Mezbah Pembakaran Ukupan |
Keluaran 30:7-8 Di atasnya haruslah Harun membakar ukupan dari wangi-wangian; tiap-tiap pagi, apabila ia membersihkan lampu-lampu, haruslah ia membakarnya.
Juga apabila Harun memasang lampu-lampu itu pada waktu senja, haruslah ia membakarnya sebagai ukupan yang tetap di hadapan TUHAN di antara kamu turun-temurun.
Keluaran 30:1-8 memberitahukan kepada kita akan bagaimana bangsa Israel harus membuat mezbah bagi Tuhan dan bagimana di atas mezbah tersebut Harus harus membakar ukupan tiap-tiap pagi dan di waktu senja. Harun harus membakar ukupan yang tetap di hadapan Yahwe.
Mezbah dan membakar ukupan ini berbicara kepada kita mengenai mezbah doa kita setiap hari. Kita harus membakar ukupan di hadapan Yahwe setiap hari, atau menyalakan api penyembahan bagi Yahwe setiap hari.
Api penyembahan berbicara mengenai doa dan pujian serta penyembahan yang benar-benar keluar dari hati, oleh karena kerinduan hati kita kepada Yahwe. Bukan hanya sekadar doa pujian yang keluar dari bibir oleh karena rutinitas atau sesuatu yang hafalan, sesuatu yang dikecam oleh Yahwe, sebagaimana dalam Yesaya 29:13:
Yesaya 29:13 Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan
Yahwe tidak berkenan kepada ibadah yang hanya keluar dari bibir dan mulut, namun hampa karena tidak keluar dari dalam hati manusia. Sesuatu yang dilakukan karena kebiasaan atau kewajiban. Dan untuk ini Tuhan mengecam kita, sebagaimana yang bisa diketahui dari Wahyu 2:1-5.
Kaki Dian |
Wahyu 2:5 Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Ternyata melakukan ibadat atau doa tanpa hati, namun hanya di bibir saja, merupakan pertanda bahwa kita sedang jatuh ... dan bahkan dianggap dosa oleh Yahwe. Dan Yahwe menyuruh agar kita bertobat, kita harus kembali kepada kasih mula-mula. Kalau kita tidak bertobat, kaki dian itu akan diambil dari kita. Kaki dian ini berbicara mengenai kehadiran Yahwe dan kemuliaan-Nya.
Apa yang harus dilakukan ketika kita jatuh ke dalam dosa rutinitas? Dalam Wahyu ada 2 petunjuk agar kita bisa mengobarkan api penyembahan. Pertama: kita harus bertobat. Kedua: kita melakukan lagi apa yang semula membuat hati kita berkobar-kobar ketika datang menyembah Yahwe.
Baca juga:
Hidup dalam Tuhan
Penggenapan rencana Tuhan
Merenungkan Firman Tuhan siang dan malam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar