Baca bagian sebelumnya!
Pada bagian sebelumnya kita belajar dari Ananias dan Safira bahwa penting untuk memiliki motivasi yang benar di dalam melayani atau melakukan apapun dalam hidup bergereja. Motivasi yang tidak benar, mencari muka atau popularitas, tidak berkenan di hati YAHWE dan bahkan, seperti dalam kasus Ananias dan Safira, bisa mendatangkan maut.
Pada sekarang bagian ini kita belajar mengenai kedahsyatan pelayanan rasul-rasul berkat mukjizat-mukjizat yang dikerjakan YAHWE melalui mereka. Berikut ini kutipannya:
5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.
5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,
5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.
5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.
Dari kutipan ini kita belajar:
1. Ada banyak tanda dan mukjizat yang diadakan oleh para rasul
2. Mereka selalu berkumpun di serambil Salomo dalam persekutuan yang erat
3. Orang lain tidak berani bergabung dengan mereka
4. Mereka sangat disegani dan dihormati oleh orang banyak
5. Jumlah mereka makin banyak, baik laki-laki maupun perempuan
6. Orang banyak, bahkan dari luar Yerusalem, ikut datang berduyun membawa orang sakit dan orang yang digganggu roh jahat, keluar agar disembuhkan oleh (bayangkan) Petrus... dan MEREKA SEMUA DSISEMBUHKAN.
Dicatat dalam ayat 12 bahwa jemaat mula-mula selalu berkumpul di serambil Salomo dalam persekutuan yang erat. Hal ini menandakan adanya persatuan dan kesehatian serta kesungguhan hati jemaat mula-mula. Kesungguhan hati mereka di dalam persekutuan tampaknya membuat orang-orang (yang tidak memiliki kesungguhan yang sama) tidak berani mendekat dan bergabung dengan mereka. Jadi ada semacam karakter yang khas pada jemaat mula-mula, yang menjadikan mereka jelas-jelas berbeda dengan yang bukan anggota jemaat. Kesungguhan hati mereka membuat mereka sangat disegani dan dihormati.
Dan kesungguhan hati mereka mengudang Roh Kudus mengalir dalam kehidupan mereka. Roh Kudus yang menyertai para rasul menjadikan mereka mampu mengadakan banyak tanda dan mukjizat. Tanda dan mukjizat menarik perhatian banyak orang datang untuk mengalami mukjizat yang sama.
Penting untuk dicatat bahwa di dalam melayani di gereja kita hendaklah memiliki kesungguhan hati untuk mendukung gerakan YAHWE melalui gerakan gereja. Penting untuk memiliki persekutuan yang erat dengan anggota jemaat yang lain. Hormat dan rasa segan biarlah datang sebagai hal yang alami menyertai kesungguhan hati anak-anak Bapa yang sehati berjuang bagi kerajaan-Nya. Bukan dengan melakukan hal-hal yang menyolok mata, seperti yang dilakukan Ananias dan Safira, hanya sekadar untuk mendatangkan pujian manusia.
Baca bagian selanjutnya!
Baca juga:
Motivasi Pelayanan: Belajar dari Ananis dan Safira
Cara Hidup Jemaat Pertama: Semua Milik Semua
Cara Hidup Jemaat yang Pertama
Roh Kudus Menjadikan Hidup Kita Menjadi Berkat bagi Orang Lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar