Minggu, 08 Juni 2014

Khawatir Adalah Dosa

Diterjemahkan dari http://www.gty.org/resources/devotionals/daily-readings


"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?  -Matius 6:25

Untuk umat Kristen, khawatir adalah bentuk ketidaktaatan dan ketidaksetiaan kepada Tuhan. Tidak ada dalam hidup kita, internal atau eksternal, yang membenarkan kita untuk cemas ketika YAHWE adalah Tuhan kita.


Khawatir pada dasarnya adalah dosa karena tidak mempercayai janji dan penyelenggaraan Tuhan, namun demikian khawatir adalah dosa yang lebih sering dilakukan oleh orang Kristen dari pada dosa yang lain. Dalam bahasa Yunani, tekanan dari perintah Yesus memiliki arti menghentikan apa yang sudah dilakukan. Kita harus berhenti khawatir dan tidak pernah memulainya lagi.

Kata Inggris dari khawatir (worry) berasal dari kata Jerman kuno yang berarti mencekik. Itu persis apa yang dilakukan khawatir--khawatir adalah sejenis pencekikan mental dan emosional yang mungkin menyebabkan lebih banyak penderitaan mental dan fisik daripada penyebab lainnya.

Substansi khawatir hampir selalu tidak berarti dibandingkan dengan ukuran yang terbentuk dalam pikiran kita dan kerusakan yang dilakukannya dalam hidup kita. Ada yang mengatakan bahwa kekhawatiran adalah aliran tipis ketakutan yang menetes melalui pikiran yang, ketika dibesar-besarkan, akan memotong semua aliran pikiran lain sedemikian luas sehingga semua pikiran lainnya tersedot habis.


Jika khawatir menjadi pola dalam hidup saudara, hentikan sekarang. Kemudian pada hari-hari selanjutnya, belajarlah mengapa saudara harus percaya kepada Bapamu dan berhenti khawatir.

Tanyakan pada diri saudara
Apakah saudara termasuk orang yang pencemas? Jika demikian, apa yang menurut saudara telah mendorong saudara untuk memilih obat dengan berkhawatir daripada kelegaan yang sebenarnya dengan percaya kepada Tuhan? Jika tidak, apa yang telah mendorong hati saudara untuk meninggalkan khawatir dan lebih memilih untuk percaya dan puas?


Baca juga:
Merasa Tidak Layak di Hadapan Tuhan?
8 Cara Untuk Berjalan Dengan Iman
Apakah Kita Sudah Mengikhlaskan Tuhan untuk Memberkati Kita?
Mazmur 3: YAHWE Pasti Memberi Pertolongan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar