Senin, 17 Maret 2014

Jemaat Sardis: Kehebatan Manusia vs Kehebatan Tuhan

Yesaya 40:15-18:
Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya. Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran. Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja. Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Tuhsn, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia?

Siapa yang tak kenal dengan nama besar Napoleon Bonaparte? Pemimpin Perancis yang kepemimpinannya dalam peperangan sudah diakui oleh banyak orang ini, telah membawa kemenangan yang gilang gemilang bagi Perancis. Pada masa kejayaannya, Napoleon Bonaparte berhasil menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan. Kekalahan yang mengakhiri kariernya sebagai Kaisar Perancis adalah kekalahan di Waterloo ketika berhadapan dengan kekuatan Belanda, Inggris, dan Prusia yang mengakibatkan dia dibuang ke Pulau Saint Helena sampai wafatnya.

kota Sardis
Pertanyaannya, tahukah Anda apa yang menyebabkan Napoleon Bonaparte yang hebat itu sampai bisa dikalahkan? Saat di peperangan Waterloo itu terjadi, saat itulah Gunung Tambora yang berada di Kepulauan Sumbawa, yang bermi-mil jauhnya dari Eropa, meletus dengan dahsyatnya. Akibat letusan Gunung Tambora ini merambat sampai ke benua Eropa. Inilah penyebabnya, tinggi asap letusan mencapai stratosfer dengan ketinggian lebih dari 43 km. Itulah yang mengakibatkan terjadinya cuaca buruk secara tiba-tiba. Abu tebal dari letusan Gunung Tambora masih bertebaran di atmosfer sehingga menghalangi sinar matahari yang jatuh ke bumi. Hujan saljupun tak terelakkan, saat itu Napoleon Bonaparte dan pasukan Perancis sedang menuju ke laga pertempuran. Namun karena cuaca yang sangat buruk, mereka akhirnya terjebak oleh musuh dan berhasil dikalahkan.

Perang Waterloo itu menjadi kisah tragis bagi Napoleon. Kehebatan Napoleon dalam menundukkan musuh-musuhnya berakhir sudah. Iapun menyerah kalah.

Kenneth Spink, seorang pakar ahli geologi berteori, bahwa cuaca buruk akibat letusan Gunung Tambora menjadi salah satu pemicu kekalahan Napoleon. Pada pertemuan ilmiah di Inggris, Spink mengatakan bahwa letusan Gunung Tambora telah berdampak besar terhadap tatanan iklim dunia kala itu, termasuk cuaca buruk di Waterloo pada Juni 1815 ketika Napoleon dikalahkan.

Sehebat-hebatnya manusia, tetap tidak ada yang bisa menandingi kedahsyatan Tuhan. Gunung Tambora hanyalah salah satu dari ciptaan Tuhan saja. Namun, kedahsyatannya mampu mengalahkan orang yang paling hebat sekalipun. Dalam wahyu 3:1 Tuhan menyatakan diri-Nya kepada jemaat di Sardis sebagai "Pribadi yang memiliki ketujuh Roh Tuhan dan ketujuh bintang. Angka 7 bicara tentang angka sempurna, yaitu angkanya Tuhan sendiri. Jadi 7 Roh Tuhan itu bicara tentang manifestasi pribadi Tuhan Tuhan yang sempurna, jauh melebihi roh manusia yang terbatas dan 7 bintang itu bicara tentang kemegahan Tuhan yang sempurna jauh melebihi kemegahan manusia yang tidak ada apa-apanya.

Hari ini, apa yang menjadi kebanggan Anda? Apa yang Anda masih bisa megahkan dihadapan Tuhan? Sesungguhnya, di hadapan Tuhan kita sama sekali tidak ada apa-apanya. Mari kita mengakui kedahsyatan dan kedaulatan Tuhan atas hidup kita sehingga kita tidak sampai jatuh dalam dosa kesombongan dan mengandalkan diri sendiri. Sebaliknya, kita hidup dengan kerendahan hati di hadapan Tuhan yang Mahakuasa dan yang mengatur seluruh kehidupan kita.




Baca juga:
Cuff yang Terus Berdoa
Jemaat Smirna: Miskin Tapi Kaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar