Minggu, 23 September 2012

Bagaimana Kutuk Bisa Datang ke dalam Hidup Kita?

Berkat atau kutuk, silakan pilih Mengenali dan mematahkan kutuk 10 kutuk yang menghambat berkat

Apakah anda memiliki sejarah kelam dalam garis keluarga anda? Misalnya, kakek atau nenek, orang tua, dan anda sendiri mengalami "nasib" yang kurang lebih sama: selalu gagal, perceraian, perselingkuhan, sakit penyakit, kecenderungan bunuh diri, dll. Kalau iya, anda selayaknya bertanya kepada diri sendiri: apakah saya sedang berada di garis kutuk?

Kutuk? Banyak orang yang tidak percaya bahwa kutuk ada. Namun dalam Kitab Suci berulang kali anda akan menemui kata ini dan bagaimana beberapa tokoh di dalam Kitam Suci mengalami apa yang disebut dengan kutuk ini.

Amsal 26:2. Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena.

Dari Amsal 26:2 kita tahu bahwa kutuk datang karena ada alasannya. Tanpa adanya alasan atau sebab kutuk tidak akan datang. Kebanyakan kutuk datang karena kesalahan sendiri. Ada 2 penyebab kutuk: ketidaktaatan kepada YAHWE dan pemberontakan. Hal ini dengan jelas terlihat dalam Yeremia 2:13-17

2:13 Umat-Ku melakukan dua macam dosa: mereka membelakangi Aku, sumber air pemberi hidup bagi manusia; mereka membuat bagi dirinya kolam bocor yang tak dapat menahan airnya."
2:14. "Israel bukan hamba, bukan juga keturunan hamba sahaya. Tapi mengapa ia telah menjadi mangsa lawannya?
2:15 Musuhnya mengaum kepadanya seperti singa, tanahnya dijadikan tandus dan hampa, kota-kotanya habis dimakan api, dibiarkan terlantar tak berpenghuni.
2:16 Hai Israel, rambut kepalamu dipangkas oleh orang Memfis dan Tahpanhes.
2:17 Kau sendiri yang menyebabkan semua yang terjadi pada dirimu, karena ketika kau Kutuntun di perjalanan, kau membelakangi Aku, TUHAN Allahmu.


Dalam ayat 13 disebutkan dosa apa yang telah dilakukan Israel. Bangsa Israel tidak taat kepada YAHWE dan mengikuti jalannya sendiri, "membuat kolam bagi dirinya sendiri". Kadang kita merasa bahwa jalan kita lebih baik dan kita memutuskan sesuatu tanpa bertanya dulu kepada YAHWE. Namun sebagaimana ditunujukkan dalam ayat 13, apa yang kita anggap baik ternyata sebenarnya hal itu adalah lobang yang kita buat sendiri yang akan menghilangkan berkat-berkat dari YAHWE.

Akibat dari ketidaktaatan ini ditunjukkan dalam ayat-ayat selanjutnya. Jelas bahwa bangsa Israel adalah bangsa pilihan YAHWE sendiri, tetapi kenapa sekarang menjadi mangsa bangsa lain (ayat 14). Tanahnya tandus, hampa, kotanya habis terbakar, terlantar, tak berpenghuni. Ini semua berkata tentang hilangnya berkat, kehidupan yang seperti tanah tandus, kota berkat yang habis terbakar, keadaan hidup yang terlantar dan tak berpenghuni. Rambutnya dipangkas. Kemuliaannya diambil orang lain. Kehormatan yang hilang sirna. Dan semua itu adalah karena kesalahan sendiri, karena bangsa Israel membelakangi YAHWE.

Bagaimana mematahkan kutuk dan sumpah yang menjerat hidup anda Doa yang mengalahkan iblis dan mematahkan kutuk Doa yang mengaktifkan berkat
Dalam Kejadian 9:20-25 kita juga bisa belajar bagaimana kutuk itu bisa datang dalam hidup seseorang.

9:20 Nuh seorang petani, dan dialah yang pertama-tama membuat kebun anggur.
9:21 Setelah Nuh minum anggurnya, ia menjadi mabuk. Dilepaskannya segala pakaiannya lalu tidurlah ia telanjang di dalam kemahnya.
9:22 Ketika Ham, yaitu ayah Kanaan, melihat bahwa ayahnya telanjang, ia keluar dan memberitahukan hal itu kepada kedua saudaranya.
9:23 Kemudian Sem dan Yafet mengambil sehelai jubah dan membentangkannya pada bahu mereka. Mereka berjalan mundur memasuki kemah itu dan menyelimuti ayah mereka dengan jubah itu. Mereka memalingkan muka supaya tidak melihat ayah mereka yang telanjang itu.
9:24. Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mengetahui apa yang diperbuat anak bungsunya terhadap dirinya,
9:25 ia berkata, "Terkutuklah Kanaan! Dia akan menjadi budak terhina bagi saudara-saudaranya.


Dari kisah ini ada pelajaran menarik: bagaimana kutuk bisa datang ke dalam hidup seseorang. Nuh mabuk karena minum anggur ... sampai telanjang. Ham melihat ayahnya telanjang dan menceritakannya kepada 2 saudaranya. Tindakan Ham ini adalam semacam ketidakhormatan kepada orang tua. Dan atas kesalan itu Ham terkena kutuk dari ayahnya, Nuh. Yang menarik adalah, yang salah sebenarnya adalah Nuh, karena ia mabuk sampai telanjang. Tetapi kutuk itu menimpa Ham karena ia bersalah dengan berlaku tidak hormat kepada ayanya. Kelihatannya tidak adil, tetapi dari sini kita belajar bahwa kutuk hanya mungkin datang mengenai kita kalau kita berbuat salah. Kutuk tidak akan datang tanpa alasan (Amsal 26:2) Meskipun Nuh salah, ham juga salah karena berlaku tidak hormat kepada ayahnya.

Nah, dari sini kita belajar hukum mengenai hubungan anak dengan orang tua, supaya kita bisa lebih hati-hati untuk tidak mendatangkan kutuk atas hidup kita dan atas hidup orang lain (anak kita). Hukum itu termuat dalam Efesus 6:1-3

6:1. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. 
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: 
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.

Dari Efesus 6:1-3 ini kita tahu bahwa YAHWE menempatkan orang tua kita dalam posisi yang sangat istimewa karena mereka akan menentukan masa dean kita. Oleh sebab itu, apapun kesalahan orang tua, seberapa jeleknya mereka, kita tidak boleh berlaku tidak hormat kepada orang tua dan tetap harus menghargai dan taat kepada mereka. Kalau tidak, kutuk bisa datang menimpa diri kita meskipun bukan murni kesalahan kita. Dalam Amsal 20:20 dikatakan: Siapa mengutuki ayah atau ibunya, pelitanya akan padam pada waktu gelap. Ini menegaskan bahwa kesalahan kita kepada orang tua berdampak buruk bagi masa depan kita.

Sebaliknya, orang tua harus sangat hati-hati untuk tidak dengan mudah mengucapkan kata-kata yang akan dimanfaatkan Iblis untuk mendatangkan kutuk ke dalam hidup anak-anak kita. Lebih baik kita belajar mengucapkan berkat daripada mengeluarkan kutuk dari mulut kita.

Kalau kutuk sudah menimpa kita, lalu bagaimana? Ingat 1 Yohanes 1:9:

1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 

BERTOBAT: untuk mematahkan kutuk yang mengenai kita. Karena YAHWE setia dan adil. Dia akan membebaskan kita dari belenggu kutuk. Bereskan setiap hubungan yang bermasalah dengan orang tua dan anak kita. Minta maaf dan saling memaafkan. Biarkanlah berkat YAHWE mengalir dalam kehidupan kita dan anak-anak kita dan kutuk dipatahkan dalam garis keturunan kita.

Kutuk yang tak terpatahkan Mematahkan kutuk keturunan Penebusan: kutuk berhenti di sini 



Baca juga:
Bagaimana Kutuk Bisa Datang ke dalam Hidup Kita?
Nilai Strategis Mukjizat dalam Penginjilan
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar