati berjuang bagi kerajaan-Nya. Bukan dengan melakukan hal-hal yang menyolok mata, seperti yang dilakukan Ananias dan Safira, hanya sekadar untuk mendatangkan pujian manusia.

Baca bagian selanjutnya!

The Churches The Apostles Left Behind Church History - The First Century

Baca juga:
Motivasi Pelayanan: Belajar dari Ananis dan Safira
Cara Hidup Jemaat Pertama: Semua Milik Semua
Cara Hidup Jemaat yang Pertama
Roh Kudus Menjadikan Hidup Kita Menjadi Berkat bagi Orang Lain

Sabtu, 08 Januari 2011

Pengalaman Pertama Mengusir Setan


Dalam banyak kesempatan Yesus mengusir setan. Dan pekerjaan mengusir setan juga Ia tugaskan kepada para murid, dan Yesus memperlengkapi mereka dengan kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, untuk mengusir setan.
Matius 10:1. Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan. 
Markus 3:14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil 15 dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan


Dan para murid benar-benar mengusir setan, banyak setan.
Markus 6:7. Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. 


Bukan hanya para murid, tetapi "orang biasa" (bukan murid pun) bisa mengusir setan demi nama Yesus. Dan itu memang berkenan kepada Yesus.
Markus 9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. 


Dan ternyata pekerjaan mengusir setan menurut Kitab Suci bukanlah pekerjaan "luar biasa" melainkan merupakan hal yang wajar, biasa, normal,yang menyertai orang-orang yang percaya.
Markus 16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku.


Hari ini pun saya mengalami dan melakukan hal ini. Selama ini saya hanya mendengar orang lain bersaksi mengusir setan. Tetapi kali ini aku benar-benar mengalaminya, dan benar: mengusir setan itu bisa dilakukan oleh orang yang beriman.
Saya melayat bersama ketua kelompok sel. Di rumah duka, kami diberitahu oleh salah satu kerabat yang meninggal, yang kebetulan juga anggota komsel kami, bahwa ibu yang semalam menjaga jenasah kerasukan setan. Ketika kami hendak pamitan pulang, penjaga jenasah yang menggantikannya menceritakan hal yang sama. Pemimpin  komsel kami menawarkan untuk mendoakannya. Dan setelah mendapat persetujuan dari semua tuan rumahnya, kami diantar oleh penjaga tersebut ke kamar di sebelah kamar jenasah di mana ibu yang kerasukan itu sedang berbaring.

Saya belum pernah memiliki pengalaman ini sehingga merasa ragu dan agak takut. Kebetulan hari itu aku puasa dan sudah menjalani puasa selama beberapa hari. Namun tetap saja aku merasa ragu. Ketika masuk mendapati ibu itu, saya melihat bahwa tampak ibu itu kelihatannya biasa-biasa saja.

Pemimpin komsel menanyai ibu itu: Apakah ibu mengenal Yesus? Iya, jawabnya. Apakah ibu sudah menerima Yesus? Iya, jawabnya. Sekarang Yesus di mana, Bu? Di sekitar sini, jawabnya. Mendengar jawaban ini pemimpin komsel langsung mengajak berdoa. Dan setelah beberapa saat pemimpin komsel meminta ibu yang kerasukan untuk menirukan doanya:
Bapa, kami bersyukur, karena kasihMu Engkau telah mengutus PuteraMu menjadi penolong dan penyelamat kami. Saat ini kami mohon ampun atas segala dosa-dosa kami dan sudilah untuk membasuh dosa-dosa kami dengan darah Putera-Mu.

 ... sampai di sini ibu itu bisa menirukan dengan lancar, namun ketika memasuki bagian berikut, ia diam dan tidak mau mengeluarkan kata-kata lagi ...

Yesus, saat ini saya mengundang Engkau Yesus untuk masuk ke dalam hatiku.

Saya menjadi yakin bahwa di dalam diri ibu itu ada kuasa gelap yang enggan untuk mengucapkan kata yang penuh kuasa itu; Yesus. Dan saya menjadi takut, berarti saya sedang "terperangkap" berhadap-hadapan dengan iblis. Apalagi saya merasa paling tidak berpengalaman dan merasa paling lemah dibandingkan pemimpin komsel dan ibu kerabat yang meninggal yang juga anggota komsel.

Karena ruang itu sempit, saya mencoba pindah ke sisi pemimpin sel. Berarti saya mendekati ke bagian kaki ibu yang kerasukan itu (sebelumnya saya berada di bagian atas kepala ibu itu). Dan ketika melihat ibu yang berbaring itu, melihat lekuk-lekuk tubuhnya, tiba-tiba saja birahi saya muncul.

Wah  gawat, sudah merasa paling lemah, sekarang saya sendiri sedang terintimidasi. Waduh, ini benar-benar gawat. Dan ketika mata saya bertatapan langsung dengan mata ibu yang kerasukan itu, saya benar-benar merasa terintimidasi dan seolah-olah iblis di dalam tubuh ibu itu sedang menertawakan saya dan merasa menang terhadap diri saya.

Saya terus ikut berdoa, terus memuji Tuhan, namun perasaan terintimidasi itu terus membelengu saya. Saya tidak tahan dan saya berpindah kembali ke posisi semula tetapi dengan agak menjauh dari ibu itu. Saya terus berdoa dan memuji Tuhan.

Perasaan takut kadang bisa saya usir dengan memperkatakan kepada diri sendiri: bahwa roh yang ada padaku jauh lebih besar dari apapun di dunia ini. Namun di saat yang lain perasaan takut benar-benar menguasai. Saya takut seandainya iblis itu ganti merasukiku. Dan gila, setan itu matanya mencari ke sana kemari dan setelah matanya bertatapan dengan mata saya, yang ada di belakannya, tiba-tiba tangannya melambai-lambai ke arahku, katanya: sini-sini.

Saya menjadi sangat ketakutan. Saya terus berdoa, terus bernyanyi memuji Haleluya, Hosana, Puji Tuhan, Puji Yahwe, dan seterusnya. Namun perasaan takut itu belum mau hilang juga.

Dan waktu sudah berjalan agak lama, namun roh itu tetap belum mau keluar dari tubuh ibu itu. Pemimpin komsel kelihatannya merasa agak kewalahan dan sudah kehabisan akal, kenapa roh ibu masih bandel belum mau keluar. Berulang-ulang pemimpin komsel meminta pertolongan dan kuasa dari Yahwe agar bisa seera mengusir iblis itu.

Keadaan ini membuat saya semakin merasa tertuduh, namun di pihak lain saya merasa terpanggil untuk datang mendekat dan meletakkan tangan di atas kepala ibu itu untuk mengusir setan itu. Namun di lain pihak aku benar-benar takut. Dari jauh aku mencoba ikut mengusir setan itu tetapi entah kenapa dari mulutku sulit keluar kata-kata ini: Dalam nama Yashua, dengan kuasa Darah Anak Domba, aku perintahkan roh yang tidak kudus untuk keluar (dari tubuh ibu ....). Berkali-kali aku mencobanya tetapi entah kenapa bagian akhir ( ... dari tubuh ibu ... ) itu tidak bisa keluar dari mulutku.

Akhirnya aku diingatkan untuk menutup bungkus diriku sendiri dan teman-teman pendoa, untuk keluarga yang kami tinggalkan di rumah, dan setelah itu saya memiliki keberanian .. dan yang sebelumnya saya tidak bisa berkata dengan keras, kini dari mulutku bisa keluar kata-kata yang keras dan penuh kekuatan, namun aku belum berani menjamah tubuh ibu itu.

Ketika tangan pemimpin komsel menjamah kepala ibu itu, saya menempelkan tangan saya di atas tangannya dan berdoa dengan keras dan tegas: Dalam nama Yashua, dengan kuasa Darah Anak Domba, aku perintahkan roh yang tidak kudus untuk keluar dari tubuh ibu ......

Saya tidak tahu, apakah karena kata-kata yang kelaur dari mulutku tadi atau karena urapan yang turun melalui pemimpin komsel, tidak lama kemudian ibu itu berkata dengan lirih: "Tuhan Yesus, tolong aku."

Kami senang namun merasa kurang pasti dengan apa yang kami dengar. Namun setelah ibu itu mengulangi lagi  perkataan yang sama, kami yakin bahwa roh jahat itu sudah keluar dari tubuhnya.

Kemudian dengan keras saya katakan: Dalam nama Yashua, kami tutup bungkus tubuh, jiwa dan roh ibu ... dengan Darah Anak Domba.

Dan akhirnya kami menyelesaikan doa dengan penuh ungkapan syukur. Ibu itu agak bengong bertanya, "Aku ini kenapa? Aku kok merasa lemas dan lapar?" Segera salah seorang saudaranya keluar untuk mengambilkan makanan dan minuman.

Terimakasih Bapa, terima kasih Yashua, atas karunia keselamatan dan iman. Atas pengampunan dosa. Kini aku semakin yakin dan percaya akan kuasa-Mu, kuasa yang juga Engkau berikan kepadaku. Bahwa, meskipun kami ini lemah, namun Engkau memampukan kami untuk berkuasa atas roh-roh jahat dan mengusir mereka.


Terima kasih Yahwe, hari ini Kau tambahkan iman kepada hambamu ini. Kini hambamu tahu bahwa roh yang Engkau berikan kepada hambamu lebih besar dari apapun di dunia ini. 


Amin

Baca juga: Kepastian Keselamatan dan Keberanian Bersaksi, klik di sini.