Sabtu, 16 Maret 2013

Iman yang Berani

Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui. Ibrani 11:8


Iman Abraham
Iman Abraham
Dalam sebuah uji coba keberanian, dikumpulkan 12 orang dalam sebuah ruangan gelap dengan penerangan yang sangat minimal. Ketua tim uji coba menunjukkan kepada ke-12 orang ini bahwa di depan mereka, di seberang kolam, ada sebuah medali yang terbuat dari emas murni. Untuk mendapatkannya mereka harus melewati jembatan gantung. Jika gagal dan jatuh ke bawah, tim akan siap menolong mereka. Kemudian ia bertanya kepada mereka, “Siapa yang berani mencoba lebih dahulu?” Mereka saling berbisik dan berdiskusi, namun tidak ada yang berani mengajukan diri. Maka ketua tim bertanya kembali, “Ayo, siapa yang berani mencoba?” 

Tiba-tiba seorang dari mereka maju dan langsung mencoba. Dengan berani dan hati-hati ia meniti jembatan tersebut. Akhirnya ia berhasil mencapai ujung jembatan dan dengan bangga menunjukkan medali emas yang kini berhak dimilikinya.

Setelah itu ketua tim mencoba menghidupkan beberapa lampu. Ia membawa para peserta mendekat ke kolam tersebut. Ternyata di bawah jembatan itu tl digantung jaring transparan yang kuat menahan beban sampai 50 orang. Hanya yang memiliki iman yang berani yang akhirnya bisa mendapatkan medali emas.
Demikian juga  kalau kita memiliki iman yang berani di dalam Tuhan. Iman yang berani itu pasti akan menghasilkan perkara-perkara yang hebat. Mengapa? Sebab iman yang berani meliputi kepercayaan penuh untuk berani melangkah sesuai dengan petunjuk Tuhan, meskipun belum bisa melihat apa yang nantinya akan terjadi. Iman yang berani, berarti percaya dengan teguh bahwa Firman Tuhan itu “ya dan amin” dan pasti terjadi.

Iman yang berani adalah iman yang tidak melihat situasi, kondisi, atau bertanya permasalahan yang sedang dihadapi, tetapi sepenuhnya melihat kepada Pribadi yang sudah berjanji dan pasti akan menggenapinya. Lihatlah kisah Abraham dalam ayat kutipan di atas. Dikatakan bahwa Abraham berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tuju. Ini adalah sebuah tindakan iman yang berani. Abraham sendiri tidak tahu ke mana ia akan pergi. Yang ia tahu hanyalah bahwa Tuhan menyuruhnya untuk pergi, dan ia percaya kepada perintah Tuhan itu. Itulah iman yang berani. Itulah iman yang menyentuh hati Tuhan. Itulah sebabnya Abraham mengalami hidup yang sangat diberkati Tuhan melimpah-limpah sampai kepada keturunannya.


Baca juga:
Meminta Percaya Menerima
Jaminan bagi Yang Memberi
Kuasa Persembahan Persepuluhan
Janji Keselamatan Tuhan

 

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar