Kisah Para Rasul 9:19b-31
Baca bagian sebelumnya!
Setelah bertobat dan dibabtis, Saulus langsung mengabil langkah untuk dengan terus terang dan berani (ayat 27b dan 28) memberitakan Yahshua di tempat umum (rumah-rumah ibadat) dan memberikan kesaksian bahwa Yahshua adalah anak Elohim. Hanya dalam beberapa hari (ayat 19b) Saulus sudah memiliki murid-murid di Damsyik (ayat 25).
Terjadi sebuah pembalikan yang dahsyat. Sebelumnya ia menganiaya jemaat Yahshua; kini ia menjadi saksi-Nya, dan bahkan menjadi sasaran aniaya (ayat 23, 24, 29). Ia meninggalkan kelompoknya sebelumnya, sekarang ia dikejar-kejar oleh kelompok yang sama dan mau dibunuh. Hal ini memperlihatkan betapa besar risiko yang harus dihadapi Saulus sebagai konsekuensi dari pertobatannya. Ia dibenci oleh kelompoknya, bahkan mau dibunuh. Sebuah risiko yang cukup berat. Bayangkan, ketika semua teman Anda tiba-tiba membenci dan menyudutkan Anda ... karena Anda memutuskan untuk mengikuti Yahshua. Pasti sebuah beban yang tidak ringan. Dibenci oleh satu teman saja itu sudah merupakan beban yang tidak ringan. Apalagi dibenci oleh banyak teman, atau bahkan semua teman.
Bukan hanya itu saja, nyawa Saulus beberapa kali terancam karena akan dibunuh oleh orang Yahudi. Sementara itu, kelompok yang baru saja dianutnya (para murid Yahshua) juga menolaknya. Mereka takut dan tidak percaya kepadanya (ayat 26). Hal ini memperlihatkan bahwa pertobatan besar kecil mengandung risiko: risiko ditolak, risiko dikucilkan dan dibenci, bahkan risiko terancam nyawanya.
Tetapi pertobatan yang sungguh-sungguh bukannya tanpa hasil. Saulus berhasil menyelamatkan beberapa orang Yahudi yang kemudian menjadi muridnya (ayat 25). Saulus semakin berani mewartakan berita keselamatan dalam nama Yahshua. Saulus akhirnya dibantu oleh anggota jemaat untuk melarikan diri dari aniaya. Jemaat semakin dibangun dan hidup dalam takut akan YAHWE (ayat 31). Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
Baca bagian selanjutnya!
Baca juga:
Pertobatan Saulus: Yahshua yang Memanggil, Murid yang Menginjil
Keterlibatan YAHWE dalam Penginjilan Jemaat Mula-Mula
Pemberitaan Injil dalam Masa Penganiayaan
Pembelaan Iman Stefanus di Hadapan Mahkamah Agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar