Baca bagian sebelumnya
Pada bagian sebelumnya, kita belajar bagaimana Roh Kudus mennjadikan hidup kita menjadi berkat bagi orang lain. Sekarang kita akan belajar bagaimana jemaat mula-mula menghadapi tantangan dan ancaman dari dunia luar sebagai reaksi terhadap penginjilan yang mereka lakukan.
Petrus dan Yohanes ditangkap dan dihadapkan ke depan sidang oleh para tua-tua setelah melakukan mukjizat, menyembuhkan orang lumpuh, dan berkotbah di serambi Salomo (Kis 3). Di sini ada fakta menarik, bahwa meskipun jelas-jelas bahwa para tua-tua dan ahli-ahli Taurat itu menyaksikan adanya mukjizat yang dikerjakan oleh para rasul itu, hal ini tidak menggerakkan ati mereka untuk bertobat. Sebaliknya, mereka memerintahkan dengan ancaman agar keduanya tidak mengajar dan berbicara lagi dalam nama Yashua (Kis 4:17-18,21).
Menghadapi pengalaman ini yang dilakukan para rasul adalah:
1. Petrus dan Yohanes menceriakan pengalaman itu kepada jemaat yang lain (Kis 4:23).
Hal ini berbicara mengenai sharing iman. Segala sesuatu yang dialami oleh penginjil diceritakan atau dibagikan kepada penginjil yang lain. Pengalaman yang dibagikan ini akan memperkaya anggota jemaat yang lain.
2. Jemaat berdoa memohon kekuatan (Kis 4:24-30)
Mendengar kesaksian Petrus dan Yohanes, jemaat berdoa dan berseru kepada YAHWE. Doa mereka berorientasi kepada pemenuhan kehendak YAHWE (ayat 28). Mereka menyerukan kesulitan dan tantangan yang mereka hadapi kepada YAHWE dan memohon keberanian untuk tetap memberitakan Firman YAHWE (ayat 29).
3. Jemaat mengaitkan pengalaman mereka dengan nubuat yang ditemukan dalam Kitab Suci (Kis 4:25-27)
Di sini kita belajar bagaimana menghadapi situasi riil yang kita hadapi dengan nubuat Kitab Suci. Para rasul memberi kita teladan untuk selalu berpaing kepada Firman Kitab Suci di dalam memaknai setiap pengalaman hidup kita.
4. Mereka meminta YAHWE untuk mengerjakan lebih banyak tanda-tanda dan mukjizat oleh nama YAHSUA (Kis 4:30)
Jemaat mula-mula sadar akan arti penting tanda-tanda dan mukjizat dalam mendukung efektivitas penginjilan yang mereka lakukan. Mereka terus memohon terjadinya mukjizat menyertai setiap langkah penginjilan mereka.
Dan sebagai jawaban atas doa dan keungguhan hati mereka, YAHWE memenuhi mereka dengan Roh Kudus sehingga tempat di mana mereka berdoa menjadi bergoyang. Roh Kudus itulah yang membuat mereka memberitakan firman YAHWE dengan penuh keberanian.
Baca bagian selanjutnya!
Baca juga:
Roh Kudus Menjadikan Hidup Kita Menjadi Berkat bagi Orang Lain
Nilai Strategis Mukjizat dalam Penginjilan
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula
Pentakosta, Ciri-Ciri Pekerjaan Roh Kudus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar