Sabtu, 06 Oktober 2012

Cara Hidup Jemaat Pertama: Semua Milik Semua

Baca bagian sebelumnya


Pada bagian sebelumnya, kita belajar bagaimana jemaat pertama menghadapi dan menyikap tantangan dan ancaman yang muncul akibat pemberitaan Injil. Dalam bab ini, mengulang pasal 2:41-46, kita belajar bagaimana jemaat pertama itu hidup dalam kesehariannya. Kalau pada Kis 2:41-46 kita diberi tahu bahwa jemaat bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama, sekarang kita akan melihat penjelasan yang lebih detil dari gaya hidup jemaat perdana itu.

Kisah Para Rasul 4:32-37

:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 4:34 Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 4:37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Jemaat pertama atau gereja perdana adalah orang-orang yang memiliki ciri-ciri berikut:

  • orang yang telah percaya
  • sehati
  • sejiwa
  • segala sesuatu adalah kepunyaan bersama
  • memiliki kuasa yang besar
  • memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yahshua
  • semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah
  • tidak ada yang kekurangan
  • yang mempunyai tanah atau rumah menjualnya dan membawa uangnya kepada rasul-rasul
  • lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai keperluannya

Sebuah gambaran kehidupan bersama yang teramat sangat indah. Mereka adalah orang yang telah percaya, sehati dan sejiwa satu sama lain. Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama. Yang mempunyai, seperti Yusuf, yang juga disebut Barnabas, menjual miliknya, ladang, dan menyerahkan uang hasil penjualan tersebut kepada rasul-rasul. Selanjutnya uang tersebut dibagikan kepada setiap orang (bukan hanya orang tertentu) sesuai dengan kebutuhannya.

Jadi wajar apabila di antara mereka tidak ada yang berkekurangan karena yang kaya rela berbagi harta kepada yang lain. Dan karena mereka menerima sesuai dengan keperluannya, maka tidak ada yang kekurangan suatu apapun.

Para rasul juga dikatakan: mereka dengan kuasa yang besar memberi kesaksian tenang kebangkitan Tuhan Yahsua dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.

Baca bagian selanjutnya!



Baca juga:
Cara Hidup Jemaat yang Pertama
Roh Kudus Menjadikan Hidup Kita Menjadi Berkat bagi Orang Lain
Nilai Strategis Mukjizat dalam Penginjilan
Penyembuhan Menjadi Bagian Integral Gereja Mula-Mula
Pola Kesaksian Gereja Mula-Mula


Tidak ada komentar:

Posting Komentar