Kisah Para Rasul 10
Baca bagian sebelumnya!
Pada Kisah 10 ini untuk pertama kali Petrus disuruh oleh YAHWE sendiri untuk membaptis orang bukan Yahudi. Pada waktu itu bangsa Yahudi, termasuk mereka yang percaya kepada YAHSHUA atau Yesus, memiliki keyakinan bahwa mereka tidak boleh bergaul dengan orang bukan Yahudi (ayat 28). Namun kali ini YAHWE sendiri, melalui malaikat-Nya, menyuruh Petrus untuk datang kepada Kornelius, seorang perwira pasukan, dari bangsa Roma.
Apa yangdilakukan Petrus ini merupakan sesuatu yang benar-benar baru dan bahkan bertentangan dengan adat-istiadat atau hukum yang berlaku di masyarakatnya. Dalam keadaan normal, mungkin Petrus tidak akan berani melakukan hal tersebut. Namun, kali ini YAHWE sendiri yang menyuruh dan meyakinkan Petrus untuk melakukan hal yang di luar dugaan ini. Bahkan YAHWE sampai membuat beberapa kali penegasan dalam hal ini. Pertama, YAHWE menampakkan diri melalui malaikatNya kepada Kornelius dan mengatakan bahwa sebagai jawaban atas doa-doanya ia harus mengundang Simon Petrus (ayat 3-6). Kedua. YAHWE memberikan penglihatan kepada Petrus berupa pelbagai binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung dan agar Petrus memakan binatang-binatang tersebut yang selama ini diyakini sebagai binatang haram dan sampai tiga kali YAHWE menekankan bahwa apa yang dinyatakan halal oleh YAHWE tidak boleh dinyatakan haram oleh manusia (ayat 11-16). Ketiga, ketika Petrus masih belum mengerti apa arti penglihatan tersebut, Roh YAHWE mengatakan agar Petrus mengikuti utusan Kornelius karena YAHWE sendiri yang menyuruh mereka kemari (ayat 19-20). Keempat, ketika Petrus bersaksi akan YAHSUA yang telah diutus Bapa YAHWE untuk datang ke dunia, menyembuhkan orang yang dikuasai iblis, mati, dan bangkit kembali, Roh YAHWE datang memenuhi semua orang yang mendengarkan Petrus (ayat 44-46).
Akhirnya Petrus membaptis mereka semua sebab Roh sendiri sudah membaptis mereka.
Ada beberapa pelajaran penting dalam kisah ini.
1. Tidak ada orang yang boleh disebut najis atau tidak tahir (ayat 28).
2. YAHWE tidak membeda-bedakan orang. Setiap orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya (ayat 34-35)
Kornelius menjadi contoh pertama dalam Kisah sebagai orang bukan Yahudi, orang asing, yang mencari YAHWE dengan tulus. Dalam ayat 2 dicatat bahwa ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan YAHWE, dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi, ia senantiasa berdoa kepada YAHWE. Dan atas semua usahanya kita diberitahu oleh malaikat bahwa "semua doa" dan "sedekah"nya telah naik ke hadirat YAHWE dan bahwa YAHWE mengingatnya.
Kornelius menjadi contoh bagaimana orang yang secara duniawi sudah mencapai segalanya: kedudukan, kekayaan, pangkat dan jabatan, namun merasa belum menemukan sesuatu yang paling penting di dalam hidupnya, yakni hubungan dengan YAHWE, yang baginya merupakan Tuhan yang tidak dikenalnya. Ia orang Romawi, yang mengenal banyak dewa, bangsa yang merasa memiliki peradaban tinggi. Namun sekalipun keyakinan bangsanya dan kedudukannya, ia mau merendahkan diri dengan mempercayai keyakinan bangsa jajahannya, bangsa Yahudi, dan bahkan berdoa kepada Tuhannya orang Yahudi. Tidak hanya itu saja, ia banyak melakukan sedekah untuk bangsa asing yang bahkan tidak mau bergaul dengan bangsanya itu.
Pencariannya yang tulus tidak sia-sia. YAHWE berkenan kepada orang yang mencariNya dengan tulus. YAHWE membiarkan Diri-Nya dikenal oleh keluarga Kornelius dan menyatakan DiriNya kepadanya. Kornelius dan seluruh anggota keluarga serta kerabatnya diselamatkan dan menerima YAHSHUA sebagai juru selamat dan dipenuhi dengan Roh Kudus.
Yer 29:13-14
apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu
Yes 55:6
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!
Baca bagian selanjutnya!
Baca juga:
Risiko Menjadi Saksi Yahshua
Pertobatan Saulus: Yahshua yang Memanggil, Murid yang Menginjil
Keterlibatan YAHWE dalam Penginjilan Jemaat Mula-Mula
Pemberitaan Injil dalam Masa Penganiayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar