Minggu, 08 Juni 2014

Merasa Tidak Layak di Hadapan Tuhan?

Diterjemahkan dari postingan Stormie Omartian

Kadang-kadang orang tidak merasa layak, mereka tidak merasa "cukup baik" untuk Tuhan. Tapi seringkali, tekanan untuk menjadi sempurna ini berasal dari kesalahpahaman kita sendiri. Kita berpikir bahwa jika kita cukup sempurna, maka kita akan diterima. Tapi Tuhan tidak mencari kita untuk menjadi sempurna; Dia mencari kita untuk menerima kasih-Nya yang sempurna. Pertama, saudara harus memahami bahwa kasih-Nya bagi saudara tidak didasarkan pada prestasi saudara; hal ini didasarkan pada hakikat Diri-Nya. Dia tidak pernah berubah, dan kasih-Nya tidak pernah berubah.

Alkitab mengatakan bahwa kita adalah ciptaan-Nya. Alkitab mengatakan bahwa kita adalah karya seni-Nya. Pikirkan tentang seorang seniman yang menciptakan lukisan yang indah. Anda harus membayangkan bahwa ia memikirkan gambar lukisannya jauh sebelum gambar itu terwujud di kanvas. Dia berhati-hati untuk menempatkan setiap goresan kuas sesuai dengan keseluruhan lukisan yang ada di dalam pikirannya. Mungkin ada saat-saat ketika orang lain melihatnya sedang dalam proses melukis dan mereka tak bisa mengatakan seperti apa lukisan itu jadinya, namun seniman selalu tahu persis apa yang dia lukiskan. Dan kemudian ketika masterpiece-nya selesai, dia begitu bangga dengan karyanya! Dia mengasihi ciptaan-Nya yang indah! Dia menuangkan dirinya dalam setiap goresan kuas.

Sekarang pikirkan ini: Lukisan tidak harus melakukan apa saja untuk mendapatkan cinta dari seniman. Seniman tidak menyukainya karena ia menerima penghargaan khusus atau memberinya uang dalam sebuah lelang. Tidak, seniman mencintai lukisan itu karena ia menciptakannya dengan tangannya sendiri persis seperti yang diinginkannya.

Saya ingin saudara mengingat hari ini bahwa Seniman terbesar sepanjang masa telah menciptakan saudara. Dia bermimpi tentang saudara jauh sebelum saudara lahir, sebelum goresan kuas pertama dalam hidup saudara. Saudara mungkin memiliki hari-hari ketika saudara tidak bisa mengatakan apa-apa tentang apa yang sedang Dia kerjaka pada kanvas takdir saudara, tetapi Dia tahu. Dia menuangkan Diri-Nya sendiri ke dalam diri saudara, dengan penuh kasih membentuk setiap bagian dari kehidupan saudara menjadi sebuah karya yang luar biasa.

"Karena kita ini buatan TUHAN, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan TUHAN sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10).



Baca juga:
Jemaat Smirna: Miskin Namun Dipuji TUHAN
Jemaat Sardis: Kehebatan Manusia vs Kehebatan Tuha...
Cuff yang Terus Berdoa
Jemaat Smirna: Miskin Tapi Kaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar