Selasa, 22 Maret 2011

Apakah Kita Telah Melewatkan Undangan Pesta Perjamuan?

Pesta Perjamuan
Dalam Lukas 14:15-24 dikisahkan tentang undangan ke perjamuan besar. Ketika perjamuan siap dimulai, semua tamu undangan tidak bisa datang. Mereka meminta maaf karena ada yang masih harus mengurus ladang yang baru saja dibelinya, ada yang harus mencoba lembu kebiri yang baru saja dibelinya, dan ada yang baru saja kawin sehingga tidak bisa datang.

Kemudian tuan rumah meminta hambanya untuk pergi ke semua jalan dan lorong kota dan mengajak orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Tetapi ternyata ruang perjamuan masih juga belum penuh. Lalu tuan itu berkata kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh. (Lukas 14:23)

Lalu Yesus menutup cerita itu dengan mengatakan: Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku (Lukas 14:23).

Perjamuan Tuhan
Kebersamaan dengan Tuhan dalam "perjamuan rohani" adalah sesuatu yang menyukakan hati Tuhan. Tuhan menghendaki agar ruang perjamuan penuh. Ketika "orang-orang undangan" tidak mau datang, Dia bahkan menyuruh orang cacat, miskin, buta, lumpuh untuk diajak masuk. Dan akhirnya, ketika ruang perjamuan itu toh belum juga penuh, bahkan Dia menyuruh agar memaksa orang-orang jalanan untuk masuk. Karena ruang perjamuan itu harus penuh.

Kita orang yang sudah diundang Tuhan, yang sudah dibaptis, orang yang percaya, yang sudah dipanggil untuk diselamatkan, apakah sering mencari-cari alasan untuk tidak datang ke perjamuan Tuhan. Apakah kita lebih mementingkan "urusan pribadi" atau bisnis ketimbang datang beribadah ke gereja di hari Minggu?

Selain orang-orang undangan, Tuhan juga menghendaki agar kita mengajak orang-orang yang kita kenal sebagai orang yang "miskin" secara rohani, orang yang "cacat" hati atau karakternya, orang yang "buta" rohani, yang "tertutup" jalan hidupnya, yang tertutup oleh dinding masalah, orang yang "lumpuh" keuangannya, yang lumpuh hidup pernikahannya, yang lumpuh kehidupan keluarga atau bisnisnya.

Dan bahkan tidak hanya orang-orang yang kita kenal, Tuhan juga meminta kita, hamba-hambanya, untuk "MEMAKSA" orang-orang di jalanan dan lintasan, orang-orang yang tidak kita kenal, untuk diajak masuk ke ruang perjamuan Tuhan.

Perjamuan Kudus
Kata "perjamuan" berarti di sana terkandung makna kelimpahan berkat makanan dan minuman. Ibadah atau perjamuan rohani Tuhan, entah di hari Minggu atau dalam kelompok yang lebih kecil, adalah "perjamuan rohani" yang disediakan Tuhan, agar kita, para undangan, bahkan juga kenalan kita yang miskin rohani, cacat hati, buta rohani, lumpuh ekonomi, bahkan juga mereka yang tidak kita kenal, untuk datang menikmati berkat-berkat rohani Tuhan, untuk menikmati sukacita rohani, kegembiraan rohani, penghiburan rohani yang berasal dari Tuhan.

Baca juga:
Cara Hidup Jemaat Pertama
Penyakit Mata Menurut Kitab Suci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar