Tampilkan postingan dengan label Kuasa Doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kuasa Doa. Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Maret 2014

Berdoalah dan Tumpangkanlah Tangan untuk Orang-Orang yang Saudara Kasihi

Doterjemahkan dari postingan Victoria Osteen dalam dinding FB-nya, 26 Maret 2014

Sepanjang Kitab Suci kita melihat bahwa YESHUA pergi berkeliling dan menumpangkan tangan atas orang sakit. Kita melihat kuasa keluar dari-NYA ketika seorang wanita menyentuh ujung jubah-NYA. Kita diberitahu bahwa orang-orang percaya diminta untuk menumpangkan tangan pada orang sakit. Dan, saya secara pribadi belum pernah menemui orang yang menolak untuk didoakan. Bahkan jika mereka bukan orang percaya, bahkan jika mereka merasa aneh pada awalnya dan tidak mau ikut mengucapkan doanya, mereka tetap ingin didoakan.

Ada kuasa dalam doa, dan ada kuasa ketika kita menumpangkan tangan atas orang-orang. YESUA mengatakan, "Biarlah anak-anak datang pada-KU." Bisakah saudara bayangkan apa yang DIA taruh pada diri anak-anak itu melalui kuasa sentuhan-NYA? Aku percaya anak-anak itu tidak akan pernah sama lagi. Anak-anak itu pergi dalam keadaan terberkati.

Mungkin ada beberapa orang dalam keluarga saudara yang lelah berdoa. Mungkin saudara memiliki saudara atau sahabat dalam hidup saudara yang selalu saudara doakan tetapi tidak pernah menerima nasihat saudara. Kita semua mengenal orang-orang semacam itu. Tetapi YESHUA tidak pernah mengatakan, "Aku lelah berdoa untuk orang-orang semacam itu." Tidak, kita perlu berdoa untuk orang-orang tersebut. Kita perlu menjangkau mereka. Kita harus percaya untuk orang-orang lain sampai mereka bisa percaya untuk diri mereka sendiri.

Setiap hari sebelum anak-anakku pergi ke sekolah, aku selalu mengambil waktu untuk menumpangkan tanganku atas mereka dan berdoa bagi mereka. Saudara tahu apa yang lucu? Sekarang mereka sudah besar, mereka menyandarkan diri padaku ketika aku mulai berdoa. Mereka menyandarkan diri untuk merasakan sentuhan itu. Mereka merasakan kuasa itu dan berkat yang ada di dalamnya.

Mungkin saudara tidak melakukan hal yang demikian itu. Mungkin saudara tidak pernah berdoa untuk mereka sebelumnya, tetapi saudara bisa memulainya hari ini! Sekarang ini juga, saudara bisa memberkati mereka dan berdoa untuk mereka. Ketika saudara bertemu mereka, saudara bisa memeluk mereka dan berkata, "Aku memberkatimu dalam nama YESHUA." Daripada menghabiskan waktu untuk mengoreksi kelakuan anak-anak saudara atau orang-orang yang saudara kasihi, luangkan waktu untuk berhubungan dengan mereka. Jangan melihat apa yang salah, lihatlah apa yang benar. Jika saudara berhubungan dengan mereka dan anggota keluarga yang lain, aku percaya saudara akan melihat mereka menyandarkan diri pada saudara untuk merasakan sentuhan saudara. Mulailah hari ini. Ikuti teladan YESHUA dan tumpangkan tangan yang penuh kasih ketika saudara berdoa dan lihatlah apa yang bisa YAHWE kerjakan melalui kuasa sentuhan!

"Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka" (Matius 19:13)

 The Power of Prayer Paperback by R. A. Torrey (Author)  Power of Prayer Paperback by Ellen G White (Author)
 Understanding The Purpose And Power Of Prayer Paperback by Myles Munroe (Author)  The Power of Prayer and the Prayer of Power Paperback by R.A. Torrey (Author)


Baca juga:
Mengandung dalam Roh
Kuasa Doa Mengatasi Ruang dan Waktu
Bapa YAHWE Berkenan kepada Orang yang Tidak Tahu Malu
Cuff yang Terus Berdoa

Senin, 17 Maret 2014

Cuff yang Terus Berdoa

Mrk 13:13 "Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat"

Seorang berkulit hitam bernama Cuff hidup sebagai budak belian pada jaman perbudakan sebelum perang dunia. Ia seorang Kristen yang sangat cinta Tuhan. Pada suatu waktu majikannya ada dalam kesukaran keuangan, maka Cuff dijual pada seorang pemilik perkebunan yang masih muda. Waktu Cuff hendak dibawa pergi, majikan yang lama berkata kepada majikan yang baru, "Anda akan menyaksian bahwa Cuff adalah seorang pekerja baik suka bekerja keras. Anda dapat mempercayakan segala hal kepadanya. Ia akan menyenangkan anda dalam segala hal, kecuali satu." "Dan apakah yang satu itu?" tanya majikan Cuff yang baru. "Ia akan berdoa dan anda tidak dapat menghentikannya." Saya akan menghapus kebiasaan itu dari dirinya dengan segera," kata majikan baru itu dengan penuh percaya diri.

Di tempat baru, Cuff menunjukkan kesetiaannya kepada majikannya, namun ia tidak menghilangkan kebiasaannya berdoa kepada Tuhan. Lalu Cuff dipanggil dan majikannya berkata, "Cuff, kamu dilarang untuk berdoa lagi, kami tidak suka melihat ada orang yang berdoa di tempat kami. Jangan sekali-kali saya dengar lagi perbuatanmu yang sia-sia itu." Cuff menjawab, "Tuan, saya suka berdoa pada Tuhan Yesus dan kalau saya berdoa, saya akan lebih banyak mengasihi tuan dan nyonya dan saya dapat bekerja lebih keras. Tuan, saya harus berdoa, saya tidak dapat hidup tanpa doa." Pada waktu tuannya mendengar pengakuan itu, ia sangat marah. Ia menyuruh orang untuk mengikat Cuff tanpa memakai baju, lalu ia mulai mencambuk Cuff hingga tubuhnya robek dan berdarah. Ia mencambuk Cuff hingga ia merasa lelah. Lalu a menyuruh orang mencuci punggung Cuff dengan air garam, dan menyuruh Cuff kembali pergi bekerja. Cuff pergi dengan menyanyi: "Penderitaan ku akan segera lalu dan aku tidak akan menangis lagi." Ia bekerja dengan setia sepanjang hari itu, meskipun ia merasakan sakit yang hebat pada seluruh tubuhnya.

Sementara itu Tuhan mulai bekerja dalam diri majikannya. Pada malam hari itu majikannya ada dalam kegelisahan yang begitu hebat, sehingga istrinya bertanya apakah ia boleh memanggil dokter untuk datang memeriksanya. "Tidak, saya tidak memerlukan seorang dokter. Apakah ada seorang di perkebunan kita ini yang dapat berdoa untuk saya." Singkat cerita, Cuff dipanggil untuk mendoakan majikannya yang sedang dalam kegelisahan yang hebat itu. "Cuff, apakah engkau dapat berdoa untuk saya?" ia bertanya pada budak belian itu. "Tentu sekali tuan, sebab memang sepanjang malam ini saya terus berdoa untuk tuan." Lalu Cuff berdoa untuk majikannya, memohon Tuhan memimpinnya kepada Anak Domba yang sudah menanggung dan melenyapkan segala isi dosa dunia ini. Akhirnya, malam itu majikannya dan istrinya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam hidup mereka. Dan tak lama kemudian seluruh perkebunan itu mendengar kabar Injil dan banyak jiwa diselamatkan. Cuff dimerdekakan, dan bersama-sama majikannya mereka berdua berjalan kemana-mana untuk menyaksikan cinta kasih Tuhan dalam Yesus Kristus.

Tuhan berjanji bagi kita semua yang sedang ada dalam pergumulan dan penderitaan yang sangat menyesakkan, bahwa Dia Yang Awal dan Yang Akhir yang telah mati dan hidup kembali, tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia akan terus menyertai kita sehingga pada akhirnya, justru bukan hanya kita yang dibangkitkan, tapi orang-orang di sekeliling kita akan dijamah melihat pertolongan Tuhan yang luar biasa itu, dan mereka diselamatkan.




Baca juga:
Mengikuti Gembala
Pria Bertanggung Jawab Membawa Keluarganya pada Tuhan
Kuasa Doa Mengatasi Ruang dan Waktu
Gereja Perdana Adalah Sekumpulan Orang Yang Bertekun Sehati Berdoa Bersama

Selasa, 23 Juli 2013

Bapa YAHWE Berkenan kepada Orang yang Tidak Tahu Malu

Lukas 11:1-13

(1) Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." (2) Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. (3) Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya (4) dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan." 

(5) Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, (6) sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; (7) masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. (8) Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. 

(9) Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. (10) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (11) Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? (12) Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? (13) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya." 

Perikopa ini mengajarkan sebuah prinsip berdoa. Pada bagian yang pertama (ayat 1-4), Tuhan Yeshua mengajarkan pokok-pokok doa apa saja yang semestinya kita sampaikan kepada Bapa, yaitu: (1) pujian: "dikuduskanlah nama-Mu", (2) tujuan hidup dalam kerangka kehendak Bapa: "datanglah kerajaan-Mu", (3) berkat rezeki: "berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya", (4) pengampunan dosa, dengan tetap menekankan mengampuni terlebih dahulu (5) perlindungan dari godaan dan cobaan.

Pada bagian yang kedua (5-13) Tuhan Yeshua mengajarkan sikap hati yang semestinya dimiliki pendoa dan sikap hati Bapa yang mendengarkan doa. Ayat 5-8 Yeshua menegaskan bahwa kita perlu bersikap tidak tahu malu di dalam berdoa. Hal ini mengingatkan kita akan sifat dasar manusia yang cenderung akan dosa dan sekaligus kesombongan manusia. Kita sering merasa tidak layak karena dosa-dosa kita dan hal itu sering membuat kita memutuskan diri sebagai tidak layak di hadapan Bapa YAHWE. Tidak jarang kita merasa tidak pantas untuk meminta sesuatu kepada Bapa karena kita ingat dan sadar betul akan dosa-dosa kita. Lalu kita menunggu saat baik: ketika saya sudah menjadi lebih baik maka saya akan berdoa dan memberanikan diri untuk meminta kepada Bapa. Kalau sekarang: tidak dulu ah. Aku sedang kotor.

Kita juga bisa belajar dari perikopa ini bahwa Bapa YAHWE itu Maha Pengampun, Maha Memaklumi, Maha Mengerti, Maha Memahami situasi kita. Jadi kalau kita sedang di dalam kebutuhan, dan sedang merasa tidak layak untuk datang kepada Bapa dan meminta, datanglah dan mintalah. Dia mengerti kita. Dia memahami. Yang penting: kita harus bersikap tidak tahu malu.

Ayat 9-13 menegaskan kembali bahwa Bapa itu Maha Baik dan kita diajarkan oleh Yeshua untuk memberanikan diri meminta, mencari, dan mengetok pintu. Yeshua meminta kita, memerintahkan kita untuk meminta, mencari dan mengetok. Yeshua mengajarkan kita bahwa Bapa itu amat baik. Dia akan memberikan yang baik kepada yang meminta. Dia akan memberikan Roh Kudus kepada yang meminta.

Tampaknya Paulus amat mengerti akan betapa besar kasih Bapa ini, sehingga ia mengajarkan kepada jemaat di Ibrani: ”Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya” (Ibrani 4:16).

Rabu, 16 Januari 2013

Kuasa Doa Mengatasi Ruang dan Waktu

Prayer Power: 30 Days to a Stronger Connection with God Right Now Prayers: Prayers for Strength and Healing

Kisah Para Rasul 12:1-19

Baca bagian sebelumnya!

Petrus dilepaskan dari penjara Herodes
Petrus dilepaskan dari penjara
Yakobus, saudara Yohanes, sudah dibunuh oleh Herodes (ayat 2). Hal itu dilakukan Herodes untuk mendapatkan simpati dari bangsa Yahudi yang membenci para pengikut jalan Tuhan. Terbukti bahwa tindakannya membuahkan hasil, yakni bangsa Yahudi menjadi senang, Herodes meneruskan usahanya dengan menahan Petrus. Herodes tahu cara mengambil hati bangsa Yahudi: karena saat itu sedang bertepatan dengan Hari Raya Roti Tidak Beragi Petrus tidak segera dibunuh. Rencananya Herodes akan menghadapkan Petrus ke depan banyak orang setelah perayaan Paskah. Ia amat tahu  bagaimana caranya menyenangkan hati bangsa Yahudi. Semua itu dilakukannya untuk mengambil hati bangsa Yahudi, dengan tujuan akhir: mengokohkan legitimasinya sebagai raja Yudea. Petrus ditahan dalam penjaaan empat regu yang masing-masing terdiri dari 4 tentara. Namun yang amat penting untuk dicatat dalam kisah ini adalah apa yang dilakukan oleh jemaat: Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Elohim (ayat 5).

Jemaat dengan tekun mendoakannya. Dan apa yang terjadi? YAHWE melepaskan Petrus secara ajaib. Petrus dituntun malaikat YAHWE keluar melewati penjara yang terkunci dan dijaga oleh empat kelompok penjaga. Dua rantai yang membelenggunya terlepas dan ia bisa keluar penjara tanpa disadari sama sekali oleh para penjaga.

Tentu saja YAHWE amat mengasihi Petrus dan sanggup mengerjakan apa saja yang dikehendaki-Nya. Dan itu pasti dilakukannya karena Dia memang telah memilih Simon atau Petrus untuk menjadi pondasi yang kokoh bagi gerejanya. Namun dalam kisah ini kita juga belajar bahwa doa jemaat yang tekun juga dikehendaki oleh YAHWE untuk membuat keajaiban terjadi. Bahwa doa yang tekun dari jemaat diperlukan untuk mendukung karya dan pelayanan para pemimpin rohani agar pelayanan mereka berhasil dan agar mereka dilepaskan dari pelbagai rintangan yang pasti ada di depan mereka.

Betapa tekunnya jemaat pertama berdoa juga ditekankan kembali dalam ayat 12. Setelah menyadari bahwa dirinya sudah dilepaskan dari tangan Herodes oleh malaikat, Petrus pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes yang juga disebut Markus, dan dikatakan bahwa: Di situ banyak orang berkumpul dan sedang berdoa. Kita bisa membayangkan bahwa saat itu pasti sudah larut malam atau mungkin sudah menjelang pagi, karena Petrus sudah dalam posisi tidur ketika malaikat YAHWE mendatanginya dan diperlukan waktu bagi Petrus untuk berjalan dari penjara sampai ke rumah Maria. Dan dikatakan bahwa di situ ada banyak orang berkumpul dan sedang berdoa. Luar biasa, jemaat pertama itu masih berdoa bersama sampai larut malam atau bahkan sampai dini hari. Tidak heran kalau YAHWE banyak mengerjakan mujizat sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul.

Baca bagian selanjutnya!

Baca juga:
Rencana YAHWE di Balik Penganiayaan
Karya Roh Kudus Tidak Terkungkung Oleh Tradisi dan Hukum
Memasuki Tahun Baru: Belajar dari Ishak
Kornelius, Berkat bagi Orang yang Mencari YAHWE dengan Tulus
Risiko Menjadi Saksi Yahshua



When God's People Pray: Six Sessions on the Transforming Power of Prayer (DVD) The Power of a Praying® Parent Book of Prayers (Power of a Praying Book of Prayers)

Senin, 23 Juli 2012

Mengandung dalam Roh


Mengandung dalam Roh

Daniel 10:2,12-13 Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh. ... Lalu katanya kepadaku: “Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu. Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.”

Dari kutipan di atas kita belajar bahwa: 1) ketika kita berdoa, sebenarnya kita sedang melakukan peperangan rohani. Daniel berpuasa tiga minggu penuh (21 hari). Doanya sudah didengarkan semenjak hari pertama ia berdoa, tetapi utusan Allah yang akan datang menyampaikan pesan kepada Daniel dihadang oleh pemimpin kerajaan Persia (iblis yang menguasai kerajaan Persia). 2) berdoa harus dilakukan terus-menerus sampai doa itu dijawab Tuhan. Daniel berdoa selama 3 minggu dan setelah 3 minggu barulah malaikat itu sampai kepada Daniel.

Ketika kita berdoa, sebenarnya saat itu juga Allah sudah mendengarkan doa kita. Tetapi dibutuhkan ketekunan agar doa benar-benar dijawab Tuhan. Seandainya Daniel berhenti berdoa, sudah barang tentu jawaban tidak akan pernah sampai kepadanya. Utusan Allah yang dihadang iblis tidak akan pernah sampai kepadanya. Namun karena Daniel terus berdoa, ia terus-menerus melancarkan serangan kepada iblis sehingga Mikhael turun tangan dan mengalahkan iblis dan sampailah jawaban Allah kepada Daniel.

Dengan demikian, ketika kita mulai berdoa, ibarat kita sedang mengandung, jawaban doa sedang dibuahi. Kita harus terus-menerus bedoa sampai buah rahim doa itu semakin lama semakin membesar dan siap untuk dilahirkan. Kita harus terus-menerus berdoa agar iblis yang bermaksud menggagalkan doa kita dikalahkan. Berdoalah sampai buah doa itu dilahirkan. Janganlah berhenti berdoa sebelum Anda menerima jawaban.