2 Kor 6:10: "sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu."
Ada cerita bagus tentang seorang gadis lajang yang pindah rumah, dia menemukan penghuni tetangganya adalah keluarga yang miskin, seorangjanda dengan 2 anak. Suatu malam di daerah itu tiba-tiba mati lampu, lalu gadis lajang itu dengan bantuan cahaya dari HP nya mau mengambil lilin didapur untuk dinyalakan. Tidak lama kemudian terdengar ada yang mengetukpintu rumahnya, ternyata yang mengetuk pintu adalah anak dari sebelah rumah yang miskin. Anak itu dengan panik bertanya pada si gadis, "Kakak, apakah kakak punya lilin?" Gadis itu berpikir ternyata mereka sangat miskin sampai lilin saja mereka tak punya?" Dan saat itu si gadis punya pemikiran lain lagi yaitu jangan pinjamkan apapun pada mereka daripada nanti jadi satu kebiasaan. Maka si gadis menjawab dengan setengah berteriak. Tidak adal" lalu ia bergegas hendak menutup pintu. Namun tiba-tiba anak yang miskin itu berkata suara yang riang, "Saya sudah menduga kakak
pasti tidak punya lilin." Selesai berbicara, anak itu mengeluarkan 2 buah lilin dari dalam sakunya dan berkata, "Mama dan saya khawatir pada kakak, karena kakak tinggal sendirian, apalagi sampai tidak mempunyai lilin, maka saya membawakan 2 batang lilin untuk kakak." Saat itu juga, gadis itu merasa bersalah, dengan hati yang tergugah dan linangan airmata, dia memeluk anak kecil itu erat-erat.
Anak kecil yang membawakan itu, meskipun ia miskn tetapi memiiki hati yang kaya ia kaya dalam memberi, ia kaya dalam berbuat kebajikan, ia kaya dalam menunjukkan perhatian kepada orang lain, bahkan ia juga kaya dengan sukacita dan semangat. Di sisi sebaliknya, gadis penghuni rumah baru itu, meskipun ia serba berkecukupan tetapi sesungguhnya hatinya miskin, terbukti dengan ia mengalami kesulitan untuk memberi kepada ia orang lain, ia miskin dalam kebajikan, ia miskin dalam berpikir positif.
Dalam Wahyu 2:8-9 Tuhan memuji jemaat di Smirna bahwa sekalipun mereka miskin karena harus mengalami banyak kesusahan secara jasmani oleh sebab aniaya (dikucilkan, difitnah, dipenjara, bahkan dibunuh), namun demikian di hadapan Tuhan, mereka kaya secara rohani, sebab mereka tetap bertahan dalam penderitaan, mereka bahkan mereka tetap setia dan tidak menyangkali imannya kepada Tuhan.
Hari ini, kalau saudara harus mengalami penderitaan karena Kristus atau saudara sedang di dalam proses yang menyebabkan saudara secara mata manusia dalam posisi miskin, tetaplah kaya di dalam iman,kaya dalam kasih, kaya dalam menjadi berkat, kaya dalam ketekunan dan kegigihan kaya dalam pengharapan, dan kaya dalam segala hal.
Orang yang kaya dalam roh seperti inilah akan dipuji olehTuhan. Orang yang kaya dalam roh seperti inilah yang bisa diberkati dan dipakai Tuhan untuk melakukan perkara-perkara besar! Orang yang kaya dalam roh seperti inilah yang bisa mengubah kemiskinan menjadi kekayaan.
Baca juga:
2 Gaya Hidup, 2 Cara Pandang, Jemaat Smirna, Jemaat Sardis, Jemaat Laodikia
YAHWE Sumber Berkat
Rahasia Keberhasilan Daud: Mengasihi dan Menaati Perintah Yahwe
Mencapai Kebebasan Finansia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar