Rabu, 15 Agustus 2012

Gereja Mula-Mula Mendasarkan Diri pada Kitab Suci

Kisah Para Rasul 1:15-26
Judas: The Definitive Collection of Gospels and Legends About the Infamous Apostle of Jesus In the Footsteps of Judas and Other Defectors

Baca bagian sebelumnya!

Pada 2 bagian sebelumnya dalam pembahasan kita mengenai gereja perdana atau jemaat mula-mula, kita belajar bahwa gereja pertama mendasarkan pelayanan mereka pada Roh Kudus dan mereka bertekun dan sehati dalam doa bersama untuk menantikan kedatangan Roh Kudus. Di bagian akhir dari pasal 1 ini, kita belajar bahwa gereja mula-mula mengambil tindakan dengan selalu mengacu kepada petunjuk Kitab Suci.Kita juga belajar bahwa ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang akan menjabat fungsi pelayanan tertentu.

Pada waktu itu Petrus memimpin pemilihan pengganti Yudas dengan mengawali proses itu sambil mengatakan: "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu." Jadi di sini jelas bahwa Petrus mengajak jemaat untuk mencari pengganti Yudas karena Kitab Suci sudah menyatakannya kepada mereka. Tindakan Petrus itu mengacu kepada Mazmur 109:8 (Biarlah umurnya berkurang, biarlah jabatannya diambil orang lain).

Juga perlu dicatat bahwa Petrus mengatakan "haruslah genap nas Kitab Suci". Ini menegaskan bahwa ketika kita belajar Kitab Suci, membaca atau mendengar, hal itu tidak hanya untuk menambah pengetahuan, namun terlebih-lebih kita harus menggenapinya, harus melakukan apa yang sudah menjadi Firman Yahwe.


Dalam memahami situasi yang dihadapi kemudian mencari dasar dari Kitab Suci untuk mengambil tindakan terhadap situasi yang ada, tidak jarang kita salah menafsirkan atau salah mengerti atau salah memilih bagian Kitab Suci. Hal inipun terjadi pada Petrus. Pada ayat 20 Petrus mengutip "Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya..." Tampaknya di sini Petrus mengutip Mazmur 69:26 yang berbunyi "Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya." Memang Petrus kurang akurat dalam mengutip nas tersebut, dari "mereka" menjadi "nya". Tetapi justru hal ini semestinya membesarkan hati kita bahwa yang penting bukan keakuratan kita dalam mengutip dan menerapkan nas atau ayat Kitab Suci tetapi semangat dasar kita untuk selalu mengacu kepada Kitab Suci dalam mengambil tindakan.

Dari bagian akhir Kisah 1 kita juga belajar bahwa untuk mengangkat seseorang untuk menduduki jabatan tertentu di dalam pelayanan rohani, gereja mula-mula menerapkan suatu persyaratan. Untuk jabatan rasul, Petrus memberikan syarat berikut (ayat 21-22): "seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya." Dari sini kita belajar bahwa kita tidak bisa menyerahkan jabatan pelayanan rohani kepada sembarang orang. Harus ada kriteria-kriteria tertentu yang membuatnya layak untuk jabatan tersebut.


Baca juga:
Gereja Perdana Adalah Sekumpulan Orang Yang Bertekun Sehati Berdoa Bersama
Roh Kudus Menjadi Daya Penggerak Gaya Hidup Jemaat Perdana
Cara Hidup Jemaat yang Pertama
Doa Sepakat




Matias pengganti Yudas Iskariot Injil Yudas
Lukisan Matias Pengganti Yudas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar