Senin, 15 Oktober 2012

Ketaatan kepada YAHWE vs. Pemimpin

Kisah Para Rasul 5:26-42

Baca bagian sebelumnya!

Pada bagian sebelumnya kita belajar bahwa tanda-tanda dan mukjizat dan perbuatan ajaib menyertai kehidupan para rasul. YAHWE secara ajaib ikut campur tangan di dalam kehidupan para rasul. Pada bagian ini kita akan belajar tentang ketaatan kepada YAHWE diperhadapkan dengan otoritas dunia, pemimpin agama.

Petrus dan para rasul sudah ditangkap dan dipenjara, namun dilepaskan secara ajaib oleh malaikat dan atas perintah YAHWE mereka mengajar di Serambi Salomo. Para rasul itu sebelumnya telah mendapat larangan dari Mahkamah Agama untuk tidak mengajar orang banyak dalam nama YAHShUA. Namun mereka taat kepada YAHWE yang menyuruh mereka untuk tetap mengajarkan firman yang hidup. Mereka kemudian ditangkap kembali dan Mahkamah Agama menegaskan bahwa mereka tidak boleh mengajar dalam nama YAHShUA. Terhadap larangan yang disampaikan Imam Besar itu Petrus mengatakan:

Kis 5:29 "Kita harus lebih taat kepada Elohim dari pada kepada manusia. 5:30 Elohim nenek moyang kita telah membangkitkan Yahshua, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. 5:31 Dialah yang telah ditinggikan oleh Elohim sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. 5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Elohim kepada semua orang yang mentaati Dia."

Kita melihat sebuah keberanian yang luar biasa yang ditunjukkan oleh Petrus. Tentu kita masih ingat bagaimana Petrus pernah menyangkal YAHSHUA sebelum penyaliban itu t erjadi. Namun kini, Petrus bukan saja menolak larangan untuk memberitakan firman hidup namun juga mengungkapkan sebuah kebenaran di depan para imam dan Mahkamah Agama bahwa mereka telah bersalah karena telah membunuh YAHSHUA yang sebenarnya adalah Pemimpin dan Juruselamat yang diutus YAHWE untuk pertobatan Israel. Petrus juga mengatakan bahwa mereka adalah saksi. Petrus mengatakan "kami" artinya ia sendiri dan Roh Kudus. Kita menjadi tahu bahwa sumber keberanian yang luar biasa tersebut adalah kekuatan dari Roh Kudus yang menyertai Petrus.

Tentu saja perkataan Petrus itu amat menusuk hati para imam karena tanpa basa basi Petrus menuding kesalahan mereka. Jika bukan karena nasehat Gamaliel, seorang ahli Taurat yang dihormati, Petrus dan para rasukl yang lain pastilah sudah dibunuh oleh Mahkamah Agama. Akhirnya mereka disesah (ayat 40). Dan apa reaksi Petrus dan rasul-rasul yang lain?

5:41 Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama YAHSHUA. 5:42 Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang YAHSHUA yang adalah Mesias.

Terhadap penyesahan yang mereka terima, mereka merasa senang karena telah dianggap layak untuk ikut menderita penghinaan oleh karena nama YAHSHUA.Bukannya mengikuti apa yang diperintahkan oleh para imam dalam Mahkamah Agama, Petrus dan para rasul setiap hari mengajar orang banyak dan memberitakan Injil tentang YAHSHUA.

Hari ini kita belajar bahwa memberitakan firman hidup, memberitakan Injil tentang YAHSHUA, memberitakan nama YAHSHUA adalah wujud dari ketaatan kita kepada YAHWE. Kita akan dimampukan untuk taat ketika kita membiarkan hidup kita dituntun oleh Roh Kudus, ketika pengurapan YAHWE melalui Roh Kudus-Nya ada pada kita, ketika kita menjadi saksi bersama Roh Kudus. Kita juga harus sadar bahwa memberitakan nama YAHSHUA memiliki risiko langsung terhadap hidup kita. Petrus dan para rasul telah disesah, dan bahkan nyaris dibunuh, karena mereka memberitakan nama YAHSHUA.

Bersama Roh Kudus kita akan lebih bisa taat kepada YAHWE dan bahkan diberi kekuatan untuk menentang otoritas yang jahat yang jelas-jelas menghalangi kehendak YAHWE.

Baca bagian selanjutnya!

Baca juga:
Ketaatan Para Rasul Berhadapan dangan Otoritas Agama dan Dunia
Mukjizat Menjadi Unsur Utama dalam Pelayanan dan Penginjilan
Motivasi Pelayanan: Belajar dari Ananis dan Safira
Cara Hidup Jemaat Pertama: Semua Milik Semua
Cara Hidup Jemaat yang Pertama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar