Senin, 14 Februari 2011

Dipanggil untuk Melayani

melayani
Tuhan yang Melayani
Filipi 2:5-10 5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6. yang walaupun dalam rupa Yahwe, tidak menganggap kesetaraan dengan Yahwe itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Yahwe sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi


Melayani Satu Sama Lain
Gereja Filipi sedang menghadapi dua masalah, 1) masalah eksternal, yakni datangnya pengajaran-pengajaran yang palsu, dan 2) masalah internal, ketidakharmonisan di dalam jemaat.


Iblis hari-hari ini sedang merusak segala bentuk hubungan-- hubungan keluarga, hubungan di dunia kerja, hubungan di gereja, dst. Iblis tahu kalau ada keharmonisan, kalau ada kata sepakat, maka berkah-berkah akan tercurah dan nama Tuhan akan dimuliakan.


Mazmur 133:1-3 
1 Sungguh, alngkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
2 Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan le leher jubahnya.
Melayani
Melayani Yesus
3 Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Matius 18:19-20
19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.

Kejadian 11:6
6 dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.

Kerukunan bisa mendatangkan berkat yang luar biasa. Dengan rukun, segala sesuatu yang diusahakan akan tercapai.

Bagaimana kita bisa rukun?

(Fil 2:5) Dengan meniru Yesus: memiliki pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus.
Yesus adalah pribadi yang tidak egois. Banyak gereja yang lumpuh karena egois. Padahal kita dipanggil untuk hidup tidak hanya untuk diri kita sendiri. Kita dipanggil untuk melayani orang lain. Seperti Yesus yang mau melayani.
Yesus pribadi yang rendah hati. Ia rela mengosongkan dirinya serupa dengan hamba. Taat sampai mati, meskipun sebenarnya Ia memiliki kuasa untuk melawan, namun Ia taat sampai mati.
Yesus rela berkorban. Yesus menjadi hamba yang setia, dan ia rela berkorban, bahkan mengorbankan diri-Nya dengan mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.

Nah, coba kita melihat pola hubungan kita dengan orang lain. Coba perhatikan, ketika kita bertemu orang lain, pertanyaan apa yang muncul di hati kita, apakah pertanyaan yang terasa tidak asing ini: aku bisa dapat apa ya dari orang itu? Kalau itu pertanyaan yang muncul, berarti kita sedang memanipulasi. Seperti Yesus, setiap kali bertemu orang lain, coba ajukan sebuah pertanyaan ini: apa yang bisa aku berikan kepada orang itu? Bukan sebaliknya. Bukannya menyedot, melainkan memberi. Dan ketika kita menikah, pertanyaan yang seharusnya muncul adalah: Apa yang bisa kulakukan agar istri atau suamiku bahagia, bukan sebaliknya: Aku ingin menikah dengan dia agar berbahagia.

Seperti juga Paulus. Paulus memiliki skala prioritas sebagai berikut: Pertama Tuhan, Kedua orang lain, ketiga baru diri sendiri.

Nah, agar kerukunan bisa terjadi, karena kita itu makhluk sosial, mahkluk komunitas, mata tidak terhindarkan kita akan saling menyakiti, entah sengaja maupun tidak. Akibatnya kita mengalami luka hati. Penting di sini untuk bisa mengampuni. kalau kita mengampuni, ada 5 keuntungan yang bisa kita dapatkan:
1. Kita mendapatkan keuntungan kejiwaan: jiwa dan emosi kita dipulihkan
2. Secara fisik kita menjadi lebih sehat. Ada sebuah penelitian di Universitas Michigan, bahwa wanita yang membenci orang lain (dan tidak mengampuni) memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar untuk cepat mati, dan laki-laki yang membenci memiliki kemungkinan 6 kali lebih besar untuk cepat mati.
3. Secara hubungan kita dipulihkan
4. Secara spiritual kita diberkati.
5. Dari sudut pandang Kerajaan Sorga, hidup kita akan punya dampak bagi orang lain.


Jadi, marilah kita melayani




Baca juga: Cara Hidup Jemaat Pertama!







Tidak ada komentar:

Posting Komentar