Rabu, 19 Januari 2011

Ketaatan kepada pimpinan

ketaatan kepada atasan
 Efesus 6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, 6 jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, 7 dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. 8 Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan. 9 Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.

Efesus 6 mengingatkan saya akan standar harga mati yang ditetapkan Tuhan bagi anak-anak-Nya, murid atau pengikut-Nya, bagi orang percaya. Sekali lagi saya diingatkan bahwa kita tidak boleh mengukur kebaikan kita secara relatif terhadap sikap atau “standar” orang lain, tetapi secara mutlak berdasarkan standar murid Tuhan. Saya disuruh taat kepada tuanku, atau bosku, atau pimpinanku di kantor, bahkan dengan takut dan gentar, dengan tulus, tidak hanya di hadapan mereka untuk menyenangkan hatinya, tetapi dengan segenap hati.

ketaatan kepada atasanKetaatan kita, kebaikan kita, bukan ditentukan oleh keadaan siapa bosku, seperti apa bosku. Tidak peduli apakah bosku baik atau tidak, adil atau tidak, saleh atau tidak, perintahnya tetap sama: taatilah dia dengan takut dan gentar, dengan tulus hati, jangan hanya di hadapannya saja, tetapi melayaninya sebagaimana saya melayani Kristus. Bahkan, tidak peduli apakah bosku tahu kebaikanku, ketulusanku, ketaatanku atau tidak: kita tetap harus konsisten untuk taat, untuk menghormati, untuk melayani.

Memang bisa saja terjadi bahwa bosku tidak mengetahui kebaikanku, tetapi tetap kita harus berbuat baik, menunjukkan kinerja terbaik, bukan semata-mata untuk mendapatkan nilai baik dari bos, tetapi karena memang demikianlah standar Tuhan. Upah mungkin tidak kita peroleh dari bosku, tetapi Tuhanlah yang akan memberikan upah kepadaku.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar