Tanggung jawab yang terpenting bagi seorang pria: membawa keluarganya kepada Tuhan. Lebih dari apa pun dan diapa pun, Tuhan harus menjadi nomor satu bagi keluarga kita. Kalau keluarga kita ada di tangan Tuhan, maka Tuhan sendiri akan menjadi pelindung, penolong, dan penuntun bagi keluarga kita. Keluarga kita akan aman di dalam tangan Tuhan. Yosua menjadi imam yang berhasil atas bangsa Israel karena sebelumnya berhasil menjadi imam atas keluarganya.
Ada sebuah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak yang masih berusia 5 tahun. Setiap malam sebelum tidur, keluarga kecil ini akan berkumpul di lantai di sebelah tempat tidur untuk berdoa. Masing-masing anggota keluarga secara bergantian mendapat giliran untuk berdoa.
Namun sesudah tidur sang ayah sering memergoki anaknya diam-diam turun dari tempat tidur, duduk di lantai dan berdoa. Meski doanya pelan, namun suaranya masih terdengar jelas. Ayahnya yang tahu hal itu membiarkan anaknya itu berdoa singkat, hanya satu dua menit lalu tidur kembali.
Bagaimana bisa anak 5 tahun berinisiatif untuk berdoa sendiri? Ternyata anak ini sering melihat sang ayah terkadang turun dari ranjang dan berdoa di lantai malam-malam ketika semua sudah tidur. Sepertinya si anak memperhatikan kebiasaan ayahnya dan menirunya. "Like father like son" demikian bunyi pepatah lama.
Tentu saja kita sebagai orang tua harus memberikan teladan hidup yang baik bagi anak-anak kita, seperti yang dilakukan oleh ayah ini. Jika kita benar-benar menghidupi apa yang kita katakan dan yakini maka anak kita akan dengan sendiriya meniru teladan kita. Kita tak bisa mengharapkan keluarga kita datang pada Tuhan jika kita sendiri tidak datang kepada Tuhan. Sebagai imam dalam keluarga, jadilah teladan untuk membawa keluarga anda datang kepada Tuhan.
Baca juga:
Dipanggil untuk Melayani
Hubungan yang Intim dengan YAHWE di dalam Pelayanan
Pelayanan kepada Janda-Janda dalam Jemaat Mula-Mula
Ketaatan kepada YAHWE vs. Pemimpin
Melayani Karena Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar