Kamis, 14 Februari 2013

Persepuluhan Adalah Kesempatan

Why Christians Should Not Tithe: A History of Tithing and a Biblical Paradigm for Christian Giving The Tithe...


Tetapi Elia berkata kepadanya: “Janganlah takut, pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, tetapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah kepadaku, kemudian barulah kaubuat bagimu dan bagi anakmu (1 Raja-Raja 17:13).

Kalau kita renungkan apa yang dikatakan oleh nabi Elia kepada janda Sarfat ini, sebenarnya secara logika manusia adalah sesuatu yang tidak masuk akal atau bahkan bisa dikatakan sebagai keterlaluan. Namun, bagi kita yang sudah mengenal kebenaran Firman Tuhan, apa yang diperintahkan nabi Elia ini bukanlah perintah yang bermaksud untuk memeras janda miskin tersebut. Bahkan sebenarnya YAHWE bisa memakai 1001 macam cara untuk memelihara hidup nabi Elia di tengah kekeringan yang sudah melanda saat itu. Tetapi perintah nabi Elia ini sebenarnya adalah sebuah kesempatan yang luas biasa bagi janda Sarfat ini untuk mengutamakan YAHWE dalam hidupnya sehingga ia bisa menikmati berkat serta anugerah YAHWE yang melimpah.

Ibu Joseph F. Smith dikenal sebagai “janda Smith”. Ia adalah janda dari Hyrum Smith, yang mati sebagai martir untuk perkabaran Injil. Suatu hari ia pernah marah kepada seorang petugas penulis persepuluhan di gereja yang mengatakan bahwa, karena kemiskinannya, janda Smith seharusnya tidak perlu membayar persepuluhan. Mendengar perkataan itu, serta merta janda Smith berkata; “Apakah Anda akan menolak berkat untuk saya? Kalau saya tidak membayar persepuluhan pastilah Tuhan akan menahan berkat-berkat-Nya bagi saya. Saya membayar persepuluhan bukan saja karena ini hukum Tuhan, tetapi karena saya mengharapkan sebuah berkat dengan melakukannya. Melalui kepatuhan saya terhadap hukum ini dan hukum lainnya, saya mengharapkan kemakmuran, serta mampu memenuhi kebutuhan keluarga saya, sehingga Tuhan dipermuliakan melalui hidup saya.”

Ini adalah perkataan orang yang sungguh-sungguh mengerti arti dari sebuah persepuluhan. Ketika kita melakukan ketetapan Tuhan dengan mengembalikan persepuluhan, maka sebenarnya kita sudah belajar untuk mentaati dan menomorsatukan Tuhan sehingga sebuah perasaan damai yang melampaui segala akal akan kita terima ketika kita mengembalikan persepuluhan dengan benar. Kita akan menemukan bahwa semua rasa takut tentang keuangan dan pemeliharaan keluarga kita akan lenyap. Kita akan mengetahui bahwa Bapa YAHWE sangat mengasihi kita.

Persepuluhan adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk mengutamakan Tuhan lebih dahulu dalam keuangan kita.

Bapa kami bersyukur Engkau mengajarkan dan memberikan kepada kami kesempatan untuk mengutamakan Engkau sehingga anugerah-Mu semakin bertambah-tambah mengalir dalam hidup kami. Ajar kami untuk terus mengutamakan Engkau dalam seluruh kehidupan kami. Di dalam nama Tuhan Yeshua kami berdoa. Amin.

Baca juga:
Mengembalikan Hak YAHWE
Menomorsatukan YAHWE dalam Keuangan
Mengutamakan Tuhan dalam Keterbatasan
Memberi Adalah Bukti Kasih
Kuasa Memberi: Tuhan yang Pertama dalam Keuangan

 

What Preachers Never Tell You About Tithes & Offerings: The End of Clergy Manipulation & ExtortionYou Mean I Dont Have to Tithe?: A Deconstruction of Tithing and a Reconstruction of Post-Tithe Giving (McMaster Theological Studies)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar