Rabu, 03 Februari 2016

Tuhan Menghendaki Kita Memberi di dalam Kekurangan Kita

Lukas 5:1-8
(1) Pada suatu kali Yeshua berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Elohim. (2) Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. (3) Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. (4) Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." (5) Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (6) Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. (7) Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. (8) Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yeshua dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." (9) Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; (10) demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yeshua kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."

Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan
Petrus sudah semalam-malaman bekerja menjala ikan, namun tidak mendapatkan apa-apa. Namun keesokan paginya Yeshua datang kepadanya dan meminjam perahunya untuk dijadikannya tempat Ia akan berkhotbah kepada orang banyak.

Kejadian ini mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan tidak pernah meminta kita melayanai dalam kelebihan kita. Tetapi di dalam kekurangan kita. Ketika Petrus sudah bekerja keras semalam-malaman dan tidak mendapatkan apa-apa, Yeshua malah kemudian meminjam perahunya. Ketika Petrus dalam keadaan kekurangan, Yeshua memintanya untuk melayani-Nya.

Tetapi Petrus taat dan mau melayani Yeshua di dalam kekurangannya. Ia membiarkan perahunya dipakai Yeshua untuk tempat ia berkhotbah. Kemudian setelah Yeshua selesai berkhotbah, Ia meminta Petrus untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam. Yeshua meminta Petrus untuk melakukan sesuatu yang menurutnya tidak masuk akal, melakukan sesuatu yang bertentangan dengan pemikiran sehat manusia. Karena sudah semalam-malaman ia menebar jala dan tidak mendapatkan apa-apa. Sekarang malah Yeshua memintanya untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam. Sekali lagi Petrus taat dalam kekurangannya, dalam ketidakpahamannya.

Ketaatan Petrus ternyata tidak sia-sia. Ia mendapatkan ikan yang amat melimpah karena tidak saja perahunya ia yang penuh namun perahu temannya pun ikut penuh dengan ikan hasil tangkapannya.

Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan menghendaki kita taat dan rela melayani bahkan di dalam kekurangan kita. Tuhan juga menginginkan kita taat di saat Tuhan menghendaki kita melakukan sesuatu yang menurut pengalaman dan akal sehat manusia sesuatu yang tidak masuk akal atau bahkan sia-sia.

Tuhan menghendaki pelayanan kita dan pengorbanan kita. Ketika kita dalam keadaan mampu dan berlebih dan kita melayani, sebenarnya kita tidak melakukan apa-apa. Namun Tuhan menuntut lebih dari itu, Tuhan menuntut kita memberi dalam kekurangan kita, melayani-Nya di dalam kekurangan kita, berkorban demi pelayanan kepada-Nya di dalam kekurangan kita.

Tuhan melihat ketaatan Petrus dalam kekurangan dan ketidaktahuan dan akhirnya memberikan berkat yang melimpah. Demikian pula, Tuhan menghendaki kita berkorban dalam kekurangan kita untuk melayani Dia dan melakukan kehendak-Nya meskipun hal itu bertentangan dengan akal sehat manusia. Tuhan menginkan kita taat kepada-Nya dan percaya kepada kuasa dan penyelenggaraan-Nya.

Pengorbanan dan ketaatan Petrus tidak hanya mendatangkan berkat bagi dirinya namun juga pengampunan atas dosanya. Berkat yang diterimanya membuat Petrus merasa tidak layak di hadapan Tuhan karena ia adalah seorang yang berdosa. Namun Yeshua mengampuni dosanya dan malah memberikan pelayanan yang lebih besar kepada Petrus dari penjala ikan menjadi penjala manusia.

Ketaatan kita dalam memberi di dalam kekurangan dan keikhlasan kita dalam berkorban di dalam melayani Tuhan serta melakukan kehendak Tuhan dengan penuh ketulusan dan kepercayaan akan dicatat dan dilihat Tuhan. Sebagai balasannya, Tuhan akan melayakkan kita untuk melakukan pelayanan yang lebih besar.


Baca juga:
Teladan Ketaatan dari Emily Gloria Wilson
Mendapatkan Hati Tuhan
Tuhan Tersentuh dengan Ketaatan
Tuhan Tergerakkan Ketika Kita Menyentuh Hati-Nya
Mendengar Tuntunan Gembala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar