Kadang kita merasa bahwa Tuhan hanya memperhatikan hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang besar di dalam kehidupan kita. Sikap seperti ini juga kadang membuat kita merasa tidak layak untuk melibatkan Tuhan dalam hal-hal kecil yang kita lakukan. "Toh cuma hal kecil!" Atau bahkan barangkali kita mengurangi standar jika sedang berurusan atau melakukan hal-hal yang kecil. Bahkan juga kita sering berkompromi dalam hal-hal kecil yang tidak berkenan kepada Tuhan. "Ah, nyuri sedikit ah! Kan cuma beberapa lembar kertas? Kan cuma nyuri waktu beberapa menit." dsb. Tetapi firman Yahwe hari ini mengingatkan kita bahwa Yahwe memperhatikan setiap detil kehidupan kita.
Lukas 12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Yahwe, 7 bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 8 Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.
Terimakasih Tuhan. Hari ini Engkau mengingatkan dan menegaskan akan betapa besar kasih dan karunia-Mu bagi hamba-Mu. Engkau sangat peduli dan memperhatikan hamba-Mu. Bahkan sampai-sampai Engkaupun tidak melewatkan setiap helai rambut di kepalaku.
Kalau Engkau mau dan peduli serta sempat menhitung rambut di kepala, betapa Engkau pasti peduli terhadap setiap detik kehidupanku. Setiap langkah kecilku. Setiap gerak pikiranku. Perasaanku.
Engkau yang Maha Besar, Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, tetapi Engkau, ya Yahwe dan Bapaku, Engkaupun begitu peduli kepada aku. O Bapa Yahwe, aku jadi tahu dan sadar ... betapa aku bagiMu sangat berarti. Engkau memeliharaku seperti biji mata-Mu.
Ulangan 32:10 Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.
Kini aku sadar. Tak semestinya aku berpikir bahwa Engkau jauh dan tidak peduli dengan detil-detil kehidupanku. Jelas, dalam firman-Mu hari ini, Engkau amat sangat terlalu peduli dengan setiap detil kehidupanku. Bahkan apa yang terlewat dari perhatianku, Engkau tidak pernah melewatkannya.
O terima kasih Tuhan. Kau anggap aku berharga. Terimakasih Bapa. Engkau sungguh mengasihiku. Menerimaku apa adanya. Engkau selalu menyertaiku, setiap langkahku, setiap pikiranku, setiap perasaanku.
Aku tahu, untuk selalu melibatkan-Mu di dalam kehidupanku, di dalam langkah-langkahku, di dalam pikiranku, di dalam perasaanku.
Aku tidak perlu takut kepada siapapun, kepada apapun. Aku tidak perlu khawatir terhadap apapun. Karena Engkau selalu menyertaiku. Engkau begitu mempedulikan aku.
Hanya kepadaMulah aku harus bersandar. Hanya Engkaulah yang harus aku takuti dan setiai. Karena Engkau begitu besar, kudus, namun mengasihiku dan menentukan segala jalan-jalanku.
Yahwe memperhatikan segala seluk beluk kehidupan kita. Yang kecil, yang sedang, dan tentu saja yang besar. Kita tidak semestinya meremehkan yang kecil di dalam kehidupan kita. Kita tidak semestinya mengkompromikan dosa-dosa kecil. Yahwe mengingatkan juga agar kita hanya takut kepada-Nya, termasuk untuk tidak membiarkan dosa-dosa kecil. Namun yang lebih penting lagi, adalah selayaknya kita melibatkan Yahwe dalam semua hal di dalam kehidupan kita. Yang besar dan yang kecil. Karena Dia peduli, amat sangat peduli dengan semua yang kita lakukan, yang kita pikirkan, yang kita rasakan. Bahkan bertambah atau berkurangnya jumlah rambut di kepala kitapun Dia peduli. Dan karena begitu besar kepedulian Yahwe kepada kita, sangatlah tidak semestinya bagi kita untuk mengkhawatirkan kehidupan kita. Kenapa? Karena Dia yang menciptakan kita sudah memperhatikan semuanya di dalam kehidupan kita.
Terimakasih Bapa.
Baca juga:
Nikmatilah kehidupan Anda
Kasih Bapa dalam kehidupan kita
Ketenangan hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar