Rabu, 25 Juni 2014

Perintah Utama Kedua

Diterjemahkan dari http://www.gty.org/resources/devotionals/daily-readings
 
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 7:12)

Cinta yang sempurna dari Bapa surgawi paling tercermin pada anak-anak-Nya ketika mereka memperlakukan orang lain sebagaimana mereka sendiri ingin diperlakukan. Ayat ini adalah ringkasan dari Hukum Taurat dan kitab para nabi. Ini juga merupakan parafrase dari hukum utam kedua, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:39). Bagaimana kita memperlakukan orang lain tidak ditentukan oleh bagaimana kita berpikir mereka harus memperlakukan kita, tetapi bagaimana kita ingin mereka memperlakukan kita.

Masalah dasar manusia adalah keasyikan dengan diri sendiri. Akhirnya, setiap dosa adalah hasil dari keasyikan dengan diri sendiri itu. Kita berdosa karena kita benar-benar egois, benar-benar mengabdi diri kita sendiri daripada kepada Tuhan dan kepada orang lain. Manusia yang belum lahir kembali tidak pernah dapat mencapai standar cinta tanpa pamrih atas usahanya sendiri.
Jadi dinamika untuk hidup etika tertinggi ini harus datang dari luar kodrat kita yang telah jatuh. Hal ini hanya dapat datang dari Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita, yang buah sulungnya adalah kasih (Galatia 5:22). Di dalam Yesus Kristus "
kasih Tuhan telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:5). Hanya Roh Kristus sendiri yang dapat memberdayakan kita untuk saling mengasihi sebagaimana Dia mengasihi kita (Yohanes 13:34)


Cinta tanpa pamrih adalah demi nereka yang dilayani, dan melayani dalam cara bagaimana ia ingin dilayani -- entah ia menerima pelayanan yang seperti itu atau tidak. Tingkat cinta seperti ini adalah tingkat cinta ilahi, dan dapat dicapai hanya dengan bantuan ilahi.
Tanyakan pada Diri Saudara SendiriKadang-kadang kita bergulat dengan masalah-masalah Alkitab yang mendalam sehingga mengabaikan yang paling sederhana -- seperti Hukum yang Paling Utama. Cobalah untuk menyambut hari dengan mengindahkan pelajaran dasar dari Yesus yang satu ini. Lihat bagaimana itu mengubah cara saudara mendekati dan berinteraksi dengan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar