Mengandung dalam Roh
Daniel 10:2,12-13
Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh. ... Lalu
katanya kepadaku: “Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan
perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian
dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh
karena perkataanmu itu. Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh
satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang
dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku
meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.”
Dari kutipan di atas kita belajar bahwa: 1) ketika kita berdoa, sebenarnya kita sedang melakukan peperangan rohani. Daniel berpuasa
tiga minggu penuh (21 hari). Doanya sudah didengarkan semenjak hari
pertama ia berdoa, tetapi utusan Allah yang akan datang menyampaikan
pesan kepada Daniel dihadang oleh pemimpin kerajaan Persia (iblis yang
menguasai kerajaan Persia). 2) berdoa harus dilakukan terus-menerus
sampai doa itu dijawab Tuhan. Daniel berdoa selama 3 minggu dan setelah 3
minggu barulah malaikat itu sampai kepada Daniel.
Ketika
kita berdoa, sebenarnya saat itu juga Allah sudah mendengarkan doa
kita. Tetapi dibutuhkan ketekunan agar doa benar-benar dijawab Tuhan.
Seandainya Daniel berhenti berdoa, sudah barang tentu jawaban tidak akan
pernah sampai kepadanya. Utusan Allah yang dihadang iblis
tidak akan pernah sampai kepadanya. Namun karena Daniel terus berdoa,
ia terus-menerus melancarkan serangan kepada iblis sehingga Mikhael
turun tangan dan mengalahkan iblis dan sampailah jawaban Allah kepada
Daniel.
Dengan
demikian, ketika kita mulai berdoa, ibarat kita sedang mengandung,
jawaban doa sedang dibuahi. Kita harus terus-menerus bedoa sampai buah
rahim doa itu semakin lama semakin membesar dan siap untuk dilahirkan.
Kita harus terus-menerus berdoa agar iblis
yang bermaksud menggagalkan doa kita dikalahkan. Berdoalah sampai buah
doa itu dilahirkan. Janganlah berhenti berdoa sebelum Anda menerima
jawaban.
Berdoa adalah berperang
Baca juga:
Hidup Berkemenangan: Menjaga Hati
Ada Setan di Gereja
Sang Pendakwa
Baca juga:
Hidup Berkemenangan: Menjaga Hati
Ada Setan di Gereja
Sang Pendakwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar