Rabu, 14 Juni 2017

Matius 17: Kemuliaan yang sudah dijanjikan

Ayat 1--5
Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."


Pada Pasal 16 bagian akhir, Yesus berkata bahwa "Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." (Matius 16:27) Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes naik ke gunung untuk memperlihatkan kepada mereka kemuliaan-Nya. Wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Apa yang mereka lihat membuat mereka "betapa bahagianya". Pengalaman ini meneguhkan iman Petrus yang terungkap lewat deklarasinya--berkat karunia perwahyuan dari Bapa--bahwa Yeshua adalah ha'Mashiah atau mesias yang dijanjikan itu, yang didahului dengan kedatangan Elia yang "memulihkan segala sesuatu" (Yohanes Pembaptis) (ayat 10-13).

Ada 3 dimensi yang mau ditampilkan oleh Matius 17. Pertama adalah kemuliaan (yang dijanjikan kelak). Kedua sikap mental atau aplikasi yang harus terjadi saat ini. Ketiga jalan yang harus dilalui sebelum datangnya kemuliaan.

Sikap mental atau aplikasi dari kemuliaan yang dijanjikan kepada murid-murid atau orang yang percaya adalah beriman penuh dalam menghadapi setiap situasi yang terjadi sehari-hari. Yesus menegaskan betapa penting dan dahsyatnya kekuatan iman tersebut sehingga Ia mengatakan, "Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu." (ayat 20). Iman kepada Yeshua adalah dahsyat. Iman itu sedemikian dahsyat hanya untuk sekadar menyembuhkan sakit-penyakit atau mengusir setan  (Yesus mengusir setan yang membuat orang ayan--ayat 14--18). Bahkan iman ini bisa memindahkan gunung.
Penerapan kedua adalah dengan taat kepada pemerintahan yang sah. Yeshua taat membayar bea untuk Bait Elohim (ayat 24--27).

Dimensi ketiga adalah penderitaan. Yesus mengatakan "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Dia dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan." Penderitaan ketika datang memang harus dijalani. Tetapi penderitaan bukanlah akhir, melainkan sebuah tahap yang harus dilalui sebelum kemuliaan itu datang. Yeshua akan dibunuh dan fakta itu membuat murid-murid sedih. Tetapi Yeshua juga mengatakan bahwa Ia akan dibangkitkan. Penderitaan bukanlah akhir dari nasib kita, orang yang percaya. Di balik penderitaan itu ada kemuliaan. Dan Petrus, Yakobus, dan Yohanes sudah aamenyaksikan sebuah gambaran kemuliaan seperti apa yang menanti mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar