Senin, 08 Agustus 2011

Bagaimanakah Yeremia Dipanggil Menjadi Nabi?


Firman Yahwe datang kepada Yeremia:
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1:5). 

Namun Yeremia merasa tidak pandai bicara sebab ia masih muda. Dan terhadap keraguan Yeremia ini Yahwe berkata:
"Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau." (ayat 7-8).

Yahwe tidak hanya berkata, tetapi juga langsung bertindak:
Lalu Yahwe mengulurkan tangan-Nya dan menjamah mulutku: Yahwe berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu." (ayat 9)

Yahwe sudan mengenal kita sebelum kita lahir. Yahwelah yang membentuk kita dalam rahim ibu kita. Dan Yahwe menguduskan kita sebelum kita lahir. Yahwe juga sudah menetapkan tujuan hidup kita sebelum kita dilahirkan.

Kadang kita merasa ragu atas panggilan hidup kita. Kita mungkin merasa tidak mampu, tidak pandai bicara, merasa masih terlalu muda untuk diutus. Tetapi firman Yahwe hari ini menyatakan bahwa apa pun kondisi kita, keadaan kita, perasaan kita Yahwe telah menetapkan suatu tujuan mulia di dalam hidup kita masing-masing. Yahwe telah membentuk kita untuk tujuan atau tugas hidup kita. Yahwe telah mengenal kita. Dia tahu persis kemampuan yang telah diberikan-Nya kepada kita. Dan Yahwe telah menguduskan kita untuk tujuan hidup tersebut.

Kita mungkin ragu dengan kemampuan kita sendiri. Tetapi hari ini ditegaskan oleh Firman Yahwe bahwa yang perlu kita lakukan hanyalah taat kepada-Nya. Ketika kita diutus, kita harus pergi. Ketika kita diperintah, kita harus melakukannya. Yahwe akan menaruh perkataan-perkataan-Nya di dalam mulut kita. Yahwe akan memampukan kita untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas kita.

Meskipun kita merasa tidak mampu, namun dalam Firman hari ini jelas bahwa yang dibutuhkan hanyalah ketaatan untuk melaksanakan perintah-Nya. Pada saatnya, Yahwe sendirilah yang akan memampukan kita.

Dari sini kita juga belajar, bahwa kadang kita dibiarkan merasa tidak mampu untuk melaksanakan tugas-tugas kita dan kemampuan itu baru diberikan Yahwe saat kita taat melaksanakan kehendak-Nya. Dari sini ada pelajaran penting: perasaan tidak mampu akan menjauhkan kita dari rasa sombong. Seandainya kemampuan itu diberikan melekat pada diri kita, besar kemugkinan kita akan menjadi sombong. Jika kita karena kemampuan kita sudah merasa siap untuk melaksanakan tugas-tugas kita, maka kita akan jatuh ke dalam dosa kesombongan. Barangkali Yahwe memang sengaja tidak memberikan kemampuan itu melekat dalam diri kita, agar kita tidak sombong dan hanya taat dan percaya kepada-Nya saja.

Baca juga:
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
Kita Kuat Karena Yahwe Menopang: Belajar dari Yesaya 40 
Yesus Segera Memberikan Pertolongan  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar