Rabu, 02 Februari 2011

Pekerjaan Kotor

Dibahasakan kembali dari dirty jobs by marvin williams 


Prinsip Dasar
Kolose 3:22 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. 3:23 Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. 3:24 Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. 3:25 Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang. 4:1. Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga. 



Spencer Johnson, penulis Who Moved My Cheese? menyatakan dalam sebuah artikel: “Saya yakin bahwa suatu saat penelitian akan menunjukkan bahwa satu-satunya motivasi yang bertahan lama bagi karyawan untuk bekerja dengan baik akan berasal dari Tuhan, spiritualitas, atau sesuatu yang mendorong mereka untuk menaikkan level hidup mereka kepada tujuan yang lebih tinggi." Jauh sebelum Dr. Johnson sampai kepada kesimpulan tersebut, rasul Paulus mengatakan bahwa hamba (karyawan) dan tuan (majikan) harus mendapatkan sumber motivasinya dari tujuan yang lebih mulia bagi pekerjaan mereka—hubungan mereka dengan Yesus.

Karyawan Merdeka
Dalam Kolose 3:22–4:1, Paulus membahas tiga aspek penting dari pekerjaan—mandat, cara, dan motivasi. Karyawan memiliki mandat untuk menaati bos mereka karena hormat kepada Kristus (Kolose 3:22). Cara di mana mereka taat mengalir dari hati yang tulus dan dengan sikap yangg tepat. Paulus menulis, "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Karyawan bisa mengatasi kurangnya motivasi di dalam pekerjaan mereka dan menerima tanggung jawab baru tanpa reaksi negatif dengan memfokuskan diri kepada motivasi yang benar: bekerja bagi Yesus (Kolose 3:34). 

Paulus juga membahas tindakan majikan. Mereka harus memperlakukan karyawan mereka dengan adil sebagaimana mereka menghormati Tuan mereka di surga (Kolose 4:1; Filemon 16). 

Bos yang Adil
Sebagai pengikut Yesus, kita dipanggil untuk mengejar tujuan yang lebih tinggi dalam pekerjaan kita. Jika kita karyawan, kecuali kita tahu tugas yang diberikan adalah melibatkan dosa, kita harus melakukan pekerjaan yang diserahkan kepada kita—setiap tugas, setiap hari. Bahkan ketika pekerjaan kita kelihatannya kotor atau tidak bermakna, kita harus melakukannya dengan baik dan dengan sikap yang benar. 

Jika kita majikan, kita harus menciptakan lingkungan yang adil karena hormat dan cinta kita kepada Yesus. Baik sebagai hamba maupun tuan, karyawan maupun bos, kita adalah misionaris yang sedang bertugas—yang menjadi utusan Tuan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar